Vous êtes sur la page 1sur 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI
dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam
penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis
merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi.
ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang
mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan
dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui,
pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam
kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan masyarakat,
terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip pemberian
ASI, dan komposisi ASI. Adapun yang digunakan sebagai acuan dalam memberikan
penyuluhan adalah standart operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan di Puskesmas
kecamatan Cilandak, sehingga kami susun satuan acara penyuluhan sebagai berikut.

Topik Penyuluhan : ASI Eksklusif


Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Cilandak
Sasaran : Ibu pasca melahirkan, Ibu yang mempunyai balita

II. Tujuan Instruktusional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit,diharapkan sasaran dapat mengerti tentang arti
dari ASI eksklusif, manfaat ASI bagi ibu dan anak, serta keberhasilan ASI eksklusif.
III. Tujuan Instruktusional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif sasaran diharapkan dapat :
1.Menyebutkan dengan benar pengertian ASI
2.Menyebutkan manfaat ASI
3.Menjelaskan tentang kapan memulai menyusui
4.Menjelaskan tentang komposisi ASI
IV. Materi Penyuluhan
1.Pengertian ASI
2.Manfaat ASI
3.Prinsip Pemberian ASI
4.Komposisi ASI

Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Media/alat


Audien
Pendahulua 5 menit -Membuka -Mendengar Ceramah dan
n -Memperkenalkan diri Tanya jawab
-Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
-Menggali pengetahuan
ibu mengenai makanan
bergizi
Penyajian 15 -Menyajikan materi -Mendengar Ceramah dan
menit -Menjelaskan pengertian -Melihat penampilan
ASI Eksklusif bahan
-Menjelaskan tentang
manfaat ASI Eksklusif
-Menjelaskan tentang
kapan memulai
menyusui
-Menjelaskan tentang
komposisi ASI
Eksslusif
Tanya jawab 5 menit -Memberi kesempatan -Menanyakan Tanya jawab
dan kegiatan kepada audien untuk kembali hal-hal
lain bertanya yang kurang
-Melakukan evauasi dimengerti
pada audien dengan -Menjawab
menanyakan kembali pertanyaan yng
isi/materi penyuluhan disampaikan
oleh penyuluh
Penutup 5 menit - Menarik kesimpulan - Mendengar Ceramah
- Salam penutup

VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. Media
1.Leaflet

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Komitmen terhadap kontrak
Waktu, tempat, dan peserta
Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
Ketersediaan fungsi, alat, bahan dan media promosi kesehatan sesuai
dengan yang dibutuhkan

2. Evaluasi Proses
Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
Pasien, keluarga dan masyarakat mendengarkan dan berpartisipasi aktif
sampai akhir kegiatan
Tidak terdapatnya distraksi yang menganggu proses penerimaan materi,
pasien dan keluarga dapat mengikuti dan mempertahankan materi.
Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
Mengetahui pengertian ASI
Mengetahui manfaat ASI
Mengetahui prinsip Pemberian ASI
Mengetahui Komposisi ASI

AIR SUSU IBU (ASI)

a. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan kehidupan. Dibuat oleh ibu khusus untuk bayi, jadi ini
adalah makanan yang sangat khusus. Tidak ada produk pabrik yang bisa menyamainya.
Tidaklah mungkin untuk menuliskan semua bahan yang terkandung di dalam air susu ibu.
Setiap kali diadakan riset terhadap cairan yang mengagumkan ini, ditemukan bahan vial baru
yang diperlikan oleh bayi untuk berkembang dan bertumbuh (Moody, 2006)
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini (Hapsari, 2009)
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun
sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu
untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan.(Saleha, 2009).

b. Pembagian ASI
1. Kolostrum
Kolostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni
dihasilkan dalam waktu 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini berwarna kuning, atau
jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat
pencernaan bayi dari zat-zat yang tidak berguna(Suherni, 2008).
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya kandungan immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus
bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga membantu dalam
mencegah bayi mengalami alergi makanan.
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara.
Kolostrum mengandung jaringan debris dan material residual yang terdapat dalam alveoli
serta duktus dari kelenjar payudara sebelun dan setelah masa peurperium.

