Vous êtes sur la page 1sur 38

BAB I

PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang dapat memberikan kontribusi
terhadap upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.Upaya tersebut
dilaksanakan dengan fungsi perawat secara mandiri maupun kolaborasi, untuk mencapai
tujuan bersama yaitu pencegahan penyakit dan kecacatan, perawatan pada gangguan
kesehatan, peningkatan ke arah kondisi kesehatan yang optimal bagi individu, kelompok dan
masyarakat.Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit, yang memberikan pelayanan langsung pada masyarakat pelanggan rumah sakit /
customer secara terus menerus dan berkesinambungan.Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tuntunan dan harapan masyarakat yang semakin tinggi
terhadap kualitas pelayanan, maka pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan
selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu, untuk memberikan kualitas pelayanan bagi
masyarakat pengguna jasa.
Bidang keperawatan sebagai organisasi struktural profesi keperawatan di rumah sakit Umum
Bhakti Rahayu, berusaha menyediakan dan meningkatkan sistem yang kondusif bagi
terlaksananya pelayanan keperawatan yang berkualitas. Hal tersebut membutuhkan
pengelolaan yang profesional, dengan dukungan data dan pengetahuan keperawatan yang up
to date.Oleh karena itu, Bidang keperawatan Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu sebagai
pengelola profesi keperawatan, bertanggungjawab terhadap terciptanya pelayanan yang
berkualitas dengan terus menerus meningkatkan SDM Keperawatan yang profesional.Untuk
mendukung operasional kerja, bidang keperawatan menyusun Pedoman Kerja sebagai acuan
yang jelas baik secara konsep maupun teknis pelaksanaan program-program bidang
keperawatan, sehingga diharapkan dapat mewujudkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan serta harapan masyarakat pengguna jasa
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu.
BAB II
FALSAFAH DAN TUJUAN

A. Visi
Rumah Sakit rujukan di wilayah priangan timur dengan pelayanan prima
B. Misi

1. Mengembangkan kualitas asuhan keperawatan komprehensif secara profesional


dengan mengutamakan keselamatan pasien

2. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang berorientasi pada pelanggan melalui


pelayanan keperawatan yang ramah, sepenuh hati, santun dan jujur.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia keperawatan

4. Mengupayakan tersedianya fasilitas keperawatan yang dikembangkan sesuai


kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Mengupayakan terwujudnya kesejahteraan tenaga keperawatan.

C. Falsafah & Tujuan Bidang Keperawatan


1. Falsafah

Pelayanan keperawatan adalah merupakan pemberian asuhan keperawatan bagi setiap


umat manusia dengan memperhatikan respon manusia dan bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan , mencegah penyakit, membantu penyembuhan,
memulihkan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab serta tanggung gugat
berdasarkan standar praktek keperawatan .

Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang ditujukan kepada


individu, keluarga dan kelompok. Memandang manusia sebagai mahluk yang utuh dan
unik, memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial-spritual , memiliki harkat martabat yang
harus dijunjung tinggi dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama dan status
sosial ekonomi.
Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota
tim kesehatan dan klien

Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah


melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahapan sesuai standar
asuhan keperawatan

Pembinaan dan pengembangan staf perlu dilaksanakan sejalan dengan perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Tujuan Bidang Keperawatan


A. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan komprehensif dan profesional berdasarkan
standar dan etik profesi dengan mengutamakan keselamatan pasien.
B. Tujuan Khusus Bidang keperawatan

1. Terselengganya pelayanan keperawatan yang berkualitas dan berkesinambungan


sesuai SAK dan SOP yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan pasien.

2. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.

C. Tujuan Khusus Unit Keperawatan


1) Tujuan IGD
Terlaksananya pelayanan keperawatan dengan memperhatikan respon time untuk
menurunkan angka kematian, angka kesakitan serta angka kecatatan pada kondisi gawat
darurat
2) Tujuan Kamar Bedah
Terlaksananya pelayanan keperawatan aman dan nyaman serta menghindari komplikasi baik
pre operasi, intra operasi dan pasca operasi.
3) Tujuan Ruang Rawat HCU
Terlaksananya pelayanan keperawatan pada pasien kritis sesuai SAK dan SPO dengan
ketrampilan penguasaan alat khusus untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan.
4) Tujuan Ruang Rawat Inap
a) Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif kepada pasien penyakit dalam
dan bedah sesuai SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b) Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif sesuai kebutuhan tumbuh
kembang anak , keterlibatan keluarga dengan memperhatikan atraumatik care dan
meminimalisasi dampak hospitalisasi.
5) Tujuan Ruang Kebidanan dan Perinatologi
a) Terlaksananya pelayanan keperawatan secara komprehensif sesuai dengan SAK dan
SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien pre, intra dan post partum dan pasien
obstretri ginekologi
b) Terlaksananya pelayanan keperawatan dan kebidanan dengan kegawatdaruratan
maternal neonatal secara cepat, tepat dan aman untuk menurunkan angka kesakitan,
angka kematian dan kecacatan pada ibu dan bayi
c) Terlaksananya pelayanan keperawatan neonatus level 1 dan level 2 sesuai dengan
SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien untuk menurunkan angka
kematian bayi
D. Strategi

1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan


kebidanan di seluruh ruang perawatan.

2. Berkoordinasi dengan kepala bagian SDM untuk pemenuhan kebutuhan tenaga


perawat dan bidan di seluruh ruang perawatan.

3. Memperkirakan tuntutan kebutuhan pelayanan keperawatan dan mengusulkan


kebijakan dan prosedur untuk menjaga stabilitas kemampuan staf.

