Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas
pemerintah. Sebagai tindak lanjut dari komitmen yang dibuat dalam KTT
Milenium, setiap negara penandatangan diharapkan untuk mempersiapkan
Millennium Development Goals Report. Pemerintah Indonesia, di bawah
kepemimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan dengan
dukungan teknis dari Satuan Tugas PBB. (UNDP, 2015)
Peningkatan kesehatan ibu di Indonesia, yang merupakan Millennium
Development Goals Report (MDGs) kelima, berjalan lambat dalam beberapa
tahun terakhir. Rasio kematian ibu, yang diperkirakan sekitar 228 per 100.000
kelahiran hidup, tetap tinggi diatas 200 selama dekade terakhir, meskipun
telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu.
Hal ini bertentangan dengan negara-negara miskin di sekitar Indonesia yang
menunjukkan peningkatan lebih besar MDGs kelima. (Ringkasan Kajian
UNICEF, 2012)
Indonesia telah melakukan upaya yang lebih baik dalam menurunkan
angka kematian pada bayi dan balita, yang merupakan MDGs keempat.
Tahun 1990-am menunjukkan perkembangan tetap dalam menurunkan angka
kematian balita, bersama-sama dengan komponen-komponennya, angka
kematian bayi dan angka kematian bayi beru lahir. Akan tetapi, dalam
beberapa tahun terakhir, penurunan angka kematian bayi baru lahir (neonatal)
tampaknya terhenti. Jika tren ini berlanjut, Indonesia mungkin tidak dapat
mencapat target MDGs keempat (penurunan angka kematian anak) pada
tahun 2015, meskipun nampaknya Indonesia berada dalam arah yang tepat
pada tahun-tahun sebelumnya. (Ringkasan Kajian UNICEF, 2012)
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu
sewaktu hamilatau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak
bergantung pada tempat atau usia kehamilan. (Saifuddin, 2010)
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung.
Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan,
2
persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat
dari komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari
penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang
berpengaruh terhadap, kehamilan, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan
penyakit kardiovaskuler. (Syaifuddin, 2010)
Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan,
atau nifas, 16-17 menderita komplikasi mempengaruhi kesehatan mereka,
umumnya menetap. Penyebab utama kematian ibu telah diuraikan diatas,
yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus macet, dan
aborsi. Kesakitan ibu terdiri atas komplikasi ringan sampai berat berupa
komplikasi permanen atau menahun yang terjadi sesudah masa nifas. Contoh
komplikasi ini adakah fisitula, inkontinensia urin dan alvi, parut uterus,
penyakit radang panggul, palsi, dan sindrom Sheehan. (Saifuddin, 2010)
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung.
Pola penyebab langsung di mana-mana sama, yaitu perdarahan (25% dan
biasanya perdarahan pasca-persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam
kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%),
dan sebab-sebab lain (8%). (Saifuddin, 2010)
Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran, infeksi,
prematuritas, kelainan bawaan, dan sebab-sebab lain. Jika tidak meninggal,
keadaan ini akan meninggalkan masalah bayi dengan cacat. Penurunan angka
kematian perinatal yang lambat disebabkan oleh kemiskinan, status
perempuan yang rendah, gizi buruk, deteksi dan pengobatan kurang cukup,
kehamilan dini, akses dan kualitas asuhan antenatal, persalinan, dan nifas
yang buruk. (Saifuddin, 2010)
Angka kematian bayi hasil SDKI 2012 adalah 32 kematian per 1.000
kelahiran hidup dan kematian balita adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran
hidup. Sama dengan pola SDKI 2007, lebih dari tiga perempat dari semua
kematian balita terjadi dalam tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas
kematian bayi terjadi pada periode neonatus. (SDKI, 2012)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
3
C. WAKTU
Asuhan kebidanan komprehensif dimulai bersamaan dengan praktik
klinik kebidanan IIIperiode Februari-April Tahun 2015 dengan menerapkan
asuhan kebidanan yang dimulai tanggal :
1. 27 Februari 2015 : ANC I
2. 6 Maret 2015 : ANC II
3. 13 Maret 2015 : ANC III
4. 20 Maret 2015 : ANC IV
5. 27 Maret 2015 : Melakukan pertolongan persalinan
6. 27 Maret 2015 : Melakukan asuhan nifas dan BBL 6 jam
7. 3 April 2015 : Melakukan asuhan nifas dan BBL 6 hari
8. 10 April 2015 : Melakukan asuhan nifas dan BBL 14 hari
D. TEMPAT
Pengambilan kasus dilakukan di Puskesmas Kecamatan Tebet.
