Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul, berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa
idntitas bersama. Manusia sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang
bersatu untuk saling melindungi dalam kepentingan bersama dan berfungsi sebagai satu
kesatuan dan secara terus menerus mengadakan hubungan (interaksi) kepada sistem yang
lebih besar dengan demikian apabila terdapat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat
akan saling mempengaruhi dan dapat menurunkan derajat kesehatan nasional.
Masalah kesehatan masyarakat terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan
dimana masyarakat tersebut berada. Perilaku masyarakat yang merugikan ataupun gaya
hidup yang dapat merusak tatanan masyarakat dalam bidang kesehatan, dapat pula bermula
dari perilaku individu, keluarga ataupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam
banyak hal, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan juga dapat mempengaruhi
masalah kesehatan pada masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah
bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan
yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Di Wilayah RT 03 terdapat 41 KK, Kondisi lingkungan di RT 03 RW IV merupakan
daerah pemukiman dengan jarak rumah berdempet dan merupakan daerah pegunungan.
Masalah keperawatan yang diperoleh di wilayah RT 03 RW IV Kelurahan Wonoplumbon
Mijen adalah nyeri sendi, ISPA, dan hipertensi.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang kompeten
dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk mendapatkan hasil yang optimal
dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan. Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah
1
melalui praktik keperawatan komunitas di RT 03 RW IV Kelurahan Wonoplumbon,
Kecamatan Mijen Semarang Barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki, terutama di RT 03 RW IV Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas, tujuan yang ingin dicapai
adalah :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
b. Menetapkan masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah
c. Menanggulangi masalah keperawatan dan penilaian hasil kegiatan dalam
memecahkan masalah keperawatan.
d. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan self care individu dan keluarga.
e. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada
masyarakat
f. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.
C. Manfaat Laporan
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat RT 03 RW IV
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan
perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta
pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan
serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat RW IV.
2
3. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keparawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya di RT 03 RW IV
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen.
3
BAB II
1) Tingkat individu
Pada tingkatan individu, perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
memiliki masalah kesehatan tertentu (nyeri sendi, ISPA, hipertensi) yang biasanya
dijumpai di poliklinik, puskesmas dengan sasaran, pusat perhatian pada masalah
kesehatan serta pemecahan masalah kesehatan individu.
2) Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan pada tingkat keluarga ini adalah dimana anggota keluarga yang
memiliki masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga yaitu dengan mengenal
4
masalah kesehatan, memberikan perawatan pada anggota keluarga, serta menciptakan
lingkungan untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Sasaran keperawatan komunitas pada tingkat komunitas (kelompok) dapat dilihat sebagai
suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien yaitu dengan pembinaan dalam kelompok
khusus, pembinaan dalam desa atau masyarakat yang bermasalah.
1) Promotif
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan
2) Preventif
Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu enyakit serta gangguan kesehatan
pada setiap individu, keluarga dan kelompok melalui kegiatan atau program kesehatan
dan juga pemeriksaan berkala.
3) Kuratif
Upaya ini dilakukan dengan pengobatan untuk anggota keluarga yang sakit atau yang
sedang mengalami gangguan kesehatan, yaitu dengan kegiatan perawatan orang sakit di
rumah sebagai tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit.
4) Rehabilitatif
Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk pemulihan terhadap individu ataupun
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu.
5) Resosialitatif
5
4. Ruang lingkup penelitian keperawatan komunitas
Ruang lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas ialah mengkaji tentang kondisi
kesehatan dari suatu masyarakat yang meliputi pemeliharaan kesehatan di masyarakat,
peran serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan, pendekatan
multisektoral serta pengembangan penggunaan teknologi yang tepat untuk masyarakat.
Ruang lingkupnya perawatan komunitas antara lain sebagai berikut :
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA UMUM
1. DATA DEMOGRAFI
a. Batas wilayah RT
Utara : RT 001 RW 04
Selatan: masjid
Barat : sungai RT 006
Timur : RT 005 RW 04
b. Kondisi pemukiman
Kondisi pemukiman RT 003 RW 04 Dukuh Wonoyoso, Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen Semarang Barat, tenang berada di ujung kelurahan
wonoplumbon. Terdiri dari 41 KK
c. Jalan menuju ke area pemukiman
Jarak menuju ke area pemukiman7 km dari jalan raya mijen, semarang barat.
Kondisi jalan sudah beraspal. Untuk mencapai daerah pemukiman dibutuhkan alat
transportasi berupa kendaraan bermotor dan mobil. Di sekitar jalan menuju daerah
pemukiman berupa hutan jati dan tidak ada pemukiman sama sekali, untuk
penerangan jalan juga kurang.
d. Kondisi lingkungan daerah pemukiman
Rata-rata warga memiliki hewan ternak di sekitar rumahnya, seperti kambing,
ayam, ikan lele, bebek. Letak kandang ternak umumnya bersanding/ bersebelahan
dengan rumah serta jaraknya sangat dekat dengan tembok/dinding rumah. Selain
itu untuk saluran pembuangan masih belum berfungsi secara optimal (masih
banyak terlihat air yang menggenang), sarana pembuangan sampah masyarakat
masih membuang sampah di lubang yang dibuat sendiri untuk membuang
sampah, masih ditemukan juga sampah yang berserakan.
