Vous êtes sur la page 1sur 9

A.

Pengertian Sistem Ekonomi

Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala
aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta
berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.

Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan
dapat dihindari.

Sedangkan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai


seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

B. Macam-macam Sistem Ekonomi

Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain.
Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

- Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.


- Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
- Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam yang dimiliki.

Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi, diantaranya:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan
ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan
mengandalkan faktor produksi apa adanya.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional


- Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
- Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
- Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
- Teknologi produksi sederhana.

Kebaikan sistem ekonomi tradisonal


- Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

Keburukan sistem ekonomi tradisional


- Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
- Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja
secara apa adanya.

2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)

Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan
paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan
melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara
Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).

Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat


- Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan
pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam
berusaha tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

Kebaikan sistem ekonomi terpusat


- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.

Keburukan sistem ekonomi terpusat


- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta
memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah
adalah benar dan harus dipatuhi.

3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)

Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang
seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan
dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.

Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem
ekonomi liberal pada tahun 1950-an.

Ciri-ciri sistem ekonomi liberal


- Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan
ekonomi.
- Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
- Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan sistem ekonomi liberal
- Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
- Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan
lebih luas bagi pihak swasta.
- Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.

Keburukan sistem ekonomi liberal


- Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
- Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-
besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan
ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang
bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap
sumber daya ekonomi.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran


- Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah
dengan berbagai kebijakan ekonomi.
- Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan
umum.

Kebaikan sistem ekonomi campuran


- Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan
masayarakat.
- Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
- Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

Keburukan sistem ekonomi campuran


- Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
- Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-
sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali
pengawasannya.

5. Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem
ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang
di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan
berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan
untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III
B No.14.

Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.

Pasal 33 Setelah Amandemen 2002

- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.


- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
- Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

GBHN Bab III B No. 14

Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa


masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya
maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha;
sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan
serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.

C. Fungsi Sistem Ekonomi

Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian,
di antaranya adalah sebagai berikut.
- Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
- Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu
perekonomian.
- Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota
masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.

Sebelumnya, saya mungkin tidak bisa menentukan Sistem Perekonomian mana yang lebih
mudah untuk dilakukan. Tetapi saya melihat dari sisi Negara kita, Indonesia. System
perekonomian manakah yang baik untuk Negara Indonesia ?

Menurut pendapat saya :

- Sebagai pendahuluan

Indonesia adalah negara yang terletak di Asia tenggara yang merupakan salah satu negara
kepulauan terbesar di dunia. Menurut bank Dunia, Indonesia digolongkan sebagai negara
yang sedang berkembang (Under-Developed Country). Negara Indonesia menggunakan
sistem ekonomi Pancasila, yaitu sistem ekonomi yang mengambil hal yang baik dari sistem
ekonomi kapitalis dan komunis dan membuang yang buruk dari keduanya.
- Isi pendapat dan komentar

Dunia mengakui ada dua kutub sistem ekonomi yaitu Kapitalis dan Komunis. Sistem
ekonomi Kapitalis bersifat Market Mechanism, yaitu semua hal mengenai perekonomian
diserahkan kepada pasar. Sementara sistem ekonomi Komunis adalah sistem ekonomi
Centralistic, yaitu semua hal diatur oleh pemerintah. Namun pada kenyataannya sekarang
hampir tidak ada negara yang menggunakan sistem ekonomi tersebut secara murni.

Banyak negara yang menggunakan sistem ekonomi Kapitalis yang berhasil menjadi negara
maju, seperti Amerika, namun tidak sedikit pula negara Komunis/Sosialis yang berhasil
menjadi negara maju, salah satunya adalah China, meskipun keduanya tidak menganut sistem
ekonomi tersebut secara murni lagi.

Pertanyaannya negara indonesia yang merupakan negara sedang berkembang apakah lebih
baik menjadi negara yang menganut sistem kapitalis (liberal), Komunis (sosialis) atau tetap
seperti sekarang yaitu sistem ekonomi campuran atau yang lebih dikenal dengan sistem
ekonomi Pancasila.