E. MANFAAT PENULISAN
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi yang baik bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Untuk Puskesmas Kecamatan Tebet
4
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Waktu
D. Tempat
E. Manfaat Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB IV
Penutup
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN KASUS
KUNJUNGAN I
SUBJEKTIF
6
A. Biodata
Istri Suami
B. Alasan kunjungan
Pertama/Ulang/Keluhan
Gravida :1
Usia Kehamilan : 35 minggu
Keluhan Utama : Sering buang air kecil
C. Riwayat Menstruasi
Menarche : Umur : 13 tahun
Menstruasi : Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyak : 2-3 pembalut
Teratur/tidak : teratur
Dismenore : tidak
Konsistensi : cair
HPHT : Tanggal : 23 Juni 2014
Lama : 7 hari
Banyak : 2-3 pembalut
Konsistensi : cair
Taksiran Persalinan : 30 Maret 2015
E. Pergerakan fetus
Dirasakan pertama kali usia : sekitar 5 bulan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 20 kali
F. Kebiasaan sehari-hari
Pola makan : 3x Porsi : sedang
Menu makanan sehari-hari : nasi, lauk, sayur, buah, susu
Perubahan makan yang dialami : tidak ada
Pola eliminasi
BAK : 8 kali
BAB :1 kali
Aktivitas : mengurus rumah tangga
Dibantu/Tidak
Pola istirahat dan tidur
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 7 jam
G. Riwayat imunisasi
Imunisasi TT3 tanggal 4 Februari 2015
8
H. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan KB
K. Riwayat Ginekologi
Infeksi pada vagina : Tidak pernah
Paps smear : Tidak pernah
Pembedahan di daerah kemaluan : Tidak pernah
Pembedahan di daerah payudara : Tidak pernah
Infertilitas : Tidak pernah
L. Riwayat kesehatan
Riwayat kecelakaan/perdarahan : Tidak pernah
Riwayat transfusi : Tidak pernah
Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita : Tidak ada
Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
Penggunaan alkohol : Tidak pernah
Obat-obatan : Tidak pernah
Merokok, makan sirih : Tidak pernah
Irigasi vagina : Tidak pernah
M. Riwayat sosial
Apakah kehamilan ini direncakan : Iya
Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
Status perkawinan : Sah
Jumlah : 1 kali Lama perkawinan : 1 tahun
9
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg Denyut nadi : 84 kali/menit
Suhu tubuh : 36,5oC Pernapasan : 19 kali/menit
3. Tinggi badan : 152,5 cm Berat badan : 62 Kg
Sebelum hamil: 50 Kg
Kenaikan : 12 Kg
4. LILA : 26 cm
5. Kepala : Rambut : Hitam (+), ketombe (-), rontok (-)
Muka : Simetris (+), pucat (-), oedema (-),
cloasma gravidarum
Mata : Simetris (+), sklera ikterik (-),
konjungtiva anemis (-)
Mulut/gigi : Stomatisi (-), karies (-)
THT : Serumen (-), pendengaran baik (+),
sekret (-), penciuman baik (+), radang
tenggorokan (-)
6. Leher : Kel. Thyroid : Pembengkakan (-)
Vena jugolaris : Benjolan (-)
Kel. Getah bening : Pembengkakan (-)
7. Dada dan axial
Dada : Mammae : Membesar (+)/(+)
Simetris : (+)/(+)
Benjolan/tumor : (-)/(-)
Areola : Hiperpigmentasi (+)/(+)
Papilla mammae : Menonjol (+)/(+)
10
Pengeluaran : (+)/(+)
Axilla : Benjolan (-)/(-)
8. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang: Memanjang
Linea alba/nigra : Linea nigra
Striae albicans/livide : Striae Livide
Bekas luka operasi/section caesaria : Tidak ada
Gerakan janin : Ada
Palpasi
TFU : 30 cm (Mc.Donald)
Leopold I : TFU : 3 jari dibawah prosesus sifoideus
Teraba satu bagian besar, kurang bulat, lunak, dan
tidak melenting.
Leopold II : Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin
Kanan : Teraba satu tahanan keras memanjang
Leopold III : Teraba satu bagian besar, bulat, keras, melenting
Leopold IV : Konvergen 5/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Pergerakan janin : Ada
TBJ : (30-13) x 15510% = 2.635 gram
+ 10% = 2899 gram
- 10= 2373 gram
Auskultasi
Frekuensi :140/menit, teratur, intensitas: kuat
Punctum maksimum : 1 tempat kuadran kanan bawah pusat
9. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
10. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-)
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-)
Refleks patella : Kanan (+), kiri (+)
11. Pemeriksaan anogenital
Warna vulva vagina : Kemerahan, tidak ada varises dan tidak
oedem
Luka parut : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pembesaran kel bartholin : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Haemoroid pada anus : Tidak ada
12. Pemeriksaan Laboratorium
Darah : Hb :12,0 gr%
11
ASSESMENT
Ibu: G1P0A0 hamil 35 minggu 4 hari
Janin: Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
1. Melakukan informed consent pada ibu dan suami untuk pemberian asuhan
kebidanan komprehensif ibu dan suami menyetujui dan
menandatangani informed consent
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa keadaan umum ibu dan janin
saat ini dalam keadaan baik
3. Memberitahu ibu perubahan fisiologis trimester III seperti buang air kecil
yang disebabkan oleh rahim yang semakin membesar dan menekan
kantung kemih sehingga ibu merasa ingin buang air kecil, keluhan ini
dapat berkurang bila ibu memperbanyak minum disiang hari.
4. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III seperti
perdarahan dari jalan lahir, keluarnya cairan pervaginam, gerakan janin
berkurang atau tidak terasa, nyeri perut yang hebat, kejang, demam tinggi
dan meminta ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan jika ibu
mengalaminya
5. Meminta ibu untuk tetap beristirahat teratur, menjaga kebersihan, makan
makanan yang bergizi
6. Menyepakati bersama ibu untuk melakukan kunjungan ulang pemeriksaan
kehamilannya pada tanggal 6 Maret 2015
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan II
Hari, tanggal : Jumat, 6 Maret 2015 Pukul : 09.00 WIB
Tempat: Puskesmas Kecamatan Tebet
SUBJEKTIF
Ibu masih merasa keluhan buang air kecil telah berkurang. Pergerakan janin aktif.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/70 Denyut nadi : 83 kali/menit
Suhu tubuh : 36,5oC Pernapasan : 18 kali/menit
3. Berat badan : 62 Kg
12
Sebelum hamil : 50 Kg
Kenaikan : 12 Kg
4. Kepala : Rambut : Hitam (+), ketombe (-), rontok (-)
Muka : Simetris (+), pucat (-), oedema (-),
cloasma gravidarum
Mata : Simetris (+), sklera ikterik (-),
konjungtiva anemis (-)
Mulut/gigi : Stomatitis (-), karies (-)
THT : Serumen (-), pendengaran baik (+),
sekret (-), penciuman baik (+), radang
tenggorokan (-)
5. Leher : Kel. Thyroid : Pembengkakan (-)
Vena jugolaris: Benjolan (-)
Kel. Getah bening: Pembengkakan (-)
6. Dada dan axial
Dada : Mammae : Membesar : (+)/(+)
Simetris : (+)/ (+)
Benjolan/tumor: (-)/(-)
Areola : Hiperpigmentasi (+)/(+)
Papilla mammae : (+)/ (+)
Pengeluaran : (+)/ (+)
Axilla : Benjolan : (-)/(-)
7. Abdomen
TFU : 31 cm (Mc.Donald)
Leopold I : TFU : 3 jari dibawah prosesus sifoideus
Teraba satu bagian besar, kurang bulat, lunak, dan
tidak melenting.
