Vous êtes sur la page 1sur 13

MATERI HAND OUT

END CLOSURE
PROJECT EEP INDONESIA

Di Susun

oleh

Hendra Gunawan

LKM Harapan Madani

Alamat :
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Harapan Madani
JL. Jati No. 17/21 Tangkerang Utara Pekanbaru, Riau
www.wwwlkmharapanmadani.blogspot.com
Email : lkm_harapanmadani@yahoo.com
EXECUTIVE SUMMARY

Lead Applicant: LKM HARAPAN MADANI

An Integrated Biogas Development Of Human Manure And


Project Title: Domestic Waste In Dar El Hikmah Boarding School Pekanbaru,
Riau

Project ID: 221-13347225901804201

Duration: March 25th 2013 May 31st 2014 (14 Months)

Date: March 26th 2014

Lead Applicant:

Beneficieary Technical Partner

BASIC PROJECT DATA SHEET


Project Title: LKM HARAPAN MADANI

EEP Reference Code 221-13347225901804201


(Project Id.):

Partners and budget contributions:

Partners Euro %
Lead LKM Harapan Madani
Applicant:
Partner 1: Yayasan LPTP (Lembaga

Pengembangan Teknologi 20.69 %
25,472.04
Pedesaan) Surakarta
Partner 2: Dar El Hikmah Boarding
School Pekanbaru
EEP Indonesia:
79,31 %
97,616.25
Other funding:

Total cost: 100 %
123,088.29

Location Technical Main Size of project


focus activity
focus
Riau Province, 3 units of biogas reactor with
Pekanbaru Biogas is a capacity of 12 m3, 1 unit
district,Tampan equipped DEWATS IPAL with a capacity
Sub district, with a
Pilot Project of 246 m3, and the renovation
Simpang Baru wastewater
Village, Darel treatment of 80 units of toilets equipped
Hikmah plant with a network of water
Boarding School channels

Project cycle Start date End date Duration


Project February 2013 February 2014 12 months
period:

Intended beneficiaries/target No. No. of No. of Total


groups (specify and give the of Femal househ
Number of Males/Females if Male e olds
relevant and available, otherwise
number of households of number
of people)
Administrators, Teachers, 891 1196 2047
Employees, and Santri (Islamic
Boarding School Students)

Tujuan Tujuan Umum proyek : Mensupport/mendukung pondok


Umum pesantren untuk meningkatkan kualitas dan keamanan lingkungan,
proyek dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan melalui sebuah
integrasi sistem pengelolaan limbah dan produksi energi

Tujuan Tujuan khusus proyek : adalah Terkelolanya limbah domestik


khusus pondok pesantren dengan teknologi Biogas Terpadu ( Biogas
proyek Dewats) dan Deswam, dan termanfaatkanya potensi gas methan
yang dihasilkan dari limbah domestik untuk keperluan memasak

Contact details :

Organisation/ LKM HARAPAN LPTP ( Instititute for Rural Technology


company name MADANI Development)
Address LPTP Komplek Kampus Adiyasa Jl.
JL. JATI NO. 17/21 Palur Km.5,Ngringo, Jaten,
TANGKERANG Karanganyar, 57772, Jawa Tengah PO
UTARA BOX 313 Surakarta (57103). Fax.
0271-825107
Contact name HENDRA GUNAWAN Sumino
Title: Mr. Mr
Email hendra_yat@yahoo. mino@lptp.or.id
com
Telephone 081371914880 0271-826620/ 081329039885

