Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI
dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam
penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis
merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi.
ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang
mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan
dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui,
pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam
kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan masyarakat,
terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip pemberian
ASI, dan komposisi ASI. Adapun yang digunakan sebagai acuan dalam memberikan
penyuluhan adalah standart operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan di Puskesmas
kecamatan Cilandak, sehingga kami susun satuan acara penyuluhan sebagai berikut.
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1.Leaflet
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Komitmen terhadap kontrak
Waktu, tempat, dan peserta
Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
Ketersediaan fungsi, alat, bahan dan media promosi kesehatan sesuai
dengan yang dibutuhkan
2. Evaluasi Proses
Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
Pasien, keluarga dan masyarakat mendengarkan dan berpartisipasi aktif
sampai akhir kegiatan
Tidak terdapatnya distraksi yang menganggu proses penerimaan materi,
pasien dan keluarga dapat mengikuti dan mempertahankan materi.
Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
Mengetahui pengertian ASI
Mengetahui manfaat ASI
Mengetahui prinsip Pemberian ASI
Mengetahui Komposisi ASI
a. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan kehidupan. Dibuat oleh ibu khusus untuk bayi, jadi ini
adalah makanan yang sangat khusus. Tidak ada produk pabrik yang bisa menyamainya.
Tidaklah mungkin untuk menuliskan semua bahan yang terkandung di dalam air susu ibu.
Setiap kali diadakan riset terhadap cairan yang mengagumkan ini, ditemukan bahan vial baru
yang diperlikan oleh bayi untuk berkembang dan bertumbuh (Moody, 2006)
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini (Hapsari, 2009)
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun
sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu
untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan.(Saleha, 2009).
b. Pembagian ASI
1. Kolostrum
Kolostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni
dihasilkan dalam waktu 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini berwarna kuning, atau
jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat
pencernaan bayi dari zat-zat yang tidak berguna(Suherni, 2008).
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya kandungan immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus
bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga membantu dalam
mencegah bayi mengalami alergi makanan.
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara.
Kolostrum mengandung jaringan debris dan material residual yang terdapat dalam alveoli
serta duktus dari kelenjar payudara sebelun dan setelah masa peurperium.
Tabel 2.1 Komposisi ASI menurut penyelidikan dari I.S. Kleiner dan J.M. Osten
Waktu Protein Karbohidrat Lemak
Hari ke-5 2,00 6,42 3,2
Hari ke-9 1,73 6,73 3,7
Minggu ke-34 1,30 7,11 4,0
d. Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama antara ASI yang pertama kali keluar, yang disebut dengan
kolostrum dengan ASI mature yaitu yang dikeluarkan setelah minggu pertama. Karena pada
kolostrum lebih banyak mengandung protein, imunoglobulin, mineral, dan vitamin A, tetapi
sedikit mengandung lemak hidrat arang. Menurut Ojofeitimi 1982, bayi yang mendapatkan
kolostrum segera setelah lahir terdapat sejumlah bakteri yang secara bermakna jauh lebih
rendah pada tinjanya. Hal ini terutama karena fungsi SigA yang predominan pada kolostrum,
di mana kolostrum tersebut seolah-olah merupakan lapisan cat yang melindungi permukaan
mukosa usus dari invasi mikroorganisme patogen dan protein asing.
Di samping itu juga ada zat-zat anti lain, sel-sel darah putih, enzim-enzim, dan
hormon-hormon yang hampir semuanya berkonsentrasi tinggi pada kolostrum (Goldman,
1982; Glass, 1983; Janson, 1985; Lawrence, 1980; Moran, 1983). Oleh karena itu kolostrum
harus diberikan pada bayi, jangan sampai dibuang akibat dari kurang mengertinya ibu-ibu
terhadap kegunaan kolostrum tersebut(FKUI, 2003).