Berikut ini adalah manfaat dari kolostrum bagi bayi:


1) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat.
2) Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.
3) Merupakan cairan dengan viskositas kental berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning
dibandingkan dengan susu yang matur.
4) Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang
baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi yang akan dating.
5) Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matur, tetapi
berlainan dengan ASI yang telah matur, pada kolostrum protein yang utama adalah
globulin (gamma globulin)
6) Lebih banyak mengandung antibody dibandingkan dengan ASI yang matur, sehingga
dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan.
7) Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan dengan ASI matur.
8) Mineral, terutama natrium, kalium, dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan dengan
susu matur.
9) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58 kal/100 ml
kolostrum.
10) Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan ASI matur,
sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
11) Bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI matur tidak.
12) pH lebih alkalis dibandingkan dengan ASI matur.
13) Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin dibandingkan dengan ASI
matur.
14) Volume berkisar 150-300 ml/24 jam.
15) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus bayi menjadi kurang
sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambah kadar antibody pada bayi.

2. Air Susu Masa Peralihan


Ciri dari air susu pada masa peralihan adalah sebagai berikut:
1) Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur.
2) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tapi ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5.
3) Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi.
4) Volumenya juga akan makin meningkat.

Tabel 2.1 Komposisi ASI menurut penyelidikan dari I.S. Kleiner dan J.M. Osten
Waktu Protein Karbohidrat Lemak
Hari ke-5 2,00 6,42 3,2
Hari ke-9 1,73 6,73 3,7
Minggu ke-34 1,30 7,11 4,0

Kadar diatas dalam satuan gram/100 ml ASI.


3. Air Susu Matur
Adapun ciri dari susu matur adalah sebagai berikut:
1) Merupakan ASI yang disekresikan pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi relatif
konstan (ada pula yang mengatakan bahwa komposisi ASI relatif konstan baru dimulai
pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5).
2) Pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi, ASI ini merupakan
makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.
3) Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari
garam kalsium caseinat, riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya.
4) Tidak menggumpal jika dipanaskan.
5) Terdapat antimikrobial faktor, antara lain sebagai berikut:
Antibodi terhadap bakteri dan virus.
Sel (fagosit, granulosit, makrofag, dan limfosit tipe T).
Enzim (lizimin, laktoperoksidase, lipase, katalase, fosfatase, amilase, fosfodiesterase, dan
alkalin fosfotase).
Protein (laktoferin, B12binding protein).
Resistance factor terhadap stafilokokus.
Komplemen.
Interferron producing cell.
Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus.
Hormon-hormon(Saleha, 2009).

c. Manfaat Pemberian ASI


1. Bagi bayi:
Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum, susu
jolong atau susu pertama, mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi dan
membuat bayi menjadi kuat. Penting sekali untuk segera memberi minum ASI bayi dalam
jam pertama sesudah lahir dan kemudian setidaknya setiap dua atau tiga jam. ASI
mengandung campuran yang tepat dan berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi. ASI
mudah dicerna oleh bayi. ASI saja, tanpa makanan tambahan lain merupakan cara terbaik
untuk memberi makan bayi dalam empat sampai enam bulan pertama kehidupannya. Sesudah
enam bulan, beberapa bahan makanan yang baik lain harus ditambahkan kedalam menu bayi.
Pemberian ASI pada umumnya harus disarankan selama setidaknya satu tahun pertama
kehidupan anak.
2. Bagi ibu:
Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses persalinannya. Pemberian
ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan
memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang dikeluarkannya oksitosin
alami yang akan membantu kontraksi rahim). Wanita yang menyusui bayinya akan lebih
cepat pulih turun berat badannya dari berat badan yang bertambah semasa kehamilan. Ibu
yang menyusui, yang haidnya belum muncul kembali akan kecil kemungkinannya untuk
menjadi hamil (kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Pemberian
ASI adalah cara yang penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan
membuat bayi merasa nyaman.
3. Bagi semua orang:
ASI selalu bersih dan bebas hama yang dapat mnyebabkan infeksi. Pemberian ASI
tidak menuntut persiapan khusus. ASI selalu tersedia, dan gratis. Bila ibu memberi ASI
bayinya pada waktu diminta (on demand), tanpa memberikan makanan tambahan, maka kecil
kemungkinannya ia akan menjadi hamil dalam enam bulan pertama sesudah melahirkan. Ibu
menyusui yang siklus menstruasinya belum pulih kembali, memperoleh perlindungan dari
kemungkinan menjadi hamil.
Utami (2005) menyimpulkan bahwa pemberian ASI sangat bermanfaat untuk:
1. ASI sebagai nutrisi.
2. ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.
3. ASI meningkatkan kecerdasan.
4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang (Suherni, 2008).
4. Bagi negara:
1) Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
2) Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui.
3) Mengurangi polusi.
4) Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas(Saleha, 2009).

d. Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama antara ASI yang pertama kali keluar, yang disebut dengan
kolostrum dengan ASI mature yaitu yang dikeluarkan setelah minggu pertama. Karena pada
kolostrum lebih banyak mengandung protein, imunoglobulin, mineral, dan vitamin A, tetapi
sedikit mengandung lemak hidrat arang. Menurut Ojofeitimi 1982, bayi yang mendapatkan
kolostrum segera setelah lahir terdapat sejumlah bakteri yang secara bermakna jauh lebih
rendah pada tinjanya. Hal ini terutama karena fungsi SigA yang predominan pada kolostrum,
di mana kolostrum tersebut seolah-olah merupakan lapisan cat yang melindungi permukaan
mukosa usus dari invasi mikroorganisme patogen dan protein asing.
Di samping itu juga ada zat-zat anti lain, sel-sel darah putih, enzim-enzim, dan
hormon-hormon yang hampir semuanya berkonsentrasi tinggi pada kolostrum (Goldman,
1982; Glass, 1983; Janson, 1985; Lawrence, 1980; Moran, 1983). Oleh karena itu kolostrum
harus diberikan pada bayi, jangan sampai dibuang akibat dari kurang mengertinya ibu-ibu
terhadap kegunaan kolostrum tersebut(FKUI, 2003).
1. Protein
Dibandingkan dengan komposisi protein susu mamalia lain, potein ASI paling rendah,
berkisar 1,3 g/ml pada bulan pertama dengan rata-rata 1,15 g/100ml dihitung berdasarkan
total nitrogen x 6,25. ASI mengandung whey protein dan casein. Casein adalah protein yang
sukar dicerna dan whey protein adalah protein yang membantu menyebabkan isi pencernaan
bayi menjadi lebih lembut atau mudah dicerna oleh usus bayi. Rasio whey-casein yang tinggi
pada ASI membantu pencernaan bayi dengan pembentukan hasil akhir pencenaan bayi yang
lebih lembut dan mengurangi waktu pengosongan gaster bayi. Rasio casein:whey pad ASI
adalah 60:40, sedangkan pada susu sapi dan susu formula adalah 20:80 dan 18:82. Di sini,
tampak bahwa casein dala ASI hanya separuh dari susu sapi. Meskipun kedua susu tersebut
sama-sama mengandung whey protein yang baik untuk pencernaan, namun whey ASI terdiri
dari alpha-lactalbumin yang membantu sintesa laktosa, sedangkan pada susu sapi terdiri dari
beta-lactoglobulin. Di samping alpha-lactalbumin, ASI juga mengandung 4 unsur penting
lainnya, yaitu serum albumin, laktoferin, immunoglobulin, dan lisozim.

2. Lemak
Lemak ASI terdiri dari trigliserid (98-99%) yang dengan enzim lipase akan terurai
menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya terdapat pada sistem
pencernaan bayi, tapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam
bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak esensial,
docosahexaenoic acid (DHA) dan arachnoic acid (AA) yang berperan penting dalam
pertumbuhan otak sejak trimester I kehamilan sampai 1 tahun usia anak. Yamg merupakan
asam lemak esensial sebernarnya adalah kelompok Omega-3 yang dapat diubah menjadi
DHA dan Omega-6 yang dapat diubah menjadi AA. Kelebihan ASI dapat terjadi karena ASI
selain mengandung n-3 dan n-6, juga mengadung DHA dan AA. Konsentrasi lemak
meningkat dari 2.0 g/100ml pada kolostrum menjadi sekitar 4-4.5 g/100 ml pada 14 hari
setelah persalinan. Kadar lemak juga bervariasi pada saat baru menyusui (fore milk) menjadi
2-3 kali lebih tinggi pada akhir menyusui (hind milk). Dibandingkan dengan lemak yang
bervariasi konsentrasinya, asam lemak lebih stabil. Dalam ASI, asam lemak terdiri dari 42%
asam lemak jenuh dan 57% asam lemak tak jenih, termasuk DHA dan AA yang sangat
dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi dan anak kecil.
3. Vitamin
a) Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A adalah salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya dalam kolostrum dan
menurun pada ASI biasa. ASI adalah sumber vitamin A yng baik dengan konsentrasi sekitar
200 IU/dl. Vitamin yang larut dalam lemak lainnya adalah vitamin D, E, dan K. Konsentrasi
vitamin D dan K sedikit dalam ASI. Untuk negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari,
vitamin D tidak jadi masalah. Vitamin K akan terbentuk oleh bakteri di dalam usus bayi
beberapa waktu kemudian.
b) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin C, asam nicotinic, B12, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (pirodoksin) sangat
dipengaruhi oleh makanan ibu, namun untuk ibu dengan status gizi normal, tidak perlu diberi
suplemen.
4. Zat besi
Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5-1.0 mg/liter), namun bayi yang
menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dan zat besi dari ASI
diserap dengan baik (>70%) dibandingkan dengan penyerapan 30% dari susu sapi dan 10%
dari susu formula.
Tabel 2.2 Perbandingan komposisi gizi dalam kolostrum, ASI, dan susu sapi.
(Sumber: Program Manajemen Laktasi-Perinasia, 2006)