Leopold II : Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin
Kanan : Teraba satu tahanan keras memanjang
Leopold III : Teraba satu bagian besar, bulat, keras, melenting
Leopold IV : Konvergen 5/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Pergerakan janin : Positif
TBJ : (31-13) x 155 10% = 2.790 gram
+ 10% : 3069 gram
- 10% : 2511 gram
Auskultasi
Frekuensi :148/menit, teratur, intensitas: kuat
Punctum maksimum : 1 tempat kuadran kanan bawah pusat
8. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-)
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-)
Refleks patella : Kanan (+) kiri (+)
13
ASSASMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 36 minggu 4 hari
Janin : Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam
keadaan baik
2. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III
3. Memberitahu ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini
4. Memberitahu ibu tentang ASI eksklusif
5. Menyepakati bersama ibu untuk melakukan kunjungan ulang pemeriksaan
kehamilannya pada tanggal 13 Maret 201
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan III
Hari, tanggal : Jumat, 13 Maret 2015 Pukul : 09.00
Tempat: Puskesmas Kecamatan Tebet
SUBJEKTIF
Ibu masih merasakan sakit dibagian bawah vagina, pergerakan janin aktif.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80mmHg Denyut nadi : 86 kali/menit
Suhu tubuh : 36,7oC Pernapasan : 19 kali/menit
3. Berat badan : 62,5 Kg
Sebelum hamil: 50 Kg
Kenaikan : 12,5 Kg
4. Kepala : Rambut : Hitam (+), ketombe (-), rontok (-)
Muka : Simetris (+), pucat (-), oedema (-),
cloasma gravidarum
14
ASSASMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 37 minggu 4 hari
Janin : Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam
keadaan baik
2. Memberitahu ibu ketidaknyamanan pada saat trimester III yaitu sakit
dibagian bawah vagina yang disebabkan oleh turunnya kepala janin hal ini
dapat diatasi dengan melakukan olah tubuh seperti senam hamil atau
berolahraga kecil seperti jalan-jalan kecil.
3. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III seperti
perdarahan dari jalan lahir, keluarnya cairan pervaginam, gerakan janin
berkurang atau tidak terasa, nyeri perut yang hebat, kejang, demam tinggi
dan meminta ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan jika ibu
mengalaminyaMemberitahu ibu persiapan persalinan seperti penolong
persalinan, tempat akan melahirkan, pendamping persalinan, transportasi
yang akan digunakan menuju fasilitas yang lebih lengkap jika timbul
kegawatdaruratan dan persiapan biaya.
4. Memberitahu ibu untuk terus memantau pergerakan janin yaitu dengan
menghitung selama 12 jam minimal janin bergerak 10 kali, jika berkurang
ibu harus datang ke fasilitas kesehatan.
5. Memberitahu ibu kontrasepsi pasca salin, yaitu MAL (Metode Amenorea
Laktasi) yang bergantung pada pemberian ASI pada bayi, suntik progestin
yang tidak menganggu produksi ASI, mini pil yang tidak menganggu
produksi ASI ibu, AKDR atau biasa dikenal spiral, dan AKBK atau biasa
dikenal dengan KB implan, dan kondom.
16
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan IV
Hari, tanggal : Jumat, 20 Maret 2015 Pukul : 09.00
Tempat: Puskesmas Kecamatan Tebet
SUBJEKTIF
Ibu masih merasakan sakit dibagian bawah vagina, pergerakan janin aktif.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg Denyut nadi : 87 kali/menit
o
Suhu tubuh : 36,6 C Pernapasan : 19 kali/menit
3. Berat badan : 62,5 Kg
Sebelum hamil: 50 Kg
Kenaikan : 12,5 Kg
4. Kepala : Rambut : Hitam (+), ketombe (-), rontok (-)
Muka : Simetris (+), pucat (-), oedema (-),
cloasma gravidarum
Mata : Simetris (+), sklera ikterik (-),
konjungtiva anemis (-)
Mulut/gigi : Stomatisi (-), karies (-)
THT : Serumen (-), pendengaran baik (+),
sekret (-), penciuman baik (+), radang
tenggorokan (-)
5. Leher : Kel. Thyroid : Pembengkakan (-)
Vena jugolaris: Benjolan (-)
Kel. Getah bening: Pembengkakan (-)
6. Dada dan axial
Dada : Mammae : Membesar : Kanan (+)/kiri (+)
Simetris : Kanan (+)/kiri (-)
Benjolan/tumor: Kanan (-)/kiri
Areola : Hiperpigmentasi kanan (+)/kiri (-)
Papilla mammae : Menonjol Kanan (+)/kiri (-)
Pengeluaran : Kanan (-)/Kiri(-)
Axilla : Benjolan kanan (+)/kiri(-)
7. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
17
Memanjang/melintang: Memanjang
Linea alba/nigra : Linea nigra
Striae albicans/livide : Striae Livide
Gerakan janin : Ada
Palpasi
TFU : 31 cm (Mc.Donald)
Leopold I : TFU : Pertengahan pusat-procesus xyphoideus
Teraba satu bagian besar, kurang bulat, lunak, dan
tidak melenting.
