Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

SIROSIS HEPATIS + HEMATEMESIS MELENA


DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD DR SOETOMO
SURABAYA

OLEH

SUBHAN
NIM.010030170 B

PROGRAM PROFESI S.I KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN AIRLANGGA SURABAYA
2002

0
LEMBAR PERSETUJUAN

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI SEBAGAI


LAPORAN KASUS
PRAKTEK KLINIK KEPROFESIAN

TANGGAL 16 S/D 20 DESEMBER 2002


DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUD. DR SOETOMO
SURABAYA

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

TINTIN SUKARTINI, S.KP. NS. EDI YUWONO, SKEP.


NIP. NIP. : 140338187

MENGETAHUI :
KEPALA RUANGAN

MUJIASTUTI, SST.
NIP. 140072117
1
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN SIROSIS HEPATIS

1. KONSEP PENYAKIT
a. Pengertian
Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana secara
anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul regenerasi
dan nekrosis.
b. Penyebab
Beberapa penyebab dari sirosis hepatic yang sering adalah:
1) Post nekrotic cirrhosis (viral hepatits)
2) Proses autoimmune:
a) Cronic active hepatitis.
b) Biliary cirhosis
3) Alkoholisme

2
c. Patofisiologi
Hepatitis virus Alkoholisme

Nekrosis parenkhim hati

Pembentukan jaringan ikat

Kegagalan parenkhim hati Hipertensi portal Asites Ensefalopati

Mual-mual Varises esophagus Penekanan diafragma Kesadaran


Nafsu makan
Kelemahan otot Tekanan meningkat Ruang paru menyempit
Cepat lelah Kerusakan
pembuluh darah pecah Sesak nafas komunikasi
Perub. Nutrisi
Intolerans aktifitas Hematemisis / Melena Ggn Pola nafas
Resiko tinggi cedera
Kerusakan mobilitas fisik Ggn Perfusi jaringan
Defisit perawatan diri Ggn keseimbangan cairan dan elektrolit

d. Gambaran Klinis
1) Mual-mual, nafsu makan menurun
2) Cepat lelah
3) Kelemahan otot
4) Penurunan berat badan
5) Air kencing berwarna gelap
6) Kadang-kadang hati teraba keras
7) Ikterus, spider naevi, erytema palmaris
8) Asites
9) Hematemesis, melena
10)Ensefalopati
e. Pemeriksaan Laboratorium
1) Urine : bila ada ikterus, urobilin dan bilirubin menjadi positif.
2) Feses : ada perdarahan maka test benzidin positif.
3) Darah : dapat timbul anemia, hipoalbumin, hiponatrium.
4) Test faal hati.
f. Prognosis Yang Jelek
1) Adanya ikterus yang jelek.
2) Pengobatan sudah satu bulan tanpa perbaikan.
3) Asites.
4) Hati yang mengecil.
5) Ada komplikasi yang neurologist.
6) Ensefalopati.
7) Perdarahan.
g. Pengobatan
1) Istirahat yang cukup.
2) Makanan tinggi kalori dan protein.
3) Vitamin yang cukup.
4) Pengobatan terhadap penyulit.

1
2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Data Fokus
1) Data Subyektif
a) Keluhan perut tidak enak, mual dan nafsu
makan menurun.
b) Mengeluh cepat lelah.
c) Mengeluh sesak nafas
2) Data Obyektif
a) Penurunan berat badan
b) Ikterus.
c) Spider naevi.
d) Anemia.Air kencing berwarna gelap.
e) Kadang-kadang hati teraba keras.
f) Kadar cholesterol rendah, albumin rendah.
g) Hematemesis dan melena.

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada serosis hepatis adalah:
1) Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia.
2) Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot.
3) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d hipertensi portal.
4) Gangguan perfusi jaringan b/d hematemesis dan melena.
5) Cemas b/d hematemesis dan melena.
6) Gangguan pola nafas b/d ekspansi paru menurun
7) Kerusakan komunikasi verbal b/d gangguan persarafan bicara.
8) Resiko tinggi cedera b/d gerakan yang tidak terkontrol.
9) Kerusakan mobilitas fisik b/d efek kekakuan otot.
10)Defisit perawatan diri b/d keadaan koma.

