Vous êtes sur la page 1sur 16

Tavio, Ph.

D Struktur Beton II

PENDAHULUAN
STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG TAHAN GEMPA
(STRUKTUR BETON II)

(2). Determine regional (3). Determne site seismic characteristics


(1) DESIGN BRIEF seismic activity, source
nature, attenuation Field and Lab work

(4). Determine design (5). Design philosophy


earthquake
FUNCTION Determine structural type and material
characteristics

(6). Determine seimic response Modification


LOCATION Soil
Check cost and
Structure interaction
consequency
Architecture
Equipment

PERMISBLE
RESPONSES (7)(12) Design and Detail
CONSEQUENCY Structure
Check cost and
COST
consequency Architecture
Equipment

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 1
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

KERUSAKAN AKIBAT GEMPA


Ada dua akibat kerusakan yang ditimbulkan gempa :
a) Kehilangan atau kehidupan manusia
b) Kehancuran dan kerusakan bangunan dan lingkungan (material &
sosial)

Tujuan perencanaan struktur tahan gempa :


Mengurangi kerusakan dan masih dapat diperbaiki (menengah), membatasi
ketidak nyamanan penghuni saat terjadi gempa (kecil-sedang), melindungi
layanan bangunan yang vital, menghindari korban jiwa (besar/kuat).

Kerusakan struktur :
1. Kerusakan struktur utama
2. Kerusakan struktur sekunder (non structural), misal alat pemadam
kebakaran, generator listrik, tangki air, alat komunikasi, yamg tak
boleh rusak bila terjadi gempa.

Kemampuan struktur terhadap gempa tergantung :


Kepentingan dan fungsi gedung. Bangunan fasilitas umum dan monumental
lebih besar gaya gempanya dibandingkan bangunan biasa.
Bangunan vital seperti rumah sakit, stasiun pemadam kebakaran, kantor
pemerintahan, telepon,
pemerintahan telepon gedung DPR/MPR,
DPR/MPR sekolahan direncanakan dengan
mengutamakan keselamatan jiwa dan dapat dipakai sebagai gedung
darurat bila terjadi gempa besar.

Beaya ekstra bangunan tahan gempa :


Kondisi setempat
Tipe bangunan
Bentuk dan tipe struktur
Seismis activity
Fungsi ata faktor keutamaan gedung

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 2
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Penambahan beaya extra bangunan tahan gempa 5-10 persen harga


struktur

Ruang Lingkup SNI 03-1726-2002 ( BAB I )


Standar ini tidak berlaku untuk :
Gedung yang berperilaku tidak umum
Gedung dengan sistsem isolasi landasan (base-isolation)
Bangunan teknik sipil seperti jembatan, bangunan air, dermaga pelabuhan,
anjungan lepas pantai. dan gedung non teknis lainnya
Rumah tinggal satu tingkat dan gedung non teknis lainnya

Tujuan direncanakan tahan gempa :


Menghindari korban jiwa manusia oleh runtuhnya gedungakibat gempa kuat
Membatasi kerusakan gedung akibat gempa ringan sampai, sehingga masih dapat
diperbaiki
Membatasi ketidaknyamanan penghunian bagi penghuni ketika terjadi gempa ringan
sampai sedang
Mempertahankan setiap layanan vital dari fungsi gedung

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 3
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Falsafah Perencanaan Bangunan Tahan Gempa :


1. Bangunan dapat menahan gempa bumi kecil (low) atau
ringan tanpa mengalami kerusakan (bangunan beresponse
elastis). [ Tidak perlu perbaikan]
2. Bangunan dapat menahan gempa bumi sedang (moderate)
tanpa kerusakan yang berarti pada struktur utama, walaupun
ada kerusakan pada struktur sekunder. [Perlu perbaikan]
3. Bangunan dapat menahan gempa bumi kuat (high) tanpa
mengalami keruntuhan total bangunan, walaupun bagian
struktur utama sudah mengalami kerusakan atau mencapai
pelelehan. [Perlu perbaikan berat/Harus direkonstruksi]

The seismic design philosophy can be stated (Kappos,


1997)
(1) Serviceability limit state: Structure must be resist low
intensity earthquakes without any structural damage. Thus
during small and frequent earthquake all structural
components the structures should remain the elastic range.
(2) Ultimate limit state: Structures should withstand an
earthquake of moderate intensity (design earthquake
having peak acceleration with 70 % probability of not being
exceeded in 50 years) very light and reparable damage in
the structural element as well as in the infill frame (design
( g
live 50 years) = 4
(3) Collapse limit state: Structures would withstand high
intensity earthquakes with a return period much longer than
design life without collapsing (500 years) = 8

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 4
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Analisis beban gempa statik ekuivalen pada


struktur gedung beraturan
Suatu cara nailisis statik 3 dimensi linier dengan meninjau beban-beban
gempa starik ekuivalen, sehubungan dengan sifat struktur gedung beraturan
yyanggppratis berlaku sebagai
g struktur 2 dimensi,, sehingga
gg respon
p dinamiknya
y
praktis hanya ditentukan olehrespon ragam yang pertama dan dapat
ditampilkan sebagai akibat dari beban gempa statik ekuivalen.