7
e. Jarak antar rumah
Di RT 003 RW 04 Dukuh Wonoyoso, Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
Semarang Barat, untuk jarak antara rumah satu dengan rumah yang lainnya
berdekatan. Jarak 10 meter. Ada juga yang jaraknya hanya berbatasan dengan
tembok.
f. Kondisi perumahan warga
Di RT 003 RW 04 Dukuh Wonoyoso, Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
Semarang Barat, sebagian besar rumah masih terbuat dari papan kayu, model
rumah kebanyakan joglo, lantai rumah berupa tanah dan juga semen halus.
Kebanyakan rumahnya beratap pendek, lantai masih berupa tanah, dan kondisi
sekitar rumah lembab, ventilasi dan jendela jarang di buka sehingga sirkulasi
udara di rumah terganggu.Tinggi rumah 2 meter, untuk ventilasi sangat minim.
HASIL ANGKET
I. DATA UMUM
Wawancara
Menurut ketua RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kec Mijen di wilayah RT 03 terdapat 41 kk
dengan jumlah warga 134 KK
Beberapa warga menyatakan sebagian besar berpendidikan sd karena keterbatasan biaya
1.1 Proporsi warga berdasarkan umur di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012.
Diagram 1.1 : Proporsi warga berdasarkan umur di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
8
50%
45%
40%
35%
30%
25% n= 134
20%
15%
10%
5%
0%
0-5 thn 6-12 thn 13-21 thn 22-50 thn >50 thn
Berdasarkan Diagram 1.1 diketahui jumlah warga yang berumur 0-5 tahun adalah 3%
(4 orang), 6-12 tahun adalah 13% (18 orang), 13-21 tahun adalah 14% (19 orang), 22-50
tahun adalah 46% ( 61 orang) dan >50 tahun adalah 20% ( 27orang) .
N = 134
Berdasarkan Diagram 1.2 diketahui jumlah laki-laki adalah 49 % ( 66 orang) dan jumlah
perempuan adalah 51 % (68 orang) .
1.3 Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
9
Diagram 1.3 : Proporsi warga berdasarkan pendidikan di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
9% 3%
Tidak sekolah
35%
SD
SMP N: 34
53% SMA
Kuliah
n=34
N = 34
14% petani
30% 57% buruh
swasta
PNS
10
11
II. MASALAH KESEHATAN
2.1 Hipertensi (Darah Tinggi)
2.1.1 Epidemiologi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan
warga yang dilakukan secara door to door banyak warga yang mengatakan
tekanan darahnya tinggi.
Menurut warga mereka belum mengetahui cara diit yang benar untuk penderita
hipertensi.
Data Objektif :
Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan data bahwa
warga yang Memiliki tekanan darah 140/100 mmHg ada 20 orang, dan warga
mengeluh tengkuk pegal, dan kepala pusing.
44%
56% ya
tidak
Diagram 2.1.1.1 :
Proporsi warga yang sering menderita hipertensi di RT
03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012
N= 34 kk
12
Berdasarkan Diagram 2.1.1.1 diketahui anggota keluarga yang
sering mengalami hipertensi 44 % (15 KK) dan yang tidak mengalami
hipertensi 56% (19 KK)
33%
N = 15
ya
67% tidak
kk
13
Diagram 2.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering makan makanan
asin di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
31%
ya
69% tidak
N = 34
kk
30%
ya
70%
tidak
N = 34
14
Berdasarkan Diagram 2.1.2.2 diketahui anggota keluarga yang sering
makan makanan berlemak 30 % (15 KK) dan yang tidak sering makan
makanan berlemak 70% (19 KK)
2.1.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang sering minum kopi di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012
44%
ya
56%
tidak
3rd Qtr
Diagram
2.1.2.3 : Proporsi warga yang sering minum kopi di RT
03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
N = 34
kk
15
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
41%
59%
ya tidak
N= 34 kk
53% 47%
ya
tidak
Diagram
2.1.2.5 : Proporsi warga yang sering mengalami
16
stres di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
N = 34 kk
Berdasarkan Diagram 2.1.2.5 diketahui anggota keluarga yang sering
mengalami stress 47 % (16 KK) dan yang tidak sering tidak mengalami
stres 53% (18 KK).
2.1.2.6 Proporsi Anggota keluarga yang melakukan olah raga 1 minggu sekali di
RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan
Maret 2012
Diagram 2.1.2.6 : Proporsi anggota keluarga yang sering berolah
raga 1 minggu sekali di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
24%
N = 34 kk
17
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
24%
N = 34 kk
41%
59%ya tidak
18
N= 34
kk
Diagram
2.1.2.9 : Proporsi angoota keluarga yang mendapatkan
N= 34
kk
pendidikan kesehatan di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret
2012.