2
c. Rencana Tindakan
1) Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan nafsu makan.
Rencana tindakan:
Intervensi Rasional
1. Diskusikan tentang Nutrisi yang baik dapat mempercepat proses
pentingnya nutrisi bagi klien. penyembuhan.
2. Anjurkan makan sedikit tapi Peningkatan tekanan intra abdominal akibat
sering. asites menekan saluran GI dan menurunkan
kapasitasnya.
3. Batasi cairan 1 jam sebelum Cairan dapat menurunkan nafsu makan dan
dan sesudah makan. masukan.
4. Pertahankan kebersihan Akumulasi partikel makanan di mulut dapat
mulut. menambah bau dan rasa tak sedap yang
menurunkan nafsu makan.
Kerusakan aliran empedu mengakibatkan
5. Batasi makanan dan cairan malabsorbsi lemak.
yang tinggi lemak. Untuk mencukupi nutrisi intake harus
6. pantau intake sesuai dengan adekuat.
diet yang telah disediakan.

3
2) Intolerans aktifitas berhubungan dengan kelemahan otot.
Tujuan: Klien dapat beraktifitas sesuai dengan batas toleransi.
Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan dalam beraktifitas.
Rencana tindakan:
Intervensi Rasional
1. Kaji kesiapan untuk meningkatkan Stabilitas fisiologis penting untuk
aktifitas contoh: apakah tekanan darah menunjukkan tingkat aktifitas
stabil, perhatian terhadap aktifitas dan individu.
perawatan diri.
2. Jelaskan pola peningkatan bertahap Kemajuan aktifitas bertahap
dari aktifitas contoh: posisi duduk di mencegah peningkatan tiba-tiba
tempat tidur, bangun dari tempat tidur, pada kerja jantung.
belajar berdiri dst.
3. Berikan bantuan sesuai dengan Teknik penghematan energi
kebutuhan (makan, minum, mandi, menurunkan penggunaan energi.
berpakaian dan eleminasi).

DAFTAR PUSTAKA

1. Arthur C. Guyton and John E. Hal (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
Edisi 9, EGC, Jakarta.
2. Marylin E. Doengoes (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC,
Jakarta.
3. Carpenito, Lynda Juall (2001), Diagnosa Keperawatan Edisi 8, EGC, Jakarta.
4. Soeparman (1987), Ilmu Penyakit Dalam I, FKUI, Jakarta.
5. Stefan Silbernagl, Florian Lang (2000), Pathophysiology, Thieme, Struttgart
New York.
6. Sarjadi (1999), Patologi Umum dan Sistemik, Edisi 2, EGC, Jakarta.
7. Aji Dharma (1991), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit,
EGC, Jakarta.

4
LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 16 Desemberber 2002 pada pukul 10.00 WIB.
Identitas
Nama : Tn. R.
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Register : 10225345
Diagnose : sirosis hepatis + Hematemisis Melena + DM
Alamat : Baskara Utara A 5 Surabaya.
Tgl MRS : 14-Desember 2002Status Perkawinan: Kawin
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pengusaha
Keluhan utama : Sakit perut.

Riwayat Keperawatan
Riwayat penyakit sebelumnya: Penderita pernah sakit liver diketahui + 5 Tahun
yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang : Penderita muntah darah sejak pagi tanggal 14
Desember 2002 warna hitam kemerah-merahan 2 x @ 1 gelas dan muntah darah
sore tanggal 14 Desember 2002 3 x @ 1 gelas badan lemah dan terasa sakit
semua. 1 hari sebelum MRS klien merasa badannya panas. Sebelumnya pasien
mengaku kecapekan kerja. Menurut klien tidak ada berak hitam seperti petis.
BAK tidak ada keluhan, Klien tidak memperhatikan warna kencingnya.

Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga tidak ada yang sakit seperti yang
diderita pasien.
Keadaan kesehatan lingkungan : Menurut keluarga, lingkunagn rumah cukup
bersih karena kebiasaan keluarga dan masyarakat sekitar membersihkan rumah
dan lingkungan sekitar setiap minggu sekali.