Leopold II : Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin
Kanan : Teraba satu tahanan keras memanjang
Leopold III : Teraba satu bagian besar, bulat, keras, tidak
melenting
Leopold IV : Konvergent 4/5 bagian
Kontraksi : Braxton Hicks (+)
Pergerakan janin : Positif
TBJ : (31-12) x 155 10% = 2.945 gram
+ 10% : 3240 gram
- 10% : 2651 gram
Auskultasi :+
Frekuensi :153/menit, teratur, intensitas: kuat
Punctum maksimum : 1 tempat kuadran kanan bawah pusat
8. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Lordosis fisiologis
Nyeri pinggang : Tidak ada
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-)
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-)
Refleks patella : Kanan (+), kiri (+)
10. Pemeriksaan anogenital
Warna vulva vagina : Kemerahan, tidak ada varises dan tidak
oedem
Luka parut : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pembesaran kel bartholin : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Haemoroid pada anus : Tidak ada
ASSASMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 38 minggu 4 hari
Janin : Tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala
PLANNING
18
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam
keadaan baik
2. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III
3. Memberitahu ibu persiapan persalinan
4. Memberitahu ibu untuk terus memantau pergerakan janin
5. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
6. Memberitahu ibu kontrasepsi pasca salin
KALA 1
SUBJEKTIF
Ibu datang ke puskesmas dengan keluhan mulas-mulas, dan keluar lendir darah
sejak pukul 08.00 WIB, pergerakan janin aktif.
OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan Umum : Baik
3. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg N : 89x/menit
S : 36,4oC Rr : 19x/menit
4. BB : 62,5 Kg TB: 152,5 cm
Kenaikan BB selama hamil: 12,5 Kg
5. Muka : Tidak pucat, tidak oedema
6. Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
7. Payudara :
Mamaae : Membesar +/+, simetris +/+
Benjolan/tumor : tidak ada
Areola : hiperpigmentasi +/+
Papilla mammae : menonjol +/+
Pengeluaran kolostrum/ASI : +/+
8. Abdomen
a. Inspeksi
Membesar, dengan arah : memanjang
Gerakan janin : aktif
b. Palpasi
TFU (Mc.Donald) : 32 cm
Leopold I
TFU : 3 jari dibawah px
Pada fundus uteri teraba 1 bagian bulat, lunak, tidak melenting
19
Leopold II
Sebelah kanan : teraba 1 tahanan keras memenjang
Sebelah kiri : teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras, dansedikit dapat
digerakkan
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk 4/5 bagian
His : 2x/10 menit, lamanya 20 detik, intensitas : lemah
TBJ :(32-12) x 155 10% = 3.100 gram
+ 10 % : 3410 gram
- 10 % : 2790 gram
c. Auskultasi : +
Frekuensi: 140 kali/menit, teratur, intensitas: kuat
Punctum maksimum: 1 tempat kuadran kanan bawah pusat
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Simetris +/+, oedem -/-
Bawah : Simetris +/+, oedem -/-, varises -/-
Refleks patella : + / +
10. Anogenital
Vulva/vagina : Tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini.
Pengeluaran pervaginam: Lendir darah
Pemeriksaan dalam
a. Portio :
Arah : Axial
Konsistensi : Tebal, lunak
Penipisan : 30%
Pembukaan : 3
b. Ketuban : (+)
c. Bagian bawah janin : Sutura Sagitalis
d. Presentasi : Kepala
e. Penurunan :HI
f. Molase : tidak ada
11. Pemeriksaan Penunjang (27-02-2015)
a. Darah : Hb : 12 Gram%
Golongan Darah : O
Rhesus : Positif
b. Urine : Protein : Negatif Reduksi : Negatif
c. Lain-lain : Tidak ada
ASSESMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 39 minggu 3 hari inpartu kala 1 fase laten
Janin : Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
20
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini baik-baik
saja, tanda-tanda vital normal, pembukaan 3
2. Beri support dan motivasi pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar dapat mencegah penekanan
pembuluh darah oleh rahim yang dapat mengurangi suplai darah ke rahim
4. Memberikan pendidikan kesehatan penyebab nyeri dalam persalinan yaitu
disebabkan oleh kontraksi rahim yang dibutuhkan untuk membuka jalan
lahir dan membantu proses persalinan
5. Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi
yaitu dengan menarik napas melalui hidung dan menghembuskannya
melalui mulut
6. Memberikan pendidikan kesehatan pola hidrasi agar ibu tidak dehidrasi
dan memiliki tenaga
7. Memberitahu ibu akan diperiksa kembali pukul 00.00 WIB
8. Mengobservasi kemajuan persalinan, tekanan darah dan suhu setiap 4 jam
sekali, nadi setiap 30 menit, denyut jantung janin dan kontraksi setiap 1
jam sekali
Perna His
Tekanan DJJ
Nadi pasan Suhu (x10 Lama Pembu
Waktu Darah (x/me
(x/menit) (x/me (0C) meni (detik) kaan
(mmHg) nit)
nit) t)
20.00 110/70 89 19 36,4 140 2 20 3
20.30 87
21.00 86 143 2 25
21.30 88
22.00 89 145 2 30
22.30 92
23.00 90 147 3 30
23.30 92
Tabel 2.1 Tabel observasi
SUBJEKTIF
Ibu merasa mulas-mulas semakin sering
21
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg N : 89x/menit
T : 36,5oC Rr : 24x/menit
4. Auskultasi :+
