Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Rj
DENGAN ANGGOTA KELUARGA (Ny. S) MENGALAMI HIPERTENSI
1. PENGKAJIAN KELUARGA
A. DATA UMUM
2. Nama Kepala Keluarga : Bp. Rj
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Umur : 69 tahun
5. Alamat : Pundong II, RT 02,
Tirtoadi Mlati Sleman.
6. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tani
7. Pendidikan Kepala Keluarga : STM
8. Agama : Islam
9. Suku bangsa : Jawa
10. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
1. Ny. S P Istri 55 th - Islam pedagang
2. An. Sp L Anak 33 th Sarjana Islam Swasta
3. An. B L Anak 30 th D3 Islam Swasta
4. An. L L Anak 28 th Sarjana Islam Swasta
5. An. P P Anak 25 th Sarjana Islam Swasta
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah keluarga Bp.Rj merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan pribadi. Dinding terbuat dari tembok dengan lantai
keramik. Penerangan yang digunakan adalah listrik. Kondisi rumah rapi
dan bersih.
b. Keadaan lingkungan di luar rumah
Halaman rumah cukup luas, ditanami pohon-pohonan. Untuk Sumber
air bersih dan air minum keluarga memiliki sumur gali. Air bekas mandi
dan cucian hanya disalurkan ke pekarangan di belakang rumah dan
terbuka. Untuk pengelolaan sampah rumah tangga keluarga membuat
lubang sampah terbuka dan jika sudah penuh sampah dibakar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Jarak antar rumah saling dekat
masing-masing halaman tidak dipagar. Antar tetangga saling toleransi dan
mengenal satu sama lain.
3. Mobilitas geografis keluarga: Keluarga tinsggal menetap dirumah, tidak
berpindah-pindah.
2
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Keluarga tidak
memiliki acara khusus pertemuan keluarga yang rutin tetapi hanya sewaktu-
sewaktu jika ada acara di salah satu keluarga, atau saat lebaran.
5. Sistem pendukung keluarga: Saat ini anggota keluarga yang dalam keadaan
sehat aadalah Bp.Rj dan An. L.keluarga tidak memiliki fasilitas kesehatan
seperti asuransi kesehatan, tidak memiliki tabungan khusus untuk
kesehatan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga : Menurut Bp.Rj, Komunikasi dalam keluarganya
lancar tidak ada hambatan. Mereka terbiasa saling berkomunikasi terutama
bila sedang berkumpul. Bahasa yang dipergunakan sehari-hari adalah
bahasa jawa.
2. Struktur kekuatan keluarga: Dalam keluarga dalam pengaturan sehari-hari
Bp.Rj lebih berperan dalam memutuskan semuanya karena sifat Ny. S yang
emosional dan mudah marah jika menghadapi masalah.
3. Struktur peran (formal dan informal): Pada Keluarga Bp.Rj, suami dan istri
sama-sama sebagai pencari nafkah sehingga saling membantu, Istri
berdagang makanan kecil di SD dan Bp.Rj bertani. Untuk pembagian kerja
dirumah, Bp. Rj juuga ikut mengerjakan tigas rumah tangga seperti
menyappu, memasak air dan mencuci. Bahkan terkadang Bp. Rj bangun
lebih awal dari Ny.S.Sifat Bp.Rj sangat sabar dan ngggemong terhadap
istrinya.
4. Nilai dan norma keluarga: Nilai/norma yang dianut adalah nilai dan norma
suku Jawa, tidak ada norma-norma khusus dan tidak ada norma yang
bertentangan dengan kesehatan.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga:
a. Kebersihan perorangan
Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali,
sikat gigi 2 kali sehari.
3
b. Pola makan dan minum
Keluarga biasa makan 3 kali sehari dengan makanan beraneka ragam.
Meskipun oleh Dokter sudah dianjuurkan untuk menggurangi konsumsi
garam, tetapi ketika masak menurut Bp. Rj masih sering tetapi asin.
