Vous êtes sur la page 1sur 11

Askep kejang demam pada an D di ruang melati

BAB III
ASKEP KASUS

A. Pengkajian.

1. Biodata.

a. Identitas klien : An. D


Tanggal lahir : 13 april 2013
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : jalan baru
Agama : 02-06-2014
Tanggal masuk : 02-06-2014
Tanggal pengkajian : Islam
Diagnosa medis : kejang demam
No register : 106076

b. Identitas orang tua


1. ayah
Nama : Tn.D
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SI pertanian
Pekerjaan : swasta
Agama : islam
Alamat : jalan baru
Hubungan dengan klien : ayah kandung
2. ibu
Nama : Ny.g
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SI BK
Pekerjaan : guru
Agama : islam
Alamat : jalan baru
Hubungan dengan klien : ibu kandung

2. Riwayat Kesehatan.
a. Keluhan Utama.
Klien selama kurang lebih 1minggu batuk, pilek, kejang 6 kali selama
10 menit setelah kejang klien suhu tubuhnya panas sampai 38,20C.

b. Riwayat Penyakit Sekarang.


Klien datang dengan keluhan demam tinggi dan disertai kejang sebanyak 6 kali, diikuti suhu tubuh
yang tinggi kurang lebih 1,5 jam, setelah kejang klien minta BAB, BAB cair berampas, dibawa ke
rumah sakit RSUD Curup ke UGD dalam keadaan lemah.

c. Riwayat Penyakit Dahulu.


Menurut keterangan keluarga klien belum pernah menderita penyakit
kejang seperti ini, biasanya cuma demam dan sembuh setelah minum
obat turun panas dari Puskesmas atau dokter praktek terdekat.

d. Riwayat Penyakit Keluarga.


Keluarga klien tidak ada riwayat kejang, hipertermi dan stroke

e. Riwayat Alergi.
Anak tidak punya riwayat alergi.

f. Riwayat Imunisasi.
Ibu anak mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi secara lengkap yaitu : BCG, DPT,
I, II, III, hepatitis B, I, II, III, IV dan campak

g. Riwayat Tumbuh Kembang.


Klien hanya bisa miring kanan dan kri pada umur 4 bualn, tengkurep pada umur 5 bulan,gigi
mulai tumbuh umur 7 bulan. Pada umur 10 bulan anak dapat duduk sendiri,tetapi sebelumnya
harus dibantu.

h. Riwayat Kehamilan dan Persalinan.


1) Prenatal.
Selama hamil ibu tak pernah menderita penyakit yang berarti
selama hamil ibu memeriksakan kehamilan ke bidan terdekat danselama mendapat suntikan TT

2) Natal.
Klien dilahirkan di rumah sakit dengan SC pada umur kehamilan 9 bulan dengan berat badan
lahir 330 gr, panjang 48 cm.

3) Pos natal.
Pada waktu lahir keadaan tubuh normal, tidak ada kelainan.

4) Riwayat imunisasi.
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi
secara lengkap antara lain: BCG, DPT, I, II , III, Hepatitis, B, I ,II,
II dan campak.

3. Pola Kesehatan Fungsional.


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
Menurut ibu klien kesehatan adalah sangat penting karena merupakan
anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga dan disyukuri, bila klien sakit
ibu klien selalu memeriksakan ke tempat kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi dan metabolik.
Ibu klien mengatakan sebelum dirawat di Rumah Sakit anaknya batuk
pilek makan 3 kali sehari, Minum 4-5 gelas air putih dan susu, klien juga makan sayuran dan
buahan.

c. Pola eliminasi.
Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari warna kuning,
Konsistensi lembek, BAK kurang lebih 4 6 kali sehari warna kuning
jernih. Ibu klien mengatakan BAB 3-4 kali sehari konsistensi cair
bercampur ampas, tidak ada darah, BAK klurang lebih 4 5 kali sehari
dengan warna kuning tidak ada lendir maupun darah.

d. Pola istirahat dan tidur.