Frekuensi: 150 kali/menit, teratur, intensitas: kuat
Punctum maksimum: 1 tempat kuadran kanan bawah pusat
5. Anogenital
Vulva/vagina : Tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini
Pemeriksaan dalam
a. Portio
Arah : Axial
Konsistensi : Tebal, lunak
Penipisan : 50%
Pembukaan :5
b. Ketuban : (+)
c. Bagian bawah janin : Ubun-ubun kecil kanan depan
d. Presentasi : Kepala
e. Penurunan : H II
f. Molase : Tidak ada
ASSESMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 39 minggu inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
Janin : Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini baik-
baik saja, TTV normal, pembukaan 5
2. Beri support dan motivasi pada ibu berupa dukungan secara verbal
3. Mengizinkan ibu berjalan atau beraktifitas ringan sesuai
kesanggupannya
4. Mengajarkan ibu dan suami untuk memijat punggung ibu agar
memperlancar sirkulasi darah dan memberi rasa nyaman
5. Memperbolehkan ibu untuk BAK
22
KALA II
SUBJEKTIF
Tanggal : 27 Maret 2015 Pukul : 04.00
Kelurahan : Ibu merasa semakin mulas dan ingin mengedan
OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Tanda-tanda vital : TD :110/70 mmHg
Nadi : 89x/menit
Suhu : 36,5
Pernapasan : 24x/menit
23
4. Abdomen
Inspeksi
Gerakan janin : Aktif
Palpasi
Leopold IV
Bagian terendah janin sudah masuk : Divergent 1/5
His : 4x10menit, durasi 45 detik, intensitas kuat
Auskultasi :+
DJJ :143x/menit, kuat, teratur
Punctum Maksimum : 1
5. Anogenital
a. Portio : Tidak teraba
Penipisan : 100%
Pembukaan : lengkap
b. Ketuban : (-)
c. Bagian bawah janin : Ubun-ubun kecil depan
d. Presentasi : Kepala
e. Penurunan : H III+
f. Molase : Tidak ada
ASSESMENT
Ibu : G1P0A0 hamil 39 minggu 4 hari inpartu kala II
Janin : Tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
PLANNING
1. Menyiapkan pertolongan persalinan seperti kelengkapan alat, bahan, obat;
mengenakan APD, memasukkan oksitosin 10 IU kedalam spuit 3cc
2. Memastikan pembukaan lengkap dan janin dalam keadaan baik
3. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran
4. Menawarkan ibu untuk minum dan makan
5. Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi
6. Menolong persalinan bayi lahir pukul 05.00 WIB, JK= laki-laki, bayi
menangis spontan, kulit kemerahan, pergerakan aktif
7. Keringkan bayi
8. Memeriksa janin kedua tidak ada janin kedua
KALA III
SUBJEKTIF
Tanggal : 27 Maret 2015 Pukul : 06.15
Keluhan : Ibu masih merasa mules
OBJEKTIF
24
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Abdomen
Palpasi : TFU : 2 jari diatas pusat
Kontraksi uterus : Baik
Kandung kemih : Kosong
4. Anogenital
Pengeluaran pervaginam : darah 20 cc
ASSESMENT
Ibu : P1A0 inpartu kala III
Bayi : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
PLANNING
1. Memberitahu kepada ibu bahwa akan disuntik oksitosin 10 IU untuk
membantu uterus berkontraksi baik
2. Menyuntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha atas kanan bagian luar
3. Menjepit tali pusat dengan klem pertama 3 cm dari perut bayi dan
memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama, memotong tali pusat
yang steril
4. Mengganti kain pembungkus bayi dengan kain bersih dan kering
5. Melakukan IMD
6. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
7. Memastikan plasenta telah lepas yaitu tali pusat bertambah panjang,
adanya pancaran darah dan bentuk uterus menjadi lebih bulat.
8. Menolong lahirnya plasenta dengan kedua tangan, putar plasenta searah
jarum jam sampai plasenta dan selaput lahir plasenta lahir lengkap
pukul 05.15
9. Melakukan massase uterus
KALA IV
SUBJEKTIF
Tanggal : 27 Maret 2015 Pukul : 05.15
Keluhan : Ibu merasa perutnya masih mulas
OBJEKTIF
1. Kesadaran umum : Composmentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Abdomen
25
Palpasi
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
4. Anogenital
Pengeluaran pervaginam : darah
Perineum : ruptur daerah perineum grade II
ASSESMENT
Ibu : P1A0 inpartu kala IV
Bayi : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
PLANNING
1. Memeriksa robekan jalan lahir terdapat robekan jalan lahir grade 2
2. Melakukan penjahitan secara jelujur
3. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik sehingga tidak terjadi
perdarahan postpartum
4. Observasi kontraksi, perdarahan, TTV setiap 15 menit sekali di jam
pertama pasca persalinan dan 30 menit sekali di jam kedua pasca
persalinan
5. Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi, mewaspadai tanda bahaya pada ibu, serta kapan harus
memanggil bantuan medis
6. Dekontaminasi semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
7. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering
8. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
9. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
10. Melengkapi partograf
26
SUBJEKTIF
Ibu merasa sedikit mulas, nyeri pada luka jahitan, tidak pusing dan tidak lemas.
Ibu merasa nafsu makan ibu baik, sudah makan 2x dengan porsi sedang. Ibu
sudah minum lebih dari 1 botol air mineral 60 ml.
Ibu mengaku sudah buang air kecil sebanyak 3x.
