Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asesmen Pembelajaran Matematika
Yang dibina oleh Ibu Rini Nurhakiki
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi
a) Pengukuran
Pengukuran menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan
empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan. Dan secara umum pengukuran dapat diartikan sebagai proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan
dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.
Pengukuran dapat dilakukan dengan cara tes atau non test. Amalia (2003)
mengungkapkan bahwa test terdiri atas test tertulis dan test lisan. Sementara itu
alat ukur non test terdiri atas pengumpulan kerja siswa (portopolio), hasil karya
siswa(produk), penugasan (proyek) dan kinerja (performance).
b) Asesmen
Asesmen menurut Stiggins (1994) sebagai penilaian proses kemajuan, dan
hasil belajar siswa. Menurut Kumano (2001) sebagai the process of collecting
data which shows the development of learning. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Asesmen adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses belajar siswa atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa dengan tidak
mengesampingkan hasil belajar siswa. Dengan adanya asesmen ini guru dapat
memonitor siswa sehingga asesmen ini menjadi bagian penting dari pembelajaran.
Dalam hal ini asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa,
akan tetapi juga kemajuan belajarnya. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Asesmen dikategorikan kedalam 2 kelompok yaitu asesmen tradisional dan
alternative. Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan
ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong
kedalam asesmen alternative (non-test) adalah essay atau uraian, penilaian
praktek, penilaian proyek, quisioner, inventori, daftar cek, penilaian oleh teman
sebaya atau sejawat, penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi
dan interview.
c) Evaluasi
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang
dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Menurut Cangolesi (1995) evaluasi
adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Dan menurut
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai
suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument
tes maupun non tes. Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses
pengambilan keputusan berdasarkan hasil-hasil pengukuran dan asesmen.
Pengambilan keputusan dalam evaluasi dilakukan secara menyeluruh tanpa
memperhatikan proses perkembangan pembelajaran masing-masing siswa dan
dilaksanakan diakhir proses. Jadi penekanan asesmen lebih pada siswanya,
sedangkan evaluasi lebih pada program atau kurikulumnya.
Berdasarkan tujuannya terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi
formatif. Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat
membantu memperbaiki program. Evaluasi ini dilakukan ketika program masih
berlangsung. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana program yang dirancang
dapat berlangsung sekaligus mengidentifikasi hambatan. Evaluasi sumatif
digunakan untuk menilai suatu obyek. evaluasi dilakukan setelah program
berakhir. tujuannya untuk mengukur ketercapaian program. Evaluasi sumatif
mengarah pada keputusan tentang keberlanjutan program.