Sebelum dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan biasa tidur jam
20.00 dan bangun jam 07.00, selain itu juga biasa tidur siang kurang
lebih 2 4 jam. Selama dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan
frekuensi tidur pasien tidak mengalami perubahan.

e. Pola persepsi sensasi dan kognitif.


Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, pendengaran

f. Pola hubungan dengan orang lain.


Hubungan dengan keluarga, perawat, maupun orang lain tidak ada masalah baik selama dirawat
dirumah sakit, orang yang paling dekat adalah ibunya

g. Pola mekanisme koping.


Ibunya mengatakan dalam menghadapi masalah si anak selalu mengadu kepada
ibunya

h. Pola nilai keperawatan dan keyakinan.


Keluarga beragama islam dan selalu menjalankan ibadah sholat 5
waktu orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.

i. Pola Persepsi.
Harapan klien dan ibu klien semoga anaknya cepat sembuh agar cepat pula
ng ke rumah

4. Pemeriksaan Fisik.
Dilakukan pada tanggal: 02-06-2014.
Keluhan Utama : Lemah
Kesadaran : Composmetis
TTV :N : 116 kali/menit
RR : 37x/menit
Suhu : 380C
BB : 8 kg
TB : 60 cm.
Kepala : Mesochepal.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
rambut tampak kotor,
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung
.
Telinga : Telinga tidak kotor, tidak ada serumen
pendengaran baik.
Mulut : Bibir kering, lidah bersih,tidak ada peradangan tonsil
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
nyeri tekan.
Dada : Simetris, sterin fremitus kanan : kiri, konfigurasi
normal, bunyi tidak ada gallop.
Abdomen : Datar, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran hepar.
Ekstremitas catas : Terpasang infus RL 10 tetes/menit kekuatan otot
atas 4/4 bawah 4/4 dari (0 5).
Kulit : Sawo matang, kulit bersih, kuku pendek,
Genetalia : Tidak terpasang DC, tidak ada luka.

5. Data Penunjang.
Tanggal 02-06-2014
Haemoglobin :9.0 g/dl
Lekosit :32000 ul
Trombosit :357000 ul
Hematokrit :24%
Df :0/0/0/75/25/0%

Therapy
Injeksi:- novalgin 3x90 mg
- fetriaxon 2x22 mg
- stesolid 5 mg bila kejang
Infus : RL 10 tetes / menit.
Oral : lacto B
Diit : Lunak, bubur nasi, lauk, sayur, buah.

B. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS: Proses infeksi hipertermi
ibu klien mengatakan anaknya batuk, pilek, suhu
tubuh panas.
DO:
wajah klien tampak merah
suhu tubuh klien 380C, nadi 88x/menit,
RR:38x/menit

2 DS: kejang Resiko tinggi


ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah Kerusakan sel
sakit klien mengalami kejang 6 kali disertai otak
demam tinggi
DO:
anak tampak lemas
terpasang infus RL 20 tetes / menit, wajah
tampak tegang
3DS: Sering buang air Resiko
ibu klien mengatakan anaknya kurang lebih satu besar kurangnya
jam setelah kejang anaknya mencret volme cairan
DO: dan elektrolit
feses terlihat cair,warna kuning, berampas,
membran mukosa kering
C. DIAGNOSA KEPEREWATAN

N DATA TANGGAL TANGG PARA


O DITEMUK AL F
AN TERATA
SI
1 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau i
nflamasi.
Ditandai dengan:
DS:
ibu klien mengatakan anaknya batuk, pilek, suhu
tubuh panas.
DO:
wajah klien tampak merah
suhu tubuh klien 38,00C, nadi 88x/menit,
RR:38x/menit

