Vous êtes sur la page 1sur 19

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

PERILAKU ORGANISASI
PROSES KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

OLEH:
MUTHIA YASMIN 1410521029
AIDHA INDRIANY 1410521050
RAHUL ROY 1410521069
MUTIA LAILA HIJRI 1410522046
JEFRI S 1410521062
FAJAR ARDIAN 1410522007

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Dalam setiap hidup manusia pasti membutuhkan yang namanya suatu hubungan,
interaksi yakni komunikasi dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan secara berkelompok. Pada faktanya sekarang tidak adapun suatu makhluk social
yang tidak berkomunikasi walaupun makhluk tersebut mempunyai kekurangan ataupun
gangguan untuk berkomunikasi, hal ini dikarenakan dunia semakin maju sehingga orang
bisupun punya cara berkomunikasinya sendiri, pada masyarakat awam tentu tidaklah terlalu
penting bagi mereka untuk belajar tentang proses yang terjadi pada komunikasi, tetapi pada
kita kalangan akademis sangatlah penting untuk mempelajari segala sesuatu yang
menyangkut tentang komunikasi, khususnya proses komunikasi..

2. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian komunikasi?
2. Apakah jenis fungsi dan tujuan komunikasi
3. Bagaimanakah proses komunikasi?
4. Bagaimanakah komunikasi yang efektif

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi?
2. Untuk mengetahui jenis fungsi dan tujuan komunikasi
3. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi?
4. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang efektif

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi berasal dari bahasa Latin, comunis yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar asal katanya communis
yaitu communico yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat
dipahami.
Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata communication atau
communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah communis
adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan
akar dari kata kata Latin yang mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu
makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Pengertian komunikasi itu sangat bermacam-macam bergantung pendapat setiap orang.
Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisa pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa
komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
Penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu :
1. Komunikator : Orang atau kelompok orang yang menyampaikan informasi atau pesan
2. Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.
Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Cakap
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Sistem Sosial
5. Kondisi lahiriah

2.2 Jenis, Fungsi dan Tujuan Komunikasi


Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok
A. Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
Mencakup aspek-aspek berupa ;
a.Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting
dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa
mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan
satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata,
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui
kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-
sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau
suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan stres

Komunikasi Organisasi

Menurut Stephen P. Robbins, komunikasi organisasi ini dapat digolongkan menjadi


komunikasi jaringan formal, selentingan, dan mekanisme dengan bantuan komputer yang
digunakan oleh organisasi untuk memudahkan komunikasi.

a. Jaringan kelompok kecil formal

Jaringan organisasi formal ini bisa jadi sangat rumit, karena bisa jadi
mencakup ratusan orang atau puluhan tingkat hierarki. Stephen P. Robbins
menyederhanakan jaringan formal ini kedalam tiga kelompok kecil yang umum yang
masing-masing terdiri dari lima orang. Tiga jaringan ini adalah rantai, roda, dan
semua saluran.

Rantai secara tegas mengikuti rantai komando yang formal. Jaringan ini
hampir sama dengan saluran komunikasi yang mungkin kita temukan dalam
organisasi dengan tiga tingkatan yang kaku. Roda mengandalkan tokoh sentral yang
bertindak sebagai saluran pusat untuk semua komunikasi kelompok. Jaringan ini
merangsang jarinan komunksi yang akan kita temukan dalam tim dengan pemimpin
yang kuat. Jaringan semua saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk
secara aktif untuk saling berkomunikasi. Jaringan semua saluran ini mungkin paling
sering dicirikan dalam praktik yang sering dilakukan oleh tim swa kelola, dimana
semua anggota kelompok bebas memberikan kontribusi dan tidak ada satu orang pun
yang mengambil peran sebagai seorang pemimpin.

b. Selentingan

Selain system formal tersebut, dalam komunikasi dikenal juga system informal
yang disebut dengan selentingan. Meskipun selentingan ini bersifat informal,
tidakberarti selentingan ini bukan merupakan sumber informasi yang penting.
Misalnya survei terbaru menemukan bahwa 75% dari karyawan mendengar pertama
kali ada masalah dari desas desus dalam selentingan.

