Vous êtes sur la page 1sur 3

ASKEP RUBELLA

A. DEFENISI

Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit anak menular yang lazim biasanya
ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak (rubeola) ringan atau
demam skarlet, dan pembesaran serta riveri limfonodi pascaoksipital, retroaurikuler, dan
servikalis posterior. Campak Jerman atau rubela ini biasanya hanya menyerang anak-anak
sampai usia belasan tahun. Tapi, bila penyakit ini menyerang anak yang lebih tua dan dewasa,
terutarna wanita dewasa, infeksi kadang-kadang dapat berat, dengan manifestasi keterlibatan
sendi dan purpura. Dan bila penyakit ini menyerang ibu yang sedang mengandung dalam tiga
bulan pertama, bisa menyebabkan cacat bayi waktu dilahirkan.

B. ETIOLOGI

Rubella disebabkan oleh virus yang mengandung RNA pleomorfik, yang sekarang
didaftar pada famili Togaviridae, genus Rubivirus. Virus ini sferis, berdiameter 50-60 nm, dan
berisi asam ribonukleat helai-tunggal. Selama penyakit klinis virus berada dalam sekresi
nasofaring, darah, tinja, dan urin. Virus telah ditemukan dari nasofaring 7 hari sebelum
eksantem, dan 7-8 hari sesudah menghilangnya. Penderita dengan penyakit subklinis juga
infeksius.

C. PATOFISIOLOGI

Daerah utama yang terinfeksi oleh rubella adalah nasofaring kemudian menyebar ke
kelenjar getah bening secara cepat dan viremia. Ruam nampak akibat titer serum antibody
meningkat dan mempengaruhi antigen-antibodi dan berinteraksi di kulit. Virus telah dapat
ditemukan diseluruh kulit baik yang terlibat maupun yang tidak selama masa infeksi, dan
penyebarannya karena factor lain yang mungkin berperan dalam patogenesis eksantem. Antibody
HAI mencapai puncaknya pada hari 12 14 setelah timbulnya ruam dan akan kembali stabil
setelah kira-kira 2 minggu kemudian.

D. GEJALA KLINIS

Keluhan yang dirasakan biasanya lebih ringan dari penyakit campak. Bercak-bercak
mungkin juga akan timbul tapi warnanya lebih muda dari campak biasa. Biasanya, bercak timbul
pertama kali di muka dan leher, berupa titik-titik kecil berwarna merah muda. Dalam waktu 24
jam, bercak tersebut menyebar ke badan, lengan, tungkai, dan warnanya menjadi lebih gelap.
Bercak-bercak ini biasanya hilang dalam waktu 1 sampai 4 hari.

Masa inkubasi adalah 14-21 hari. Tanda yang paling khas adalah adenopati retroaurikuler,
servikal posterior, dan di belakang oksipital. Enantem mungkin muncul tepat sebelum mulainya
ruam kulit. Ruam ini terdiri dari bintik-bintik merah tersendiri pada palatum molle yang dapat
menyatu menjadi warna kemerahan jelas pada sekitar 24jam sebelum ruam.

Eksantemnya lebih bervariasi daripada eksantem rubeola. Eksantem pada muka dan
menyebar dengan cepat. Evolusinya begitu cepat sehingga dapat menghilang pada muka pada
saat ruam lanjutannya muncul pada badan. Makulopapula tersendiri ada pada sejumlah kasus;
ada juga daerah kemerahan yang luas yang menyebar dengan cepat ke seluruh badan, biasanya
dalam 24 jam. Ruam dapat menyatu, terutama pada muka. Selama hari kedua ruam dapat
mempunyai gambaran sebesar ujung jarum, terutama di seluruh tubuh, menyerupai ruam demam
scarlet. Dapat terjadi gatal ringan. Erupsi biasanya jelas pada hari ke 3.

Mukosa faring dan konjungtiva sedikit meradang. Berbeda dengan rubeola, tidak ada
fotofobia. Demam ringan atau tidak selama ruam dan menetap selama 1, 2 atau kadang-kag 3
hari. Suhu jarang melebihi 38oC (101oF). Anoreksia, nyeri kepala, dan malaise tidak biasa.
Limpa. sering sedikit membesar. Angka sel darah putih normal atau sedikit menurun,
trombositopeni jarang, dengan atau tanpa purpura. Terutama pada wanita yang lebih tua dan
wanita dewasa, poliartritis dapat terjadi dengan artralgia, pembengkakan, nyeri dan efusi tetapi
biasanya tanpa sisa apapun. Setiap sendi dapat terlibat, tetapi sendi-sendi kecil tangan paling
sering terkena. Lamanya biasanya beberapa hari; jarang artritis ini menetap selama berbulan-
bulan. Parestesia juga telah dilaporkan. Pada satu epidemi orkidalgia dilaporkan pada sekitar 8%
orang laki-laki usia perguruan tinggi yang terinfeksi.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Hipertermi b/d penyakit yang dialami


2. Ketidak efektifan jalan napas : ketidak mampuan mengeluarkan secret b/d
penumpukan secret pada nasofaring
3. Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili
4. Kekurangan volume cairan tubuh b/d demam, diare, muntah

Vous aimerez peut-être aussi