4. Menerapkan falsafah, tujuan, standar asuhan keperawatan dan kebidanan dan standar
operasional prosedur dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan yang mengacu pada
Visi Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu

5. Menetapkan dan mengoptimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yang


mendukung pelayanan keperawatan di seluruh ruang perawatan.

6. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan dalam asuhan


keperawatan dan kebidanan.
7. Mengembangkan metode kerja bagi tenaga keperawatan sehingga dapat bekerja sama
dengan staf lain.

8. Menyusun perencanaan pelayanan keperawatan sesuai dengan wewenang dan


tanggung jawab bidang keperawatan.

9. Membimbing, membina, mengawasi dan mengevaluasi sikap, pengetahuan dan


keterampilan seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu

10. Melaksanakan program orientasi, mobilisasi dan rotasi/ mutasi seluruh perawat di
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu.

11. Melaksanakan program pengembangan dan pendidikan yang berkesinambungan bagi


tenaga keperawatan baik secara formal maupun non formal.

E. Kebijakan Pencapaian Visi dan Misi


1.Sasaran
Menerapkan sikap Profesionalisme dalam seluruh kegiatan pelayanan keperawatan
baik dalam sikap pelayanan individu maupun dalam sistem pelayanan.
2.Optimalisasi Pilar Fungsional
Pembenahan Organisasi Tata Kerja Bidang Keperawatan dengan pembuatan dan
Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja (ORTAK), pedoman kerja, Standar Etik
Keperawatan, Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dan Standar Prosedur
Operasional (SPO), standar logistik keperawatan, sehingga tercipta mutu pelayanan
keperawatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan kepada klien
melebihi apa yang diharapkannya.
3.Optimalisasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Mengembangkan kualitas SDM Keperawatan melalui peningkatan pengetahuan baik
secara formal maupun non formal yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan
dan memberikan rangsangan yang sifatnya positif yang dapat menumbuhkan motivasi
kerja yang tinggi.
4.Optimalisasi Proses Pelaksanaan
Sosialisasi standar pelayanan dan standar praktek keperawatan secara intensif di
setiap unit kerja di lingkungan keperawatan dan pembenahan sistem yang dirasakan
mengganggu proses pelayanan.
F. Rencana Strategis Pencapaian Misi, Falsafah, dan Tujuan
Upaya untuk pencapaian Visi Rumah Sakit dan Misi, Falsafah & Tujuan Bidang
Keperawatan, dilakukan melalui perencanaan program kerja tahunan yang mengacu pada
rencana program jangka panjang (3 tahun).

BAB III
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
A. Struktur Organisasi Bidang Keperawatan.
Struktur Organisasi Bidang Keperawatan merupakan bagian dari Srtuktur Organisasi Rumah
Sakit Umum Bhakti Rahayu (gambar terlampir). Kepala Sub.Sie Keperawatan bertanggung
jawab kepada Kepala Seksie Pelayanan dan SDM.
Kepala Bidang Keperawatan membawahi :
1. Kepala Ruang Perawatan Rawat Inap
2. Kepala Ruang Kebidanan dan Perinatologi
B.Uraian Tugas
1. Kepala Bidang Keperawatan
a. Nama Jabatan
Kepala Sub Sie Keperawatan
b. Atasan Langsung
Kepala Seksie Pelayanan dan SDM
c. Pengertian
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu.
C. Persyaratan Jabatan :

1. Lulusan S1 Kep NS dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun/D3 Kep degan


pengalaman kerja minimal 5 tahun

2. Pernah menduduki jabatan struktural

3. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen dan Rumah Sakit

4. Mempunyai sertifikat Manajemen Keperawatan dan kursus kepemimpinan

5. Mempunyai kemampuan kepemimpinan

6. Mampu melaksanakan koordinasi dengan semua Bidang, Bagian dan staf dibawahnya

7. Berstatus pegawai tetap Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu

8. Mempunyai Loyalitas tinggi

9. Berkepribadian baik, berwibawa

10. Sehat jasmani dan rohani

D. Tanggung jawab

Secara struktural Kepala Sub Seksie Keperawatan bertanggung jawab kepada kepala seksie
pelayanan dan SDM terhadap hal-hal:

1. Kebenaran program pengembangan staf tenaga keperawatan

2. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan

3. Kebenaran dan ketepatan dalam mengusulkan mutasi tenaga keperawatan


4. Kebenaran dan ketepatan penempatan kebutuhan tenaga keperawatan

5. Kebenaran dan ketepatan telaah staf yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan

6. Keobjektifan dan kebenaran penilaian pekerja tenaga keperawatan

7. Kesesuaian rencana kegiatan kursus penyegaran dan kegiatan ilmiah

8. Kelancaran kegiatan orientasi tenaga keperawatan yang baru

9. Kebenaran dan ketepatan rancangan standar pelayanan / asuhan keperawatan

10. Kebenaran dan ketepatan protap/SPO pelayanan keperawatan

11. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan

12. Kebenaran dan ketepatan saran dan bahan pertimbangan kepala Wa.Dir / Direktur RS
sebagai atasan

13. Kebenaran dan ketepatan anggaran bidang keperawatan

14. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan peralatan keperawatan

15. Kebenaran dan ketepatan penggunaan peralatan keperawatan

16. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa institusi


pendidikan keperawatan

E. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sub Sie Keperawatan mempunyai wewenang antara
lain:

1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas keperawatan

2. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan (sesuai kebijakan Rumah Sakit)

3. Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan


peralatan keperawatan
4. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan

5. Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi wewenang Kepala Sub
Sie Keperawatan

6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang berkaitan dengan
pelayanan keperawatan.

F. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:

1. Merencanakan program kerja Bidang Keperawatan

2. Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan baik jumlah dan kualifikasi di seluruh


ruang perawatan

3. Merencanakan sistem seleksi, orientasi, bimbingan dan pengawasan tenaga


keperawatan di seluruhruang keperawatan .

4. Merencanakan program pengembangan staf tenaga keperawatan (mutasi/rotasi, diklat,


uji kompetensi)

5. Merencanakan sistem pembinaan etik profesi perawat dan bidan.

6. Merencanakan program sosialisasi dan bimbingan standar asuhan keperawatan dan


kebidanan dan sistem pendokumentasian & SOP keperawatan.

7. Merencanakan program pengendalian & peningkatan mutu asuhan keperawatan dan


kebidanan serta keselamatan pasien.

8. Merencanakan sistem pengawasan dan penilaian pelaksanaan asuhan keperawatan dan


kebidanan sesuai standar di seluruhruang keperawatan .

9. Merencanakan standar logistik keperawatan dan kebidanan di seluruh ruang


keperawatan .

10. Merencanakan program efisiensi di seluruh ruang keperawatan


b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :

1. Membimbing Kepala Ruang perawatan untuk terlaksananya asuhan keperawatan


paripurna dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di
rumah sakit

2. Melaksanakan program orientasi bagi perawat baru yang akan bekerja di rumah sakit

3. Melaksanakan program orientasi bagi siswa/mahasiwa pendididkan keperawatan yang


menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek

4. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Kepala Ruangan secara berkala atau sewaktu-
waktu diperlukan

5. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksie pelayanan dan SDM Kepala Bagian
Umum dan Marketing untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di rumah sakit

6. Melaksanakan koordinasi dengan institusi pendidikan keperawatan untuk menunjang


kelancaran program bimbingan khususnya yang menggunakan rumah Sakit sebagai
lahan praktek.

7. Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga perawatan dan peralatan yang
diajukan kepala ruangan. Hasil analisa tersebut untuk menyusun perencanaan
tahunan/semester kebutuhan tenaga maupun peralatan.

8. Mengatur jadwal dinas, pengawas hari libur sore dan malam hari sebagai pengganti
Kepala Bidang

9. Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan di rumah sakit.

10. Mendelegasikan tugas kepada kepala ruangan bila berhalangan hadir.

11. Bekerja sama dengan bidang Diklat rumah sakit untuk menyelenggarakan kegiatan
program pengembangan staf (PKB)

12. Menyususn instrument penilaian pendayagunaan tenaga keperawatan dan peralatan


13. Melaksanakan penempatan tenaga keperawatan atas dasar usulan Kepala ruangan /Ka
instalasi terkait

14. Melaksanakan mutasi baik pengelola maupun pelaksana keperawatan koordonasi


dengan tenaga keperawatan, Koordinator Ruangan /Ka instalasi terkait

15. Melaksanakan bimbingan kepada tenaga keperawatan terhadap penerapan SPO dan
tata tertib palayanan keperawatan

16. Memotivasi kepada tenega keperawatn untuk meningkatkan semangat kerja, dengan
membuat usulan penghargaan atas prestasi kerja kepada Kepala seksie pelayanan dan
SDM (reward system) , berupa piagam penghargaan , kesempatan study banding di
dalam negeri.

17. Mengumpulkan dan menganalisa data tantang pelaksanaan asuhan keperawatan,


ketenagaan dan peralatan untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan
keperawatan

18. Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga perawatan yang ada di
Unit/Instalasi

19. Menyusun tata tertib palayanan / asuhan keperawatan sesuai dengan peraturan dan
tata tertib Rumah sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar

20. Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang diselenggarakan di
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar

21. Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh kepala
ruangan untuk disampaikan kepada kepala seksie pelayanan dan SDM

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian :

1. Mengawasi mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan tata tertib dan
etika profesi keperawatan koordinasi dengan Kepala ruangan.
2. Mengawasi mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan secara
efektif dan efisien.

3. Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga keperawatan koordinasi dengan Kepala


ruangan.

4. Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan system/mekanisme


pendidikan keperawatan /pendidikan tenaga kesehatan lain yang menggunakan rumah
sakit sebagai lahan praktek.

5. Mengawasi mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara efektif dan


efisien

6. Berperan serta dalam pelaksanaan penilaian mutu pelayanan asuhan keperawatan


koordinasi dengan komite keperawatan/ panitia keperawatan di rumah sakit

7. Melaksanakan supervisi secara berkala/sewaktu-waktu ke ruang rawat agar tujuan


pelayanan keperawatan yang di inginkan dapat tercapai. Supervisi ini dilakukan
secara mandiri atau bersama dengan Kepala ruang perawatan.

C.Tata Kerja Bidang Keperawatan


Tata kerja Keperawatan di dasarkan kepada Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Bhakti Rahayu Denpasar yang menjalankan fungsi penyediaan, pemeliharaan, pengendalian,
pemantauan dan penilaian terhadap SDM Keperawatan dan standar pelayanan keperawatan.
Setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan keperawatan berusaha diselesaikan sesuai
dengan jenis permasalahan yang ada, jika tidak bisa diselesaikan di struktur paling bawah
dapat diselesaikan secara berjenjang sampai ke level kepala Sub Sie Keperawatan. Dan jika
memerlukan kebijakan yang lebih tinggi bidang keperawatan meminta saran atau masukan
dari Kepala Seksie pelayanan dan SDM.
Secara operasional hubungan kerja dengan bidang dan instalasi lain dalam melaksanakan
kegiatan di lingkungan keperawatan, dapat diselesaikan secara struktural atau fungsional
yang melibatkan seluruh unsur yang terkait.Untuk hal-hal yang berhubungan dengan lintas
sektor yang melibatkan bidang dan instalasi yang ada di lingkungan Rumah Sakit Umum
Bhakti Rahayu Denpasar dapat diselesaikan melalui jalur koordinasi sesuai dengan
kewenangannya.
D. Kebijakan Pengelolaan Bidang Keperawatan
Kebijakan Pengelolaan Bidang Keperawatan berdasarkan kepada kebijakan yang
dikeluarkan oleh Direksi Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar yang berkaitan
dengan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.Dalam pelaksanaan kegiatan pejabat
struktural yang ada di bawah lingkup Sub seksie Keperawatan mempunyai tanggung jawab
dan kewenangan untuk mengelola kegiatannya sesuai dengan lingkup jabatannya dan dapat
melakukan koordinasi dengan pejabat struktural lainya yang ada di lingkungan Bidang
Keperawatan