Zat gizi per 100 ml Satuan Kolostrum ASI (>30 hari) Susu Sapi
Energi Kkal 58 70 65
Protein Gr 2.3 1.1 3.3
Casein Mg 0.5 0.4 0.8
Alpha-lactalbumin Mg 140 187
Laktoferin Mg 330 167
Secretory IgA Mg 364 162
Lemak G 2.9 2.9 3.8
Laktosa G 5.3 5.3 4.7
Kalsium Mg 28 28 120
Vitaman A Mg retinol 151 151 40

5. Zat anti infeksi


ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti penyakit
saluran pernapasan atas, diare, dan penyakit saluran pencernaan. ASI sering disebut juga
darah putih yang mengandung enzim, immunoglobulin, dan lekosit. Lekosit terdiri atas
fagosit 90% dan limfosit 10%, yang meskipun sedikit tetap dapat memberikan efek protektif
yang signifikan terhadap bayi. Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel
plasma sebagai respon terhadap adanya imunogen atau antigen (zat yang menstimulasi tubuh
untuk memproduksi antibodi). Ada 5 macam Immunoglobulin: IgA, IgM, IgE, IgD, dan IgG.
Dari kelimanya, secretory IgA (sIgA) disekresi oleh makrofag (disintesa dan disimpan dala
payudara), yang berperan dalam fungsi antibodi ASI melalui alur limfosit (lymphocyte
pathway). Antibodi IgA yang terbentuk dalam payudara ibu (melalui ASI) setelah ibu
terekspos terhadap antigen di saluran pencernaan dan saluran pernapasan disebut BALT
(bronchus associated immunocompetent lymphoid tissue) dan GALT (gut associated
immunocompetent limphoid tissue). Bayi baru lahir mempunyai cadangan IgA sedikit dan
karena itulah ia sangat memerlukan tambahan protein sIgA dalam ASI terhadap penyakit
infeksi.
6. Laktoferin
Laktoferin banyak dalam ASI (1-6 mg/ml), tapi tidak terdapat dalam susu sapi.
Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari pencernaan sehingga
menyebabkan terhindarnya suplai zat besi yang dibutuhkan organisme patogenik, seperti
Eschericia Coli (E. Coli) dan Candida Albikans. Oleh karena itu, pemberian suplemen zat
besi kepada bayi menyusui harus lebih dipertimbangkan.
7. Faktor bifidus
Faktor bifidus dalam ASI meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus bayi
(Lactobacillus Bifidus) yang melawan pertumbuhan bakteri patogen (seperti Shigela,
Salmonela, dan E. Coli), yang ditandai dengan Ph rendah (5-6), bersifat asam, dari tinja bayi.
8. Lisozim
Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakterisiodal, antiinflamasi, dan
mempunyai kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi daripada susu sapi. Lisozim dapat
melawan serangan E. Coli dan Salmonela, serta lebih unik dibandingkan dengan antibodi lain
karena jika yang lain menurun maka kadar lisozim akan meningkat di ASI setelah bayi
berumur di atas 6 bulan, saat bayi sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI. Oleh
karena itu, kemungkinan terkena infeksi semakin tinggi.

9. Taurin
Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak terdapat dalam
susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting dalam maturasi otak bayi.
Karena itu, susu formula bayi kebanyakan berusaha menambah taurin di dalam
formulanya(Sulistyawati, 2009)

Vous aimerez peut-être aussi