Riwayat kesehatan lainnya : taa

5
Alat bantu yang dipakai
Gigi palsu : --
Kaca mata :--
Pendengaran :taa
Lain-lain :taa

Observasi dan Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum :kondisi umum terlihat lemah.
2. Tanda vital :S: 37,7 0C axilla, N: 140 x/mnt teratur dan kuat, TD:
160/70 mmHg lengan kiri dalam posisi berbaring, RR: 24 x/mnt.
Body System
Pernafasan
Hidung : taa.
Trachea : taa
Dada : Tidak ada kelainan
Bentuk : simetris
Gerakan : simetris, nyeri dada (-).
Suara nafas dan lokasi : vesikuler +/+
Jenis nafas : hidung
Batuk : (-).
Sputum : tidak ada
Cyanosis : tidak ada
Frekuensi nafas : 24 x/mnt.

Kardiovaskuler
Nyeri dada : tidak ada
Pusing : tidak ada.
Kram kaki : tidak ada
Palpitasi : --
Clubing finger :--
Suara jantung : S1 S2 tunggal.
Edema : asites
Kapilari refill Time : 2 dtk.
Lainnya : --

6
Persarafan
Kesadaran : CM
GCS : E4V5M6
Kepala dan wajah : dbn
Mata : anemis (+),
Sklera : ikterus
Konjunctiva : merah muda.
Pupil : isokor
Leher : DVJ (-).
Reflek fisiologis : dbn
Reflek patologis : taa
Pendengaran : dbn
Penciuman : dbn
Pengecapan : dbn
Penglihatan : dbn
Perabaan : dbn
Lainnya : --

Perkemihan Eliminasi Urine


Produksi urine : 600 800 cc /hari.
Warna urine : seperti teh.
Gangguan saat kencing : taa.
Lainnya : --

Pencernaan - Eliminasi Alvi


Mulut : bersih, gigi lengkap, mukosa bibir lembab.
Tenggorokan : sakit menelan (-).
Abdomen : distensi (-), peristaltik usus baik.
Rectum : dbn
Bab : sering dan bercampur darah
Gastric Cooling : tiap 6 Jam
Lavement : tiap 12 Jam
Obat pencahar : Lactulosa 4 x C1.

7
Tulang Otot Integumen
Kemampuan pergerakan sendi: 555 555
55 5 555
Extremitas :
- Atas : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
- Bawah : pergerakan baik, kekuatan otot baik. Ada edema
- Tulang belakang :dbn
Kulit:
- Warna kulit :sawo matang, agak ikterik.
- Akral :hangat,
- Turgor : baik.

Sistem Endokrin
Terapi hormon : --
Karakteristik seks sekunder: dbn
Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: taa.

Sistem Hematopoietik
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: --
Type darah: AB.

Reproduksi
Laki laki: tidak ada masalah.

Psikososial
Konsep diri: --
Citra diri:
- Tanggapan tentang tubuh : taa
- Bagian tubuh yang disukai : taa
- Bagian tubuh yang tidak disukai : taa
- Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: taa
- Lainnya, sebutkan : taa.

8
Identitas:
- Status klien dalam keluarga: ayah, seorang suami, kepala rumah tangga
- Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga : puas
- Kepuasan klie thd jenis kelamin : puas
- Lainnya, sebutkan : taa.

Peran:
- tanggapan klien thd perannya: cukup puas.
- Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya : sanggup
melaksanakan peran.
- Kepuasan klien melaksanakan perannya : puas.

Ideal diri/harapan:
- harapan klien thd:
= Tubuh : suapaya cepat sembuh.
= Posisi (dlm pekerjaan) : taa
= Status dlm keluarga : taa
= Tugas/pekerjaan : tidak ada masalah.
- Harapan klien thd lingkungan: lingkungan tetap sehat
- Harapan klien thd penyakit yg diderita : penyakitnya dapat segera
disembuhkan.

Harga diri:
- Tanggapan klien thd harga dirinya : tinggi
- Lainnya, sebutkan : taa.

Sosial/interaksi:
- Hubungan dengan pasien :kenal baik.
- Dukungan keluarga : aktif
- Dukungan kelompok/teman/masyarakat : aktif.
- Reaksi saat interaksi : kooperatif, komunikasi lancar dan jelas.
- Konflik yang terjadi : taa.

