Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
END CLOSURE
PROJECT EEP INDONESIA
Di Susun
oleh
Hendra Gunawan
Alamat :
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Harapan Madani
JL. Jati No. 17/21 Tangkerang Utara Pekanbaru, Riau
www.wwwlkmharapanmadani.blogspot.com
Email : lkm_harapanmadani@yahoo.com
EXECUTIVE SUMMARY
Lead Applicant:
Partners Euro %
Lead LKM Harapan Madani
Applicant:
Partner 1: Yayasan LPTP (Lembaga
Pengembangan Teknologi 20.69 %
25,472.04
Pedesaan) Surakarta
Partner 2: Dar El Hikmah Boarding
School Pekanbaru
EEP Indonesia:
79,31 %
97,616.25
Other funding:
Total cost: 100 %
123,088.29
Contact details :
EXECUTIVE SUMMARY
Background
Darel Hikmah Boarding School, sebuah institusi pendidikan yang didirikan pada
tahun 1987, Di Pekanbaru, Riau, saat ini dihuni oleh 2.047 orang yang terdiri dari
1.529 orang yang tinggal di asrama (termasuk guru dan 122 karyawan), dan berada
di daerah 4,7 Ha di dalam area pesantren, dan 518 orang yang tinggal di luar
pondok pesantren.
Ada 1.529 orang yang tinggal asrama, berpotensi menghasilkan limbah manusia
atau pupuk kandang 0,2 kg / orang / hari, atau total bangku 315,8 kg / hari.
Sedangkan pupuk 518 orang yang tidak tinggal di pondok pada volume diperkirakan
129,5 kg / hari. Jadi total volume pupuk kandang sebanyak 445,3 kg / hari atau
13.359 kg / bulan atau 160.308 kg / tahun. Potensi gas metana yang akan
dihasilkan 46,06 m3 per hari atau 1,381.74 m3 per bulan atau 16,580.88 m3 per
tahun.
Dengan menggunakan air sebanyak 80 liter / orang / hari, perkiraan jumlah air
limbah yang dihasilkan dari penghuni (1.529 orang) adalah sebanyak 122.320 liter
(122 m3) dan limbah cair dari 518 orang diperkirakan 10.360 liter / hari (10,4 m3 /
hari). Jadi total diperkirakan 132,4 m3 / hari limbah cair. Volume berpotensi
mengandung 73,8 kg Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan 13,3 kg Chemical
Oxygen Demand (COD).
Project design
Langkah pertama proyek ini dilakukan, penilaian potensi, masalah, dan kebutuhan
sekolah asrama terhadap sistem manajemen lingkungan yang komprehensif.
Selanjutnya merancang dan membangun fasilitas terpadu yang terdiri dari
biodigester, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), renovasi toilet dan pemasangan
pipa, dengan menerapkan DEWATS (Decentralized Waste Water Treatment) dan
(Desentralisasi Pengelolaan Limbah Padat) teknologi DESWAM.
Diharapkan bahwa pelaksanaan proyek ini akan mempertimbangkan aspek ramah
lingkungan, partisipatif, dan berkelanjutan.
Bersamaan dengan itu untuk memperkuat dan peningkatan kapasitas dalam
mengelola fasilitas sekolah asrama dan manjadikan Model biogas yang terintegrasi
dan sebagai pusat informasi informasi. Jadi Pesantren Dar El Hikmah akan menjadi
contoh / model pembelajaran sekolah bagi lembaga pendidikan lainnya dalam
pengelolaan lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan yang
berkelanjutan dan pemanfaatan sumber energi alternatif. Proyek biogas ini akan
dipromosikan kepada pemerintah daerah, provinsi dan nasional, sebagai masukan
yang cukup baik dalam kebijakan baru di sekolah asrama pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Dengan kebijakan yang mendukung program biogas dalam hunian yang
berbasis komunitas, maka proyek ini akan memberikan manfaat yang lebih luas di
Indonesia. Penyebaran proyek kepada pemerintah daerah, sektor swasta, asosiasi
pesantren Riau, dll diselenggaran kegatan sosialisasi dan Launching akhir
diselenggarakan di Auditorium Pondok Pesantren Dar El Hikmah pada 21 April 2014,
dengan 120 peserta. Berikut berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam
pencapaian hasil proyek:
