Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Batuk : batuk merupakan refleks pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan
trakeobronkial. Kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk
membersihkan saluran napas bagian bawah.
Penyebab batuk :
S 02
- Iritan : rokok, asap pabrik,
- Mekanik : corpal, retensi sekresi bronkopulmoner, aspirasi
- Penyakit paru obstruktif :
Bronkitis kronik dahak kental, sering batuk di pagi hari
Asthma batuk malam hari
Emfisema
Fibrosis kistik
Bronkiektasis
- Penyakit paru restriktif
- Infeksi : laringitis akut, bronkitis akut, pneumonia, pleuritis
- Tumor : tumor laring, tumor paru
- Psikogenik
Sesak : dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala
utama dari penyakit kardiopulmonar. Seorang yang mengalami dispnea sering
mengeluh napasnya menjadi pendek atau merasa tercekik.
Pasien dengan gejala utama dispnea biasanya memiliki satu dari keadaan ini yaitu :
- Penyakit kardiovaskuler, misalnya pada gagal jantung kongestif dan penyakit
katup jantung
- Emboli paru, biasanya ditandai dengan dispnea yang mendadak
- Penyakit paru interstitial
- Gangguan dinding dada atau otot-otot, misalnya kelemahan otot pernapasan pada
miastenia gravis, lumpuh (poliomielitis, sindrom Guillain-Barre)
- Penyakit obstruktif paru
- Kecemasan
wijaya, o., maharani, a., & dkk. (2012). peningkatan presentase makrofag dan
neutrofil pada sputum penderita PPOK berhubungan dengan tingginya skor COPD
Assessment Test (CAT).
4. Mengapa demam muncul sejak kemarin sedangkan batuk dan sesaknya sejak 3 hari
yang lalu?
Peristiwa munculnya demam, batuk, dan sesak nafas berhubungan dengan perjalanan
penyakit atau patogenesisnya. Seperti yang kita tahu di scenario disebutkan bahwa, pasien
tersebut memiliki riwayat merokok sejak muda. Nah merokok disini menjadi salah satu factor
risiko timbulnya kondisi pada pasien, salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan adalah
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau COPD.
Asam rokok dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif dan dapat merusak sel-sel
disaluran penapasan. Noxious agent (rokok) selanjutnya akan menyebabkan terjadinya
peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid selanjutnya akan menimbulkan kerusakan sel dan inflamasi.
Proses inflamasi akan mengaktifkan sel makrofag alveolar, aktivasi sel tersebut akan
menyebabkan dilepaskannya faktor kemotataktik neutrofil seperti interleukin 8 dan leukotrien
B4, tumuor necrosis factor(TNF), monocyte chemotactic peptide(MCP)-1 dan reactive oxygen
species(ROS). Faktor-faktor tersebut akan merangsang neutrofil melepaskan protease yang akan
merusak jaringan ikat parenkim paru sehingga timbul kerusakan dinding alveolar dan
hipersekresi mukus. Rangsangan sel epitel akan menyebabkan dilepaskannya limfosit CD8,
selanjutnya terjadi kerusakan seperti proses inflamasi. Nah proses inflamasi inilah yang nantinya
akan terjadi proses batuk dan sesak nafas.
Jadi seperti yang sudah diuraikan tadi, mengapa demam muncul namun sebelumnya
didahului dengan terjadinya batuk dan sesak nafas adalah proses pathogenesis dari panyakit.
Dimana awalnya terjadi inflamasi disaluran pernafasan kemudian kemungkinan terjadi infeksi
bacterial.
Ada, karena paracetamol merupakan obat anti piretik yang cara kerjanya menghambat
pengubahan asam arakhidonat menjadi prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.
Dalam hal ini parasetamol menghambat enzim cyclooxigenase (COX 1 dan COX 2). Namun
penelitian terbaru menyebutkan paracetamol bekerja spesifik terhadap COX 3 pada hewan tikus
dan anjing. Namun hal ini tidak ditemukan pada manusia. Sedang pada manusia analogi dari
COX 3 pada hewan adalah varian lain dari COX 1. Semua obat analgetik non opioid bekerja
melalui penghambatan
Graham, G. G., Davies, M. J., Day, R. O., Mohamudally, A., & Scott, K. F. (2013). The modern
pharmacology of paracetamol: therapeutic actions, mechanism of action, metabolism, toxicity
and recent pharmacological findings. Inflammopharmacology, 21(3), 201232.
https://doi.org/10.1007/s10787-013-0172-x