9
Spiritual:
- Konsep tentang penguasa kehidupan : Kepada Tuhan.
- Sumber kekuatan/harapan saat sakit : Tuhan, tenaga dokter dan perawat serta
dukungan keluarga.
- Ritual agama yg berarti/diharapkan saat ini : dapat melaksanakan tuntunan
dari agama dengan baik (selama dirawat).
- Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg
diharapkan saat ini : lewat ibadah.
- Upaya kesehatan yang bertentangan dgn keyakinan agama : taa
- Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi
sakit saat ini : sangat yakin Tuhan akan membantu kesembuhan.
- Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan : sangat
yakin.
- Persepsi thd penyebab penyakit : karena kelelahan.

Pemeriksaan penunjang:
Tgl 14-12-2002
a. Hb : 10 gr%
b. Leukosit : 11,9
c. Trombo : 92
d. PCV- : 0,29
e. GDA : 349 mg/dl
f. SGOT : 7 U/L
g. BUN : 22 mg/dl
h. Kal : 4,53 mEg/dl
i. Nat : 127mEg/dl
j. Cl : 99

10
Terapi:
Tgl 16-12-2002
a. Infus Martos 10 + 10u Actrapid
1 : 1 14 tetes/menit
b. Infus Potacil R + 6u Actrapid
c. Infus PZ 0,9 Drip 2 Ampul Sandostatin
d. Gastric Cooling tiap 6 jam
e. Sterilisasi usus : Lactulosa 4 x C 1
f. Hemostatik : Injeksi Vitamin K 3 x 1 Ampul
g. Antasida 1 sendok makan dicampur dengan obat sterilisasi usus pada
setiap akhir Gastric Cooling
h. Injeksi Ranitidin 3 x 1 Ampul
i. Lavemen tiap 12 jam
j. Regulasi Insulin 2 x 4 unit IV

11
ANALISA DATA:
Data Penyebab Masalah
S: Klien mengatakan tidak ada Anoreksia. Ggn Pemenuhan
selera makan dan perutnya mual. nutrisi kurang dari
O: Mukosa bibir kering. kebutuhan.
S: Klien mengeluh perutnya terasa Penurunan tekanan Kelebihan volume
penuh. osmotik plasma cairan.
O: Asites (+), oedema ekstremitas
bawah (+).
S: Klien dan keluarga banyak Kurangnya Ansietas.
bertanya tentang pengobatan dan informasi mengenai
perawatan. regimen pengobatan
O: Wajah klien tampak murung, dan perawatan.
skala HARS: 7-8.

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Resiko pemenuhan nutrisi: kurang kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
Data penunjang:
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, Muka agak pucat.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan osmotik
plasma.
Data penunjang:
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), oedema ekstremitas bawah (+).
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang regimen
pengobatan dan perawatan.
Data penunjang:
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.

12
RENCANA INTERVENSI:
1. Resiko pemenuhan nutrisi: kurang kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
Data penunjang:
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, muntah air, wajah agak pucat.
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 3 hari, kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria hasil: Klien dapat mengkonsumsi 1 porsi makanan yang disediakan.
Rencana tindakan:
No Intervensi Rasional
1. Diskusikan tentang pentingnya Nutrisi yang baik dapat mempercepat
nutrisi bagi klien. proses penyembuhan.
2. Anjurkan makan sedikit tapi Peningkatan tekanan intra abdominal
sering. akibat asites menekan saluran GI dan
menurunkan kapasitasnya.
3. Batasi cairan 1 jam sebelum Cairan dapat menurunkan nafsu makan
dan sesudah makan. dan masukan.
4. Pertahankan kebersihan mulut. Akumulasi partikel makanan di mulut
dapat menambah bau dan rasa tak sedap
yang menurunkan nafsu makan.
5. Pantau intake sesuai dengan Untuk mencukupi nutrisi intake harus
diet yang telah disediakan: adekuat.