EXECUTIVE SUMMARY
Background

Darel Hikmah Boarding School, sebuah institusi pendidikan yang didirikan pada
tahun 1987, Di Pekanbaru, Riau, saat ini dihuni oleh 2.047 orang yang terdiri dari
1.529 orang yang tinggal di asrama (termasuk guru dan 122 karyawan), dan berada
di daerah 4,7 Ha di dalam area pesantren, dan 518 orang yang tinggal di luar
pondok pesantren.
Ada 1.529 orang yang tinggal asrama, berpotensi menghasilkan limbah manusia
atau pupuk kandang 0,2 kg / orang / hari, atau total bangku 315,8 kg / hari.
Sedangkan pupuk 518 orang yang tidak tinggal di pondok pada volume diperkirakan
129,5 kg / hari. Jadi total volume pupuk kandang sebanyak 445,3 kg / hari atau
13.359 kg / bulan atau 160.308 kg / tahun. Potensi gas metana yang akan
dihasilkan 46,06 m3 per hari atau 1,381.74 m3 per bulan atau 16,580.88 m3 per
tahun.
Dengan menggunakan air sebanyak 80 liter / orang / hari, perkiraan jumlah air
limbah yang dihasilkan dari penghuni (1.529 orang) adalah sebanyak 122.320 liter
(122 m3) dan limbah cair dari 518 orang diperkirakan 10.360 liter / hari (10,4 m3 /
hari). Jadi total diperkirakan 132,4 m3 / hari limbah cair. Volume berpotensi
mengandung 73,8 kg Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan 13,3 kg Chemical
Oxygen Demand (COD).

Project design

Langkah pertama proyek ini dilakukan, penilaian potensi, masalah, dan kebutuhan
sekolah asrama terhadap sistem manajemen lingkungan yang komprehensif.
Selanjutnya merancang dan membangun fasilitas terpadu yang terdiri dari
biodigester, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), renovasi toilet dan pemasangan
pipa, dengan menerapkan DEWATS (Decentralized Waste Water Treatment) dan
(Desentralisasi Pengelolaan Limbah Padat) teknologi DESWAM.
Diharapkan bahwa pelaksanaan proyek ini akan mempertimbangkan aspek ramah
lingkungan, partisipatif, dan berkelanjutan.
Bersamaan dengan itu untuk memperkuat dan peningkatan kapasitas dalam
mengelola fasilitas sekolah asrama dan manjadikan Model biogas yang terintegrasi
dan sebagai pusat informasi informasi. Jadi Pesantren Dar El Hikmah akan menjadi
contoh / model pembelajaran sekolah bagi lembaga pendidikan lainnya dalam
pengelolaan lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan yang
berkelanjutan dan pemanfaatan sumber energi alternatif. Proyek biogas ini akan
dipromosikan kepada pemerintah daerah, provinsi dan nasional, sebagai masukan
yang cukup baik dalam kebijakan baru di sekolah asrama pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Dengan kebijakan yang mendukung program biogas dalam hunian yang
berbasis komunitas, maka proyek ini akan memberikan manfaat yang lebih luas di
Indonesia. Penyebaran proyek kepada pemerintah daerah, sektor swasta, asosiasi
pesantren Riau, dll diselenggaran kegatan sosialisasi dan Launching akhir
diselenggarakan di Auditorium Pondok Pesantren Dar El Hikmah pada 21 April 2014,
dengan 120 peserta. Berikut berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam
pencapaian hasil proyek:
Output 1: Terbangunnya pemahaman dan kesadaran pengelola dan stakeholder
untuk pengembangan biogas terpadu
1.1. Workshop menyusun perencanaan dan strategi program
1.2. Sosialisasi Program.
1.3. Koordinasi dengan pengelolaan Pondok Pesantren
1.4. Workhsop dengan pemerintah daerah untuk membangun pemahaman
program
Output 2: Terbangun dan dioperasikannya satu unit Biogas Terpadu (Biogas dan
IPAL Dewats) dengan kapasitas 246 m3
2.1. Pembangunan reaktor biogas
2.2. Pembangunan instalasi Dewats
Output 3: Terenovasinya 80 unit WC yang dilengkapi dengan jaringan saluran air
3.1. Renovasi 80 unit toilet
3.2. Pemasangan instalasi pipa untuk distribusi air
Output 4: Meningkatnya kapasitas
guru, staf adminsitrasi dan santri
4.1. Pelatihan tukang biogas dan Dewats
4.2. Pelatihan PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat) pada staf, guru dan
murid/santri
4.3. Pelatihan Pengelolaan Sampah
4.4. Pelatihan operasi dan pemeliharaan fasilitasi pengolahan limbah dan
biogas
Output 5. : Model Sistem Dewats menjadi tempat pembelajaran bagi pemerintah
daerah dan pondok pesantren disekitarnya
5.1. Workshop Merancang pusat pembelajaran pengelolaan limbah domestik
di pondok pesantren
5.2. Pembuatan modul dan leaflet belajar
5.3. Eksposure hasil pelaksanaan program dan workshop
Pencapaian Output 4 dinyatakan dalam kegiatan 4.2. Trainning untuk staf, guru dan
siswa di Gaya Hidup Sehat dan Bersih memerlukan pertemuan lebih sering dari
rencana semula (2 kali sampai 12 kali pertemuan) sehingga dibutuhkan lebih
banyak.training dan workshop.
Rencana awal mengatur frekuensi 2 kali pertemuan yang tidak akan berhasil
menyampaikan pesan dengan peran masing-masing, yaitu siswa yang akan menjadi
pemimpin atau duta lingkungan kepada teman-temannya (perwakilan dari siswa
sebanyak 80 siswa, 10 guru, dan 10 staf). Informasi dan pengetahuan yang
diberikan meliputi kebiasaan hidup bersih dan sehat di sekolah asrama. Kebersihan
lingkungan belum menjadi perhatian utama dalam pesantren serta penyediaan
infrastruktur dan jasa dalam penanganan kebersihan lingkungan.