Menurut saya Indonesia lebih cocok menggunakan sistem ekonomi Pancasila (campuran)
dengan lima alasan. Kita lihat jika Indonesia mengguanakan sistem ekonomi kapitalisme
murni. Pertama, masih banyak masyarakat Indonesia saat ini yang dibawah garis kemiskinan.
Apabila Indonesia menggunakan sistem ekonomi Kapitalis, maka akan memiskinkan
masyarakat. Ekonomi kapitalis murni tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem
tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan. Orang-
orang yang memiliki modal akan semakin kaya, sementara yang miskin akan semakin miskin
dan akhirnya akan menyebabkan ketimpangan.

Kedua, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki usaha yang masih tergolong kedalam
UKM ( Usaha Kecil Menengah) yang masih belim bisa bersaing secara sempurna dengan
usaha-usaha yang besar. Oleh sebab itu, maka diperlukan peran pemerintah
(Komunis/Sosialis) untuk membantu dalam mengatur atau memberikan keijakan agar Infant
Industry tersebut bisa berkembang. Dalam kapitalisme murni, pemerintah tidak
diperbolehkan melakukan hal ini, oleh sebab itu kapitalisme murni tidak bisa diterapkan di
Indonesia.

Ketiga, dalam Kapitalis murni, perusahaan atau suatu usaha didirikan dengan tujuan Profit
Motive. Di Indonesia hal itu tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya. Campur tangan pemerintah
sangat diperlukan pada hal-hal tertentu, seperti dalam penyediaan barang-barang publik
seperti jalan dan jembatan. Apabila semua perusahaan bergerak dengan motif keuntungan,
maka barang-barang publik tidak akan pernah tersedia, perusahaan tidak mau membuat
barang publik karena tidak menguntungkan bagi perusahaan. Oleh sebab itu maka peran
pemerintah diperlukan.

Keempat, Indonesia adalah negara yang masih sedang berkembang, kegagalan pasar masih
sering terjadi yang dapat disebabkan oleh kurang meratanya informasi dan aksesibilitas
terhadap sarana transportasi dan komunikasi. Apabila ekonomi diserahkan ke pasar
sepenuhnya, maka akan terjadi kegagalan pasar yang akan membuat perekonomian menjadi
buruk. Masalah ekonomi seperti Inflasi dan pengangguran yang tinggi bisa muncul dan
menyebakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan akhirnya akan terjadi kemiskinan. Peran
pemerintah diperlukan dalam mengatur pasar, seperti menetapkan Ceilling Price dan Floor
Price, atau membuat Lembaga pengaturan pasar seperti BULOG.

Kemudian yang terakhir, kita lihat apabila Indonesia menganut sistem ekonomi
Komunis/Sosialis. Setelah empat alasan diatas, kita lihat bahwa Indonesia tidak bisa
menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni. Namun pada kenyataanya Indonesia juga tidak
bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran pemerintah yang menjadi
ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam membangun perekonomian Negara
Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala bidang atau yang dikenal dengan
pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak baik. Komunisme murni menggunakan konsep
Non Market Mechanism (tidak ada mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam
perekonomian. Setiap orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara.
Komunisme murni juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih
dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak menginginkan
penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di samakan.
Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik karena dengan satu
komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang sama. Tetapi hal itu jelas
menghambat inovasi. Kita lihat seperti halnya saat German barat berpisah dengan German
timur, German timur yang menggunakan sistem ekonomi Komunisme lebih tertinggal
dibandingkan dengan German barat, terutama dalam hal teknologi.

- Kesimpulannya

Oleh sebab itu, maka Indonesia tidak cocok menggunakan sistem ekonomi kapitalis murni
maupun komunis murni. Sistem ekonomi yang sudah di anut oleh Indonesia yaitu sistem
ekonomi Pancasila (campuran) adalah sistem ekonomi yang sangat baik. Hanya saja
masalahnya bagaimana penerapannya dalam kenyataan.