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan


osmotik plasma.
Data penunjang:
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), oedema ekstremitas bawah (+).
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 3 hari, volume cairan stabil.
Kriteria hasil: tidak terdapat perluasan oedema.
Rencana tindakan:
No Intervensi Rasional
1. Ukur intake dan output. Mengetahui status volume sirkulasi.
2. Awasi tekanan darah setiap 3 Tekanan darah yang meningkat
jam sekali. berhubungan dengan kelebihan cairan.
3. Pantau derajat oedema. Perpindahan cairan pada jaringan akibat

13
dari retensi natrium dan air.
4. Berikan perawatan mulut. Menurunkan rasa haus.
5. Batasi natrium dan air: diet Meminimalkan retensi cairan dalam area
TKRP RG dan minum 700 ekstravaskular. Pembatasan cairan untuk
cc/24 jam. memperbaiki pengenceran hiponatremia.
Mengontrol oedema dan asites.
6. Kolaborasi therapi diuretik.

3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang regimen


pengobatan dan perawatan.
Data penunjang:
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.
Tujuan: Setelah diberikan askep selama 30 menit, klien dan keluarga dapat
mengontrol cemas.
Kriteria hasil: Klien dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan,
klien kooperatif terhadap tindakan perawatan yang diberikan.
Rencana Tindakan:
No Intervensi Rasional
1. Informasikan tentang regimen Memberikan dasar pengetahuan pada
pengobatan dan perawatan. klien dan keluarga.
2. Jelaskan tujuan dan persiapan Penjelasan tentang prosedur akan dapat
tindakan yang akan dilakukan. mengurangi kecemasan.
3. Jawab pertanyaan dengan jujur Informasi yang tepat dapat menurunkan
dan nyata. kecemasan.
4. Kaji tersedianya dukungan Menjadi sumber yang membantu
pada klien yaitu istri dan anak- mengurangi kecemasan.
anaknya.

14
IMPLEMENTASI:
Tanggal No Dx. Kep Implementasi
16-12- Dx.No. 1 - Mendiskusikan tentang pentingnya nutrisi bagi
2002 klien.
10.00 - Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
- Menganjurkan tidak minum banyak sebelum dan
sesudah makan. Menganjurkan kumur-kumur sebelum
makan.
- Memantau seberapa banyak makanan yang
dikonsumsi klien.
- Memberikan obat oral: lactulose 2 sendok.
10.30 Dx No. 2
- Menganjurkan keluarga untuk mencatat jumlah
minum dan jumlah kencing selama 24 jam.
- Melanjutkan pemberian cairan infus PZ. 0,9% 14
tts/mnt drip 2 ampul Sandostatin 0,1 mg.
- Melakukan obs gejala cardinal: T: 160/70 mmHg,
N; 140 x/mnt; RR: 24 x/mnt; S: 37,70C.
- Memantau oedema: oedema perifer
- Memantau intake minum 0 cc, infus 300 cc,
jumlah urine 300 cc.
10.40 Dx. No 3
- Menjelaskan tentang prosedur pengobatan dan
perawatan klien. Menjawab pertanyaan dengan jelas.
- Mengkaji dukungan: istri dan anaknya sangat
memberikan dukungan selama klien sakit.
- Melakukan evaluasi verbal dan non verbal.

15
EVALUASI KEPERAWATAN:
Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
Resiko pemenuhan S; Klien mengatakan sudah mau makan.
nutrisi: kurang O; Mukosa bibir lembab, muntah tidak ada
kebutuhan tubuh A; Masalah teratasi.
berhubungan dengan P; Intervensi dilanjutkan
anoreksia. Pasien Pindah ke Paviliun

Kelebihan volume S; Klien mengeluh perutnya kembung.


cairan berhubungan O; Asites (+), oedema perifer (+), T: 100/70 mmHg; S: 360C; RR: 24
dengan penurunan x/mnt; N: 100 x/mnt, intake 300 cc, output 300 cc.
tekanan osmotik A; Masalah teratasi sebagian.
plasma. P; Intervensi dilanjutkan semua.

S; Klien menyatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.


Ansietas berhubungan O; Wajah tampak tenang, klien kooperatif terhadap tindakan yang
dengan kurangnya diberikan.
informasi tentang A; Masalah teratasi.
regimen pengobatan P; Intervensi dihentikan.
dan perawatan

16

Vous aimerez peut-être aussi