BAB IV
STAF DAN PIMPINAN

A. Kualifikasi Staf & Pimpinan Bidang Keperawatan


1. Kepala Sub Sie Keperawatan

1. Lulusan S1 Kep Ns dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun

2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun


3. Pernah menjabat Kepala Seksi Keperawatan

4. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen dan perumahsakitan

5. Mempunyai sertifikat Manajemen Keperawatan dan kursus kepemimpinan

6. Mempunyai kemampuan kepemimpinan

7. Mampu melaksanakan koordinasi dengan semua Bidang, Bagian dan sataf


dibawahnya

8. Berstatus pegawai tetap Rumah Sakit UMUM BHAKTI RAHAYU

9. Mempunyai Loyalitas tinggi

10. Berkepribadian baik, berwibawa

11. Sehat jasmani dan rohani

2. Kepala Ruang Rawat Inap

1. Lulusan S1 Kep Ns dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun

2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun

3. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim

4. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

5. Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal dan PPGD

6. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor dan staf
dibawahnya

7. Berstatus pegawai tetap rumah sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar

8. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
9. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

10. Sehat jasmani dan rohani

3. Kepala Ruang Rawat Kebidanan dan perinatologi

1. Lulusan D3 Kebidanan atau D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana


kebidanan minimal 3 tahun.

2. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim

3. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

4. Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal, Asuhan


Persalinan Normal, Tekhnik Resusistasi Neonatus, Management Laktasi, dan kegawat
daruratan Maternal-Neonatal.

5. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor dan staf
dibawahnya

6. Berstatus pegawai tetap rumah sakit Umum Bhakti Rahayu

7. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

8. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

9. Sehat jasmani dan rohani.

4.Kepala Ruang HCU

1. Lulusan S1 Kep Ns dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun minimal di HCU

2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai ketua tim minimal 3 tahun

3. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

4. Memiliki sertifikat pelatihan HCU


5. Memiliki kompetesi klinis Ketua Tim HCU

6. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

7. Berstatus pegawai tetap rumah sakit UMUM BHAKTI RAHAYU

8. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

9. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

10. Sehat jasmani dan rohani.

4. Kepala Ruang UBS

1. Lulusan S1 Kep Ns dengan pengalaman kerja minimal di Kamar bedah 3 tahun

2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di kamar bedah 5 tahun

3. Memiliki sertifikat manajemen keperawatan/majemen Kamar Bedah

4. Memiliki sertifikat teknik kamar operasi

5. Memilki sertifikat PPGD/BLS

6. Memiliki kemampuan kepemimpinan

7. Berstatus pegawai tetap rumah sakit Umum Bhakti Rahayu

8. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

9. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya


5. Kepala Ruang IGD

1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai ketua tim minimal


3 tahun

2. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

3. Memiliki sertifikat pelatihan PPGD/BCLS/BTLS

4. Memiliki sertifikat pelatihan custumer service

5. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

6. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

7. Terampil, terlatih secara internal Rumah Sakit

6. Kepala Ruang Poliklinik Spesialis.

1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai Ketua Tim minimal


3 tahun

2. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

3. Memiliki sertifikat pelatihan PPGD

4. Memiliki sertifikat pelatihan custumer service

5. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

6. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

7. Terampil, terlatih secara internal Rumah Sakit

6. Kepala Tim Jaga


1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 6 bulan

2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun

3. Mempunyai kemampuan untuk mengelola pasien, peralatan dan sistem pelayanan

4. Mempunyai sertifikat Kursus Manajemen Dasar Ruangan

5. Mampu melakukan koordinasi dengan semua kepala shift, CI ruangan dan perawat
pelaksana

6. Berakhlak baik, berwibawa, sehat dan amanah.

7. Kualifikasi Skill Perawat Berdasarkan Unit Kerja

A. HCU

1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien kritis dan
kegawatan

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti ventilator, syiringe pump,


monitor, defibrilator, dll.

4. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan ACLS, Critical Care dan Cardiologi Dasar
minimal untuk kepala shift.

5. Memiliki sense of crisis yang baik

6. Mampu berkomunikasi dengan baik

7. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang ada di
unit kerja yang lain

8. Mampu berkomunikasi dengan baik.

B. RUANG UBS
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien pre, intra dan post
operatif

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien kegawatan peri
operatif

3. Mampu melakukan tekhnik septik dan anti septik pada diri sendiri, pasien dan
lingkungan sekitar

4. Mampu menyiapkan peralatan sesuai jenis operasi.

5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan ACLS, Manajemen Kamar Kedah, Perawat


Mahir Bedah dan Penanganan Syok minimal untuk kepala shift.

6. Memiliki sense of crisis yang baik

7. Mampu berkomunikasi dengan baik

8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang ada di
unit kerja yang lain

9. Mampu berkomunikasi dengan baik

C. IGD

1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien dengan gawat
darurat

3. Mampu melakukan triage

4. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti resusitator, defibrilator, EKG,


dll.

5. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan ACLS, PPGD, Kegawatan Maternal Perinatal


minimal untuk kepala shift.
6. Memiliki sense of crisis yang baik dan dapat melakukan tindakan yang cepat, tepat
dan akurat

7. Mampu berkomunikasi dengan baik

8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang ada di
unit kerja yang lain

9. Mampu berkomunikasi dengan baik

D. KEBIDANAN DAN PERINATOLOGI

1. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien neonatus normal
dan sakit

2. Mampu melakukan penanganan pasien neonatus dengan kegawatan

3. Mampu melakukan tindakan resusitasi neonatus

4. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti ventilator, syiringe pump,


blue light, dll.

5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan Resusitasi Neonatus, Manajemen Laktasi dan


Kegawatan Neonatus minimal untuk kepala shift.

6. Mengoptimalkan mother insthink yang dimiliki.

7. Mampu berkomunikasi dengan baik Mampu memberikan asuhan keperawatan dan


kebidanan pada pasien pre, intra dan post partum normal dan dengan resiko

8. Mampu melakukan penangan Syok hipovolemik

9. Mampu melakukan penanganan bayi baru lahir normal dan dengan resiko

10. Mampu mempersiapkan alat bantu persalinan seperti forcep dan Vacum Extraksi

11. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti CTG dan suction pump.
F.RUANG RAWAT INAP

1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada medical dan surgical

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti suction pump, infus pump,


EKG dll.

4. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan BHD/Pra ACLS/ACLS dan Service


Excellence minimal untuk kepala shift.

5. Mampu berkomunikasi dengan baik

6. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada anak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak

7. Mampu melakukan penanganan pasien anak dengan kegawatan

8. Mampu melakukan tindakan resusitasi pediatrik

9. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan Resusitasi Pediatrik , BHD, Kegawatan


Pediatrik, dan APLS minimal untuk kepala shift.

10. Mengoptimalkan mother insthink yang dimiliki.

G. RAWAT JALAN

1. Mampu melakukan tekhnik komunikasi terapeutik

2. Mampu memberikan Health Education

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti EKG dll

4. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan BHD dan Service Excellence

5. Mampu berkomunikasi dengan baik


B. Pola Ketenagaan
Pola Ketenagaan yang ada di Bidang Keperawatan disusun berdasarkan Unit kerja, kapasitas
TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampir).

C. Data Staf dan Pimpinan


Data staf dan pimpinan Bidang Keperawatan terdiri dari data mikro dan makro. Data makro
meliputi : unit kerja, pendidikan, usia, jenis kelamin, status karyawan dan masa kerja.
Sedangkan data mikro meliputi : nama, unit kerja, tanggal masuk, tanggal lahir, alamat,
pendidikan, jenis kelamin, golongan, status karyawan dan masa kerja. Data dapat dilihat pada
tabel lampiran.
D. Pengaturan Jadwal Dinas
Jadwal dinas di ruangan di buat oleh Kepala Ruangan satu minggu sebelum bulan
pemberlakuan dan diserahkan pada kepala Sub Seksi keperawatan dan diinput untuk data di
bidang SDM paling lambat tanggal 25 setiap bulannya, dibuat untuk jangka waktu satu
bulan.Untuk ruang Rawat Inap, UBS, HCU dan IGD dibagi menjadi empat kelompok yang
terdiri dari shift pagi, sore, malam dan libur yang dipimpin oleh seorang kepala shift yang
mempunyai kualifikasi tertentu dan berkemampuan baik berdasarkan kompetensi (sikap,
pengetahuan dan keterampilan).
Setiap shift terdiri dari perawat dengan kemampuan berdasarkan level atau tingkat
kompetensi, misalnya satu level di bawah kepala shift minimal kompetensinya sama atau
mendekati kepala shift, setiap level mempunyai kualifikasi tertentu karena kompetensi dan
masa kerja perawat yang ada belum merata.Selain jadwal dinas yang rutin, kepala ruangan
mempersiapkan jadwal perawat pengganti dinas untuk persiapan bila ada lonjakan BOR,
KLB, peningkatan beban kerja atau ada perawat berhalangan hadir untuk dinas.
E. Supervisor Keperawatan
Yang dimaksud dengan Supervisor Keperawatan adalah perawat pengganti kepala bidang
keperawatan di luar jam kerja yang mempunyai peran dan fungsi untuk pengelolaan SDM
perawat dan sistem pelayanan keperawatan serta bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar

Perawat jaga terdiri dari empat orang dengan pengaturan jadwal dinas terdiri dari shift pagi,
siang , malam dan libur. Setiap pergantian dinas membuat laporan yang akan dievaluasi dan
ditindaklanjuti oleh kepala Ruangan dan kepala Sub Seksie keperawatan secara rutin.
F. Evaluasi Kinerja Bidang Keperawatan
Evaluasi kinerja Bidang Keperawatan dilaksanakan setiap periodik melalui :

1. Pertemuan rutin Unit yang dihadiri oleh seluruh staff dan pimpinan unit bersamaan
dengan program bongkaran Rumah sakit.

2. Mengadakan pertemuan rutin di lingkungan bidang keperawatan secara periodik 1


bulan sekali yang dihadiri oleh Kepala Ruangan, supervisor keperawatan.

3. Mengikuti pertemuan rutin kepala bidang, Kepala seksie,Sub Seksie,kepala instalasi


dan jajaran Direksi yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali pada hari Jumat setiap
Minggunya.

4. Mengolah masukan dan saran yang disampaikan oleh Bidang dan Instalasi lain yang
ada dilingkungan kerja Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu.