Input dan pembiayaan proyek


LKM Harapan Madani, sebagai Pimpinan project , telah melaksanakan proyek yang
bermitra dengan LPTP Surakarta.
LKM Harapan Madani bertanggung jawab atas manajemen proyek dan administrasi
dan LPTP Surakarta memberikan pengetahuan teknis . Sementara Dar El Hikmah
Sekolah Islam terutama yang terlibat dalam hal proyek tahap sosialisasi, kegiatan
proses konstruksi dan pembangunan kapasitas.
Energy and Environment Partnership with Indonesia (EEP Indonesia) telah
mendukung pelaksanaan (berdasarkan kontrak) dengan memberikan dana hibah
senilai EUR 100.000 (78,4% dari total biaya proyek). LKM Harapan Madani bersama
partner lokal dan LPTP memberikan kontribusi sebesar EUR 27,554.39 (21,6%).
Pengeluaran aktual dari proyek ini adalah EUR 123,088.29 atau 96.50% dari
anggaran yang direncanakan.
Keuangan EEP Indonesia yang digunakan adalah EUR 97,616.25 atau 97,61% dari
anggaran yang direncanakan EEP atau 79,31% dari total pengeluaran yang
sebenarnya. Pengeluaran sebenarnya dari pelamar proyek adalah EUR 25,472.4
atau 92,44% dari anggaran yang direncanakan pemohon atau 20,69% dari total
pengeluaran yang sebenarnya. Jumlah total Keuangan EEP Indonesia yang tidak
terpakai adalah EUR 2,383.73 atau 2,38% dari anggaran EEP Indonesia yang
direncanakan.

Pelaksanaan kegiatan

Perjanjian Pembiayaan untuk proyek "Sebuah Pengembangan Biogas Terpadu


Manusia Kotoran Dan Limbah Domestik Di Pondok Pesantren Dar El Hikmah
Pekanbaru, Riau" ditandatangani antara LKM Harapan Madani dan Kementerian Luar
Negeri Finlandia pada 25 Maret 2013 dengan durasi asli proyek sampai Februari
2014. Semua kegiatan yang terdiri dari 5 output didefinisikan dalam desain proyek
dan kegiatan utama telah selesai dilakukan sampai April 2014, dimana proyek itu
sendiri diperpanjang sampai Mei 2014.

Proyek ini dirancang dari awal untuk sosialisasi dan aktivitas pra-konstruksi.
Pembangunan biodigester tersebut, IPAL, WC Renovasi dan pemasangan pipa
dilakukan sebagai tahap pelaksanaan proyek. Trainning-training untuk pengelolaan
fasilitas biogas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan
pemangku kepentingan di pondok pesantren.