2 Resiko terjadi kerusakan sel otak berhubungan denga


n kejang.
Ditandai dengan:
DS:
ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
klien mengalami kejang 6 kali disertai demam tinggi
DO:
anak tampak lemas
terpasang infus RL 20 tetes / menit,wajah tampak
tegang
3 Resiko kurangnya volume cairan dan elektrolit
berhubungan dengan sering buang air besar dan
muntah
Ditandai dengan:
DS:
ibu klien mengatakan anaknya kurang lebih satu jam
setelah kejang anaknya mencret
DO:
feses terlihat cair, warna kuning, berampas,
membran mukosa kering

D. INTRVENSI KEPERAWATAN

N Tujuan intervensi rasionalisasi


O.
Di
ag
no
sa
1 Setelah dilakuka 1.Kaji tanda dan gejala adanya peningkatan 1.Untuk mengidentifika
n suhu si pola
tindakan kepera tubuh demam klien
watanselama dan penyebabnya. 2.Untuk acuan menget
3 x 24 jam tidak 2.Monitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali ahui
terjadi hiperterm 3.Anjurkan klien banyak minum 2 2,5 Kesadaran umumKlie
i. liter/24 jam n
Dengan kriteria 4.Monitor intake dan 3.Menurunkan
hasil: output suhu tubuh
-Suhu tubuh norm5.Anjurkan untuk mengakibatkan pengu
al memakai pakaian tipis apanubuh meningkat
(36-370C),klien dan menyerap keringat sehingga perlu diimba
tidak demam 6. Memberimenyarankan tindakan kep ngi
-klien tampak erawatan kompres dengan asupancairan
nyaman. air hangat yang
dan banyak.
pada ibu klien untukmemberi kompres 4.Untuk
sebagai penanganan Mengetahui
pertama bila suhu ketidak
tubuh anaknya seimbangan
tidak normal. tubuh.
5.Untuk menurunkan su
hu tubuh.
6.Untuk menurunkan su
hu tubuh
2 Setelah dilakuka 1.Atur kepala dan beri 1.Mengarahkan
n bantal yang empuk, beri Ekstremitas
tindakan kepera posisi yang nyaman dengan hati-hati
watan selama 3 Longgarkan pakaian menurunkan
x 24jam tidak terpada daerah leher atau resiko trauma
jadi dada dan abdomen. secara fisik
terjadi kerusakan 3.Lakukan tanda-tanda ketika klien
selotak dan tidak vital dan tingkat kesadaran kehilangan
terjadi komplika 4.Kolaborasi pemberian tambahan O2 kontrol
si. 5.Kolaborasi pemberian terhadap otot
Dengan kriteria obat sesuai indikas volunter.
hasil: 2.Obat anti
-tidak ada tanda kejang yang
tanda kejang dapat menstabilkan m
-peredaran darah embran
lancar sel.
-suplai oksigen
lancar 3.Untuk fasilitasi usaha
-komplikasi otak bernafas
tidak terjadi atau ekspansi
-kerusakan sel dada
otak tidak terjadi 4.Mencatat
Keadaan
posiktal dan
waktu
penyembuhan
pada keadaan
normal.
5..Dapat
Menurunkan
Hipoksia
Serebral
sebagai akibat dar
i
sirkulasi yang menuru
n atau oksigen
sekunder
terhadap pasmevaskul
er
3 Setelah 1.Mengkaji frekuensi defekasi, karakteristik 1.Menetukan
dilakukan jumlahdan factor pencetus. kebutuhan dan
keperawatan 2.Mengkaji TTV. kehilangan
3x24 jam 3.Mengkaji status hidrasi, mata, turgor kulit cairan.
diharapkanKesei dan 2.Membantu
mbangan membran mukosa. Mengkaji
cairan dapat Anak diistirahatkan. kesadaran klien.
dipertahankan5.Kolaborasi
da dengan 3.Menetukan
lambatas normal,pemerian cairan kehiangan dan
tidak parenteral. kebutuhan
terjadi mencret Pemberian
d obat anti 4.Meningkatkan
alamkonsistensiDiare. sirkulasi.
normal. 5.Meningkatkan
Dengan kriteria konsumsi yang
hasil: lebih.
-membran 6.Mencegah diare
mukosa lembab berlanjut
-turgor elastis
-berat badan
tidak
menunjukkan
penurunan