5. Menerima saran dan kritik yang disampaikan langsung oleh pasien untuk
dilaksanakan perbaikan di Bidang Keperawatan.

G.Kebijakan Kewenangan Staf dan Pimpinan


Apabila pimpinan struktural berhalangan hadir maka secara hirarki kewenangannya dapat
didelegasikan kepada pejabat struktural lainnya yang ada di lingkungan Bidang Keperawatan
dengan uraian sebagai berikut :
1. Apabila Kepala Sub Sie Keperawatan berhalangan melaksanakan tugas, maka tugas
dan pekerjaannya didelegasikan kepada salah satu Kepala Ruangan dibawahnya
dengan urutan pendelegasian sebagai berikut :
a.Kepala Unit Rawat Inap
b.Kepala Unit Kebidanan dan Perinatologi.
2. maka tugas dan pekerjaan dilaksanakan oleh salah satu kepala ruangan atau staf
dibawahnya sesuai dengan kewenangan yang dimilikinnya, namun untuk
pengambilan keputusan yang memerlukan kebijakan dilakukan oleh kepala Seksie.
3 .Apabila Kepala Ruangan berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya diserahkan
kepada Ketua Tim sedangkan untuk pengambilan keputusan kebijakan diserahkan
kepada pejabat struktural diatasnya sesuai dengan kewenangannya.
4. Apabila pelaksana berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya diserahkan kepada
pelaksana lainya dengan tingkat kemampuan atau kompetensi yang sama.
BAB V
FASILITAS DAN PERALATAN

A.Sarana Fisik Bidang Keperawatan


1.Ruang Kerja
Kepala Sub Sie Keperawatan menempati ruang kerja yang ada di Lantai 4 gedung
Timur , luas ruangan secara 3 m x 4 m.
2.Fasilitas dan Peralatan Perlengkapan Bidang Keperawatan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, Kepala Sub Seksie mempunyai fasilitas
dan peralatan sebagai berikut :
1) Komputer
2) Meja Kerja
3) Kursi cytos
4) Lemari sofa
5) Printer
6) Soft board
7) Telepon
8) Meja computer
9) Kursi putar.
Sedangkan untuk mendukung pelayanan keperawatan di seluruh ruang perawatan Rumah
Sakit Umum Bhakti Rahayu penyediaan fasilitas dan sarana disesuaikan dengan kapasitas
operasional tempat tidur, beban tugas dan fungsi serta kemampuan Rumah Sakit Umum
Bhakti rahayu Sebagai bahan acuan di seluruh ruang perawatan, Bidang Keperawatan
menyusun pedoman logistik keperawatan yang disusun berdasarkan jenis peralatan, jumlah
operasional TT, BOR, ratio kebutuhan dan jumlah yang dibutuhkan.
Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan sesuai dengan standar kebutuhan yang dapat
menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan antara lain :
a) Ruang kepala ruangan(Belum ada)
b) Ruang Nurse Station
c) Ruang Tindakan(belum ada)
d) Ruang alat tenun(Tersimpan didalam Lemari)
e) Tempat Peralatan.
Sedangkan untuk peralatan yang mendukung operasional pelayanan keperawatan di ruangan
harus tersedia beberapa peralatan yang sesuai dengan standar kebutuhan, diantaranya :
1) Alat tenun
2) Alat rumah tangga
3) Alat Medis
4) Alat perawatan
5) Alat tulis kantor (ATK)
Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan peralatan di atas harus dilakukan perencanaan
secara periodik tiap semester atau tahunan yang menyangkut penambahan, pergantian dan
pemeliharan.
Pengelolaan peralatan di ruangan diserahkan kepada ruangan masing-masing, dimana kepala
ruangan menunjuk setiap Tim jaga bertanggung jawab untuk membantu kepala ruangan
dalam hal :
1) Pengecekan alat
2) Merekap frekuensi pemakaian alat
3) Membuat laporan inventarisasi alat
4) Membuat program pemeliharaan
Seluruh perawat mempunyai tanggung jawab terhadap keberadaan fasilitas dan peralatan di
ruangan sehingga salah satu mekanisme yang dilaksanakan adalah serah terima alat setiap
pergantian shift.
3. Kebijakan Pengoperasian Fasilitas & Peralatan
Penggunaan fasilitas dan peralatan yang ada di lingkungan Bidang Keperawatan disesuaikan
dengan kebutuhan unit kerja masing-masing dan sifat dari fasilitas dan peralatan
tersebut.Untuk fasilitas dan peralatan yang sifatnya umum dapat dipergunakan secara
bersama-sama oleh seluruh staf dan pimpinan di lingkungan Bidang Keperawatan.
Untuk fasilitas dan peralatan yang mendukung operasional pelayanan keperawatan berada di
ruangan masing-masing dibawah tanggung jawab kepala ruangan dan kepala instalasi/Unit,
sehingga untuk pengadaan dan pemeliharaannya dibebankan kepada instalasi masing-masing.
Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan khusus dan canggih dilakukan oleh perawat dengan
kualifikasi mempunyai sertifikat pelatihan operasional alat tersebut.
Peminjaman peralatan dan perlengkapan antar unit kerja yang ada dalam lingkup Bidang
Keperawatan harus diketahui oleh Kepala Unit Kerja yang bersangkutan secara tertulis
sedangkan untuk peminjaman yang lintas bidang dan instalasi harus diketahui oleh Kepala
Keperawatan atau orang yang diberi wewenang oleh Kepala Keperawatan.
BAB VI
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