19
Diagram 2.1.3.1.1 : Proporsi pengetahuan anggota keluarga
yang tahu tentang definisi darah tinggi di RT
03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
38% 41% a
b
c
12% 9%
d
N=34 kk
20
12%
29% 9%
timun daging
9% asin kolesterol dll
41%
N=34 kk
timun
41% 44%
asin
6% 9% daging
tidak tahu
Diagram 2.1.3.1.2
: Proporsi anggota keluarga yang melakukan
pencegahan hipertensi di RT 03 RW 04
21
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
N=34
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.3 diketahui anggota keluarga
kk yang
melakukan pencegahan dengan mengkonsumsi timun 44 % (15 anggota
keluarga), mengurangi asin 9 % ( 3 kk), tidak mengkonsumsi daging 6%
( 2 kk) dan tidak tahu `41% ( 14 kk)
18% pusing
9%
tengkuk pegel
12% 62%
semutan
dan lain lain
N=34 kk
22
2.1.3.1.5 Proporsi Anggota keluarga yang mengetahui pengobatan hipertensi
di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012
Diagram 2.1.3.1.6 : Proporsi anggota keluarga yang mengetahui
pengobatan hipertensi di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012.
38% timun
50%
obat warung
12%
dll
N=34
kk
23
38%
62% ya
tidak
N=34
kk
24%
ya
76% tidak
Diagram 2.1.3.1.7 :
Proporsi pendapat anggota keluarga yang setuju
bahwa hipertensi harus di cegah di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012.
N=34 kk
24
Berdasarkan Diagram 2.1.3.1.7 diketahui pendapat anggota keluarga
yang setuju bahwa hipertensi harus di cegah sebanyak 76% (26 anggota
keluarga) dan yang tidak 24% ( 8 anggota keluarga).
18%
ya
82% tidak
N=34 kk
25
2.1.3.1.9 Proporsi keluarga yang mendapatkan informasi tentang kesehatan di
RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012
Diagram 2.1.3.1.9 : Proporsi keluarga untuk mendapatkan
informasi tentang pendidikan kesehatandi
RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
44%
56% penyuluh
media
N=34 kk
26
11%
setuju
89% tidak setuju
N=19
kk
Diagram
2.1.3.1.10 : Proporsi anggota keluarga mengenai
tanggapan penyuluhan penyakit hipertensi di RT 03
RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
44%
56% ya
tidak
Diagram 2.1.3.1.11 :
Proporsi keluarga yang mengunjungi
pelayanan kesehatan ketika sakit di RT 03
RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
27
N= 34 kk
47% 53% ya
tidak
N=34 kk
28
41%
59% ya
tidak
Diagram 2.1.3.1.13 :
Proporsi pendapat kelurga tentang sarana
kesehatan yang memadahi di masyarakat di
RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
N=34 kk
29
9%
ada
tidak
91%
Diagram 2.2.1.1 :
Proporsi warga yang sering mengalami nyeri sendi
di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
N=34 kk
30
29%
ya
71%
tidak
N=34 kk
32%
ya
68% N= 34
tidak
kk
31
2.2.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi air putih di RT 03 RW
04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012
Diagram 2.2.2.3 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi air putih
di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
15%
ya tidak
85%
15%
ya
85% tidak
N= 34
kk
32
Berdasarkan Diagram 2.2.2.4 diketahui anggota keluarga yang
mengkonsumsi susu 85 % (29 KK) dan yang tidak mengkonsumsi susu
15% (5 KK)
2.2.2.5 Proporsi Anggota keluarga yang mengkonsumsi minuman lain ( kopi,
teh ) di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012
Diagram 2.2.2.5 : Proporsi warga yang sering mengkonsumsi minuman
lain ( kopi, teh ) di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret
2012.
24%
ya
76% tidak
N= 34
Berdasarkan Diagram 2.2.2.5 diketahui anggota kk
keluarga yang
mengkonsumsi minuman lain ( kopi, teh ) 24 % (8 KK) dan yang tidak
mengkonsumsi minuman lain ( kopi, teh ) 76% (26 KK)
33
12% 6%
35%
daging makanan
47% kaleng kacang sayur lain lain
N= 34 kk
34
9% 6% 12% tidak penting
15%
cukup penting
penting
59% sangat penting
penting sekali
N= 34 kk
35
12% 3% 6% rumah sakit
balai pengobatan
32% 47%
puskesmas
Pustu
lain-lain
N= 34 kk
36
15% umur tua
9% kegemukan
3%
keturunan
73% makan dan
minum
lain - lain
N= 34
kk
37
6% sakit pada sendi
24% bengkak
53%
kesemutan
18%
kaku
susah gerak
N= 34 kk
38
N= 34 kk
tidak dapat
15% bekerja /lumpuh
3% kerusakan pada
18% 50% tulang
kelainan pada
15%
sendi
otot mengecil
lain - lain
N= 3439kk
Berdasarkan Diagram 2.1.4.14 diketahui pendapat Anggota keluarga
mengenai cara mengatasi nyeri sendi di RT 03 RW 04 Kelarga urahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012 diantaranya
kompres dengan air hangat 17% ( 6 anngota keluarga ),pergi ke balai
pengobatan 3 % ( 1 anggota keluarga ),beli obat diwarung 59% ( 20
anggota keluarga ),minum obat tradisional 6 % ( 2 anggota keluarga ),lain