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tangg N IMPLEMENTASI PA
al/jam O RA
F
D
X
02/06/ 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
2014 Suhu Tubuh dan penyebabnya.
Jam R/suhu tubuh 38,2C
20.00 1 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 38,2C rr:37x/m n:116x/mnt
Jam 1 3.menganjurkan klien banyak minum 2 2,5 liter/24 jam
20.00 R/klien meminum sedikit demi sedikit
4.Memoonitor intake dan output
Jam R/BAB 4 X, BAK 6 X
1
02.00 5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
dan menyerap keringat
1
R/anak tampak nyaman
Jam 6. menyaran kan tindakan keperawatan kom
06.00 pres air hangat dan
1 pada ibu klien untuk memberi kompres
sebagai penanganan pertama bila suhu tubuhanaknya tidak normal.
Jam
R/ibunya mengerti dengan penjelasan
20.10
7.mengatur kepala dan beri bantal yang empuk, beri
posisi yang nyaman
2 R/anak tampak nyaman
Jam melonggarkan pakaian pada daerah leher atau
20.15 dada dan abdomen.
2R/anak mau melonggarkan pakaiannya
9.melakukan tanda-tanda vital dan Tingkat
kesadaran
R/s:38,2C, rr:37x/mnt, n:116 x/m , kesadaran: komposmetis
2
Jam 10.mengkolaborasi pemberian tambahan O2
20.15 R/O2 sudah terpasang 2 liter
11.mengkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
R/
2 12.Mengkaji frekuensi defekasi, karakteristik
Jam
20.20 Jumlah dan factor pencetus.
2 R/
13.Mengkaji TTV.
3
R/temp:38,2C, rr:37x/mnt, n:116x/mnt
Jam
20.00 14.Mengkaji status hidrasi, mata, turgor kulit dan
membran mukosa.
3 R/ mata agak cekung, membran mukosa kering
Anak diistirahatkan.
3R/ menyuruh keluarga yang besuk untuk keluar ruangan
Jam 16.mengkolaborasi dengan pemerian cairan
21.00 parenteral.
R/
Jam 17.Pemberian obat anti diare.
04.00 3
R/lacto B

Jam
21.10 3

Jam 3
02.00

Jam
20.30

Jam
21.30

Jam
20.35

Jam
21.00
05/06/ 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
2014 Suhu Tubuh.
Jam R/suhu tubuh 36,0C
14.00 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 36,0C rr:39x/m n:110x/mnt
Jam 3.menganjurkan klien banyak minum 2 2,5 liter/24 jam
18.00 R/klien meminum sedikit demi sedikit
4.Memonitor intake dan output
Jam R/BAB 2 X, BAK 6 X
14.30 5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
dan menyerap keringat
R/anak tampak nyaman
Jam
18.00

Jam
14.40
F. EVALUASI
Tanggal/jam No evaluasi paraf
dx
03/06/2014 1

S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.


O: Suhu 370C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
Mengalami kejang lagi.
O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai
Oksigen mencukupi, peredaran darah
lancar.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: intervensi dilanjutkan no. 9,10,11
3 S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
BAB terus dan sudah tidak muntah.
O: BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek
Tidak berampas, turgor kulit elastis,
Membran mukosa lembab, minum banyak.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan

04/06/2014 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.


O: Suhu 36,80C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak


Mengalami kejang lagi.
O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai
Oksigen mencukupi, peredaran darah
lancar.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan.
05/06/2014 1 S: Ibu klien mengatakan anak tidak panas lagi
O: Suhu 360C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan
Simple template. Powered by Blogger.

Vous aimerez peut-être aussi