Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2. Berjudi
A). Pengertian
Kata judi dalam bahasa Indonesianya memiliki arti "permainan dengan memakai uang
sebagai taruhan (seperti main dadu dan main kartu). Sedang penjudi adalah (orang yang) suka
berjudi. Kata judi tersebut biasanya dipadankan dengan maysir ( )dalam bahasa Arabnya.
Kata maysir berasal dari akar kata al-yasr ( )yang secara bahasa berarti "wajibnya sesuatu
bagi pemiliknya" () . Ia juga bisa berasal dari akar kata al-yusr yang berarti
mudah. Akar kata lain adalah al-yasar yang berarti kekayaaan.
Sedangkan menurut istilah, maysir adalah kegiatan atau permainan yang mengandung
unsur taruhan dan menyerempet-nyerempet bahaya, serta melalaikan dari mengingat Allah dan
melakukan shalat. Sedang penjudi adalah pelaku permainan tersebut atau pemain judi.
Permainan yang mengandung unsur taruhan itu, di Indonesia disebut dengan judi. Sementara
taruhan yang dipasang dalam judi, pada dasarnya, adalah uang. Walaupun demikian, tak jarang
yang dijadikan sebagai taruhan itu adalah benda-benda lain, bergerak atau tidak, dan juga bisa
sesuatu yang bernilai benda, seperti jasa dan hak.
C). Bentuk-bentuk
Al maidah : 90-91 :
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak
panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu
perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu.
setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, Jangan lakukan, sedang yang ketiga
tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka
hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah
anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu,
sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak
ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
3. Mencuri
A). Pengertian
Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya
tanpa sepengetahuan pemilikinya. Mencuri hukumnya adalah haram. Di dalam hadist dikatakan
bahwa mencuri merupakan tanda hilangnya iman seseorang.
Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman seorang peminum
khamar ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang
mencuri. (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah : 2295)
Menurut A. Djazuli dalam bukunya Fiqh Jinayah, pencurian mempunyai makna
perpindahan harta yang dicuri dari pemilik kepada pencuri.
Menurut Mahmud Syaltut (kata Rahmat Hakim), Pencurian adalah
mengambil harta orang lain dengan sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh orang yang tidak
dipercayai menjaga barang tersebut.
Sedangkan dalam bukunya Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq berpendapat bahwa yang dimaksud
mencuri adalah mengambil barang orang lain secara sembunyi-bunyi.
B). Bentuk-bentuk
Syariat Islam sangat melindungi hak perorangan, kelompok sampai merugikan Negara.
Alloh telah menetapkan hukuman bagi pelakuv pencurian yang telah memenuhi ketentuan
hokum,Firman Alloh swt sebagai berikut: Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan
dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Berzina
A). Pengertian
Menurut KBBI, berzina diartikan perbuatan bersenggama antara laki-laki dengan
perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan. Berdasarkan pendapat berbagai ulama,
zina adalah melakukan hubungan seksual antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami
isteri dan bukan pula budaknya.
B). Bentuk-bentuk
Zina terbagi menjadi dua :
1). Zina Muhsan
Yaitu lelaki atau perempuan yang telah pernah melakukan persetubuhan yang halal
(sudah pernah menikah) . Perzinaan yang boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan Zina
Muhsan ialah lelaki atau perempuan yang telah baligh, berakal, merdeka dan telah pernah
berkahwin, iaitu telah merasai kenikmatan persetubuhan secara halal.
2). Zina Bukan Muhsan
Yaitu lelaki atau perempuan yang belum pernah melakukan persetubuhan yang halal
(belum pernah menikah). Penzinaan yang tidak cukup syarat-syarat yang disebutkan bagi perkara
diatas tidak boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina muhsan, tetapi mereka itu boleh
dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina bukan muhsan mengikut syarat-syarat yang
dikehendaki oleh hukum syarak.
C). Dasar Hukum
Allah berfirman :
dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
dan suatu jalan yang buruk.(Al Isro 32).
Surat Al Furqoon 68-70
)
()
(
()
68. dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan)
dosa(nya),
69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam
azab itu, dalam Keadaan terhina,
70. kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
5. Mabuk-mabukkan
A). Pengertian
Menurut KBBI, mabuk-mabukan diartikan membuat diri mabuk secara berlabih-lebihan
sehingga hamper setiap malammembuat gaduh ataupun ricuh yang dapat mengga nggu
kenyamanan lingkungan masyarakat. Secara istilah mabuk-mabukan dapat diartikan sebagai
aktivitas meminum,mema-kan, menghirup, ataupun menghisap secara berlebihan bahan-bahan
(material) dalam jum lah tertentu dapat membuat pelakunya mabuk.
B). Bentuk mabuk-mabukan
Mabuk-mabukan kebiasaan buruk yang dapat merusak masa depan umat manusia dan
menjadi pintu gerbang munculnya berbagai perilaku keji dan mungkar yang dilaku-kan manusia.
Agama Islam mengharamkan minuman keras sebagai mana tercantum dalam Al-Quran surat Al-
Maidah: 90-91 yang artinya:
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak
panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu
perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu.
setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, Jangan lakukan, sedang yang ketiga
tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka
hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah
anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu,
sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak
ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
C). Dampak Negatif
Semua minuman ataupun makanan yang beralkohol juga termasuk khamer. Istilah
alakohol sebenarnya berasal dari kata Arab alkhul yang berarti saripati atau inti sari. Peng
gunaan etanol dalam kehidupan sehari hari tidak berbahaya, tetapi tetap akan menyebab-kan
kematian apabila masuk tubuh dalam keadaan murni dan jumlah tertentu.
Sudah diketahui umum bahwa semua miras itu jika diminum dalam jumlah yang cukup
banyak bias membuat orang mabuk, bahkan jika diminum banyak sekali bisa ping-san dan tidak
ingat akan lingkunganya, sedangkan untuk jangka panjangnya akan menye-babkan kerusakan
organ fisik bagian dalam (jantung, paru-paru, ginjal, dan liver).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena akan
mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain. Akhlak, memiliki sebab-sebab
yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang
dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke dalam keterpurukan.
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di golongkan
menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan perilaku
tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu banyaknya macam-macam akhlak tercela
yang terdapat dalam hati manusia. Beberapa akhlak tercela, yaitu ujub (berbangga diri), takabur
(sombong), putus asa, dusta dan iri/dengki (hasad).
B. Saran
@ Al-Quran menunjukkan cara melawan hawa nafsu dan setan dengan cara yang sangat mudah
yaitu dengan memohon perlindungan dan berpaling dari orang bodoh, dan menolak perlakuan
jahat mereka dengan berbuat baik.
@ Bersyukurlah atas karunia yang telah Allah berikan, maka insyaallah, hati kita akan selamat
dari akhlak tercela.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Perilaku Tercela.
http://setetsilmu.blogspot.co.id/2012/12/makalah-perilaku-
tercela.html. Data akses : 08 Februari 2017