Vous êtes sur la page 1sur 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anilin merupakan senyawa aromatic amines yang penting dalam industri
kimia. Anilin diketahui dengan nama lain aminobenzen, phenylamine,
benzenamine, aminophene atau blue oil (minyak biru) dan mempunyai rumus
kimia C6H5NH2.
Anilin merupakan salah satu produk antara (intermediet) dalam industri
polimer, karet sintetis , bahan kimia untuk pertanian, dyes dan pewarna, industri
farmasi, dan industri kimia photografi. Sebagian besar produksi anilin di dunia
digunakan sebagai bahan baku polyorethane (PU) foam dan reaction injection-
molded (RIM) yang digunakan dalam industri otomotif dan konstruksi. Industri
karet menggunakan anilin untuk antioksidan, stabilizer, dan antiozonant. Dalam
bidang pertanian, anilin digunakan sebagai bahan baku dalam industri fungisida,
insektisida, herbisida dan defoliant. (Kirk and Othmer,1981). Anilin digunakan
untuk bahan baku industri karet untuk pembuatan various vulcanization
accelerators dan age resistors. (James.G.speight,1976) Anilin merupakan
komponen kunci dalam senyawa kimia aromatik. Banyak komoditas senyawa
kimia termasuk cyclohexylamine, benzoquinone, alkylanilines, acetanilide,
diphenylamine, and 4,4 diaminodiphenylmethane yang dibuat dari anilin. Di
USA, sekitar tahun 1970, anilin dan turunannya digunakan sebagai bahan baku
primer untuk industri karet, seperti vulcanization accelerators dan antioxidants.
( K Weissermel,1997).
Kebutuhan akan anilin semakin meningkat seiring dengan perkembangan
industri di Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini anilin belum diproduksi
sendiri di Indonesia. Kebutuhan furfuril alkohol dalam negeri dipenuhi dengan
mengimpor dari cina, korea, dan india.
2

Dari beberapa pertimbangan manfaat dan ketersediaan anilin di atas, maka


pembangunan pabrik anilin sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
industri dalam negeri. Selain itu, dengan adanya pabrik anilin di dalam negeri,
maka akan menciptakan lapangan pekerjaan baru serta dalam jangka waktu
panjang dapat dijadikan sebagai produk ekspor sehingga akan meningkatkan
pendapatan negara.

1.2. Prospek Pasar


1.2.1. Kebutuhan impor anilin
Berdasarkan data impor untuk anilin dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang
ditinjau setiap tahun dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data impor anilin
Import
Tahun
Kg US $
2011 1.617.455 4.272.955

2012 1.074.523 3.217.576

2013 1.655.510 5.432.061

2014 1.236.637 3.846.616

2015 1.408.563 2.761.951


3

Gambar 1.1. Grafik impor anilin 2011-2015


Berdasarkan Gambar 1.1 grafik jumlah impor anilin di Indonesia menunjukan
bahwa kebutuhan anilin di Indonesia fluktuatif. Jumlah impor anilin di indonesia
pertahun mencapai lebih dari 1 ton per tahun. Oleh karena itu, produksi anilin di
Indonesia perlu ditingkatkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan anilin
dan dalam jangka waktu panjang dapat dijadikan sebagai produk ekspor sehingga
akan menambah pendapatan negara. Salah satu cara meningkatkan produksi anilin
adalah dengan mendirikan pabrik anilin di Indonesia.

1.2.2. Kapasitas produksi anilin


4

Tabel 1.2. Data pabrik yang memproduksi anilin tahun 2013


Kapasitas
Nama Perusahaan Lokasi
( ton/tahun )
Yeochun, South korea 250.000
Geismar, LA, USA 290.000
BASF
Antwerp, Belgium 610.000
Chogging, China 300.000
Caojing, China 350.000
Sao Paulo, Brazil 60.000
Antwerp, Belguim 215.000
Bayer Brunsbuettel, Germany 180.000
Uerdingen, Germany 166.000
Nilhama, Japan 100.000
Baytown, TX,USA 250.000
Cnpc (Lanzhou Chemical) Lanzou, China 70.000
CUF-Quimicos Industrials Estarreja, Portugal 240.000
Dow Chemical BSL, Germany 232.000
Pascagoula, MS, USA 240.000
DuPont
Beamont, TX, USA 150.000
Gujarat Narmada Valley Bharuch, India 89.000
Hebei Jizhong Jizhong, China 30.000
Hindustan Organic Chemical Rasayani, India 25.000
Geismar, LA, USA 460.000
Huntsman
Wilton, England 450.000
Jilin Connell Jilin, China 360.000
Liaoning Qingyang Chemical Qingyang, China 27.000
Mangolia Connell Chemical Tongliao, China 360.000
Mitsui Chemical Yeochun, South Korea 160.000
National Petrochemical of Iran PSEZ, Iran 30.000
Shandong Haihua Weifang, China 50.000
Shanghai Liansheng Caojing, China 200.000
Shanxi Tianji Coal Tianji, China 150.000
Sinopec (Nanjing Chemical) Nanjing, China 135.000
Sinopec (Phosphate Fertilizer) Nanjing, China 30.000
SP Chemical Taixing , China 135.000
Tianji Coal Shanxi, China 150.000
Tosoh Nanyo, Japan 300.000
Volzhskiy Orgsintez Novomoskovsk, Rusia 50.000
Yantai Wnhua Ostrava, Czech Republik 150.000
5

