Vous êtes sur la page 1sur 5

Kimia Analisis adalah ilmu untuk mengidentifikasi jenis komponen dalam suatu

sampel (analisis kualitatif) dan menetapkan jumlah relatif masing-masing komponen


(analisis kuantitatif).
METODE INSTRUMENTAL
mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh informasi, baik kualitatif
maupun kuantitatif
1. Pemisahan Analit
2. Analisis Kualitatif
Spektroskopi X-ray
Spektroskopi Infrared (IR)
Spektroskopi massa (MS)
Spektroskopi magnetik inti (NMR)
3. Analisis Kuantitatif
Spektroskopi UV-Vis
Spektroskopi absorpsi & emisi atomik (AAS & AES)
Konduktifitas (pH)

Spektrofotometri UV-Vis serta Aspek Kualitatif dan Kuantitatifnya

Adapun yang menjadi acuan pustaka Saya adalah sedikit catatan


kuliah dan buku Kimia Analisis Farmasi karangan Prof. Dr. Ibnu Gholib
Gandjar, DEA.,Apt. dan Abdul Rohman, M.Si.,Apt.
Pada spektrofotometri digunakan alat yang disebut dengan
spketrofotometer. Adapun prinsipnya menggunakan radiasi
elektromagnetik (REM) yakni sinar yang digunakan pada sinar
Ultraviolet dan sinar visible dapat dianggap sebagai energi yang
merambat dalam bentuk gelombang. Adapun yang diukur pada
spektrofotometri adalah nilai absorban (A) yakni adanya absorbsi
pada panjang gelombang maksimum yang kemudian dihitung
konsentarsinya. Metode ini disebut metode basah karena sampel
yang digunakan adalah larutan dimana harus diketahui batas
konsentrasi terkecil sampel yang diukur.
Perlu diketahui terlebih dahulu,
bahwa panjang gelombang adalah jarak linier dari suatu titik pada
satu gelombang ke titik yang bersebelahan pada panjang
gelombang berdekatan. Dimensi panjang gelombang adalah
panjang (L) yang dapat dinyatakan dalam centimeter (cm),
angstrom (), atau nanometer (nm).
Frekuensi merupakan banyaknya gelombang yang melewati suatu
titik tertentu dalam satuan waktu. Dimensi frekuensi adalah T-1 dan
satuan yang biasa digunakan adalah detik-1.
Sinar UV memiliki panjang gelombang = 200-400 nm sedangkan
sinar visibel memiliki panjang gelombang = 400-750 nm. Berikut ini
adalah tabel kisaran panjang gelombang, frekuensi, dan spektrum
elektromanetik.

Penyerapan Radiasi oleh Molekul


Semua molekul mempunyai komponen energi yang terdiri dari :

1. Translasi ; molekul secara keseluruhan dapat bergerak. Energi yang


ada hubungannya dengan tranlasi disebut energi tranlasional (Etrans).

2. Vibrasi ; gerakan bagian molekul (atom atau sekelompok atom)


yang dapat bergerak karena berhubungan satu sama lain. Energi
yang berhubungan dengan vibrasi disebut dengan energy
vibrasional (Evibr)
3. Rotasional ; molekul dapat berotasi pada sumbunya. Energinya
disebut energy rotasional (Erot)

4. Elektronik ; suatu molekul yang memiliki konfigurasi elektronik yang


tergantung pada elektronik molekul dan energinya disebut energi
elektronik (Eelek).

Bila dirumuskan maka energi suatu molekul adalah gabungan dari


beberapa komponen di atas.
E = Etrans + Evibr + Erot + Eelek
Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-Vis
Spekra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan
sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
1. Aspek Kualitatif ;
Data spektra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri, tidak dapat
digunakan unutk identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan
tetapi, bila digabung dengan cara lain seperti spektroskopi infra
merah, resonansi magnet inti, dan spektroskoppi massa, maka
dapat digunakan untuk maksud analisis kualitatif suatu senyawa
tersebut.
Data yang diperoleh dari spektroskopi UV dan Vis adalah panjang
gelombang maksimal, intensitas, efek, pH, dan pelarut yang
kesemuanya dapat dibandingkan dengan data yang sudah
dipublikasikan.
Dari spektra yang diperoleh dapat dilihat, misalnya :
a. Serapan (absorbansi) berubah atau tidak karena perubahan pH.
Jika berubah bagaimana perubahannya apakah batokromik ke
hipsokromik dan sebaliknya atau dari hipokromik ke hiperkromik,
dsb.
b. Obat-obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-
obat yang berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi seperti
amfetamin, siklizin, dan pensiklidin.
2. Aspek Kuantitatif ;
Suatu berkas radiasi dikenakan pada larutan sampel (cuplikan) dan
intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Intensitas
atau kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton yang
melalui satu satuan luas penampang per detik.
Serapan dapat terjadi jika foton/radiasi yang mengenai cuplikan
memiliki energi yang sama dengan energi yang dibutuhkan untuk
menyebabkan terjadinya perubahan tenaga. Jika sinar
monokromatik dilewatkan melalui suatu lapisan larutan dengan
ketebalan db, maka penurunan intesitas sinar (dl) karena melewati
lapisan larutan tersebut berbanding langsung dengan intensitas
radiasi (I), konsentrasi spesies yang menyerap (c), dan dengan
ketebalan lapisan larutan (db). Secara matematis, pernyataan ini
dapat dituliskan :
-dI = kIcdb
bila diintergralkan maka diperoleh persamaan ini : I = I0 e-kbc
dan bila persamaan di atas diubah menjadi logaritma basis 10,
maka akan diperoleh persamaan :
I = I0 10-kbc
dimana : k/2,303 = a , maka persamaan di atas dapa diubah
menjadi persamaan :
Log I0/I = abc atau A = abc (Hukum Lambert-Beer)
dimana : A= Absorban
a= absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Bila Absorbansi (A) dihubungkan dengan Transmittan (T) = I/I0 maka
dapat diperoleh A=log 1/T .
Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung
pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai
larutan sampel. Tetapi tergantung pada suhu, pelarut, struktur
molekul, dan panjang gelombang radiasi.
Pada Hukum Lambert-Beer, terdapat beberapa batasan, antara lain :
1. Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
2. Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai
penampang luas yang sama
3. Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung
terhadap yang lain dalam larutan
4. Tidak terjadi peristiwa flouresensi atau fosforisensi
5. Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan.
Salah satu hal yang penting juga diingat adalah untuk menganalisis
secara spektrofotometri UV-Vis diperlukan panjang gelombang
maksimal. Adapun beberapa alasan mengapa harus menggunakan
panjang gelombang maksimal, yaitu :
1. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal
karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan
absorbansi untuk setiap konsentrasi adalah yang paling besar
2. Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi
datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Berr akan terpenuhi
3. Jika dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan yang
disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil
sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal.
Demikian sekilas tentang Spektrofotometri UV-Vis serta aspek
kualitatif dan kuantitatifnya. Semoga Anda paham terhadap apa
yang Saya jelaskan di atas dan semoga ilmunya bermanfaat.
Terakhir, sesuai dengan tujuan Saya menuliskan artikel ini, Saya
mohon doa Kamu agar Saya berhasil memahami materi tentang
spektrofotometri dan bisa lulus dalam mata kuliah Kimia Analisis ini.

Vous aimerez peut-être aussi