Analisis beban gempa statik ekuivalen pada


struktur gedung tidak beraturan.
Suatu cara analisis statik 3 dimensi linier dengan meninjau beban-beban gempa
statik ekuivalen yang telah dijabarkan dari pembagiangaya geser tingkat
maksimum dinamik sepanjang tinggi struktur gedung yang telah diperoleh dari
hasil analisis respon dinamik elastik linier 3 dimensi.

Analisis perambatan gelombang


Suatu analisis untuk menentukan pembesaran gelombang gempa yang
merambat dari kedalaman batuan dasar ke muka tanah, dengan data tanah
di atas batuan dasar dan gerakan gempa masukan pada kedalaman batuan
dasar sebagai masukannya.

Analisis ragam spektrum


Suatu cara analisis untuk menentukan respon dinamik struktur gedung 3
dimensi yang berprilaku elasts penuh terhadap pengaruh suatu gempa
melalui suatu metode analisis yang dikenal analisis ragram spektrum, dimna
respon dinamik total struktur gedung didari dar super pisisi dari respon
dinamik maksimum masing-masing ragamnya yang didapat melalui
spektrum respon gempa rencana.

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 5
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Analisa respon dinamik riwayat waktu linier


Suatu cara analisis untuk menentukan riwayat waktu respon dinamik
struktur gedung 3 dimensi yang berprilaku elastic penuh terhadap gerakan
tanah akibat gempa rencana pada taraf pembebanan gempa nominal
sebagai data masukan, dimana respon dinamik setiap interval dihitung
dengan metode intergrasi langsung atau dapat juga melalui metode
analisis ragam.

Analisis respon dinamik riwayat waktu non-linier.


Suatu cara analisis untuk menetukan riwayat waktu respon dinamik strutur
gedung 3 dimensi yang berperilaku elastik penuh ( linier) maupun elasto
elasto-
plasti (non-linier) terhadap gerakan tanah akibat gempa bumi rencana
sebagai data masukan, dimana respon dinamik setiap interval waktu
dihitung dengan intergrasi langsung.

Beban gempa nominal secara umum


Beban gempa ditentukan oleh 3 hal, yaitu oleh besarnya besarnya
probabilitas beban itu dilampaui dalam kurun waktu tertentu,
tertentu oleh tingkat
daktilitas struktur yang mengalaminya dan oleh kekuatan yang terkandung
didalam struktur tersebut. Menurut Standar ini, peluang dilampauinya beban
tersebut dalam kurun waktu umur gedung 50 tahun adalah 10 % dan gempa
yang menyebabkannya disebut beban gempa rencana (dengan periode
ulang 500 tahun), tingkat daktilitas gedung dapat dtetapkan sesuai dengan
kebutuhan, sedangkan faktor kuat lebih f1 untuk struktur gedung secara
umum nilainya sebesar 1.6. Dengan demikian, beban gempa nominal
adalah beban akibat pengaruh gempa rencana yang mengakibatkan
terjadinya pelelehan pertama didalam struktur gedung, kemudian direduksi
dengan faktor kuat lebih f1.

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 6
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Beban hidup nominal yang bekerja pada struktur.


Beban yyangg terjadi
j akibat p
penghunian
g atau p penggunaan
gg gedung
g g tersebut,,
baik beban yang berasal dari orang maupun dari barang yang dapat
berpindah atau mesin dan peralatan serta komponen yang tidak merupakan
bagian yang tetap dari gedung, yang nilai seluruhnya adalah sedemikian rupa
sehingga probabilitas untuk dilampauinya dalam waktu kurun umur gedung
50 tahun dan ditetapkan sebesar 10%. Namun demikian, beban rtencana
yang biasa ditetapkan dalam stadar-standar pembebanan struktur gedung,
dapat dianggap sebagai beban hidup nominal

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 7
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Beban mati nominal


Beban yang berasal dari berat sendiri semua bagian dari gedung yang
bersifat tetap, termasuk dinding dan sekat pemisah, kolom, balok, lantai,
penyelesaian, mersin, dan peralatan yang tidak terpisah kan dari gedung,
yang nilai seluruhnya adalah sedemikian rupa sehingga probilitas untuk
dilampaunya dalam kurun waktu tertetu terbatasa pada suatu prosentase
tertentu. Pada umumnya probabilitas beban tersebut untuk dilampaui adalah
dalam kurun waktu umur gedung 50 tahun dan ditetapkan 10 %. Namun
demikian, beban mati rencana yang niasa ditetapkan dalam standar standar-
standar pembebanan struktur gedung dapat dianggap beban matinominal.

Pengertian struktur yang daktail


Kemampuan struktur gedung untuk mengalami simpangan pasca elastik
yang besar yang berulang kali dan bolak balik akibat beban gempa dan
diatas beban gempa yang menyebababkan terjadinya pelelehan pertama,
sambil memepertahan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga
struktur gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sidah dalam kondisi
diambang keruntuhan.

Faktor daktilitas
Ratio atau perbandingan simpangan maksimum struktur gedung pada saat
mencapai kondisi diambang keruntuhan dan simpangan pada saat
terjadinya pelelehan pertama didalam struktur gedung

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 8
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 9
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 10
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 11
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 12
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 13
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 14
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 15
Tavio, Ph.D Struktur Beton II

by aman

Department of Civil Engineering


Sepuluh Nopember Institute of Technology
(ITS) Surabaya - Indonesia Page: 16

Vous aimerez peut-être aussi