Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh
Anisa Fiatul Kharimah
NIM 142310101014
1
LAPORAN KASUS KOMPREHENSIF I
oleh
2
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
TIM PEMBIMBING
.
NIP.............................................. NIP............................................
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan Komprehensif yang
berjudul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Selulitis dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Komprehensif.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan pendahuluan ini. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
BAB 1. LAPORAN PENDAHULUAN............................................................1
1.1 Pengertian.....................................................................................................1
1.2 Epidemiologi.................................................................................................1
1.3 Etiologi..........................................................................................................2
1.4 Tanda dan Gejala.........................................................................................2
1.5 Patofisiologi dan pathways..........................................................................3
1.6 penatalaksanaan medis................................................................................5
1.7 Pemenuhan kebutuhan dasar manusia......................................................5
1.8 Penatalaksanaan keperawatan...................................................................7
1.9 Diagnosa keperawatan yang sering muncul (PES) ..................................7
1.10Perencanaan/Nursing care plan.................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................12
5
BAB 1. LAPORAN PENDAHULUAN
1
kausa tersering selulitis kaki. Gangguan pada gigi adalah kausa paling relevan
dari selulitis fasialis.
1.3 Etiologi
Penyakit Selulitis disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri dan jamur :
a. Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus
b. Infeksi dari jamur
c. S. Pneumoniae (Pneumococcus)
2. Penyebab lain :
a. Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.
b. Kulit kering
c. Eksim
d. Kulit yang terbakar atau melepuh
e. Diabetes
f. Obesitas atau kegemukan
g. Pembekakan yang kronis pada kaki
h. Penyalahgunaan obat-obat terlarang.
i. Menurunnyaa daya tahan tubuh
j. Cacar air
k. Malnutrisi
l. Gagal ginjal
1.4 Tanda dan Gejala
Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang terlokalisasi.
Kulit tampak merah, bengkak, licin disertai nyeri tekan dan teraba hangat.
Ruam kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas yang tegas. Bisa
disertai memar dan lepuhan-lepuhan kecil.
Gejala lainnya adalah:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Tidak enak badan
2
lokal pada kulit dan sistem vena serta limfatik pada ke dua ekstremitas atas
dan bawah. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang karakteristik
hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia.
Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh
streptokokus grup A, streptokokus lain atau staphilokokus aereus, kecuali jika
luka yang terkait berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit
ditentukan, untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur
pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan. Meskipun etiologi abses ini
biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh campuran
bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks. Bau busuk dan pewarnaan
gram pus menunjukkan adanya organisme campuran.
Ulkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi. Lesi ini dangkal dan berdurasi
dan dapat mengalami infeksi. Etiologinya tidak jelas, tetapi mungkin
merupakan hasil perubahan peradangan benda asing, nekrosis dan infeksi
derajat rendah.
Pathways
Tumor
Lesi
Odeme jaringan
ikat
Penekanan jaringan
saraf
4
4. Non-medikamentosa
a) Verban
b) Tirah baring
c) Imobilisasi sementara
d) Makanan seimbang
5
g. Lembap
h. Terapi radiasi
i. Usia ekstrem
Internal
a. Gangguan metabolisme
b. Gangguan pigmentasi
c. Gangguan sensasi (akibat cedera medulla spinalis, diabetes mellitus, dll)
d. Gangguan sirkulasi
e. Gangguan turgor kulit
f. Gangguan volume cairan
g. Imunodefisiensi
h. Nutrisi tidak adekuat
i. Perubahan hormonal
j. Tekanan pada tonjolan tulang
00047 Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Rentan mengalami kerusakan epidermis dan atau dermis yang dapat
mengganggu kesehatan.
Faktor resiko
Eksternal
a. Cedera kimiawi kulit (mis.,luka bakar, kapsaisin, metilen klorida, agens
mustars)
b. Ekskresi
c. Faktor mekanik (mis., daya gesek, tekanan, imobilitas fisik)
d. Hipertemia
e. Hipotermia
f. Kelembapan
g. Lembap
h. Sekresi
i. Terapi radiasi
j. Usia ekstrem
Internal
a. Agens farmaseutikal
b. Faktor psikogenik
c. Ganggaun metabolisme
d. Gangguan pigmentasi
e. Gangguan sensasi (akibat cedera medulla spinalis, diabetes mellitus, dll)
f. Gangguan sirkulasi
g. Gangguan turgor kulit
h. Imunodefisiensi
i. Nutrisi tidak adekuat
j. Perubahan hormonal
k. Tekanan pada tonjolan tulang
6
1.8.1 Diagnosa keperawatan yang sering muncul (PES)
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan turgor
7
1
1.8.2 Perencanaan/Nursing Care Plan
1.8.3 1.8.4 Dia 1.8.5 Tujuan dan kriteria 1.8.6 Intervensi 1.8.7 Rasional
N gno hasil
sea
1.8.8 1.8.9 Gan 1.8.11 Setelah dilakukan 1. Kaji luas dan keadaan luka 1. Pengkajian yang tepat terhadap
1 gua tindakan serta proses penyembuhan luka dan proses penyembuhan
2. Rawat luka dengan baik dan
n keperawatan akan membantu dalam
benar: bersihkan luka secara
inte selama 3x24 jam menentukan tindakan selanjutnya
aseptic menggunakan 2. Merawat luka dengan teknik
grit mulai tercapainya
larutan yang tidak iritatif, aseptic dapat menjaga kontaminasi
as proses
angkat sisa balutan yang luka dan larutan yang irirtatif akan
kuli penyembuhan luka
menempel pada luka dan merusak jaringan granulsi yang
t 1.8.12 Kriteria hasil:
nekrotomi jaringan yang timbul, sisa balutan jaringan
berh 1. Tidak ada tanda dan gejala
mati nekrosis dapat menghambat proses
ubu infeksi
3. Kolaborasi dengan dokter
2. Tidak ada lesi granulasi.
nga
3. Tidak terjadi nekrosis pemeriksaan kultur pus dan 3. Pemeriksaan kultur pus untuk
n
pemberian antibiotik mengetahui jenis kuman dan anti
den
biotic yang tepat untuk
gan
pengobatan, pemeriksaan kadar
peru
gula darah untuk mengetahui
9
bah perkembangan penyakit
an
turg
or
1.8.10
1.8.13
1.8.14
1.8.15
1.8.16
1.8.17
1.8.18
1.8.19
1.8.20
1.8.21
1.8.22
1.8.23
1.8.24
1.8.25
1.8.26
1.8.27
1.8.28
1.8.29
1.8.30
1.8.31
1.8.32
1.8.33
10
1.8.34
1.8.35
1.8.36
11
1.8.37
1
1.8.38 DAFTAR PUSTAKA
1.8.39 Arif, Mansjoer, dkk.2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica.
Aesculpalus, FKUI, Jakarta
1.8.40 Atzorl, et al (2013). New Trends in Cellulitis. Department of
Dermatologyof European Medical Journal. 2013; 64-76.
1.8.41 Jundith & Nancy. 2002. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EGC.
1.8.42
11