Yantai, China 540.000


(TranTech Consultants, 2004)

Kapasitas produksi anilin di dunia secara keseluruhan mencapai 7.140.000


ton/tahun (tahun 2013), dengan produksi kawasan asia pasifik sebesar 2.880.000
ton/tahun, Eropa barat 2.090.000 ton/tahun, US 1.41.000 ton/tahun, Jepang 400.000
ton/tahun, Eropa Timur 220.000 ton/tahun, Asia/timur tengah 115.000 ton/tahun dan
Amerika Latin 70.000 ton/tahun. (TranTech Consultan, 2014). Rata- rata kapasitas
produksi pabrik anilin di dunia sekitar 200 ton/tahun. Kapasitas produksi anilin
tertinggi berdasarkan pabrik yang ada sekarang adalah 610.000 ton/tahun, yang
dihasilkan oleh pabrik BASF di Belgia.

1.2.3. Konsumsi anilin


Asia pasifik merupakan konsumen terbesar anilin , yaitu kira kira sebanyak
1,85 ribu ton/tahun, diikuti eropa barat 1,65 ribu ton/tahun, dan amerika 1,15 ribu
ton/tahun. Jepang, eropa timur, amerika latin, dan amerika tengah mengkonsumsi
anilin masing masing sebesar 427.000 ton/tahun, 188.600 ton/tahun, 145.600
ton/tahun, dan 60.000 ton/tahun untuk produksinya. Di tahun 2013, Konsumsi anilin
secara global sebesar 5,48 ribu ton/tahun.

1.3. Tinjauan Pustaka


a. Anilin
Anilin dengan rumus kimia C6H5NH2 merupakan bahan kimia dengan
berat molekul 93,129 kg/kmol. Pada suhu kamar anilin berbentuk cair dengan
titik didih 184,4 oC dan melting point -6,2 oC, larut dalam air, alkohol dan ether
serta berwarna kecoklatan bila kontak dengan udara. (Kirk and Othmer,1981)

Anilin merupakan anggota dari bahan kimia aromatic amine, yang


juga diketahui dengan nama lain aminobenzen, phenylamine, benzenamine,
6

aminophene dan blue oil (minyak biru). Anilin dibuat pertama kali pada tahun
1826 oleh O.Unverdorben dengan cara destilasi indigo secara destruktif diberi
nama kristalin. Frunge mengidentifikasi bahwa anilin merupakan salah satu
komponen arang batu bara pada tahun 1834 dan dinamakan kyanol. Pada tahun
1841 C.J Fritzsche memanaskan indigo dengan caustic potash dan menyebut
produknya sebagai anilin. Pada tahun yang sama N.N.Sinin menemukan
sebuah amine dari reduksi nitrobenzene dan dinamakam benzidam. A.W. Van
Hofmann membuktikan produk ini menjadi identik pada tahun 1843 dan
menetapkan nama produk ini sebagai anilin. (Kirk and Othmer,1981)

Penggunaan anilin yang utama adalah dalam industri polimer, karet


sintetis, produk kimia pertanian, pelarut dan pewarna,farmasi, dan industri
kimia untuk fotografi. (Kirk and Othmer,1981)

Spesifikasi dari grade anilin untuk komersial dalam kirk othmer, 1981
adalah sebagai berikut:

