Vous êtes sur la page 1sur 8

PENGERTIAN PWS-KIA

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWSKIA) adalah alat
manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah
(Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat
dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah. ( Depkes, 1994)

TUJUAN PWS-KIA

Tujuan umum PWS-KIA yaitu :

Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas,


melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus-menerus.

Tujuan Khusus :

1. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator, secara teratur (bulanan)
dan berkesinambungan (terus-menerus) untuk tiap desa.

2. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya untuk tiap
desa.

3. Menentukan urutan desa prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya
kesenjangan antara target dan pencapaian.

BATASAN dan INDIKATOR PEMANTAUAN

Dalam penerapan PWS-KIA digunakan batasan operasional dan indikator pemantauan


seperti diuraikan berikut ini :

Batasan

A. Pelayanan Antenatal

Pelayanan Antenatal (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional


untuk ibu selama masa kehamilannya, yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan.

Standar operasional yang ditetapkan untuk ANC adalah 5T, yakni :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

2. (Ukur) Tekanan darah.

3. (Pemberian imunisasi) Tetanus Toxoid (TT) lengkap.

4. (Ukur) Tinggi fundus uteri.


5. (Pemberian) Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

B. Penjaringan (Deteksi) Dini Kehamilan Berisiko

Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan ibu hamil berisiko yang dapat dilakukan oleh kader,
dukun bayi, dan tenaga kesehatan.

C. Kunjungan Ibu Hamil

Maksudnya adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan.

D. Kunjungan Baru Ibu Hamil (K1)

Adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.

E. Kunjungan Ulang

Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan
berlangsung.

F. K4

Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar, dengan syarat :

1. Minimal satu kali kontak pada trimester I

2. Minimal satu kali kontak pada trimester II

3. Minimal dua kali kontak pada trimester III

G. Kunjungan Neonatal (KN)

Adalah kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal dua kali.

KN 1 = kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari.

KN 2 = kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari.


H. Cakupan Akses

Adalah persentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu, yang pernah
mendapat pelayanan antenatal sesuai standar. paling sedikit satu kali selama kehamilan.

I. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K4)

Pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, yaitu minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga.

J. Sasaran Ibu Hamil

Adalah jumlah semua ibu hamil di wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

K. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Adalah presentase ibu bersalin di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu,yang ditolong
persalinannya oleh tenakes.

L. Cakupan Penjaringan Ibu Hamil Berisiko oleh Masyarakat

Adalah persentasi ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh kader dan dukun bayi, dan
kemudian dirujuk ke puskesmas atau tenakes, dalam kurun waktu tertentu.

M. Cakupan Ibu Hamil Berisiko oleh Tenaga Kesehatan

Adalah persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan baik oleh tenakes, maupun oleh kader/
dukun bayi yang tealah dipastikan oleh tenakes, yang kemudian ditindak lanjuti (dipantau
secara intensif dan ditangani sesuai kewenangan dan/ atau dirujuk ketingkat pelayanan yang
lebih tinggi),dalam kurun waktu tertentu.

N. Ibu Hamil Berisiko

Adalah ibu hamil yang punya faktor resiko dan resiko tinggi, kecuali ibu hamil normal.

O. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN)

Adalah presentase neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari
tenakes 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada uimur 8-28 hari.

Indikator Pemantauan

Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS-KIA meliputi indikator yang
dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA.

Ditetapkan 6 indikator PWS-KIA yaitu;


1. Akses pelayanan antenatal ( cakupan K1 )

Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal


serta,kemampuan program dalam menggerakan masyarakat

RUMUS:

Jumlah kunjungan baru (K1) ibu hamil x 100%

Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun

2. Cakupan ibu hamil ( Cakupan K4 )

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap

RUMUS

Jumlah kunjungan ibu hamil (K4) x 100%

Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun

3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga
kesehatan, dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan
persalinan secara profesional

RUMUS:

Jumlah persalinan oleh tenakes x 100%

Jumlah seluruh sasaran persalinan dalam satu tahun

4. Deteksi ibu hamil beresiko oleh masyarakat

dengan indikator ini dapat diukur tingkat kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
melakukan deteksi ibu hamil yang beresiko dalam satu wilayah

RUMUS:

Jumlah Ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh dukun

Bayi /kader ke tenakes x 100%

Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun

5. Deteksi ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan

Dengan indikator ini dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program KIA
dan harus ditindak lanjuti dengan intervensi secara intensif
RUMUS:

Jumlah Ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh tenakes

dan atau dirujuk oleh dukun bayi dan kader x 100%

Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun

6. Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga kesehatan

dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

RUMUS:

Jumlah kunjungan neonatal yang mendapat Pelayanan

kesehatan minimal dua kali oleh tenakes x 100%

Jumlah seluruh sasaran bayi dalam satu tahun

Keenam indikator ini merupakan indikator yang digunakan oleh para pengelola program
KIA, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan program.Karena itu disebut indikator
pemantauan teknik

CARA MEMBUAT GRAFIK PWS-KIA

PWS-KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, juga
menggambarkan pencapaian tiap desa dalam tiap bulan.