Ibu sudah bisa melakukan aktivitas sendiri seperti ke kamar mandi untuk BAK.
Ibu merasa ASI yang keluar belum banyak.
OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 110/60 mmHg Rr : 21 x/menit
N : 83x/menit T : 36,5oC
Konjungtiva : tidak pucat Sklera : tidak ikterik
2. Keadaan payudara
Bentuk : Simetris
Puting : Bersih, menonjol, tidak lecet
Pengeluaran : Ada Banyak/Sedikit
Jenis : Kolostrum
27
ASSESMENT
Ibu P1A0 postpartum 6 jam
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik,
perdarahan normal, kontraksi rahim baik, keadaan luka jahitan bersih dan
basah
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri yaitu
menganjurkan ibu untuk membersihkan diri pada seluruh tubuhnya,
menjaga kebersihan vagina, mengganti pembalut sesering mungkin
minimal 2x kali dalam sehari
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola istirahat yang cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan, karena bila ibu kurang istirahat akan
mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi oleh tubuh
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola nutrisi, memakan
makanan yang bergizi tanpa ada pantangan makanan
28
SUBJEKTIF
Ibu sudah tidak merasa mulas
Nafsu makan ibu baik, makan 3x dengan porsi sedang setiap harinya dan minum
lebih dari 8 gelas perharinya.
Ibu buang air kecil 7x perharinya, dan BAB setiap hari.
Ibu dapat melakukan aktivitas rumah tangga tanpa dibantu.
Ibu tidur siang setiap harinya sekitar 1-2 jam. Dan tidur malam 6-7 jam, namun 2-
3x terbangun untuk menyusui bayi dan mengganti popok bayi.
OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg Rr : 18 x/menit
N : 85x/menit T : 36,3oC
Konjungtiva : tidak pucat Sklera : tidak ikterik
2. Keadaan payudara
Bentuk : Simetris
29
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan normal,
jahitan masih basah
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya nifas seperti
perdarahan yang abnormal, sekret vagina yang berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur, nyeri payudara,
pembengkakan payudara, dan luka atau perdarahan pada puting
3. Memberikan pendidikan kesehatan cara memperbanyak ASI seperti
dengan membersihkan puting dan melakukan pijatan, menyusui 2-3
jam sekali, memompa ASI, skin to skin, mengkompres payudara jika
mengeras, makan makanan yang bergizi, menggunakan KB yang tepat,
minum air putih yang banyak, menyusui dengan posisi yang benar
4. Memberikan pendidikan kesehatan perawatan luka jahitan seperti
menjaga luka bersih dan kering, menghindari pemberian obat
tradisional
5. Menyepakati kunjungan nifas 14 hari dirumah Ny.A
30
SUBJEKTIF
Ibu sudah tidak merasa mulas
Ibu merasa nafsu makan ibu baik, makan 3x dengan porsi sedang setiap harinya.
Ibu minum lebih dari 8 gelas perharinya.
Ibu mengaku buang air kecil 7x perharinya, dan BAB setiap hari.
Ibu dapat melakukan aktivitas rumah tangga tanpa dibantu.
Ibu mengaku menyempatkan untuk tidur siang setiap harinya sekitar 1-2 jam. Dan
tidur malam 6-7 jam, namun 2-3x terbangun untuk menyusui bayi dan mengganti
popok bayi.
OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg Rr : 19 x/menit
N : 86x/menit T : 36,4oC
Konjungtiva : tidak pucat Sklera : tidak ikterik
2. Keadaan payudara
Bentuk : Simetris
Puting : Bersih, menonjol, tidak lecet
Pengeluaran : Ada Jenis : Kolostrum
Pembengkakan : Tidak ada
3. Abdomen
TFU : tidak teraba
Kontraksi uterus : tidak teraba
Kandung kemih : Kosong
Bekas luka operasi : Tidak ada
4. Ekstrimitas atas dan bawah
Atas : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-)
Bawah : Simetris (+)/(+), oedema (-)/(-), varises (-)/(-),
homan sign (-)/(-)
5. Pengeluaran pervaginam
Lochea : Warna : Kekuningan
Jenis : Serosa
31
Banyak :
6. Perineum dan anus
Luka episiotomi/jahitan : Ada Grade : 2
Keadaan luka : Kering
Tanda radang : Tidak ada
Keadaan vulva : Bersih
Anus : Tidak ada hemoroid
ASSESMENT
Ibu P1A0 postpartum 14 hari
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan normal,
luka jahitan sudah kering
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya nifas seperti
perdarahan yang abnormal, sekret vagina yang berbau, demam, nyeri perut
berat, kelelahan atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, atau
sakit kepala atau pandangan kabur, nyeri payudara, pembengkakan
payudara, dan luka atau perdarahan pada puting
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara memerah ASI dengan
tangan yaitu, bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI, lalu 2-3
cm diatas puting jari tlunjuk 2-3 cm di bawah puting, tekan seluruh jari
sisanya ke arah dinding dada, tekan areola dengan gerakan memutar dari
belakang puting antara ibu jari dan jari lain ke arah puting lalu lepaskan
4. Memberikan pendidikan kesehatan cara menyimpan ASI perah yaitu
disimpan dalam wadah yang dapat menampung ASI, mudah disterilkan,
bila disuhu ruangan ASI hanya bertahan 6-8 jam, jika disimpan dalam
freezer ASI dapat bertahan hingga 2 minggu. Jika sudah diberikan pada
bayi, ASI tidak boleh disimpan, dan meminta pada ibu untuk tidak lupa
menuliskan tanggal dan jam pemerahan
5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang hubungan seksual dapat
dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika
memasukkan jari ke dalam vagina
6. Memberikan pendidikan kesehatan kontrasepsi pasca salin seperti MAL,
kondom, IUD, minipil dan suntik
KUNJUNGAN I
SUBJEKTIF
Bayi telah selesai IMD, bayi sudah berhasil mencapai puting dan menghisap
dengan kuat, bayi belum BAB dan belum BAK
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,60C
Rr : 43 x/menit