Anilin,% : 99,9 %

Nitrobenzen, ppm : 2,0

Water,% : 0,05

Color*, APHA : 100

b. Hidrogen
Gas hidrogen (H2) merupakan unsur kimia yang pada suhu dan
tekanan standar tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non - logam, bervalensi
tunggal, dan merupakan gas yang sangat mudah terbakar. Dengan titik didih
-252,87oC, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia.
Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam
7

pembuatan ammonia. H2 memiliki beberapa kegunaan yang penting


diantaranya H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam
peningkatan kejenuhan dalam lemak takjenuh dan minyak nabati (ditemukan
dalam margarin), dan dalam produksi metanol. Selain itu, juga merupakan
sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai
reduktor pada bijih logam.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrogen)

c. Nitrobenzen
Nitrobenzen merupakan senyawa dengan rumus kimia
C6H5NO2, mempunyai melting point 5,9 C, boiling point 210, 9 C,
density 1.199, dan flash point 88 C . nitrobenzene dibuat dengan
cara nitrasi benzene menggunakan campuran asam nitrat dan asam
sulfat, biasanya dalam reaktor cast-iron atau steel. Sebagian besar
nitrobenzen digunakan untuk produksi anilin, sedangkan sejumlah
kecilnya digunakan untuk produksi asetaminofen. ( James.G.speight,
1976)

d. Macam proses pembuatan anilin


Pembuatan anilin dibuat dengan beberapa proses. Untuk menentukan
proses yang paling sesuai dan yang paling menguntungkan, dapat dilakukan
dengan meninjau beberapa proses pembuatan anilin.
1. Anilin dari nitrobenzen dengan reduksi
Reaksi yang terjadi adalah :
8

HCl
4C6H5NO2 + 9Fe + 4H2O 4C6H5NH2 + 3Fe3O4

dengan yield sebesar 95% berat nitrobenzene. Reaksi ini berjalan dengan
kondisi operasi pada suhu 200oC. (Faith and Keyes, 1975)

2. Anilin dari khlorobenzen dengan amonolisis


Reaksi yang terjadi adalah :

C6H5Cl + 2NH3 (aqua ) C6H5NH2 + NH4Cl (solid)

dengan yield 85-90% berat Klorobenzen. Reaksi tersebut terjadi pada suhu
180oC dan pada tekanan 750 850 psi, dengan menggunakan katalisator
cuprous chloride. (Faith and Keyes, 1975)

3. Anilin dari hidrogenasi fase uap nitrobenzene


Proses produksi anilin yang paling umum adalah dengan reduksi
katalitik nitrobenzen dengan hidrogen. Reduksi dapat dilakukan dalam fase
uap ataupun cair. Reaktor fixed biasa digunakan untuk proses reduksi
nitrobenzen fase uap dan reaktor dioperasikan pada kondisi dibawah
tekanan. Sejumlah katalis yang bisa digunakan antara lain copper, copper on
silika,copper oxide, sulfide of nikel, molybdenum, tungsten,dan paladium-
vanadium dalam alumina atau platinum dan campurannya yang di dukung
karbon. (Kirk and Othmer,1981)

Hidrogenasi fase uap dari nitrobenzen dengan fluidizedbed katalis digunakan


dalam proses dari BASF,Cyanamid dan Lonza. Katalis yang digunakan BASF
terdiri dari Cu, Cr, Ba, and Zn oxides on a SiO. Katalis Cyanamid terdiri dari
Cu/SiO.( K Weissermel,1997)
Hidrogenasi fase uap dari nitrobenzen untuk mendapatkan anilin dapat
dijalankan pada berbagai kondisi.
a Menurut Faith and Keyes, 1975
C6H5NO2 + 3H2 C6H5NH2 + 2H2O
9

T= 200oC-350 oC
Katalis= Copper Carbonat
Yield= 98%
b Menurut Kirk and Othmer (1966):
C6H5NO2 + 3H2 C6H5NH2 + 2H2O

T= 280-290 C
P=5 atm
Katalis= Copper on silika
Yield= 99,5%
c Menurut US. Patent 2891094 (1959):
C6H5NO2 + 3H2 C6H5NH2 + 2H2O
P= 1 atm
T= 150-350 C, lebih baik antara 250-300 C
Yield= 99%
Perbandingan mol umpan= Nitrobenzen:Hidrogen(1:9)
Katalis=Copper on Silika

BAB II
URAIAN PROSES

Prarancangan pabrik anilin ini membutuhan bahan baku untuk menghasilkan


produk. Adapun bahan baku yang dibutuhkan yaitu gas hidrogen dan nitrobenzen.
Gas hidrogen mempunyai kemurnian 99,8% dengan impuritis nitrogen 0,2%.(Faith
and Keyes, 1975) Anilin mempunyai kemurnian 98% dengan impuritis benzen (1%)
dan air 1%.
10

