Vous êtes sur la page 1sur 3

Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi adalah kisah 7 pemuda yang tertidur lelap di dalam gua selama 309
tahunhijriah atau 300 tahun masehi, untuk melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.
Kisah ini bersumber dari Al Qur'an dalamSurah Al Kahfi.

Menurut beberapa sejarahwan Islam, ketujuh pemuda tersebut bernama: Maxalmena,


Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus dan Thamlika. Serta seekor anjing
bernama Kithmir, yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk Surga.
Banyak yang berpendapat sejarah ini terjadi diSuriah, tetapi ada beberapa ahli Al
Qur'an danInjil berpendapat mereka berasal dariYordania.
Perhitungan

300 tahun Masehi = 300 x 365,2422 hari = 109572,66 hari 300 tahun Hijriah = 300 x
354,36056 hari =106310,11 hari

Selisih hari di antara dua perhitungan bulan dan matahari di atas yaitu 3.262,55 hari.

3262,55 : 354,36056 = 9,20669 tahun Hijriah (9 tahun) 3262,55 : 365,2422 = 8,93256


tahun Masehi (8,9 atau 9 tahun)

Jadi dapat kita pastikan bahwa 300 tahun Surya = 309 Tahun Bulan.
Versi Kristen

Dalam mitologi Kristen kisah ini dikenal dengan nama The Seven Sleepers. Dalam
kisah itu, Maxalmena dikenal juga dengan nama Maximillian. Nama ini merupakan asal-
muasal sebutan nama modern untuk Max danMartin (Martinus, kawan Maxalmena).
Umat Katolik Italia menyebut nama Maxalmena dengan sebutan Massimilliano.

Kisah Tujuh Orang Pemuda yang Tertidur dariEfesus ini digolongkan ke


dalam legendamitologi Kristen.
Kerangka dasar dari cerita ini muncul dalamGregorius dari Tours dan dalam Sejarah
Orang-orang Lombard karya Paulus sang Diaken. Versi yang palnig terkenal dari cerita
ini muncul dalam karya Jacobus de Voragine,Legenda Emas.

Lokasi gua itu konon berada di Turki pada masa kini.

Kisah legendanyaSunting
Menurut cerita ini, pada masa penganiayaan oleh Kaisar Roma Decius, pada sekitar
250, tujuh orang pemuda dituduh memeluk agama Kristen. Mereka diberikan waktu
untuk menyangkal iman mereka. Mereka menyerahkan harta mereka kepada orang
miskin, lalu pergi ke gunung untuk berdoa, dan tertidur. Ketika melihat bahwa sikap
mereka terhadap agama kafir belum berubah, kaisar memerintahkan agar mulut gua itu
disegel.
Puluhan tahun berlalu. Setelah beberapa lama pada masa pemerintahan Teodosius
(379 - 395) pemilik tanah itu memutuskan untuk membuka mulut gua yang disegel
itu, untuk dijadikan kandang sapinya. Setelah dibuka, ia menemukan ketujuh pemuda
itu sedang tidur di dalamnya. Mereka terbangun, dan merasa baru tertidur satu hari
saja. Salah seorang dari mereka kembali ke Efesus. ia tercenang menyaksikan
bangunan-bangunan dengan tanda-tanda salib di atasnya. Orang-orang yang
ditemuinya tercengan ketika pemuda itu berusaha menggunakan mata uang lama dari
pemerintahan Desius. Uskup dipanggil untuk mewawancarai ketujuh pemuda itu.
Mereka menceritakan kisah ajaib itu, lalu meninggal sambil memuji Allah.
Sebuah hari peringatan dirayakan untuk ketujuh pemuda itu dan dinamai sebagai hari
pesta Santo "Maximianus, Malchus, Martinianus, Dionisius, Yoannes, Serapion, dan
Konstantinus" pada 27 Juli. Nama-nama lain dari ketujuh pemuda ini diberikan dalam
sumber-sumber lain. Perayaan ini dihapuskan dan dianggap sebagai mitos setelah
pembaruan liturgi Katolik Roma pada 1969. Pesta di kalangan Ortodoks Timur tetap
diperingati pada 22 Oktober. Pengembangan legenda

Sementara versi-versi paling awal dari legenda ini menyebar dari Efesus, sebuah
katakumbe Kristen perdana dihubungkan dengannya, sehingga mengundang para
peziarah. Di kaki Gunung Pion (Gunung Coelian) dekat Efesus (kini Selcuk, Turki, 'Gua'
dari Ketujuh Pemuda yang Tertidur dengan reruntuhan gereja yang dibangun di atasnya
digali pada 1927-1928. Penggalian itu mengungkapkan pula beberapa ratus makam
yang berasal dari abad ke-5 dan ke-6. Terdapat pula tulisan-tulisan yang
dipersembahkan kepada Ketujuh Pemuda itu di dinding-dinding gereja dan di makam-
makam tersebut. 'Gua' tersebut masih diperlihatkan kepada para wisatawan. Asal-usul
Suriah

Legenda ini muncul dalam beberapa sumber berbahasa Suriah sebelum masa
Gregorius. Kisah ini diceritakan kembali oleh Simeon Metafrastes.
Kisah Ketujuh Pemuda ini menjadi pokok sebuah homili dalam bentuk syair oleh
seorang penyair Edesa, Yakub dari Saruq ('Sarugh') (meninggal 521), yang diterbitkan
di Acta Sanctorum. Sebuah versi abad ke-6, dalam sebuah manuskrip Suriah di British
Museum (Cat. Syr. Mss, hlm. 1090), menceritakan delapan orang yang tertidur. Ada
variasi yang besar tentang nama-nama mereka.

Sebuah versi Suriah lainnya dicetak dalam Lands Anecdota, iii. 87ff; lihat pula
Barhebraeus, Chron. eccles. i. 142ff., dan cf Assemani, Bib. Or. i. 335ff. Penyebaran

Legenda ini dengan cepat menyebar luas di seluruh Dunia Kristen, dipopulerkan di
barat oleh Gregorius dari Tours, dalam kumpulan kisah mujizatnya dari abad ke-6 akhir,
De gloria martyrum (Kemuliaan para Syuhada). Gregorius mengatakan bahwa ia
memperoleh legenda itu dari "seorang Suriah tertentu."

Pada abad ke-7, mitos ini semakin luas dibaca ketika kisahnya masuk ke dalam Al
Qur'an dalam Surah 18, Al-Kahfi, ayat 9-14. Berikut ini disebutkan tulisan di gua itu:

Vous aimerez peut-être aussi