-TERIMAKASIH-

Zonanesia - Apa sih sistem ekonomi itu? Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara
untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang
dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai
kemakmuran atau kesejahteraan. Dengan demikian istilah tersebut dapat dimaknai sebagai
sebuah sistem atau perpaduan dari berbagai aturan dan aspek serta mekanisme yang saling
bergantungan satu sama lain dan memiliki tujuan untuk menyalurkan atau mengalokasikan
seluruh kekayaan atau sumber daya yang dimiliki negara kepada seluruh rakyat Indonesia
secara adil dan merata. Meskipun pada kenyataannya tujuan tersebut masih belum
direalisasikan dengan baik. Baca Juga Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini

Sistem Ekonomi yang dianut Indonesia Saat Ini

Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu yang telah
merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu
maupun diskusi kelompok. Seperti Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide,
bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai cita-cita tolong menolong adalah koperasi
namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan
terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi. Demikian juga dengan
tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Amerika
tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.
Menurut UUD 1945, sistem perekonomian Indonesia tercantum dalam pasal-pasal 23, 27, 33
& 34. Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang di antaranya adalah
(Suroso, 1993) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan
Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-
demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat
hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat
yang utama bukan kemakmuran orang-seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus. Pasal 33 UUD 1945 adalah
pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan
kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi


(kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi
penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari
Pasal-Pasal UUD tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis
pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal
18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak
disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat
sebagai umat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling
tolong-menolong dan bergotong-royong.

Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah sistem demokrasi ekonomi yaitu sistem
perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945
yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat dibawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah. Sistem ekonomi ini memiliki landasan idiil Pancasila
serta landasan konstitusional UUD 1945.

Ciri ciri sistem perekonomian demokrasi ekonomi :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.

2. Cabang cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.

3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

4. Hak milik peorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan


kepentingan masyarakat.

5. Fakir miskin dan anak anak terlantar berhak memperoleh jaminan sosial.

Dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus di hindarkan di antaranya sebagai berikut :

1. Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain

2. Sistem etatisme yang memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk mendominasi


perekonomian sehingga akan mematikan potensi dan daya kreasi masyarakat.

3. Sistem monopoli yang memusatkan kekuasaan ekonomi pasa satu kelompok yang
akan merugikan masyarakat.

Di dunia ini sistem ekonomi yang ada dapat dibagi atas tiga yaitu, sistem ekonomi kapitalis
yang berorientasi pada kebebasan dan penumpukkan modal, sistem ekonomi sosialis yang
fokus pada pemerataan dan kesejahteraan bersama, serta sistem ekonomi campuran yang
merupakan gabungan dari dua sistem ekonomi di atas. Nah, Indonesia merupakan Negara
yang termasuk menganut sistem ekonomi campuran yaitu menggabungkan antara sistem
ekonomi kapitalis dengan liberal. Lebih tepatnya Indonesia menganut sistem demokrasi
ekonomi yang perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat dibawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Dalam suatu negara, proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu internal (domestik) dan eksternal (global). Yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu
kondisi fisik (iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas SDA, SDM yang dimiliki, dan
kondisi awal perekonomian. Sedangkan faktor eksternal meliputi perkembangan teknologi,
kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.
Sistem ekonomi syariah di Indonesia
Sistem ekonomi syariahatau Islam merupakan salah satu sistem ekonomi yang juga ada di
Indonesia. Sistem ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi Indonesia yang pada dasarnya
bersumber dari syariat Islam. Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi syariah ini tidak begitu
mengharapkan pada jumlah laba yang besar namun mengedepankan pada menghindari riba
atau hal-hal tidak baik lainnya dalam perekonomian. sistem ekonomi syariah di Indonesia
berkembang sangat pesat dengan bukti nyata bahwa hampir seluruh bank di Indonesia
memiliki program syariah bagi nasabahnya.

Vous aimerez peut-être aussi