Sebelum masuk ke reaktor, nitrobenzen diumpankan ke vaporizer untuk


diuapkan. vaporizer dilengkapi dengan alat penukar panas. uap nitrobenzen dan
hidrogen berlebih kemudian diumpankan ke reaktor secara bersama- sama.
perbandingan nitrobenzen dan gas hidrogen masuk reaktor adalah 1:9 mol.
Reaksi reduksi nitrobenzen merupakan reaksi yang eksotermis, oleh karena itu
cairan penukar panas dialirkan dalam reaktor untuk menghilangkan panas yang
ditimbulkan dari reaksi. Temperatur reaksi antara 150-350 C. Tekanan reaksi adalah
tekanan normal +- 1 atm. Gas hasil reaksi diumpankan ke kondensor parsial untuk
mengembunkan anilin dan air. kelebihan hidrogen yang tidak terembunkan direcycle
ke reaktor. Anilin kemudian di umpankan ke dekanter untuk memisahkan fase anilin
dengan fase air. Lapisan fase air dari dekanter dialirkan ke UPL. Anilin sebagai
lapisan bawah diumpankan ke kolom destilasi pertama untuk memurnikan anilin dari
air yang masih terikut. Hasil atas menara distilasi pertama di ambil sebagai produk
samping. Hasil bawah menara destilasi pertama kemudian di umpankan ke menara
destilasi ke dua untuk memisahkan anilin dari nitrobenzen sisa reaksi. Hasil atas
menara destilasi kedua diambil sebagai produk, uap anilin dikondensasikan sehingga
diperoleh anilin cair yang kemudian diumpankan ke tangki penyimpan sedangkan
hasil bawah menara destilasi ke dua diumpankan kembali ke reaktor.
11

BAB III
SPESIFIKASI BAHAN

3.1. Bahan Baku


a. Nitrobenzen
Rumus molekul : C6H5NO2
Berat molekul : 123,11 kg/kmol
Bentuk : cair
Titik didih : 210,9 C
Titik Lebur : 5,7 C
Densitas : 1,2036 g/cm3 (pada 20 C)
viskositas : 1,863 ( pada 25C)
Titik kritis : 459 C
Specific gravity : 1,205
Kemurnian : 99,8%
Impuritis : Air : 0,1%
Nitrobenzen : 0,1%
Kelarutan : 0,19 kg/100 kg air

b. Hydrogen
Rumus molekul : H2
Berat molekul : 2,016 kg/kmol
Bentuk : gas tidak berwarna
Densitas : 0,088 g/L
Titik didih : -252,7 C (pada tekanan 760 mmHg)
Titik lebur : -259,1 C
Titik kritis : -239,91 C
Tekanan kritis : 12,8 x 10-6 Pa
Kemurnian :
Kelarutan : 1,9 ml aq

3.2. Produk
c. Anilin
Rumus molekul : C6H5NH2
Berat molekul : 93,127 kg/kmol
Bentuk : cair
Densitas : 1,02173 g/cm3 (liquid pada T = 20 C)
viskositas : 3,847 cP (pada 25 C)
Titik didih : 184,1C (pada tekanan 760 mmHg)
12

Titik lebur : -6,02C


Suhu kritis : 426 C
Tekanan kritis : 5,35 x 10-6 Pa
Specific gravity : 1,022 (Pada T = 20 C)
Kemurnian : 99,9%
Impuritis : cyclohexamine : 0,003% w.t (min)
Cyclohexanol : 0,01 % w.t (min)
Hydrokarbon, C6 : 0,002% w.t (min)
Nitrobenzen : 0,0005% w.t (min)
Water : 0,1% w.t (min)
(www. Borsodchem-group.com)
Kelarutan : 3,6 kg/100 kg air

3.2. Bahan Pembantu


1. Katalis
Jenis : copper oxide
Bentuk : tablet (silinder)
Diameter : in
Panjang :1/8 in
Bulk density , B : 90 lb/ft3 = 1.442 kg/m3
Particle density, s: 155 lb/ft3

2. Natrium klorida
Rumus molekul : NaCl
Berat molekul : 58,45 g/gmol
Kenampakan : kristal putih
Densitas : 2,163 g/ml
Titik lebur : 1913 oC
Kemurnian : 99 % ( 1% air )
Kelarutan dalam air :35,7 g/100g air (20oC)

3. Alum (tawas)
Rumus molekul : Al2 (SO4)3 18 H2O
Berat molekul : 948,76 g/gmol
Densitas : 1,76 g/ml
Titik lebur : 92 oC
Kenampakan : kristal putih
13

Kemurnian : 90 % ( 10 % air )
Kelarutan dalam air: 5,7 g/100 g air (30oC)
: sangat larut dalam air panas (98oC)

4. Dowtherm A
Formula : C12H10 & C12H10O
Bentuk : cairan berwarna kuning
Berat molekul, g/gmol : 166
Titik didih normal, oC : 257,1
Titik lebur, oC : 12
Densitas, g/mL : 1,056

Vous aimerez peut-être aussi