lain 15% ( 5 anggota keluarga )
2.2.3.1.5 Proporsi pendapat Anggota keluarga dalam melakukan
tindakan saat mengalami sakit pada sendi setelah berakt04itas
di RT 03 RW 04 Kelarga urahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012
Diagram 2.1.4.15 : Proporsi Anggota keluarga dalam
melakukan tindakan saat mengalami sakit
pada sendi setelah berakt04itas di RT 03
RW 04 Kelarga urahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012
6%
istirahat ke balai pengobatan
24%
47%
minum obat tradisional tidak tahu
21% N= 34 kk
3%
lain - lain
40
Berdasarkan Diagram 2.1.4.15 diketahui pendapat anggota keluarga dalam
melakukan tindakann saat mengalami sakit pada sendi setelah berakt04itas
diantaranya istirahat 47 % ( 16 anggota keluarga),pergi ke balai
pengobatan 3 % ( 1 anggota keluarga),minum obat tradisional 21% ( 7
anggota keluarga),tidak tahu 23 % ( 8 anggota keluarga),lain lain 6% ( 2
anggota keluarga)
41%
59% ya
tidak
N= 34 kk
41
Diagram 2.2.3.1.7 Proporsi Anggota keluarga tentang
pengetahuan pencegahan sakit pada sendi
di RT 03 RW 04 Kelarga urahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012
42
N= 34 kk
41%
59% ya
tidak
15%
29% 6%
43
keluarga),perawat 0% ( tidak ada ),kader 50% ( 17 anggota keluarga),lain
lain 29 % ( 10 anggota keluarga)
2.2.3.2.3 Proporsi Anggota keluarga yang mengunjungi pelayanan
kesehatan saat mengalami sakit pada sendi di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret
2012
Diagram 2.2.3.2.3 Proporsi Anggota keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan saat mengalami
sakit pada sendi di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012
44%
56% ya
N= 34 kk
tidak
44
38%
62% ada
tidak ada
N= 34 kk
45
26% 3
4
3%
71% 5
6
lain - lain
N= 34
kk
46
24%
pernah
76% tidak pernah
N= 34
kk
47
13% N= 8
kk
bagus
tidak bagus
88%
32%
N= 34
ya kk
68%
tidak
48
Berdasarkan Diagram 2.2.3.2.8 diketahui Anggota keluarga yang tahu
mengenai ketersediaan obat 68% ( 23 anggota keluarga ), dan yang tidak
mengetahui 32% ( 11 anggota keluarga ).
21%
sering
79% tidak
Diagram
3.1.1.1 : Proporsi anggota keluarga yang sering
mengalami ISPA di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret
2012.
N = 34
kk
49
mengalami batuk pilek 21 % (7 anggota keluarga) di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
4% sesak nafas
37% demam
48%
sesak nafas
11%
dan demam
berdahak
N = 27 kk
50
3.1.2.1 Proporsi Anggota keluarga yang merokok di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012
Diagram 3.1.2.1 : Proporsi anggota keluarga yang yang merokok di RT
03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012.
33%
ya
67%
tidak
N = 34 KK
51
47%
53%
ya tidak
N = 30 KK
52
N = 34 kk
3% 6%
9%
3%
sembarang tempat kamar mandi disiram tidak disiram
56%
24%
Diagram 3.1.2.4 :
Proporsi anggota keluarga yang mengalami flu
disertai sekret dan kebiasaan membuang sekret di
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012.
N = 34 kk
53
Berdasarkan Diagram 3.1.2.4 diketahui anggota keluarga yang mengalami
flu disertai sekret dan kebiasaan membuang sekret di tisu kemudian
dibuang di tempat sampah 23% (8 anggota keluarga), sapu tangan 15% (5
anggota keluarga), tangan kosong 62% (21 anggota keluarga) di
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
N = 34
kk
54
3.1.2.6 Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan membuka jendela di pagi
hari di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012
Diagram 3.1.2.6 : Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan
membuka jendela di pagi hari di RT 03 RW 04
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada
bulan Maret 2012
12%
35%
sering
kadang-kadang
53%
tidak pernah
N = 34 kk
55
13% 9% sering
kadang-
78% kadang
tidak pernah
Diagram 3.1.2.7 :
Proporsi anggota keluarga tentang kebiasaan
membersihkan debu di dalam rumah di RT 03
RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan
Mijen pada bulan Maret 2012
N = 34
kk
56
18% 9% sering
kadang-
74% kadang
tidak pernah
N = 34 kk
57
N = 34
dibiarkan membuat obat kk
tradisional
9% 6% 15%
membeli obat membawa ke
15% pelayanan
56%
kesehatan
membawa ke
dukun
58
32% N = 34 kk
ya
68%
tidak
53% 47% ya
tidak
Diagram 3.1.3.1.3 :
Proporsi keluarga yang mengetahui cara
mencegah ISPA di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan
Maret 2012
N=
34
59
Berdasarkan Diagram 3.1.3.1.3 diketahui keluarga keluarga yang
mengetahui cara mencegah ISPA 47% (16 anggota keluarga), dan yang
belum tahu 53% (18 anggota keluarga) di RT 03 RW 04 Kelurahan
Wonoplumbon Kecamatan Mijen pada bulan Maret 2012.