Selentingan mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:


1) Selentingan tidak dikendalikan oleh manajemen.

2) Selentingan dipersepsikan oleh kebanyakan karyawan sebagai sumber


informasi yang paling dapat dipercaya dan andal daripada informasi formal
yang diumumkan oleh manajemen puncak.

3) Sebagian besar selentingan digunakan untuk melayani kepentingan sendiri


dari orang-orang di dalamnya.

Selentingan merupakan bagian penting dari komunikasi kelompok atau organisasi.


Selentingan menunjukkan kepada para manajer isu-isu yang membingungkan yang dianggap
oleh para karyawan dianggap penting dan memicu kecemasan. Oleh karena itu, selentingan
bertindak sebagai filter dan sebagai mekanisme umpan balik, yang mengumpulkan isu-isu
yang dianggap relevan oleh para karyawan. Dan yang lebih penting lagi yaitu dari perspektif
manajerial, adanya kemungkinan menganalisis informasi selentingan dan meramalkan
arahnya.

c. Komunikasi dengan bantuan komputer.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat


dewasa ini, memungkinkan pula komunikasi dalam organisasi diterapkan melalui
teknologi komputer. Keuntungan yang didapat tentu saja dalam hal kecepatan,
keakuratan, dan kemudahan. Bsekali fasilitas untuk melalkukan komunikasi dengan
bantuan teknologi komputer ini, diantaranya :

1. Elektronik Mail (E-Mail)

E-Mail merupakan surat elektronik menggunakan internet dan diperkaya


dengan teknologi yang dibantu komputer. Banyak manfaat yang bisa diperoleh
dengan menggunakan e-mail ini, yaitu pesan e-mail dapat ditulis, diedit, dan disimpan
dengan cepat. Pesan-pesan yang dikirim melalui e-mail dapat didistribusikan dan
dikirim kepada satu atau ribuan orang hanya dalam satu kali pengiriman. Dan
keuntungan lainnya yaitu biaya yang dikeluarkanpun relatif murah.

Adapun kelemahan dari e-mail adalah berlebihnya informasi yang didapatkan.


Misalnya saja seseorang bisa mendapatkan ratusan bahkan ribuan e-mail hanya dalam
satu hari. Tentu saja ini menjadi kendala tersendiri bagi penggunyanya untuk
membaca, menyaring, dan menanggapi e-mail yang masuk tersebut. Kelemahan
lainnya yaitu kurangnya muatan emosional, yang hanya bisa disampaikan melalui
pesan suara atau melalui tatap muka.

2. Hubungan Internet dan Ekstranet

Internet adalah jaringan informasi privat di seluruh organisasi yang berfungsi


seperti situs web tetapi hanya bisa diakses oleh orang dalam. Dengan menggunakan
jaringan internet ini suatu organisasi dapat berhubungan dengan mudah, cepat, dan
murah baik dengan sesama anggotanya ataupun dengan anggota atau perusahaan-
perusahaan lain dalam menjalankan aktivitas organisasi/kelompoknya.

3. Konferensi Video

Konferensi video adalah perluasan system internet dan ekstranet. Konfeensi


video memungkinkan anggota suatu kelompok/organisasi bertemu dengan anggota
organisasi lain dalam tempat yang berbeda. Gambar yang diperlihatkan dalam video
memungkinkan mereka untuk saling berkomunikasi.

B. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai
pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi:
pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita, data, gambar,
fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi
secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi:
menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu
pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana
anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat
aktif didalam masyarakat.
3. Motivasi:
menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang,
mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan
individu dan kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi:
menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan
persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public,
menyediakan bukti-bukti relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar
masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan
bersama.
5. Pendidikan:
pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual,
pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan
pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan:
menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan
masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang serta
membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan:
memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal, simbol,
suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga,
kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga
masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-
hari, dan lain-lain.
8. Integrasi:
menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk
memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal
dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, yang mana
komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi publik
4. Komunikasi massa

B. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju
oleh pelaku komunikasi. Secara umum Harold D Lasswel menyebutkan bahwa tujuan
komunikasi ada empat, yaitu :
1. Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain,
diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan
lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
2. Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan sikap.
3. Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi mempunyai
harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
4. Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi dapat mencakup
tiga aspek, yakni:
a. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
b. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
c. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.

2.3 Proses Komunikasi


A. Pengertian Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk
juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan
proses komunikasi secara sekunder.
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya)
yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.

b. Proses komunikasi secara sekunder


Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi,
radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).

Langkah-langkah proses komunikasi:


1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada
komunikan.
2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam
bentuk kata-kata ataupun lambang.
3. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media.
4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator.
5. Komunikan memberi tanggapan

Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;


A. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada
komunikan untuk memberi respon.
Keuntungan:
1. Lebih cepat dan efisien
2. Dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak
mempunyai kesempatan
3. Dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat mengetahui
secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator
Kelemahan:
1. Tidak memberi kepuasan kepada komunikan
2. Memberikan kesan otoriter
3. Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan

B. Komunikasi dua arah (two ways communication)


Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal,
horisontal dan diagonal.
1. Komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan
2. Komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang mempunyai
tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
3. Komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat,
kedudukan dan wewenang yang berbeda.
Keuntungan:
a. Ada dialog
b. Informasi lebih jelas, akurat dan tepat
c. Memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
d. Menghindari kesalahpahaman
Kelemahan:
a. Informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
b. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
c. Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang,
sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif
d. Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada
relevansinya dengan masalah yang sebenarnya

C. Komunikasi ke segala arah


Berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi.
Contoh : diskusi

B. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES KOMUNIKASI


Tahap-tahap dalam proses komunikasi secara sistematis dapat digambarkan sebagi berikut
:

1. Penginterpretasian

Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan
ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.

2. Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan
abstrak menjadi konkret.

3. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim
lambang komunikasitransmitter, alat pengirim pesan. dengan peralatan jasmaniah yang
disebut

4. Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga
pesan diterima oleh komunikan.

5. Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan


jasmaniah komunikan.

6. Penyandian balik

Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).

7. Penginterpretasian

Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan
dalam bentuk pesan.

Tahap tahap komunikasi yang terespon tindakan yaitu :

1. Ideasi adalah tahap penciptaan ide (gagasan atau pesan) oleh komunikator
2. Encording adalah tahap komunikator menyampaikan ide atau pesan berupa lambang-
lambang yang dapat dimengerti oleh komunikan
3. Transmitting adalah tahap pengiriman ide atay pesan yang telah disusun berupa
lambang-lambang yang mengandung pengertian melalui media komunikasi yang ada
4. Decording adalah tahap komunikan menafsirkan lambang-lambang yang mengandung
pengertian kedalam istilah yang pernah diketahui dari pengalamannya sendiri
5. Tindaka adalah tahap terakhir dalam proses komunikasi berupa tindakan yang
dilakukan komunikan karena respon atau tanggapan terhadap pesan-pesan yang
diterimanya.
2.4 Komunikasi Efektif

A. Pengertian Komunikasi efektif


Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
( attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide,
kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai
dengan harapan .
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik
antara pemberi dan penerima pesan.