Pencapaian Proyek Output

Prestasi besar proyek diberikan di bawah ini :

-Terbangunnya pemahaman dan kesadaran pengelola dan stakeholder untuk


pengembangan biogas terpadu
-Terbangun dan dioperasikannya satu unit Biogas Terpadu (Biogas dan IPAL Dewats)
dengan kapasitas 246 m3
-Terenovasinya 80 unit WC yang dilengkapi dengan jaringan saluran air
-Meningkatnya kapasitas guru, staf adminsitrasi dan santri
-DEWATS System Model has become a sample and learning centre for local
government and neighbouring schools
-Model Sistem Dewats menjadi tempat pembelajaran bagi pemerintah daerah dan
pondok pesantren disekitarnya
Selain yang disebutkan di atas proyek ini juga memberikan manfaat untuk
memenuhi kebutuhan mengurangi konsumsi energi dari gas LPG sebanyak 4 - 5
tabung rata-rata kebutuhan tabung gas LPG 35 dengan ukuran @ 50kg atau 1750
kg / bulan, dengan total pengeluaran Rp. 30, 450.000. 00 per bulan turun menjadi
Rp. 26,970,000.00 (Menghemat 11,4% atau Rp 3.480.000 -.. Per bulan).

Pencapaian Tujuan Proyek, Tujuan Keseluruhan dan Dampak

Berdasarkan tujuan proyek ini adalah untuk mengembangkan teknologi biogas


terintegrasi dengan mengelola sampah rumah tangga dengan DEWATS dan
teknologi DESWAM, dan dengan memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari
limbah domestik untuk memasak dan petir di pesantren diujicobakan, saat ini telah
dicapai melalui produksi biogas sebesar 5 tabung gas per bulan setara dengan 300
kg gas elpiji. Atau sekitar 47,19% dari potensi metana Total (1,381.74 m3 per
bulan). Akibat pembangunan 3 unit reaktor biogas (36 m3 kapasitas), 1 unit
DEWATS 246 m3 kapasitas, renovasi 80 unit WC dengan jaringan pipa serta
peningkatan kapasitas trainnings.

Pada tingkat nasional tidak dapat dihitung kontribusi proyek ini dengan target
penurunan 26% pada efek gas rumah kaca. Secara umum, untuk pencapaian tujuan
keseluruhan dari proyek ini adalah untuk mendukung pesantren untuk
meningkatkan kualitas dan keselamatan lingkungan, dan meningkatkan
penggunaan sumber energi terbarukan melalui pengelolaan sampah dan energi
sistem produksi yang terintegrasi. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan
kualitatif dalam kualitas environmentis adanya pengelolaan sampah organik dan
anorganik, perubahan perilaku ditunjukkan melalui komitmen para pemangku
kepentingan dalam pesantren (Yayasan, guru, staf, dan mahasiswa) serta
pembentukan organisasi manajemen biogas . Secara kuantitatif, proyek biogas
berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 16,655.76 - 16,696.08 ton
karbon / tahun atau 66% dari target (25.000 ton).

Di bawah ini adalah dampak pembangunan Biogas sebagai kontribusi nyata dari
pesantren adalah
1. Adanya penimbunan di lokasi zona banjir.
2. perbaikan Keberadaan parit / drainase.
3. Sekolah Boarding telah membangun fasilitas untuk kompor biogas.
4. Pembentukan kantor Biogas Institute of Management dan pemeliharaan
pesantren dan pengumpulan sampah Pembangunan / Bank sampah.
5. Tong-tong sampah cukup banyak, hampir setiap sudut ada tempat sampah.
6. Daerah Pengeringan di beberapa asrama semakin bersih.
7. Kesadaran terhadap pentingnya kebersihan lingkungan siswa mulai meningkat.
Dar El Hikmah dikenal luas sebagai pesantren yang dilengkapi fasilitas biogas.
8. Yayasan akan memberikan kompensasi kepada administrator dan manajer dari
biogas dalam bentuk biaya bulanan.
9. Telah mulai potensi pemasaran pupuk cair dan slurry di perkebunan kelapa sawit
10. Pemisahan sampah organik dan anorganik sudah mulai melibatkan siswa secara
aktif mengumpulkan sampah organik dan akan dihargai oleh 1 kg sebesar Rp.
1.000. -. Murid sare diberi pilihan, baik secara langsung dalam bentuk uang atau
menyimpan di bank menumpuk dalam jumlah yang cukup untuk memberikan
para siswa.
11. Para siswa yang terdaftar baru diwajibkan membawa bibit pohon atau tanaman
yang akan ditanam di pesantren sebagai tindakan melestarikan lingkungan
ecofriendly hijau.
Relevansi, keberlanjutan dan penyebaran