3.1.3.2 Enabling
3.1.3.2.1 Proporsi anggota keluarga mengenai intensitas berkunjung ke
tempat pelayanan kesehatan yang di tuju jika terkena ISPA
di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012.
21%
38% ya
kadang-kadang
41%
tidak
60
N=
34
9%
ya
tidak
91%
Diagra
m 3.1.3.2.2 : Proporsi anggota
keluarga mengenai ketersediaan
obat-obat khususnya untuk ISPA di
sarana pelayanan kesehatan
N=
34
61
pelayanan kesehatan 9% (3 anggota keluarga) mengatakan sudah tersedia
dan 91% (31 anggota keluarga) menjawab belum.
20%
jamkesmas
80% tidak
N=
34
62
Berdasarkan Diagram 3.1.4 diketahui proporsi anggota keluarga yang
mendapat asuransi kesehatan 59% (20 anggota keluarga) dan yang tidak
mempunyai asuransi kesehatan 41% (14 anggota keluarga).
41%
59% ya
tidak
N=
20
63
Berdasarkan Diagram 3.1.4.2 diketahui proporsi anggota keluarga yang
menggunakan asuransi kesehatan JAMKESMAS 59% (16 anggota
keluarga ) dan yang tidak menggunakan Jamkesmas 41% (4 anggota
keluarga) di RT 03 RW 04 Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen
pada bulan Maret 2012
B. MASALAH KESEHATAN YANG ADA
1. Pengkajian Sosial Ekonomi
2. Pengkajian Epidemiologi
3. Pengkajian perilaku dan lingkungan
4. Pengkajian edukasi dan organisasi
5. Administrasi dan kebijakan
C. ANALISA DATA
64
3. Perilaku dan Lingkungan
DS :
wawancara dengan kader dan ketua RT
03 menyatakan bahwa tidak semua
penduduk memeriksakan tekanan darah
di tempat pelayanan kesehatan.
DO :
a. Warga yang mempunyai kebiasaan
memakan nakanan asin adalah
31% (16 KK).
b. Warga yang mempunyai kebiasan
memakan makanan berlemak 30
% (15 KK)
c. Warga yang mengkonsumsi kopi
56% (19 KK)
d. Warga yang sering mengalami stres
ada 47 % ( 16 KK)
e. didapatkan hasil penanganan
hipertensi yang dilakukan adalah
38% (13 KK) berobat ke pelayanan
kesehatan, 50 % ( 17 KK)
menggunakan obat tradisional dan
12 % ( 4 KK ) menggunakan obat
warung.
4. Pendidikan dan Organisasi
DS :
a.
Menurut warga sulit memeriksakan diri
ke fasilitas pelayanan kesehatan
karena sibuk bekerja dan
keterbatasan biaya.
b.
ketua RT 03 mengatakan di wilayahnya
hanya mempunyai 3 KK yang
bertugas sebagai Kader kesehatan.
DO :
65
a. Pengetahuan warga tentang tanda
dan gejala hipertensi adalah 62 %
pusing ( 21 KK), 12 % tengkuk
pegal ( 4 KK), 9% kesemutan( 3
KK), 6 % lain lain (6 KK)
66
Kecamatan Mijen adalah 59% (16
KK) kartu miskin( jamkesmas),
yang tidak memiliki jamkesmas ada
41 % ( 4 KK)
2. Epidemiologi Kel
DS : Ketidakefektifan manajemen
a. hasil wawancara dengan
regimen terapeutik: nyeri sendi
tokoh masyarakat, kader kesehatan berhubungan dengan
dan warga didapatkan data bahwa keterbatasan sumber informasi,
tidak adekuatnya perilaku
banyak warga yang mengeluh
warga di RT 03 RW 04
menderita Nyeri Sendi. Kelurahan Wonoplumbon
b. Warga kebanyakan
Kecamatan Mijen Kota
mengeluh nyeri sendi pada daerah Semarang dan pengaturan pola
lutut dan tangan dan belum pernah makan.
memeriksakan diri ke dokter untuk
mengetahui penyebabnya.
DO :
a.
Keluarga yang sering mengeluh nyeri
sendi ada 91% (31 KK)
67
Pendidikan organisasi
a. Menurut warga di RT 03
RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen yang mengetahui
penyebab nyeri sendi, 73% ( 24 KK),
0% kegemukan, 3% keturunan(1 KK),
makan dan minuman tertentu 9 %
( 3kk), lain2 15 % ( 6 KK)
b. Menurut warga di RT 03
RW 04 Kelurahan Wonoplumbon
Kecamatan Mijen untuk tindakan pada
saat nyeri sendi adalah 47% istirahat
(16 KK), 3% ke balai pengobatan ( 1
KK), minum Obat tradisional 21% ( 7
KK), tidak tahu 23% ( 8 KK), lain2 6
% ( 2 KK)
Administrasi dan kebijakan
a. Warga yang tidak
tahu tentang biaya khusus yang
menunjang pelayanan kesehatan ada
62 %
(21 keluarga).