Output 1: Terbangunnya pemahaman dan kesadaran pengelola dan stakeholder
untuk pengembangan biogas terpadu
1.1. Workshop menyusun perencanaan dan strategi program
1.2. Sosialisasi Program.
1.3. Koordinasi dengan pengelolaan Pondok Pesantren
1.4. Workhsop dengan pemerintah daerah untuk membangun pemahaman
program
Output 2: Terbangun dan dioperasikannya satu unit Biogas Terpadu (Biogas dan
IPAL Dewats) dengan kapasitas 246 m3
2.1. Pembangunan reaktor biogas
2.2. Pembangunan instalasi Dewats
Output 3: Terenovasinya 80 unit WC yang dilengkapi dengan jaringan saluran air
3.1. Renovasi 80 unit toilet
3.2. Pemasangan instalasi pipa untuk distribusi air
Output 4: Meningkatnya kapasitas
guru, staf adminsitrasi dan santri
4.1. Pelatihan tukang biogas dan Dewats
4.2. Pelatihan PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat) pada staf, guru dan
murid/santri
4.3. Pelatihan Pengelolaan Sampah
4.4. Pelatihan operasi dan pemeliharaan fasilitasi pengolahan limbah dan
biogas
Output 5. : Model Sistem Dewats menjadi tempat pembelajaran bagi pemerintah
daerah dan pondok pesantren disekitarnya
5.1. Workshop Merancang pusat pembelajaran pengelolaan limbah domestik
di pondok pesantren
5.2. Pembuatan modul dan leaflet belajar
5.3. Eksposure hasil pelaksanaan program dan workshop
Pencapaian Output 4 dinyatakan dalam kegiatan 4.2. Trainning untuk staf, guru dan
siswa di Gaya Hidup Sehat dan Bersih memerlukan pertemuan lebih sering dari
rencana semula (2 kali sampai 12 kali pertemuan) sehingga dibutuhkan lebih
banyak.training dan workshop.
Rencana awal mengatur frekuensi 2 kali pertemuan yang tidak akan berhasil
menyampaikan pesan dengan peran masing-masing, yaitu siswa yang akan menjadi
pemimpin atau duta lingkungan kepada teman-temannya (perwakilan dari siswa
sebanyak 80 siswa, 10 guru, dan 10 staf). Informasi dan pengetahuan yang
diberikan meliputi kebiasaan hidup bersih dan sehat di sekolah asrama. Kebersihan
lingkungan belum menjadi perhatian utama dalam pesantren serta penyediaan
infrastruktur dan jasa dalam penanganan kebersihan lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan
Proyek ini dirancang dari awal untuk sosialisasi dan aktivitas pra-konstruksi.
Pembangunan biodigester tersebut, IPAL, WC Renovasi dan pemasangan pipa
dilakukan sebagai tahap pelaksanaan proyek. Trainning-training untuk pengelolaan
fasilitas biogas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan
pemangku kepentingan di pondok pesantren.
Pada tingkat nasional tidak dapat dihitung kontribusi proyek ini dengan target
penurunan 26% pada efek gas rumah kaca. Secara umum, untuk pencapaian tujuan
keseluruhan dari proyek ini adalah untuk mendukung pesantren untuk
meningkatkan kualitas dan keselamatan lingkungan, dan meningkatkan
penggunaan sumber energi terbarukan melalui pengelolaan sampah dan energi
sistem produksi yang terintegrasi. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan
kualitatif dalam kualitas environmentis adanya pengelolaan sampah organik dan
anorganik, perubahan perilaku ditunjukkan melalui komitmen para pemangku
kepentingan dalam pesantren (Yayasan, guru, staf, dan mahasiswa) serta
pembentukan organisasi manajemen biogas . Secara kuantitatif, proyek biogas
berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 16,655.76 - 16,696.08 ton
karbon / tahun atau 66% dari target (25.000 ton).
Di bawah ini adalah dampak pembangunan Biogas sebagai kontribusi nyata dari
pesantren adalah
1. Adanya penimbunan di lokasi zona banjir.
2. perbaikan Keberadaan parit / drainase.