N : 144 x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 3150 gram
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan : 12 cm
3. Pemeriksaan khusus
Kepala : Anencephali (-), caput suksadaneum (-),
cephalhematom (-),moulase (-)
Muka : Oedem (-), syndrom mongoloisme (-)
Mata : Posisi bola mata simetris (+), konjungtiva anemis
(-),sklera ikterik (-)
Telinga : Posisi daun telinga simetris dan sejajar dengan
mata, terdapat 2 lubang telinga
Hidung : Terdapat 2 lubang hidung, sekret (-), pernafasan
cuping hidung (-), septumnasi (+)
Eliminasi
a. Miksi : Belum
b. Mekoneum : Belum
ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
PLANNING
1. Memberikan bayi salep mata antibiotik profilaksis tetrasiklin 1%
2. Menyuntikan vitamin K1 0,1 cc disuntikan secara IM pada 1/3 paha
kiribayi bagian luar
3. Memastikan suhu tubuh bayi normal
4. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa bayi dalam keadaan normal
KUNJUNGAN II
Tanggal : 27 Maret 2015
Pukul : 06.00 WIB
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayi sering menyusu, sudah BAB dan BAK
OBJEKTIF
Keadaan umum baik, tanda-tanda vital : nadi : 134 kali/ menit, pernapasan 43
kali/menit, suhu : 36,6C, warna kulit kemerahan, gerak aktif, bayi menyusu
dengan baik. Tali pusat tidak ada perdarahan. Bayi sudah bisa menghisap puting
susu ibu.
ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan normal
2. Memberikan pendidikan kesehatan tanda bahaya bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu untuk tetap menjaga
kehangatan bayi dengan menggunakan topi, baju yang kering dan bersih
34
KUNJUNGAN III
Tanggal : 3 April 2015
Pukul : 10.00
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ASI keluar banyak dan bayi menyusu dengan sering.
Bayi sudah BAB dan sudah BAK
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,70C
Rr : 40 x/menit
N : 121 x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 3100 gram
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan : 12 cm
ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari
PLANNING
35
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik dan
normal
2. Memberikan pendidikan kesehatan tanda bahaya bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang imunsasi yaitu, ketika bayi
berusia 1 bulan bayi harus diimunisasi BCG dan Polio1, saat usia 2 bulan
bayi harus diimunisasi Polio2, DPT1, HB1, saat bayi berusia 3 bulan bayi
harus diimunisasi Polio3, DPT2 dan HB2, ketika bayi berusia 4 bulan bayi
harus diimunisasi Polio5, DPT3, dan HB3, dan imunisasi Campak ketika
usia bayi sudah 9 bulan
4. Menganjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya sesering mungkin dan
menyendawakan bayi setelah bayi disusui
5. Memberitahu ibu bahwa bayi akan mengalami BAB 5-6 kali sehari dan
akan berkurang pada minggu kedua
KUNJUNGAN IV
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ASI keluar banyak dan bayi menyusu dengan sering.
OBJEKTIF
Keadaan umum baik, tanda-tanda vital : nadi : 121 kali/ menit, pernapasan 41
kali/menit, suhu : 36,8C, warna kulit kemerahan, gerak aktif, bayi menyusu
dengan baik.
ASSESMENT
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 14 hari
PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik dan
normal
2. Memberikan pendidikan kesehatan tanda bahaya bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang imunsasi yaitu, ketika bayi
berusia 1 bulan bayi harus diimunisasi BCG dan Polio1, saat usia 2 bulan
bayi harus diimunisasi Polio2, DPT1, HB1, saat bayi berusia 3 bulan bayi
harus diimunisasi Polio3, DPT2 dan HB2, ketika bayi berusia 4 bulan bayi
harus diimunisasi Polio5, DPT3, dan HB3, dan imunisasi Campak ketika
usia bayi sudah 9 bulan
4. Mengingatkan ibu untuk terus memberikan bayi ASI Eksklusif
BAB III
PEMBAHASAN
36
Pada BAB ini penulis akan membahas masalah-masalah yang terjadi pada Ny.A
mulai dari kehamilan 35 minggu sampai 2 minggu postpartum, serta bayi baru
lahir dengan menggunakan dokumentasi SOAP, semua akan dikaitkan dengan
teori.
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.A selama masa kehamilan
dimulai pada usia kehamilan 35 minggu, dengan HPHT: 23 Juni 2014 dan
Taksiran Persalinan 30 Maret 2015.
Asuhan kebidanan yang diberikan mencakup pengkajian dan pemantauan
selama kehamilan serta identifikasi resiko yang mungkin terjadi pada masa
kehamilan. Ny.A telah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 7x
yaitu setiap bulan sampai kunjungan kehamilan kurang dari 28 minggu,
setiap 2 minggu pada usia kehamilan 28-36 minggu, dan setiap minggu
pada usia kehamilan diatas 36 minggu. Hal tersebut sesuai dengan standar
yaitu 4 kali kunjungan, yaitu 1 kali pada trimester pertama, kali pada
trimester dua, dan 2 kali pada trimester tiga yang bertujuan untuk
menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Menurut Litbangkes Depkes RI standar asuhan minimal 14 T:
1. Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah
Setiap kali kunjungan bidan selalu menanyakan kabar Ny. A dan
keluhan yang ibu rasakan. Pada kunjungan pertama ibu mengeluh
sering buang air kecil, kunjungan kedua, ketiga dan keempat ibu
merasa sakit bagian bawah. Hal ini merupakan hal fisiologis. Sering
buang kecil dan merasa sakit dibagian bawah adalah salah satu bentuk
ketidaknyamanan kehamilan trimester III. Sering buang air kecil
diakibatkan karena tekanan uterus pada kantung kemih. Sedangkan
sakit dibagian bawah disebabkan karena seiring dengan turunnya
kepala janin. Bidan telah memberikan beberapa pendidikan kesehatan
mengenai keluhan ibu, setelah dilakukan asuhan keluhan ibu
berkurang dan merasa nyaman.