Dengan demikian tiap bulanannya dibuat 6 grafik yaitu:

Grafik cakupan K1

Grafik cakupan K4

Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh masyarakat

Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan

Grafik cakupan neonatal oleh tenaga kesehatan


Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS-KIA

Pengumpulan data

Pengolahan data

Penggambaran grafik PWS-KIA

Di bawah ini contoh perhitungan / pengelolaan data untuk cakupan K1 dan cakupan K4:

a. Perhitungan untuk cakupan K1 (Akses)

- Pencapaian kumulatif per desa adalah :

Pencapaian cakupan kumulatif bumil baru per desa

(Januari s/d April 2007) . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun

- Pencapaian bulan ini per desa

Pencapaian cakupan bumil baru per desa

April 2007 . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun

- Pencapaian Bulan lalu per desa adalah

Pencapaian cakupan bumil baru per desa

Selama Bulan Maret 2007 . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun

b. Perhitungan untuk cakupan K4

- Pencapaian kumulatif per desa adalah :

Pencapaian cakupan kumulatif kunjungan bumil (K4)

per desa(Januari s/d April 2007) . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun


- Pencapaian bulan ini per desa

Pencapaian cakupan bumil (K4) per desa

April 2007 . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun

- Pencapaian Bulan lalu per desa adalah

Pencapaian cakupan bumil (K4) per desa

Selama Bulan Maret 2007 . x 100%

Sasaran Bumil per desa selama satu tahun

Penggambaran Grafik PWS-KIA

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat grafik PWS-KIA (dengan menggunakan


indikator cakupan K1) sebagai berikut :

a. Menentukan target rata-rata per bulan untuk menggambarkan skala pada grafik
vertical ( sumbu Y)

Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam satu tahun ditentukan 90%
(garis a), maka sasaran rata-rata setiap bulan:

90% = 7,5%

12 bl

Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan Bulan April adalah (4x
7,5% =) 30 % (garis b)

b. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 sampai bulan April dimasukkan


dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah
kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk Puskesmas dimasukkan ke
dalam kolom terakhir.

c. Nama desa bersangkutan dituliskan dalam lajur desa, sesuai dengan cakupan kumulatif
masing-masing desa yang dituliskan pada butir b diatas.

d. Hasil perhitungan pencapaian bulan ini ( April ) dan bulan lalu ( Maret ) untuk tiap desa
dimasukkan kedalam lajur masing-masing.

e. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur trend. Bila penacapaian cakupan
bulan ini lebih besar dari cakupan bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk ke
atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu,
digambarkan anak panah yang menunjuk ke bawah ; sedangkan untuk cakupan yang tetap
atau sama digambarkan dengan tanda (-)

SISTEM PENCATATAN dan PELAPORAN

Pengumpulan dan pengolahan data merupakan kegiatan pokok dari PWS-KIA. Data yang
dicatat perdesa dan kemudian dikumpulkan ditingakat Puskesmas akan dilaporkan sesuai
jenjang administrasi.

Jenis data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS-KIA adalah :

Data sasaran :

1. Jumlah seluruh ibu hamil

2. Jumlah seluruh ibu bersalin

3. Jumlah seluruh bayi berusia kurang dari 1 bulan ( neonatal )

4. Jumlah seluruh bayi

Data pelayanan:

1. Jumlah K1.

2. Jumlah K4.

3. Jumlah ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh masyarakat.

4. Jumlah ibu hamil beresiko yang dilayani oleh tenaga kesehatan.

5. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga profesional.

6. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani oleh tenaga kesehatan minimal 2
kali.

Sumber data yang diperlukan untuk melaksanakan PWS-KIA umumnya berasal dari

Register Kohort ibu dan bayi.

Laporan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan dukun bayi.

Laporan dari dokter/ bidan praktik swasta.

Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang berada di wilayah puskesmas.

Vous aimerez peut-être aussi