Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
R DENGAN
MASALAH HIPERTENSI DI DESA PENDALAMAN BARU RT.06
KECAMATAN BARAMBAI KAB. BARITO KUALA
Disusun Oleh :
AKHMAD RIZAL, S.Kep
NIM: 15149011219
Menyetujui
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta kulawarga. Kata kula berarti ras dan
warga yang berarti anggota. Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-rata 20%.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat. Di negara
Indonesia rata-rata 6-15%.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena jumlah anak di
bawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15% dari populasi (Rahayu : 2000).
Hipertensi merupakan faktor risiko, primer yang menyebabkan penyakit jantung dan
stroke. Hipertensi disebut juga sebagai The Silent Disease karena tidak ditemukan
tanda tanda fisik yang dapat dilihat (Gede Yasmin: 1991).
Banyak ahli beranggapan bahwa hipertensi lebih tepat disebut sebagai Heterogenus
Group of Disease dari pada singledisease. Hipertensi yang tidak terkontrol akan
menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta
kelumpuhan anggota gerak. Namun kerusakan yang paling sering adalah gagal
jantung dan stroke serta gagal ginjal (Susi Purwati: 2000).
Untuk menghindari hal tersebut perlu pengamatan secara dini. Hipertensi sering
ditemukan pada usia tua/lanjut kira-kira 65 tahun ke atas (Sri Rahayu: 2000).
Apabila dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi, maka mungkin dapat timbul beberapa masalah seperti:
1. Ketidak patuthan diet rendaah garam dan rendah
lemak.
2. Resiko terjadinya komplikasi bagi penderita.
3. Sumber daya keluarga kurang.
4. Perubahan fisiologi (mudah marah dan
tersinggung)
5. Keadaan ekonomi (bertambahnya pengeluaran dan
berkurangnya pendapatan. Keluarga).
Masalah yang muncul adalah bagaimana hal tersebut bisa muncul, bagaimana
manifestasinya, dan bagaimana penanganan yang dapat dilakukan untuk kasus ini
masih memerlukan kajian yang lebih mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KELUARGA
2.1.1 Pengartian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989).
2.6.3 Patofisiologi
Jantung adalah sistem pompa yang berfungsi untuk memompakan darah
keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output
dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan
kardiak output dan tekanan perifer menurun.
2.7 PENGKAJIAN
Anamnesa, observasi, pengukuran, dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Metode
pengkajian yang digunakan untuk mengoptimalkan hasil yang diperoleh meliputi
beberapa cara di antaranya head to toe, teknik persistem, maupun berdasarkan
atas Pengkajian dilakukan secara komprehensif dengan berbagai metode
pengkajian seperti kebutuhan dasar manusia.
2.7.1 Identitas klien dan penanggung jawab
Pengkajian yang dilakukan meliputi identitas klien dan
penanggungjawabnya.
2.7.2 Keluhan utama
Untuk keluhan utama, pasien atau keluarga biasa nya sering mengalami
sakit kepala, mengeluh sakit pada tengkuk kepala, mata berkunang-
kunang. Biasanya dibawa kepelayanan kesehatan atau puskesmas.
2.9 PERENCANAAN
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi. (Nasrul Effendi,1998).
Rencana tindakan dari masing-masing diagnosa keperawatan khusus diet pada
klien hipertensi adalah:
2.9.1 Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab
terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengaturan diet yang benar.
2.9.1.1 Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
2.9.1.2 Kriteria hasil
a.Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas
pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.
b. Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan
sesuai anjuran.
2.9.1.3 Rencana tindakan
a.Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar
bagi penderita hipertensi.
b. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya
menyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi.
2.9.1.4 Rasional
a.Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi
untuk mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh
hiperetensi.
b. Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan
makanan yang rendah garam.
2.10 EVALUASI
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put) dan
penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi
penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi:
2.10.1 Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari
tindakan keperawatan.
2.10.2 Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi), maka
dimensinya dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
2.10.3 Kecocokan (Apprioriatenes) dari tindakan keperawatan adalah
kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
2.10.4 Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt
Care, 1989: 97).
DAFTAR PUSTAKA
Nasrul Effendi editor Yasmin Asih. 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas
edisi II: buku kedokteran EGC. Jakarta
Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung. RSUD. Dr. Soetomo: 1997. Surbaya
Prof. Dr. Moerdono. 1994. Masalah hipertensi: Penerbit Bhrata Karya Aksara.
Jakarta.
3.1.2 Klien
3.1.2.1 Nama : Ny.S.R
3.1.2.2 Umur : 32 thn
3.1.2.3 Pendidikan : SMA
3.1.2.4 Pekerjaan : IRT
3.1.2.5 Agama : Islam
3.1.2.6 Suku : Banjar
3.1.2.7 Alamat : Desa Pendalaman Baru RT.06
No Pendidika
Nama Umur L/P Agama Pekerjaan Hub.Keluarga
. n
Suami (kepala
1. Tn. Y.H 46 thn L Islam SMP Karyawan
keluarga)
2. Ny. S.R 32 thn P Islam SMA IRT Istri
3. An. S.K 11 thn P Islam SD Siswi Anak 1
4. An. B 8 thn L Islam SD Siswi Anak 2
Belum Belum
5. An. A.M 4 thn P Islam Anak 3
Sekolah Bekerja
3.1.5 Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki : Klien sakit
: Perempuan X : Meninggal
: Hubungan : Cerai
: Serumah
Penyakit Yang
No Nama Kesehatan Sekarang
Pernah Diderita
1 Tn. Y.H Sehat Tidak ada
2 Ny. S.R Pusing dan sering tegang Hipertensi
dibelakang leher
3 An. S.K Sehat Tidak ada
4 An. B Sehat Tidak ada
5 An. A.M Sehat Tidak ada
3.2.3 Sosial
Keluarga Ny.S.R aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, seperti
pengajian dan yasinan, hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar
berjalan dengan baik.
