Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
aminophene dan blue oil (minyak biru). Anilin dibuat pertama kali pada tahun
1826 oleh O.Unverdorben dengan cara destilasi indigo secara destruktif diberi
nama kristalin. Frunge mengidentifikasi bahwa anilin merupakan salah satu
komponen arang batu bara pada tahun 1834 dan dinamakan kyanol. Pada tahun
1841 C.J Fritzsche memanaskan indigo dengan caustic potash dan menyebut
produknya sebagai anilin. Pada tahun yang sama N.N.Sinin menemukan
sebuah amine dari reduksi nitrobenzene dan dinamakam benzidam. A.W. Van
Hofmann membuktikan produk ini menjadi identik pada tahun 1843 dan
menetapkan nama produk ini sebagai anilin. (Kirk and Othmer,1981)
Spesifikasi dari grade anilin untuk komersial dalam kirk othmer, 1981
adalah sebagai berikut:
Anilin,% : 99,9 %
Water,% : 0,05
b. Hidrogen
Gas hidrogen (H2) merupakan unsur kimia yang pada suhu dan
tekanan standar tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non - logam, bervalensi
tunggal, dan merupakan gas yang sangat mudah terbakar. Dengan titik didih
-252,87oC, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia.
Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam
7
c. Nitrobenzen
Nitrobenzen merupakan senyawa dengan rumus kimia
C6H5NO2, mempunyai melting point 5,9 C, boiling point 210, 9 C,
density 1.199, dan flash point 88 C . nitrobenzene dibuat dengan
cara nitrasi benzene menggunakan campuran asam nitrat dan asam
sulfat, biasanya dalam reaktor cast-iron atau steel. Sebagian besar
nitrobenzen digunakan untuk produksi anilin, sedangkan sejumlah
kecilnya digunakan untuk produksi asetaminofen. ( James.G.speight,
1976)
HCl
4C6H5NO2 + 9Fe + 4H2O 4C6H5NH2 + 3Fe3O4
dengan yield sebesar 95% berat nitrobenzene. Reaksi ini berjalan dengan
kondisi operasi pada suhu 200oC. (Faith and Keyes, 1975)
dengan yield 85-90% berat Klorobenzen. Reaksi tersebut terjadi pada suhu
180oC dan pada tekanan 750 850 psi, dengan menggunakan katalisator
cuprous chloride. (Faith and Keyes, 1975)
T= 200oC-350 oC
Katalis= Copper Carbonat
Yield= 98%
b Menurut Kirk and Othmer (1966):
C6H5NO2 + 3H2 C6H5NH2 + 2H2O
T= 280-290 C
P=5 atm
Katalis= Copper on silika
Yield= 99,5%
c Menurut US. Patent 2891094 (1959):
C6H5NO2 + 3H2 C6H5NH2 + 2H2O
P= 1 atm
T= 150-350 C, lebih baik antara 250-300 C
Yield= 99%
Perbandingan mol umpan= Nitrobenzen:Hidrogen(1:9)
Katalis=Copper on Silika
BAB II
URAIAN PROSES
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN
b. Hydrogen
Rumus molekul : H2
Berat molekul : 2,016 kg/kmol
Bentuk : gas tidak berwarna
Densitas : 0,088 g/L
Titik didih : -252,7 C (pada tekanan 760 mmHg)
Titik lebur : -259,1 C
Titik kritis : -239,91 C
Tekanan kritis : 12,8 x 10-6 Pa
Kemurnian :
Kelarutan : 1,9 ml aq
3.2. Produk
c. Anilin
Rumus molekul : C6H5NH2
Berat molekul : 93,127 kg/kmol
Bentuk : cair
Densitas : 1,02173 g/cm3 (liquid pada T = 20 C)
viskositas : 3,847 cP (pada 25 C)
Titik didih : 184,1C (pada tekanan 760 mmHg)
12
2. Natrium klorida
Rumus molekul : NaCl
Berat molekul : 58,45 g/gmol
Kenampakan : kristal putih
Densitas : 2,163 g/ml
Titik lebur : 1913 oC
Kemurnian : 99 % ( 1% air )
Kelarutan dalam air :35,7 g/100g air (20oC)
3. Alum (tawas)
Rumus molekul : Al2 (SO4)3 18 H2O
Berat molekul : 948,76 g/gmol
Densitas : 1,76 g/ml
Titik lebur : 92 oC
Kenampakan : kristal putih
13
Kemurnian : 90 % ( 10 % air )
Kelarutan dalam air: 5,7 g/100 g air (30oC)
: sangat larut dalam air panas (98oC)
4. Dowtherm A
Formula : C12H10 & C12H10O
Bentuk : cairan berwarna kuning
Berat molekul, g/gmol : 166
Titik didih normal, oC : 257,1
Titik lebur, oC : 12
Densitas, g/mL : 1,056