A. Kebijakan Bidang Keperawatan


Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau ruang lingkup yang
berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat oleh Bidang
keperawatan, yang meliputi :
1. Ketenagaan
REKRUTMEN
Yang menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan rekruitmen SDM Keperawatan
adalah :
1) Jumlah operasional Tempat Tidur atau jumlah kunjungan
2) BOR atau beban kerja ruangan
3) Tingkat ketergantungan pasien
4 Spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan ruang lingkup
pelayanan di ruangan, diantaranya ruangan yang memerlukan kualifikasi tertentu.
5) Pengganti yang cuti melahirkan dan melanjutkan pendidikan
6) Estimasi Turn Over
7) Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan tenaga yang mengacu pada standar
perhitungan dari Depkes untuk tenaga fungsional.
Kegiatan rekruitmen dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan dan pelaksanaannya
berkoordinasi dengan Kepala Sub Seksie SDM dan Diklat (program dan prosedur terlampir).
Kegiatan seleksi pada kegiatan rekruitmen SDM Keperawatan dilakukan berdasarkan:
a. Pendidikan
b. Masa kerja
c. Kompetensi
d. Diklat yang pernah diikuti
Kebutuhan ruangan terhadap SDM Keperawatan dapat dipenuhi berdasarkan kualifikasi
tersebut sehingga tuntutan pekerjaan dengan kualifikasi yang dimiliki perawat dan bidan
akan sesuai.
b. Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya untuk membantu perawat dalam pengenalan
terhadap lingkungan dan pekerjaan, melalui tahapan orientasi umum yang dilakukan
secara klasikal dan orientasi khusus dengan target pencapaian kompetensi
tertentu.Pelaksanaan kegiatan orientasi ini dikoordinir oleh Kepala Sub seksie SDM
dan Diklat.
c. Rotasi / Mutasi
Pelaksanaan rotasi / mutasi berlaku bagi seluruh perawat yang ada di rumah sakit
Umum Bhakti Rahayu baik perawat fungsional maupun struktural, yang bersifat
sementara maupun menetap dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mutasi sementara
a) Dilakukan dalam rangka pemerataan perawat non shift sebelum dan setelah
melahirkan.
b) Perawat dengan gangguan kesehatan yang membutuhkan penanganan atau
perawatan khusus.
2. Mutasi tetap
Dilakukan bagi perawat ruangan dengan masa kerja lebih dari 2 tahun, kecuali untuk
ruangan khusus seperti Kebidanan dan Perinatologi,IGD,UBS dan HCU dilakukan
paling cepat setelah 3 tahun di ruangan tersebut.
3. Mobilisasi
Pelaksanaan mobilisasi dilakukan untuk mengatasi kekurangan tenaga di satu
ruangan pada saat-saat tertentu apabila terjadi pelonjakan pasien atau ada perawat
yang tidak bisa berdinas karena sesuatu hal (prosedur terlampir).
4. Promosi
Salah satu upaya untuk pengembangan perawat di rumah sakit Umum Bhakti
Rahayu adalah melalui pengkaderan, seleksi dan pendampingan untuk promosi
baik melaui jenjang fungsional maupun structural (prosedur terlampir )
5. Ketentuan Cuti Tahunan
Ketentuan cuti bagi perawat mengacu pada peraturan perusahaan secara
keseluruhan.Adapun untuk pengaturannya dilakukan oleh atasan langsung
berdasarkan kondisi ketenagaan.

6.Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan bagi perawat dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
kualitas SDM keperawatan.
Pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap dan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, serta mengacu pada rencana program jangka
panjang dan program tahunan.Sedangkan pelaksanaan pendidikan non formal
dilaksanakan secara in house trainning dan out house trainning.( program dan alur
terlampir )

Standar Operasional Prosedur


Untuk menunjang pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di ruangan, Bidang
Keperawatan menetapkan beberapa standar, yaitu :
1. Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, yang mengacu pada
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan Depkes RI yang dimodifikasi sesuai
dengan situasi dan kondisi Rumah sakit Umum Bhakti Rahayu (pedoman terlampir)
2. Standar Prosedur Operasional Keperawatan
Standar Operasional Prosedur Keperawatan terdiri dari :
a) SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di bidang
keperawatan, diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO rotasi mutasi,
SPO seleksi pendidikan, dll.
b) SPO Pelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)
c) SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan keperawatan
3. Standar Etika Profesi Keperawatan
Standar etika profesi keperawatan dibuat sebagai pedoman untuk mengatur perilaku
perawat dari sudut nilai moral dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
di Rumah Sakit pedoman terlampir).

4. Standar Logistik Keperawatan


Untuk menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
Umum Bhakti Rahayu Bidang keperawatan membuat standar logistik yang meliputi
standar alat kesehatan, standar alat tenun, standar alat rumah tangga dan standar alat
habis pakai.
A. Perencanaan
Perencanaan pemenuhan logistik keperawatan di ruangan dibuat berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :
a) Spesifikasi ruangan
b) Perkembangan dan pertumbuhan pelayanan rumah sakit dan penambahan
jumlah tempat tidur.
c) Pergantian alat atau barang yang rusak, hilang dan penghapusan karena
perkembangan teknologi.
B. Klasifikasi logistik keperawatan di ruangan terdiri dari :
a. Golongan barang habis pakai
b. Seragam perawat dengan ketentuan :
1. Bahan seragam pakaian tidak tipis dan dapat menyerap keringat,
kerudung menutupi aurat dan tidak menimbulkan infeksi nosokomial,
formal dan fleksibel tanpa meninggalkan keindahan.
2. Warna seragam tidak mencolok, cocok dipakai oleh laki-laki maupun
perempuan.
3. Model seragam berdasarkan kesepakatan bersama dengan syarat utama
menutup aurat, rapih, formal, fleksibel dan tanpa meninggalkan estetik.
C. Alat tenun dengan ketentuan :
a) Bahan dari katun, tidak berbulu dan mudah untuk pemeliharaan
b) Warna tidak mencolok
c) Ukuran sesuai standart untuk semua jenis alat tenun.
D. Bahan Kimia / Cairan Desinfektan
Untuk penyediaan bahan kimia / cairan desinfektan koordinasi dengan farmasi dan
pemenuhannya disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.

