Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang
disebutkan bahwa air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan
diantaranya: karakteristik fisik yaitu, zat padat, bau, suhu, warna dan
biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi
tetapi pertumbuhan industri laundry ini memiliki efek samping yang kurang
2
yang tinggi antara lain fosfat, surfaktan, ammonia dan nitrogen serta
kadar padatan terlarut, kekeruhan, BOD dan COD tinggi. Bahan kimia
organik yang cukup tinggi. Limbah laundry yang dihasilkan sebagian besar
fosfat yang berperan sebagai surfaktan (surface avtive agent). Fosfat yang
tentang Baku Mutu Air Limbah lampiran X tentang Baku Mutu Air Limbah
Tri Polyfosfat) adalah < 18 gr per 100 gr produk Diterjen (18% berat
produk).
3
beban orderan laundry 40 70 kg/hari, diterjen 2-3 kg/hari, limbah cair yang
dihasilkan 75 m3/hari. Hasil analisis terhadap limbah cair antara lain COD
284,8 mg/l, fosfat 15,2 mg/l. Konsentrasi COD dan fosfat yang tinggi
melebihi Baku Mutu Air Limbah Usaha. Objek penelitian ini yaitu salah satu
laundry didaerah Tanah Patah dan semua laundry yang berada di wilayah
konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada pada rentang 35-100 g/l.
Masalah ini disinyalir akibat langsung dari aliran limbah yang mengandung
lainnya seperti: Carbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfor (P) didalam proses
(blooming) akibat dari ketersediaan fosfat berlebihan serta kondisi lain yang
memadai. Hal tersebut dapat dikenali dengan warna air menjadi kehijauan,
dkk, 2013).
Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan jumlah oksigen yang
sampel air atau banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-
4
zat organik menjadi CO2 dan H2O. Angka COD merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi dan
COD dalam air harus memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan
kadar bahan organik yang dapat dioksidasi dengan cara menggunakan bahan
pilihan utama. Dengan konsentrasi bahan pencemar yang tidak terlalu besar,
pengolah limbah serta matahari sebagai sumber energinya. Oleh sebab itu
tumbuhan air dalam menguraikan zat pencemar dimana akar tumbuhan air
Constructed wetland.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yakni pencemaran pada sumber air
(sumur gali dan sumur bor) diakibatkan limbah cair laundry kurang dikelola
dan belum dapat tertangani dengan baik khususnya di Kota Bengkulu, maka
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kadar COD dan fosfat pada limbah cair laundry
jenis vegetasi melati air, cyperus papyrus dan jenis medium pasir
dan kerikil.
c. Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini peneliti membuat
1. Bagi mahasiswa
Sebagai referensi untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan pengalaman yang baru, sekaligus untuk
Fosfat ini belum pernah dilakukan namun, penelitian hampir sama pernah
dilakukan oleh :
1. Supradata, 2005. Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan
yang cukup baik dalam pengolahan air limbah rumah tangga dengan
tanaman air untuk pengolahan air limbah dengan sistem wetland dan
BOD, COD dan TSS berturut-turut sebesar 10,32 mg/l; 409 mg/l dan
145 mg/l. Vol. 29 No.2. Perbedaan dari penelitian ini yaitu penggunaan
mengolah limbah.
3. Sasono, E dan Pungut, 2013. Penurunan Kadar Bod Dan Cod Air
bahwa karakteristik air limbah UPT Puskesmas Janti Kota Malang yaitu
BOD kisaran 39 71 mg/l dan COD kisaran 79,73 161 mg/l , jadi
dari penelitian ini yaitu penggunaan limbah berbeda dan penelian ini
8