Relevansi

Proyek ini merupakan sektor energi terbarukan sejalan dengan kebijakan pemerintah
Indonesia dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan..

Sejak penyelesaian proyek ini (instalasi dan konstruksi untuk produksi gas) sampai
sekarang telah digunakan untuk memasak dan sebagai sumber listrik cadangan jika ada
kegagalan daya listrik (emergency)..
Pengembangan biogas terintegrasi dengan menggunakan sistem pengolahan sampah
yang disebut DEWATS (Decentralized Wastewater Treatment System) dalam bentuk tank
filtrasi sehingga air yang keluar dari sistem pengolahan telah mampu mengurangi zat
polutan, sehingga tidak ada polusi lingkungan (sejalan dengan program Kementerian
Lingkungan Hidup).

SUSTAINABILITY (Keberlanjutan)

Pada akhir proyek pembangunan biogas di sekolah Darel Hikmah, pembagian Biogas
Operasi dan Pemeliharaan telah dibentuk, dengan harapan manfaat fungsi pasir dapat
terus memberikan kontribusi positif terhadap sekolah dan sekitarnya..

Melalui sosialisasi, trainning dan pondok pesantren menjadi pusat bagi para pemangku
kepentingan (pemerintah, sektor swasta dan lain-lain: lembaga pendidikan, dan pesantren
khususnya) pembelajaran yang mengharuskan manajer biogas untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan sehingga mereka cancontinue untuk
mengembangkan fasilitas biogas yang ada . Sehingga mendukung pro moto diklaim oleh
pondok pesantren untuk membuat daerah ini bersih dan hijau.

Spread (Penyebaran)

Dengan keberhasilan pengembangan "biogas pesantren" proyek ini akan menarik perhatian
banyak pihak untuk diterapkan di organisasi mereka. Ketersediaan memadai dalam formasi
akan sangat membantu pihak lain untuk menerapkan proyek semacam ini di lokasi mereka
berada .
Membangun reaktor biogas dengan di perumahan, kantor, rumah sakit dan hotel sebagai
pilot untuk pemenuhan sumber energi.
Menawarkan duplikasi kegiatan konstruksi dan peningkatan kapasitas untuk setiap
pesantren yang ada di Provinsi Riau, sehingga mereka termotivasi untuk membangun
bioreaktor dan DEWATS baik dengan dana sendiri serta dukungan dari dana pemerintah
daerah (APBN & APBD anggaran).
Lakukan paparan terus-menerus dengan berbagai media dalam pengembangan energi
terbarukan.

Identifikasi alternatif

Proyek ini merupakan proyek percontohan untuk LKM Harapan Madani, jadi
berdasarkan pengalaman yang ada, LKM Harapan Madani mengidentifikasi
beberapa hal:

1. Dibutuhkan perencanaan yang akurat dalam penyusunan anggaran, waktu


dan pelaksanaan kegiatan serta untuk menentukan kebijakan yang tepat
dalam mengambil keputusan di bidang pekerjaan.
2. mentoring berkelanjutan bagi pengelola diperlukan untuk pengembangan
karakter siswa.
3. Perhatian dari sekolah asrama di oder untuk berpartisipasi untuk
keberlangsungan proyek yang telah dilakukan..
4. Kelembagaan untuk Medis wajib memiliki kemampuan untuk memasarkan
produk-produk limbah yang telah dihasilkan dari proyek biogas dari Dar El
Hikmah.