B. Proses komunikasi efektif


Suksesnya proses komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang efektif
tentu saja dipengaruhi oleh banyak factor baik itu factor komunikator maupun dari
komunikan. Faktor dipengaruhi antara lain :
1. Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian
komunikan. Untuk meracang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya sebagai
komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu
komunikator harus mempunyai kemampuan sebagai penyampai pesan yang menarik dan
mudah dipahami.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. Sebaiknya pesan disampaikan
dengan beberapa metode dan tidak hanya secara lisan. Pesan yang disampaikan dengan
melibatkan beberapa panca indera misalnya dapat dilihat, didengar, diraba akan lebih mudah
dimengerti daripada pesan itu hanya disampaikan secara lisan.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Jadi pesan harus sesuai harapan atau sesuai kebutuhan
penerima pesan. Pesan yang disampaikan akan terasa membosankan dan tidak ada arti bagi
penerima pesan apabila pesan itu tidak dibutuhkan.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan dimana komunikan
digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki. Solusi pemecahan
masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar dari masalahnya.
5. Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian
komunikan. Untuk meracang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya sebagai
komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu
komunikator harus mempunyai kemampuan sebagai penyampai pesan yang menarik dan
mudah dipahami.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila memenuhi 3 hal berikut :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan tindak lanjuti
dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindak lanjuti pesan yang dikirim

C. Unsur-unsur komunikasi efektif


Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan
unsure-unsur dari komunikasi, yaitu :

1. Komunikator ( pandai menggunakan bahasa, intonasi, symbol dan mimic yang menarik,
simpati dan empati dari komunikannya)
2. Pesan ( cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh komunikan
3. Media ( sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan)
4. Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses komunikasi
5. Komunikan (latar belakang dan lain-lain)
6. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan)
Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan
agar dapat menjadi komunikasi efektif.
D. Prinsip Dasar Komunikasi Efektif
1. Respect (respek)
Respect adalah perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda
menghargai lawan bicara sama halnya menghargai diri sendiri. Prinsip menghormati ini harus
selalu anda pegang dalam berkomunikasi.
2. Empaty (empati)
Empaty adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah
dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga
komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara anda.
3. Audible (dapat didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :
Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari
bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
Kedua, sampaikan yang penting.pastikan yang penting. Sederhanakan pesan anda. Langsung
saja pada inti persoalan
Ketiga, gunakan bahasa tubuh anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi
badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara anda. Tunjukan kesejatian anda dengan
mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh.karena analogi sangat membantu dalam
menyampaikan pesan.
4. Clarity (klariti)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya
salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang
mereka terima.
5. Humble (rendah hati)
Sikap rendah hatianda rendah diri, rendah hati memberi kesempatan kepada orang lain untuk
berbicara terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar yang baik bentuk.

E. Bentuk Komunikasi Efektif


1. Komunikasi verbal efektif
a. Berlangsung secara timbal balik
b. Makna pesan ringkas dan jelas
c. Bahasa mudah dipahami
d. Cara penyampaian mudah diterima
e. Disampaikan secara tulus
f. Mempunyai tujuan yang jelas
g. Memperlihatkan norma yang berlaku
h. Disertai dengan humor
2. Komunikasi Non Verbal
Yang perlu diperhatiakan dalam berkomunikasi nonverbal adalah :
a. Penampilan fisik
b. Sikap tubuh dan cara berjalan
c. Ekspresi wajah
d. Sentuhan

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Efektif


a. Berkomunikasi pada suasana yang menguntungkan
b. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat dipihak komunikan
d. Pesan dapat menggugah dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward dipihak komunikan

F. Hambatan Komunikasi Yang Efektif


Stephen P. Robbins (2006), mengatakan bahwa ada enam hal yang dapat
menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif, yaitu:

1. Penyaringan

Hambatan yang pertama dalam komunikasi adalah penyarngan. Penyaringan


merupakan suatu proses komunikasi dimana tidak semua informasi disampaikan.
Hanya informasi yang dirasa perlua dan menguntungkan saja yang disampaikan.
Tetapi sekiranya informasi itu akan mendatangkan kerugian maka onformasi tersebut
tidak seutuhnya atau bahkan tidak sama sekali disampaikan.

Sebab utama dari penyaringan adalah karena adanya jumlah lelvel dalam
struktur organisasi. Semakin vertical level dalam hierarki organisasi, semakin banyak
terjadinya peluang penyaringan. Factor-faktor seperti ketakutan menyampaikan kabar
burukdan keinginan untuk menyenangkan atasan sering menyebabkan seseorang
untuk memberi informasimengenai apa yang mereka pikiringin didengarkan oleh
atasan mereka. Kondisi seperti ini mendistorsi komunikaso ke atas.

2. Persepsi selektif

Biasanya penerima dalam proses komunikasi secara selektif menerima dan


mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan
karakteristik personal lainnya. Para penerima juga menjelaskan minat dan harapan
mereka ke dalam proses komunikasi. Dengan adanya persepsi selektif ini
memungkinkan bagi kita untuk tidak melihat realitas tetapi menafsirkan apa yang kita
lihat dan menyebutnya sebagai realitas.

3. Informasi berlebih

Dalam proses komunikasi adakalanya seseorang menambah atau mengurangi


informasi yang diddapat dan disampaikannya. Hal ini dikarenakan kapasitas
seseorang untuk mengolah data terbatas. Sehingga ketika informasi yang diterima
oleh seseorang melebihi kapasitasnya yang dapat mereka pilah dan gunakan maka
orang akan cenderung menyeleksi, mengabaikan, melewati, atau melupakan informasi
tersebut atau menghentikan pengolahan sampai situasi berlebih itu lewat. Tidak peduli
apakah akibatnya kehilangan informasi ataupun komunikasi yang efektif.

4. Emosi

Emosi dapat mempengaruhi komunikasi. Misalnya pesan yang diterima


seseorang ketika ia sedang marah atau kesal dibandingkan dengan ketika ia sedang
senang atau ceria akan berbeda tingkat keefektifan komunikasinya.

5. Bahasa

Dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari, kerap kali ada kata yang bisa
mengandung banyak makna ketika diucapkan. Usia, pendidikan, dan latar belakang
budaya merupakan tiga dari variable-variabel yang begitu mempengaruhi bahasa yang
digunakan seseorang dan definisi yang diberikan ke kata-kata itu.

Dalam sebuah organisasi biasanya terdiri dari anggota yang berbeda-beda,


baik latar belakang pendidikan, budaya, dan usianya. Kemudian mereka juga dibagi-
bagi kedalam beberapa hierarki organisasi sesuai dengan spesialisasinya masing-
masing. Masalah dalam memahami penggunaan bahasa ini adalah anggota organisasi
biasanya tidak tahu bagaimana orang yang dia ajak berinteraksi telah memodofikasi
bahasa itu. Para pengirim cenderung berasumsi bahwa kata-kata dan istilah-istilah
yang mereka gunakan adalah sama, baik bagi dirinya maupun bagi penerima
informasi tersebut. Tentu saja hal semacam ini dapat menjadikan komunikasi menjadi
tidak efektif.

6. Kegelisahan komunikasi

Menurut Stephen P. Robbins (2006), diperkirakan 5-20% dalam populasi


menderita kegelisahan atau kecemasan dalam melakukan komunikasi. Seringkali
orang merasa takut ketika berbicara di depan umum. Mereka mengalami ketegangan
dan kecemasan yang tidak pada tempatnya baik dalam komunikasi lisan maupun
tulisan. Berbagai studi menunjukkan bahwa orang seperti itu selalu menghindari
situasi yang menuntut mereka terlibat dalam komunikasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada


komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan
menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya.
Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA
Robbins.Stephen.P.2003.Perilaku.Organisasi.Jilid.2:Indeks

https://www.google.com/search?q=makalah+tentang+komunikasi+efektif&ie=utf-8&oe=

http://hasmunfamily.blogspot.co.id/2014/10/makalah-proses-dan-tahapan-komunikasi.html

http://alibabang.blogspot.co.id/2015/11/makalah-proses-komunikasi.html

http://tugasperkuliahannih.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html

Vous aimerez peut-être aussi