68
keluarga), demam 48 % (13 anggota
keluarga), sesak nafas dan demam
11% (3 anggota keluarga), berdahak
37% (10 anggota keluarga)
69
anggota keluarga)
3. Pendidikan dan organisasi
a. Tindakan yang dilakukan
keluarga jika batuk-batuk :
membeli obat di warung 56%
(19 anggota keluarga)
4. Administrasi dan kebijakan
a. Warga yang mempunyai
asuransi kesehatan ada 59 % (20
anggota keluarga)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Komponen Skor
N Masalah
Pembenaran (A+2B) Prioritas
O Keperawatan Kriteria Skor XC
70
Keseriusan 48% pencahayannya
(4) kurang dan
C lembab, serta
Keefektifan masih banyak
Intervensi warga yang
80%
tidak
(7)
menerapkan
buka jendela
setiap hari.
Rumah-rumah
pencahayaannya
kurang. Dari
hasil wawancara
juga banyak
warga yang
belum tahu
mengenai cara
penanganan,
ISPA secara
benar, masih
banyak warga
yang
menganggap
bahwa ISPA itu
tidak berbahaya.
Warga
cenderung
bersikap acuh
dengan ISPA.
Untuk itu
kelompok
memprioritaska
n masalah ISPA
menjadi
prioritas kedua
71
Intervensi yang
mempunyai
tekanan darah
tinggi. Hal ini
juga didapat dari
hasil angket
pengkajian awal
didapat data
44% warga
memiliki
hipertensi.
Untuk itu
kelompok
memprioritaska
n masalah
hipertensi
menjadi
prioritas ketiga.
72
n masalah nyeri
sendi menjadi
prioritas
pertama.
73
F. RENCANA KEPERAWATAN
METODE
TUJUAN RENCANA KEPERAWARAN EVALUATOR
DIAGNOSA EVALUASI
NO
KEPERAWATAN KODE
TUM TUK INTERVENSI
NICK
1 1.warga mampu 1. warga mengetahui 1. Penkes (pendidikan Angket Post Kelompok 1
Ketidakefektifan
mempraktekan tentang nyeri sendi kesehatan) terkait Implementasi
manajemen regimen
pengobatan nyeri sendi
terapeutik: nyeri sendi 2. warga mengetahui
tradisional untuk 2. Demonstrasi
berhubungan dengan penyebab nyeri
neyeri sendi pengobatantradisional
keterbatasan sumber sendi
dalam kehidupan nyeri sendi
informasi, tidak 3. Pendidikan kesehatan
sehari hari
adekuatnya perilaku terkait asam urat
2.Nyeri sendi
warga di RT 03 RW 04 3. warga mengetahui
warga berkurang/
Kelurahan cara mencegah
jumlah penderita
Wonoplumbon nyeri sendi
nyeri sendi
Kecamatan Mijen Kota
berkurang 4. Warga mengetahui
Semarang dan 3.Jumlah warga
pengaturan pola cara penanganan
yang melakukan nyeri sendi
makan. olahraga
meningkat
4. Jumlah warga
yang melakukan
dieet untuk nyeri
sendi menjadi
meningkat
2 1. Warga mampu 1. Warga mengetahui 1. Berikan pen kes Angket Post Kelompok 1
Ketidakefektifan
mempraktikan tentang konsep mengenai batuk pilek Implementasi
manajemen regimen
ISPA cara inhalasi rumah sehat
terapeutik:
74
sederhana 2. Warga dapat 2. Berikan Penkes
berhubungan dengan
2. Warga mampu menerapkan tentang Konsep
keterbatasan sumber
melakukan gerakan membuka rumah sehat
informasi, tidak
fisioterapi dada jendela setiap pagi
adekuatnya perilaku
dan batuk efektif 3. Warga mengetahui
warga ( menjaga3. Warga mampu 3. Berikan
tentang pengertian
kebersihan menerapkan Demonstrasi
ispa
lingkungan) di RT 03 konsep rumah 4. Warga mengetahui inhalasi
RW 04 Kelurahan sehat tentang penyebab sederhana
Wonoplumbon 4. Warga mampu ispa
Kecamatan Mijen menerapkan 5. Warga mampu 4. Berikan
Kota Semarang . perilaku untuk mendemonstrasika Demonstrasi
mencegah n inhalasi fisioterapi dada
terjadinya ispa sederhana dan
5. Berikan
fisioterapi dada.
demonstrasi
batuk efektif
76
77
G. PLANNING OF ACTION MASALAH KESEHATAN
63
keterbatasan
sumber informasi,
tidak adekuatnya
perilaku warga di
rt 03 rw 04
kelurahan dada
wonoplumbon 5. Melatih kader untuk
kecamatan mijen mengukur tekanan darah
kota semarang
tentang pencegahan
ispa : prilaku
menjaga
kebersihan
lingkungan
3. 1. Melakukan Pemeriksaan Warga RT 03 Senin ,26 maret Ibu rt (rt
Pemeliharaan
tekanan 2012( 18.30) 03)
kesehatan tidak
2. Melakukan Penkes pada Kamis, 29 maret Bapak rt
efektif: perawatan
hipertensi 2012 ( 19.30) 01
hipertensi Kamis, 29 maret Bapak rt
3. Demonstrasi tentang
berhubungan 2012 ( 19.30) 01
pengobatan tradisional
dengan tidak
untuk hipertensi
adekuatnya 4. Melatih kader untuk
perilaku warga rt mengukur tekanan darah Rabu, 4 april 2012 Ibu RW 04
03 rw 04 kelurahan
wonoplumbon
kecamatan mijen
kota semarang
tentang perawatan
hipertensi:
64
kurangnya
pengetahuan dan
pengaturan pola
makan.