Kalau diingatkan Ny.S sering ngeyel. Terbiasa minum air putih, the
kadang-kadang.
c. Keluarga biasanya istirahat dari pukul 21 malam sampai dengan pukul
4.30 pagi, sedangkan biasanya Ny. S bangun lebih siang.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Selama ini
tidak ada masalah yang menyebabkan hubungan antar anggota keluarga
menjadi renggang. Keadaan emosi semua anggota keluarga stabil.
b. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan biasanya antara suami dan istri di
bicarakan terlebih dahulu. Dalam keseharian dalam keputusan-keputusan
rumah tangga biasanya suami yang lebih berperan dibandingkan dengan
istri.
c. Mencari pelayanan kesehatan
Dalam mencari pelayanan kesehatan, keluarga berobat ke Puskesmas atau
Dokter praktek tetapi disamping itu juga terbiasanya minum jamu-jamuan
jawa/ramuan tradisional.
3. Fungsi sosial keluarga:
Hubungan dalam keluarga baik, hubungan dengan orang lain baik, Bp. Rj.
selalu aktif mengikuti kegiatan di masyarakat, seperti kerjabakti, ronda dan
arisan-arisan . Keluarga juga aktif menggikuti kegiatan posyandu lansia dii
daerahnya.
4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah: Keluarga Bp. Rj taat dalam menjalankan ibadah.
b. Keyakinan kesehatan: Keluarga Bp Rj yakin bahwa kesehatan adalah
nikmat dari Tuhan dan merupakan hal yang sangat penting agar aktivitas
sehari-hari dapat berjalan lancar.
4
5. Fungsi kultural:
a. Pengambilan keputusan: Dalam pengambilan keputusan berdasar
musyawarah, tidak berdasarkan pada adat tertentu.
b. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan: Dalam keluarga Bp Rj tidak
ada adat yang mempengaruhi serta tidak ada hal yang dianggap tabu
dalam masalah kesehatan.
6. Fungsi ekonomi:
Sumber penghasilan keluarga adalah dari hasil panen dan berdagang. Anak-
anak sudah mandiri, kadang juga ikut membantu kebutuhan kedua orang
tuanya. Kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi dengan baik.
8. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengetahui jika Ny s menderita Hipertensi dan sudah
tahu bahwa konsumsi garam harus dikurangi. tetapi belum mengetahui
tentang bagaimana perawatan dan pencegahan agar tidak semakin
parah.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan dan menyadari jika
tekanan darah yang tinggi dapat memungkinkan timbulnya penyakit
yang lebih parah sehingga ketika Ny. S mulai merasakan gejala-gejala
seperti pusing, marah-marah dan mudah emosi, keluarga segera
membawa ke Dokter untuk periksa.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Bp. Rj selalu aktif mencari usaha pengobatan untuk penyakit istrinya.
Membuat ramuan tradisional seperti minum perasan daun mimba untuk
menurunkan tekanan darah.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
Keluarga memahami bahwa kebersihan rumah penting untuk
kesehatan. Rumah tampak rapi dan bersih. Tidak ada sampah
berserakan.
5
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas
atau langsung ke Dokter praktek. Tidak ada pengalaman yang kurang baik
dengan petugas kesehatan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Ny. S: Tekanan Darah : 210/110 mmHg, Nadi : 100 x/mnt, Respirasi : 24 x/mnt
TB: 150 cm BB: 40 kg IMT: 17, 8 (underwigh)
Konjuctiva tak tampak anemis, sklera mata putih.
Saat pengkajian Ny. S baru selesai melakukan aktifitas menyapu di halaman
rumah dan mengatakan bahwa setiap beraktifitas seringkali kelelahan, kepala
pusing, apalagi sekarang setelah aktifitas dada rasanya sakit seperti di tusuk-
tusuk skala 3 dan hilang saat beristirahat, tapi tidak menyebar ke tangan
maupun tembus kebelakang dan dlu pernah di rawat dan di rekam jantung
hasilnya lambat/ bradikardia. Tampak ekspresi Ny s menahan nyeri. Klien
mengeluh susuh tidur biasanya tidur saat malam hari 4 jam dan siang hari tidak
bisa tidur. Tampak lingkar hitam pada seklitar mata klien. klien juga
melaporkan makan susah aatau tidak nafsu makan, kalau makan kadang tidak
menghabiskan forsinya.