3. Sekolah Boarding telah membangun fasilitas untuk kompor biogas.
4. Pembentukan kantor Biogas Institute of Management dan pemeliharaan
pesantren dan pengumpulan sampah Pembangunan / Bank sampah.
5. Tong-tong sampah cukup banyak, hampir setiap sudut ada tempat sampah.
6. Daerah Pengeringan di beberapa asrama semakin bersih.
7. Kesadaran terhadap pentingnya kebersihan lingkungan siswa mulai meningkat.
Dar El Hikmah dikenal luas sebagai pesantren yang dilengkapi fasilitas biogas.
8. Yayasan akan memberikan kompensasi kepada administrator dan manajer dari
biogas dalam bentuk biaya bulanan.
9. Telah mulai potensi pemasaran pupuk cair dan slurry di perkebunan kelapa sawit
10. Pemisahan sampah organik dan anorganik sudah mulai melibatkan siswa secara
aktif mengumpulkan sampah organik dan akan dihargai oleh 1 kg sebesar Rp.
1.000. -. Murid sare diberi pilihan, baik secara langsung dalam bentuk uang atau
menyimpan di bank menumpuk dalam jumlah yang cukup untuk memberikan
para siswa.
11. Para siswa yang terdaftar baru diwajibkan membawa bibit pohon atau tanaman
yang akan ditanam di pesantren sebagai tindakan melestarikan lingkungan
ecofriendly hijau.
Relevansi, keberlanjutan dan penyebaran
Relevansi
Proyek ini merupakan sektor energi terbarukan sejalan dengan kebijakan pemerintah
Indonesia dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan..
Sejak penyelesaian proyek ini (instalasi dan konstruksi untuk produksi gas) sampai
sekarang telah digunakan untuk memasak dan sebagai sumber listrik cadangan jika ada
kegagalan daya listrik (emergency)..
Pengembangan biogas terintegrasi dengan menggunakan sistem pengolahan sampah
yang disebut DEWATS (Decentralized Wastewater Treatment System) dalam bentuk tank
filtrasi sehingga air yang keluar dari sistem pengolahan telah mampu mengurangi zat
polutan, sehingga tidak ada polusi lingkungan (sejalan dengan program Kementerian
Lingkungan Hidup).
SUSTAINABILITY (Keberlanjutan)
Pada akhir proyek pembangunan biogas di sekolah Darel Hikmah, pembagian Biogas
Operasi dan Pemeliharaan telah dibentuk, dengan harapan manfaat fungsi pasir dapat
terus memberikan kontribusi positif terhadap sekolah dan sekitarnya..
Melalui sosialisasi, trainning dan pondok pesantren menjadi pusat bagi para pemangku
kepentingan (pemerintah, sektor swasta dan lain-lain: lembaga pendidikan, dan pesantren
khususnya) pembelajaran yang mengharuskan manajer biogas untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan sehingga mereka cancontinue untuk
mengembangkan fasilitas biogas yang ada . Sehingga mendukung pro moto diklaim oleh
pondok pesantren untuk membuat daerah ini bersih dan hijau.
Spread (Penyebaran)
Dengan keberhasilan pengembangan "biogas pesantren" proyek ini akan menarik perhatian
banyak pihak untuk diterapkan di organisasi mereka. Ketersediaan memadai dalam formasi
akan sangat membantu pihak lain untuk menerapkan proyek semacam ini di lokasi mereka
berada .
Membangun reaktor biogas dengan di perumahan, kantor, rumah sakit dan hotel sebagai
pilot untuk pemenuhan sumber energi.
Menawarkan duplikasi kegiatan konstruksi dan peningkatan kapasitas untuk setiap
pesantren yang ada di Provinsi Riau, sehingga mereka termotivasi untuk membangun
bioreaktor dan DEWATS baik dengan dana sendiri serta dukungan dari dana pemerintah
daerah (APBN & APBD anggaran).
Lakukan paparan terus-menerus dengan berbagai media dalam pengembangan energi
terbarukan.
Identifikasi alternatif
Proyek ini merupakan proyek percontohan untuk LKM Harapan Madani, jadi
berdasarkan pengalaman yang ada, LKM Harapan Madani mengidentifikasi
beberapa hal: