Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Muhammad Syakur
Nama Wahana : RSUD Rantau Prapat
Topik : Asma
Tanggal (kasus) : 28 Juni 2016
Nama Pasien : HL No. RM :
Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. H. Nauli Asdam Simbolon
Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja o Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :
Tujuan :
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data Pasien : Nama : HL Nomor Registrasi :
Nama Klinik : Telp : Terdaftar Sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis : Asma/ Sesak nafas (+) hal ini dialami 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas dipengaruhi
cuaca dingin dan debu. Batuk (+) dahak (+) berwarna putih , darah (-). berat badan tidak naik walaupun makan banyak (-),
keringat malam (-), demam (-). Os mempunyai riwayat asma selama 10 tahun ini.
2. Riwayat Pengobatan : Fenoterol inhaler
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit : Asma (10 tahun)
4. Riwayat Keluarga : Tidak Jelas
5. Riwayat Pekerjaan : Pensiun PNS
6. Kondisi Lingkungan Sosisal dan Fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) : -
7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) : -
8. Lain-lain (PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan
FASILITAS WAHANA) :
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 100 x/i
Napas : 28 x/i
Suhu : 36,8 C
Status Lokalisata : Kepala : Mata : Konj. Palp. Inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : Benjolan kenyal, permukaan rata, nyeri (-), ukuran 0.5x0.5 cm
Thorax : I : Simetris fusiformis, otot bantu pernafasan (+)
P : SF ka= ki
P : Sonor
A : Bronkial, ST : (+)
Abdomen : I : Simetris
P : Soepel
P : Timpani
A : Peristaltik (+)
Extremitas : Tidak dijumpai kelainan
Subjective
Pasien laki laki,70 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas, hal ini dialami os sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak
nafas berhubungan dengan cuaca dingin dan debu. Batuk (+) dahak (+) berwarna putih, darah (-). Riwayat demam (-). Penuruna berat
badan walaupun makan banyak (-) Riwayat keringat malam disangkal oleh os. Riw. Merokok (-)
Objective
Dari pemeriksaan fisik, os terlihat sesak nafas dengan respiratory rate 28 x/i, os terlihat bernafas dengan menggunakan otot
bantuan pernafasan. Dijumpai bunyi wheezing pada pernafasan os.
Assessment
Asma bronkial adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hiperaktivitas
brokus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat
di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Asma bersifat
fluktuatif (hilang timbul) artinya dapat tenang tanpa gejala tidak mengganggu aktifitas tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala ringan
sampai berat bahkan dapat menimbulkan kematian. Faktor risiko asma terdiri dari faktor genetik, yaitu meliputi, atopi, hiperaktivitas,
jenis kelamin, dan ras. Kemudian, faktor lingkungan yang meliputi, alergen, makanan, obat-obatan, bahan yang mengiritasi seperti
parfum, emosi, asap rokok, polusi udara, aktivitas, perubahan cuaca,dan lingkungan kerja. Penatalaksaaan penunjang yang dapat
membantu diagnosis asma adalah spirometri, peak flow meter, bronkodilator, uji provokasi bronkus, uji alergi, dan foto thoraks untuk
menyingkirkan diagnosis banding penyakit lain.
Dari anamnesis, didapati keluhan sesak nafas yang dialami 2 jam sebelum masuk rumah saki. Sesak nafas berhubungan dengan
cuaca dingin dan debu. Hal ini sesuai dengan teori yang didapati, bahwa salah satu faktor risiko asma yaitu faktor alergen dan cuaca.
Batuk (+) dahak (+) berwarna putih. Batuk juga merupakan salah satu manifestasi kinis. Pada pemeriksaan fisik, dijumpai bunyi
mengi pada saluran pernafasan, yang merupakan manifestasi klinis asma. Maka os didiagnosis sementara dengan Asma Bronkial.
Plan
Diagnosis : Asma Bronkial
Pengobatan :
1. Penatalaksanaan asma akut
Serangan akut adalah episodik perburukan pada asma yang harus diketahui oleh pasien. Penilaian beratnya serangan
berdasarkan riwayat serangan termasuk gejala, pemeriksaan fisik dan sebaiknya pemeriksaan faal paru, untuk selanjutnya
diberikan pengobatan yang tepat dan cepat.
Pada serangan asma obat-obat yang digunakan adalah :
bronkodilator (2 agonis kerja cepat dan ipratropium bromida)
kortikosteroid sistemik