6
Bp.Rj : KU baik, Tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi :80 x/mnt, Respirasi :
20x/mnt, Konjuctiva tak tampak anemis, sklera mata putih.
H. HARAPAN KELUARGA
1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Bp. Rj mengatakan bahwa masalah dalam kehidupan adalah hal yang
lumrah, dan sudah menjadi kehendak dari Tuhan. Sebagai manusia diberi
kemampuan untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi.
2. Harapan Keluarga terhadap Masalah
Keluarga mengharapkan kesehatan Ny. S semakin membaik.
Data Objektif
a. Ny. S menderita hipertensi
TD : 210/110 mmHg, nadi:
96x/mnt.
b. Keluarga belum bisa
menjawab pertanyaan yang
diberikan tentang hipertensi.
2. Data Subyektif Wellness Potensial -
a. Keluarga mengatakan peningkatan
meskipun tekanan darah kesehatan lansia
Ny.S tinggi tetapi Ny.S dengan penyakit
sudah bisa berdaptasi, tetapi hipertensi (Ny.S)
7
kalau kecapaian, sering
marah-marah.
b. Keluarga aktif mengikuti
kegiatan posyandu lansia
didaerahnya seperti rutin
ikuut senam lansia tiap hari
jumt dan Minggu.
c. Keluarga mengatakan sangat
senang jika ada yang
memberi informasi
kesehatan.
d. Jika ada masalah kesehatan
keluarga langsung ke
Dokter.
Data Obyektif
a. Sosial ekonomi keluarga
cukup.
b. Kondisi kesehatan Ny.S
secara umum baik.
c. Ny. S masih aktif mengikuti
senam lanjut usia.
3 Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 55eMasalah sudah lama, ada upaya-
dicegah: cukup upaya yang telah dilakukan, tidak
ada kelompok high risk.
4 Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Keluarga belum bisa menjawab
8
masalah berat harus pertanyaan yang diberikan tentang
segera ditangani hipertensi
Jumlah 4 2/3
IV. PERENCANAAN
Dx Tujuan Intervensi
1. Umum: 1. Kaji pengetahuan klien tentang penyakit
Setelah dilakukan asuhan keperawatan hipertensi dan komplikasinya.
keluarga, pengetahuan keluarga tentang 2. Jelaskan tentang hipertensi sesuai
hipertensi meningkat. dengan tingkat pengetahuan keluarga.
3. Jelaskan tentang diet hipertensi yang
Khusus: benar.
Setelah dilakukan 4 kali kunjungan, 4. Jelaskan tentang perawatan penderita
keluarga dapat: hipertensi.
9
a. Mengetahui tentang hipertensi. 5. Observasi tekanan darah setiap
b. Mengetahui diet hipertensi. kunjungan.
c. Mengetahui bagaimana perawatan 6. Motivasi untuk selalu mengontrol
penderita hipertensi. tekanan darahnya ke pelayanan
d. Melakukan perawatan pada penderita kesehatan terdekat.
hipertensi.
10
penyakit hipertensi. informasi yang diberikan.
4. Menjelaskan diet yang A: Tercapai sebagian.
dianjurkan bagi penderita P: Menyusun rencana follow up
hipertensi. selanjutnya sesuai hasil evaluasi.
5. Menganjurkan Ny. M membatasi
aktivitas yang berlebihan.
6. Memotivasi ibu untuk
membatasi konsumsi natrium
dan mematuhi diet hipertensi
yang dianjurkan.
7. Melakukan pemeriksaan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Bailon dan Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga. Depkes RI. Jakarta
FIK UI. 2000. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. FK UI.
Jakarta
12
Diagnosa keperawatan individu:
Tolong ambil sesuai dengan namanya ya.. dan kalau mau ganti boleh
tapi jangan ambil diagnosa yang sudah ada namanya... boleh cari
sendiri di data pengkajian di atas OK..
Muh khairunnazar: penurunan kardiac output
Nora kamalia: intoleransi aktifitas
Rudi ilham djayadi: nyeri akut
Ratna: gangguan perfusi jaringan serebral
Sulendri: gangguan pola tidur tidak efektif
Yudith: nutrisi kurang dari kebuituhan tubuh
Wahyu: pola nafas tidak efektif
13