3.2.4 Suku
Klien bersuku banjar.
3.2.5 Agama
Klien beragama islam.
5
1 1
3
4m
6
6m
Keterangan:
1 : Pintu
2 : Jendela
3 : Ruang Tamu
4 : Ruang Tidur
5 : Ruang Dapur
6 : Teras belakang
3.4.8 Lingkungan sekitar rumah
Keluarga Ny.S.R tidak mempunyai kandang ternak dan hewan peliharaan,
pekarangan rumah pun dimanfaatkan dengan menanam bunga.
3.5.1.2 Ibu
Ny.S.R tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelum nya namun
pernah mengalami sakit flu dan batuk.
3.5.1.3 Anak
Semua anak tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelum nya
namun pernah mengalami sakit flu, batuk dan juga sakit gigi.
3.8.2 Ny.S.R
3.8.2.1 Pemeriksaan fisik :
Keadaan Ny.S.R baik, penampilan terlihat cukup rapi, kebersihan
diri baik.
Tanda tanda vital:
Tekanan darah : 160/100 mmHg.
Respirasi : 23 x/menit
Nadi : 84 x/menit
TB : 162 cm
BB : 85 kg
3.8.2.2 Pemeriksaan fisik khusus :
a. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk
kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema, fungsi penglihatan baik.
c. Telinga
Fungsi pendengaran baik
d. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada telinga, fungsi
pendengaran baik
e. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut, fungsi
pengecapan baik
f. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, suara mur mur () , ronchi (), wheezing (), nafas
cuping hidung ().
g. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
baik.
h. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
3.8.3 An.S.K
3.8.3.1 Pemeriksaan fisik An.S.K
Keadaan An.S.K baik, penampilan terlihat cukup rapi, kebersihan
diri baik.
Tanda tanda vital:
Tekanan darah : mmHg.
Respirasi : 25 x/menit
Nadi : 88 x/menit
TB : 120 cm
BB : 36 Kg.
3.8.3.2 Pemeriksaan fisik khusus :
a. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk
kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema, fungsi penglihatan baik.
c. Telinga
Fungsi pendengaran baik
d. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada telinga, fungsi
penciuman baik
e. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut, gigi tampak
berlubang, fungsi pengecapan baik
f. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, suara mur mur () , ronchi (), wheezing (), nafas
cuping hidung ().
g. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
baik.
h. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
3.8.4 An.B
3.8.4.1 Pemeriksaan fisik An.B :
Keadaan An.B baik, penampilan terlihat cukup rapi, kebersihan
diri baik.
Tanda tanda vital:
Tekanan darah : mmHg.
Respirasi : 26 x/menit
Nadi : 86 x/menit
TB : 118 cm
BB : 38 Kg.
3.8.4.2 Pemeriksaan fisik khusus :
a. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk
kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema, fungsi penglihatan baik.
c. Telinga
Fungsi pendengaran baik
d. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada telinga, fungsi
penciuman baik
e. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut, gigi tampak
berlubang.
f. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, suara mur mur () , ronchi (), wheezing (), nafas
cuping hidung ().
g. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
baik.
h. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
3.8.5 An.A.M
3.8.5.1 Pemeriksaan fisik An.A.M :
Keadaan An.A.M baik, penampilan terlihat cukup rapi, kebersihan
diri baik.
Tanda tanda vital:
Tekanan darah : mmHg.
Respirasi : 25 x/menit
Nadi : 85 x/menit
TB : 108 cm
BB : 32 Kg
3.8.5.2 Pemeriksaan fisik khusus :
a. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk
kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema, fungsi penglihatan baik.
c. Telinga
Fungsi pendengaran baik
d. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada telinga, fungsi
penciuman baik
e. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut, gigi tampak
goyang dan berlubang.
f. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, suara mur mur () , ronchi (), wheezing (), nafas
cuping hidung ().
g. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus
baik.
h. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
Masalah Masalah
No Data
Kesehatan Keperawatan
1 Ny.S.R mengeluh leher bagian belakang Penyakit Ketidak
terasa kencang dan terasa berat hipertensi pada mampuan
Tampak lelah dan kurang waktu istirahat Ny.S.R keluarga merawat
TD: 160/100 mmhg. anggota keluarga
Ny.S.R tidak membiarkan saja
nya yang sakit
penyakitnya, Ny.S.R dan keluarga
B.D kurang
mengusahakan untuk kesembuhannya
pengetahuan
tentang penyakit
dan faktor-faktor
penyebab
penyakit tersebut
2 Keadaan rumah tampak kurang bersih Sanitasi Ketidak
Jendela tidak buka pada siang hari, hanya lingkungan yang mampuan
tentang penyakit dan faktor-faktor ubah (skala : dengan mudah) 1 yang cukup tentang penyebab, cara
mempengaruhi kesehatan B.D ubah (skala : hanya sebagian) karena keluarga kurang menyadari
1
ketidak tahuan pentingnya sanitasi pentingnya sanitasi lingkungan yang
lingkungan baik
potensi masalah dapat di ubah Masalah cukup dapat dicegah apabila 7/3
(skala : rendah) adanya kesadaran keluarga untuk
2/3
merubah prilaku kebiasaan yang
kurang sehat
menonjolnya masalah (ada Keluarga tidak menyadari bahwa
masalah) 0 sanitasi lingkungan rumah dan
sekitarnya kurang sehat
3.12 PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keparawan keluarga
di desa pendalaman baru adalah sebagai berikut,
Diagnosa
No Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
setiap kali O :