Tindak Lanjut kegiatan (atau investasi)

1. Membuat pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran bagi pemerintah,


sektor swasta dan lembaga pendidikan di sekolah-sekolah umum dan pesantren
pada khususnya, melalui kegiatan di bawah ini :

a. Penyediaan informasi yang komprehensif melalui sistem data bank,


fungsionalisasi bisnis Agency, arahan atau referensi ke pemangku
kepentingan lainnya.
b. Dar El Hikmah Sekolah Islam untuk menjadi mitra kompeten untuk pemangku
kepentingan lainnya melalui manajer pembangunan kapasitas.
c. Menjadi pusat trainning untuk pengembangan biogas di Riau.
2. Menawarkan sistem produksi biogas kepada stakeholder lainnya: seperti
perumahan, gedung perkantoran, rumah sakit, hotel dan pesantren atau
lembaga pendidikan lainnya untuk penyediaan energi untuk memasak dan
penerangan tujuan melalui penyebaran kegiatan proyek dan kampanye media.
3. Pengembangan atau perluasan sistem produksi biogas yang ada di sekolah
sekarang karena masih ada siswa limbah yang belum dimanfaatkan (4 asrama /
800 siswa)

4. Post-project Exit Strategy : Starategi Kegiatan Pasca proyek : Melakukan


pendampingan dan bantuan pada pesantren agar memiliki kemampuan secara
mandiri , terutama pengelolanya mampu secara mandiri mengelola fasilitas
biogas.

Lessons learned (Pelajaran yang diperoleh)

LKM Harapan Madani mendapatkan pengalaman berharga selama kegiatan


pengembangan proyek dan menjadi pembelajaran yang sangat berharga dalam
pelaksanaan kegiatan serupa atau kegiatan lain di masa depan. Berikut adalah
beberapa pengalaman atau belajar:
1. Aspek Manajemen kelembagaan : meningkatkan kinerja LKM Harapan Madani sebagai
lembaga yang luar biasa dalam mengembangkan energi terbarukan, terutama di Riau dan
telah memberikan peningkatan kesempatan sumber daya manusia (SDM) LKM Harapan
Madani.
2. Aspek Manajemen Keuangan: Menyediakan pengalaman dalam manajemen keuangan
seperti: administrasi, kontrak, akuntansi, pengadaan dan pembelian bahan material serta
transaksi keuangan
3. Aspek Sosial dan lingkungan: penciptaan kesadaran positif dalam pesantren (Yayasan,
manajer pesantren, guru agama, guru dan siswa). Proyek ini juga mampu mengurangi
dampak lingkungan melalui air limbah pakai yang menyebabkan lingkungan sampah gratis
bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca (16,655.76 - 16,696.08 ton karbon / tahun
atau 66% dari 25.000 ton).
4. Mendapatkan publisitas positif yang cukup luas di Pekanbaru dan sekitarnya melalui media
cetak dan elektronik.
5. Dampak negatif dari kenaikan harga BBM dan manajemen LKM Harapan Madani
mengubah perencanaan keuangan, dengan menjadwal ulang jadwal pelaksanaan. Tidak
ada keraguan tertentu pada kemampuan partner LKM Harapan Madani 'dalam
pelaksanaan proyek saat persiapan awal proyek dimulai (waktu mengusulkan dan menulis
proposal), masalah ini dijawab melalui kerja keras dan keseriusan dalam menyelesaikan
proyek ini.
6. Gangguan kenyamanan para siswa dan orang tua selama kegiatan dan pembangunan
pengolahan air limbah digester (penggalian, penempatan beton, tumpukan sampah dan
bahan bangunan), dan masalah teratasi melalui penyediaan formasi kegiatan proyek dan
menjaga bahan dan buangan limbah sampah pada tempatnya secara rapi .

Vous aimerez peut-être aussi