65
66
67
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
I.
66
AL. bisa di rumah
AM. beri warga
AN. ramuan kurang
AO. jahe,
AP. bramban
g tepung
dan air
yah,,
AR. D
O:
warga
terlihat
menden
garkan
dan
menyim
ak
jalannya
penyulu
han
AS. W
arga
mengert
i tentang
cara
penanga
nan
nyeri
sendi
67
AT.Warga
mengert
i tentang
cara
penanga
nan
nyeri
sendi
dengan
menggu
nakan
obat
tradision
al.
AX. D -Warga bisa -Warga bisa -
AY. Manajeme AZ. Ju 1. Memberikan BK. Pelaksanaan BQ. BR.
2 n terapeutik tidak mat , 30 penyuluhan S: diajak diajak untuk terlalu malam Kel
efektif: ISPA maret tentang Rumah warga untuk berinteraksi - Kesadaran .
berhubungan ( 20.00 - Sehat mengata berinteraksi -Keaktifan warga untuk 1
21.00 ) 2. Memberikan kan -Keaktifan warga dalam mengikuti
dengan
pendidikan BL. O warga bertanya pertemuan
keterbatasan
kesehatan tentang wh,, dalam - Cara kurang
sumber informasi,
ISPA sekaran bertanya penyampaia - Pencahayaan
tidak adekuatnya 3. mendemonstrasi g saya - Cara n dalam di dalam
perilaku (menjaga tentang inhalasi tau penyampaia pendidikan rumah warga
kebersihan sederhana mbak n dalam kesehatan kurang
lingkungan).warga 4. mendemonstrasi
bagaima pendidikan maupun
di RT 03 RW 04 fisioterapi dada
nan cara kesehatan dalam
Kelurahan BA.
menang maupun demonstrasi
Wonoplumbon BB.
ani dalam bisa
Kecamatan Mijen BC.
68
BD. batuk demonstrasi dimengerti
Kota Semarang
BE. pilek, ya bisa oleh warga
BF. nanti dimengerti karena
BG. saya oleh warga menggunaka
BH. akan karena n bahasa
BI. mencob menggunak jawa
BJ. a an bahasa -Alat
dengan jawa demonstrasi
menggu - Alat yang
nakan demonstrasi digunakan
cara yang di
inhalasi digunakan mod04ikasi
sederha di sehingga
na dan mod04ikasi dapat
juga sehingga mudah
fisiotera dapat digunakan
pi dada. mudah oleh warga
BM. D digunakan
O: oleh warga
BN. W - Pelaksanaa
arga n terlalu
terlihat malam
mengiku - Kesadaran
ti warga
jalannya untuk
penyulu mengikuti
han pertemuan
BO. W kurang
- Pencahayaa
arga
n di dalam
69
mencob rumah
a untuk warga
mendem kurang
onstrasi BP.
ulang
tentang
inhalasi
sederha
na dan
fisoterap
i dada.
BS.BT. Pemelihara BU. Se 1. Memberikan CP.DS : - Acara - Acara - Waktu terlalu CV. CW.
3 an kesehatan tidak nin ,26 pendidikan CQ. W penyuluhan penyuluhan malam Kel
- Kondisi
efektif: perawatan maret kesehatan arga dimasukan dimasukan .
2012( 18. tentang hipertensi mengata dalam dalam rumah yang 1
hipertensi
30) 2. Demonstrasi kan pengajian pengajian kurang
berhubungan
BV. tentang ya, saya - Keaktifan - Keaktifan pencahayaan
dengan tidak BW.
pengobatan sudah warga warga dalam - Kesadaran
adekuatnya BX. Ka tradisional untuk mengert dalam bertanya warga untuk
perilaku , mis, 29
hipertensi dengan i bertanya tentang mengikuti
pengetahuan dan maret
menggunakan tentang tentang masalah penyuluhan
pengaturan pola 2012
mentimun darah masalah hipertensi sangat
makan.warga RT ( 19.30) 3. Melatih kader tinggi hipertensi CU. kurang.
03 RW 04 BY. untuk mengukur
BZ. dan saya - Waktu
Kelurahan tekanan darah akan terlalu
Wonoplumbon CA.
CE. mencob malam
Kecamatan Mijen CB.