1. Protein
Dibandingkan dengan komposisi protein susu mamalia lain, potein ASI paling rendah,
berkisar 1,3 g/ml pada bulan pertama dengan rata-rata 1,15 g/100ml dihitung berdasarkan
total nitrogen x 6,25. ASI mengandung whey protein dan casein. Casein adalah protein yang
sukar dicerna dan whey protein adalah protein yang membantu menyebabkan isi pencernaan
bayi menjadi lebih lembut atau mudah dicerna oleh usus bayi. Rasio whey-casein yang tinggi
pada ASI membantu pencernaan bayi dengan pembentukan hasil akhir pencenaan bayi yang
lebih lembut dan mengurangi waktu pengosongan gaster bayi. Rasio casein:whey pad ASI
adalah 60:40, sedangkan pada susu sapi dan susu formula adalah 20:80 dan 18:82. Di sini,
tampak bahwa casein dala ASI hanya separuh dari susu sapi. Meskipun kedua susu tersebut
sama-sama mengandung whey protein yang baik untuk pencernaan, namun whey ASI terdiri
dari alpha-lactalbumin yang membantu sintesa laktosa, sedangkan pada susu sapi terdiri dari
beta-lactoglobulin. Di samping alpha-lactalbumin, ASI juga mengandung 4 unsur penting
lainnya, yaitu serum albumin, laktoferin, immunoglobulin, dan lisozim.
2. Lemak
Lemak ASI terdiri dari trigliserid (98-99%) yang dengan enzim lipase akan terurai
menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya terdapat pada sistem
pencernaan bayi, tapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam
bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak esensial,
docosahexaenoic acid (DHA) dan arachnoic acid (AA) yang berperan penting dalam
pertumbuhan otak sejak trimester I kehamilan sampai 1 tahun usia anak. Yamg merupakan
asam lemak esensial sebernarnya adalah kelompok Omega-3 yang dapat diubah menjadi
DHA dan Omega-6 yang dapat diubah menjadi AA. Kelebihan ASI dapat terjadi karena ASI
selain mengandung n-3 dan n-6, juga mengadung DHA dan AA. Konsentrasi lemak
meningkat dari 2.0 g/100ml pada kolostrum menjadi sekitar 4-4.5 g/100 ml pada 14 hari
setelah persalinan. Kadar lemak juga bervariasi pada saat baru menyusui (fore milk) menjadi
2-3 kali lebih tinggi pada akhir menyusui (hind milk). Dibandingkan dengan lemak yang
bervariasi konsentrasinya, asam lemak lebih stabil. Dalam ASI, asam lemak terdiri dari 42%
asam lemak jenuh dan 57% asam lemak tak jenih, termasuk DHA dan AA yang sangat
dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi dan anak kecil.
3. Vitamin
a) Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A adalah salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya dalam kolostrum dan
menurun pada ASI biasa. ASI adalah sumber vitamin A yng baik dengan konsentrasi sekitar
200 IU/dl. Vitamin yang larut dalam lemak lainnya adalah vitamin D, E, dan K. Konsentrasi
vitamin D dan K sedikit dalam ASI. Untuk negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari,
vitamin D tidak jadi masalah. Vitamin K akan terbentuk oleh bakteri di dalam usus bayi
beberapa waktu kemudian.
b) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin C, asam nicotinic, B12, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (pirodoksin) sangat
dipengaruhi oleh makanan ibu, namun untuk ibu dengan status gizi normal, tidak perlu diberi
suplemen.
4. Zat besi
Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5-1.0 mg/liter), namun bayi yang
menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dan zat besi dari ASI
diserap dengan baik (>70%) dibandingkan dengan penyerapan 30% dari susu sapi dan 10%
dari susu formula.
Tabel 2.2 Perbandingan komposisi gizi dalam kolostrum, ASI, dan susu sapi.
(Sumber: Program Manajemen Laktasi-Perinasia, 2006)
Zat gizi per 100 ml Satuan Kolostrum ASI (>30 hari) Susu Sapi
Energi Kkal 58 70 65
Protein Gr 2.3 1.1 3.3
Casein Mg 0.5 0.4 0.8
Alpha-lactalbumin Mg 140 187
Laktoferin Mg 330 167
Secretory IgA Mg 364 162
Lemak G 2.9 2.9 3.8
Laktosa G 5.3 5.3 4.7
Kalsium Mg 28 28 120
Vitaman A Mg retinol 151 151 40
9. Taurin
Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak terdapat dalam
susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting dalam maturasi otak bayi.
Karena itu, susu formula bayi kebanyakan berusaha menambah taurin di dalam
formulanya(Sulistyawati, 2009)