2. Timbang berat badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
37
membantu bila ada benjolan tidak normal pada payudara sehingga bisa
dilakukan pengobatan dan perawatan lebih dini lagi untuk mencegah
hal-hal yang tidak kita inginkan (www.doktersehat.com, 2015)
6. Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
diakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin
(Kemenkes, 2010).
Tabel tinggi fundus uteri trimester III
Pada kasus Ny.A, mengaku telah melakukan suntik TT3 pada saat usia
kehamilan 32 minggu 2 hari.
11. Beri tablet tambah darah (tablet besi)
Pada setiap kunjungan Ny.A selalu mendapatkan tablet besi dan telah
mencapai 90 tablet. Pemberian tablet besi ini untuk mencegah anemia
gizi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet
selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama (Kemenkes RI,
2010). Pemberi asuhan selalu mengingatkan ibu untuk rajin
mengkonsumsi tablet Fe pada malam hari untuk menghindari mual
yang merupakan efek samping dari tablet Fe dan selalu mengingatkan
untuk tidak meminum Fe dengan teh, ataupun kopi karena dapat
mengganggu penyerapan zat besi. Ny.A mengatakan selalu
meminumnya setiap hari menggunakan air putih.
Pada usia kehamilan 35 minggu, Hb Ny.A ialah 12 gr% hal ini
tergolong normal.
12. Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:
a. Pemeriksaan golongan darah,
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah yang sewaktu-waktu
diperlakukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan. Ny.A telah
melakukan pemeriksaan golongan darah, dan hasilnya adalah Ny.A
memiliki golongan darah O dengan rhesus +.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
41
Kala II:
Ibu memasuki kala II dengan tanda-tanda ibu gelisah, ada dorongan ingin
meneran ada tekanan pada anus, vulva membuka, perineum menonjol, his
yang semakin kuat dan sering. Dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan
hasil pembukaan lengkap, portio tidak teraba, ketuban negatif.
Pada kala II menggunakan 58 langkah APN. Beberapa prinsip dasar
pencegahan infeksi diantaranya mencuci tangan sesuai prosedur pada saat
akan dan sudah melakukan tindakan, memakai sarung tangan steril atau
desinfeksi tingkat tinggi dan menggunakan alat perlindungan diri lengkap.
Hal ini bertujuan untuk pencegahan infeksi dan penggunaan perlindungan
diri yang lengkap untuk mencegah atau meminimalkan infeksi serta
mencegah atau menurunkan penularan penyakit. Pada saat melakukan
pertolongan persalinan Ny.A, penolong sesuai dengan prosedur dalam
pencegahan infeksi seperti dilakukannya mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan. Kala II berlangsung selama 1 jam, hal ini sesuai
46
Kala III:
Pada kala III berlangsung selama 15 menit dan dilakukan manajemen aktif
kala III, ibu diberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM 1/3 paha kanan
bagian luar yang berfungsi untuk merangsang uterus untuk berkontraksi
juga untuk mempercepat pelepasan plasenta, lalu tidak lama terdapat
tanda-tanda pelepasan plasenta sesuai dengan teori Wiknjosastro (2009)
seperti pada tali pusat bertambah panjang, pancaran darah, bentuk uterus
menjadi lebih bulat. Kemudian plasenta dikeluarkan dengan menggunakan
manuver brand Andrew untuk mencegah inversi uteri. Setelah plasenta
lahir, masase fundus agar menimbulkan kontraksi. Hal ini dapat
mengurangi pengeluaran darah dan mencegah perdarahan postpartum
(Wiknjosastro, 2009).
Plasenta lahir pukul 05.15 WIB, lahir lengkap. Kala III berlangsung
maksimal 30 menit, baik pada primipara maupun multipara (Kemenkes,
2013).
Kala IV:
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
postpartum. Masa postartum merupakan saat paling kritis untuk mencegah
47
bayinya. Pada kala IV ini, ASI yang diberikan masih sedikit, hal ini
merupakan hal yang normal dan alamiah (www.breasfeedinginc.ca)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny.A umur 21 tahun
G1P0A0 mulai usia kehamilan 35 minggu, bersalin, nifas 6 jam sampai 2
minggu, dan bayi baru lahir 2 jam sampai 2 minggu, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Kehamilan
Pada masa kehamilan, sejak usia kehamilan 35 minggu 4 hari sampai
38 minggu 4 hari kunjungan antenatal dilakukan sebanyak 4 kali.
Setiap kunjungan antenatal di Puskesmas Kecamatan Tebet, ibu dan
janin dalam keadaan batas yang normal. Puskesmas Kecamatan Tebet
tidak melaksanakan standar pemeriksaan 14T, yaitu menggunakan
standar 10T.
b. Persalinan
51
B. SARAN
1. Bagi puskemas
Meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah baik, sehingga dapat
terus memberikan asuhan yang bermutu lebih baik, yaitu
menggunakan standar 14T.