CC. CF. a untuk - Kondisi
Kota Semarang CG. rumah yang
CD. Ra membua
bu, 4 april CH. t jus kurang
pencahayaa
70
2012 CI. mentim n
CJ. un - Kesadaran
CK. CR. D warga
CL. O: untuk
CM. warga mengikuti
CN. terlihat penyuluhan
CO. mengert sangat
i tentang kurang.
darah
tinggi
CS.Warga
menden
garkan
dan
menyim
ak
dalam
pemberi
an
penyulu
han
CT.Pada
saat
demonst
rasi
warga
memper
hatikan
dengan
71
seksama
.
CX.
CY.
72
CZ.
DG. DH. Manajemen 1.Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa DK.
- Proporsi warga yang
1 terapeutik tidak proporsi warga yang mengkonsumsi Kel.1
mengkonsumsi daun singkong 71
efektif: nyeri sendi daun singkong awalnya ada 71 % ( 24
% ( 24 KK)
berhubungan dengan kk) dan setelah mendapat penyuluhan
- Proporsi warga yang melakukan
keterbatasan sumber ada penurunan warga yang
penanganan pada nyeri sendi
informasi, tidak mengkonsumsi daun singkong menjadi
dengan menggunakan obat
adekuatnya perilaku 15% ( 5 kk)
tradisional 21% ( 7 kk)
- Untuk penanganan nyeri sendi sebelum
warga dan pengaturan - Proporsi warga yang melakukan
mendapat penyuluhan didapat data 21%
pola makan di RT 03 olahraga setiap 1 minggu sekali
(7 kk) yang menggunakan obat
RW 04 Kelurahan ada 24%( 8 kk)
2.Dari data angket evaluasi didapat tradisional, dan setelah mendapat
Wonoplumbon
- Proporsi warga yang
menyuluhan yang menggunakan obat
Kecamatan Mijen
mengkonsumsi daun singkong
tradisional menjadi meningkat 65 % ( 22
Kota Semarang
15% ( 5 KK)
kk)
- Proporsi warga yang melakukan
DI. - Sebelum diadakan penyuluhan data yang
penanganan pada nyeri sendi
didapat untuk warga yang melakukan
DJ. dengan menggunakan obat
olahraga setiap 1 minggu sekali ada 24%
tradisional ada 65 % ( 22 kk)
73
- Proporsi warga yang melakukan ( 8 KK) dan setelah mendapat
olahraga setiap 1 minggu sekali penyuluhan warga yang melakukan
38% ( 12 kk) olahraga setiap 1 minggu sekali ada 38 %
( 12 kk)
DL. DM. Manajemen 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari data yang didapatkan dari DP.Kel.1
- Proporsi warga yang tidak
terapeutik tidak pengkajian warga yang tidak
membuka jendela setiap pagi 12%
efektif: ISPA mempunyai kebiasaan untuk membuka
( 4 kk)
berhubungan dengan jendela di pagi hari ada 12% ( 4kk),
DN.
keterbatasan sumber tetapi setelah dilakukan penyuluhan,.
- warga yang tidak membuka jendela tiap
informasi, tidak 2. Dari data angket evaluasi didapat
- Proporsi warga yang tidak pagi dari hasil angket evaluasi
adekuatnya perilaku
membuka jendela setiap pagi 6% ( mengalami penurunan menjadi 6%( 2
(menjaga kebersihan
2 kk) kk)
lingkungan).warga di
- Warga menggunakan inhalasi
RT 03 RW 04 DO.
sederhana jika nafas terasa sesak nafas.
Kelurahan
3. Warga dapat menggunakan cara
Wonoplumbon
inhalasi sederhana
Kecamatan Mijen
Kota Semarang
DQ. DR. Pemeliharaan 1. Dari data angket pengkajian didapat - Dari dampak yang bisa dilihat bahwa DT.
- Proporsi warga yang memerisakan
kesehatan tidak proporsi warga yang memeriksakan Kel.1
tekanan darah 44%( 15 kk)
efektif: perawatan tekanan darah 44% ( 15 kk) dan setelah
- Proporsi warga yang
hipertensi dilakuakan penyuluhan warga ada
mengkonsumsi obat tradisional
berhubungan dengan peningkatan warga yang memeriksakan
74
tidak adekuatnya untuk hipertensi 12% ( 4 kk) tekanan darah menjadi 82% ( 28 kk)
2. Dari data angket evaluasi didapat - Sebelum dilakukan penyuluhan warga
perilaku , pengetahuan
- Proporsi warga yang memerisakan
yang mengkonsumsi obat tradisional
dan pengaturan pola
tekanan darah ada 82 % ( 28 kk)
untuk hipertensi ada 12%( 4kk) namun
makan.warga RT 03 - Proporsi warga yang
setelah dilakukan penkes warga yang
RW 04 Kelurahan mengkonsumsi obat tradisional
mengkonsumsi obat tradisional leboh
Wonoplumbon untuk hipertensi ada 71 % ( 24 kk)
banyak, menjadi 71% atau 24kk
Kecamatan Mijen
DS.
Kota Semarang
DU.
DV.
DW.
DX.
DY.
DZ.
75
EA.
EC.
ED. Kegiata EH. Penangg
N EE.Sasaran EF. Waktu EG. Tempat
n ung jawab
GJ.
GK.
GL.
76
GM.
77