E. Alat kesehatan
Alat kesehatan yang habis pakai disediakan di instalasi farmasi atas permintaan
ruangan dan pemenuhannya disesuaikan dengan kebutuhan pasien di ruangan.
F. Pengadaan
Pengadaan alat / barang logistik yang menunjang terhadap pelayanan keperawatan,
pemenuhan kebutuhannya dikoordinir oleh Masing-masing kepala Ruangan/Unit atau
Instalasi Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu berdasarkan pengajuan dari ruangan
dengan alur dan prosedur yang telah ditetapkan.
G. Pemeliharaan
Pemeliharaan alat / barang logistik yang menunjang pelayanan keperawatan dilakukan
oleh masing-masing ruangan yang meliputi : cara penyimpanan, perawatan /
kebersihan dan perbaikan , sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
H. Penyaluran
Penyaluran / pendistribusian barang logistik yang menunjang pelayanan keperawatan
yang harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan serta
terdokumentasikan baik di ruangan maupun di bidang logistik.
I. Pencatatan dan Pelaporan
Dalam pengelolaan logistik di ruangan perlu adanya pencatatan dan pelaporan
inventaris secara rutin agar dapat diketahui kondisi barang / alat tersebut serta selalu
siap pakai.Untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan di ruangan telah
disediakan buku catatan yang terdiri dari :

1. Buku penerimaan barang / alat

2. Buku pemeliharaan

3. Buku peminjaman

4. Buku pengeluaran ( mutasi atau penghapusan )

5. Buku operan harian.

Jika diketahui terdapat kerusakan, kehilangan dan penambahan barang/alat diruangan harus
tercatat dan terlaporkan secara teratur dan dapat dipertanggungjawabkan.
BAB VII
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

A. Rencana Pengembangan Staf.


Untuk menunjang pencapaian visi Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu kualitas Sumber
Daya Manusia harus selalu ditingkatkan secara terus menerus dan berkesinambungan
melalui pengembangan staf dan program pendidikan formal maupun non formal.
Program pengembangan staf keperawatan yang berhubungan dengan jenjang
karir, dirumah sakit Umum Bhakti Rahayu dilakukan berdasarkan dua jalur yaitu jalur
fungsional dan struktural.Sedangkan Program Pendidikan staf keperawatan diarahkan
pada peningkatan profesional berdasarkan kompetensi yang meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.

B. Program Pendidikan dan Pelatihan


Dengan semakin berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan terutama pelayanan keperawatan serta persaingan usaha sejenis maka perlu
adanya peningkatan kualitas SDM khususnya di lingkungan keperawatan.Program
pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap melalui seleksi intern
maupun ekstern diantaranya :
1.Pendidikan Pelatihan
Pendidikan non formal di lingkungan keperawatan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan in house
trainning dan out house trainning.
C. Kebijakan Pengelolaan Pendidikan & Pelatihan Intern/Ekstern
Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan keperawatan, Bidang
Keperawatan mengusulkan program dan mengadakan koordinasi dengan Bidang Diklat
agar dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan sesuai dengan rencana anggaran dan
program Bidang Keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas kualifikasi kompetensi yang
harus dimiliki oleh masing-masing perawat dan bidan disesuaikan dengan kebutuhan,
dan pelaksanaannya dilakukan secara berkala berdasarkan kebutuhan di lingkungan
Keperawatan.

D. Kebijakan Orientasi Perawat dan Bidan


Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan kepada perawat dan bidan baru masuk,
memasuki kontrak dan menjadi karyawan tetap. Tekhnik orientasi dilakukan secara
klasikal dan on the job, adapun untuk perawat baru dilakukan pembimbingan selama 3
bulan dengan target pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
BAB VIII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

A. Perumusan dan Penyusunan Kebijakan


Upaya untuk menjamin mutu pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
Umum Bhakti Rahayu Denpasar bidang keperawatan membuat Program Pengendalian dan
Peningkatan Mutu sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan
peningkatan mutu tersebut.
Perumusan dan penyusunan kebijakan pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi melalui masukan dari seluruh jajaran dan
staf keperawatan yang terlibat dan berdasarkan hasil evaluasi kinerja bidang keperawatan
secara periodik yang kemudian ditindaklanjuti untuk dilaporkan kepada Direksi.Kegiatan
dalam upaya pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dapat dilakukan
melalui :
1. Studi Dokumentasi
Merupakan salah satu metode untuk melihat sejauhmana penerapan Standar Asuhan
Keperawatan dan kebidanan yang dilakukan oleh perawat dan bidan.
2. Pembahasan Kotak Saran
Merupakan sarana untuk menampung masukan dari semua pelanggan baik pasien,
keluarga pasien, pengunjung, dokter maupun karyawan lain berupa keluhan, kritik dan
saran sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar.
3. Audit Keperawatan / Pembahasan Kasus
Merupakan salah satu metode untuk membahas permasalahan dalam pengelolaan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien dengan kasus-kasus
tertentu yang jarang terjadi.
4. Survey Persepsi Pasien
Suatu kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pasien atau keluarga pasien
mengenai persepsi pasien terhadap mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan melalui pengisian angket/Kuesioner oleh pasien atau keluarga pasien.
5. Supervisi Keperawatan
Suatu kegiatan pemantauan, pengawasan dan penilaian terhadap seluruh kegiatan
perawat di ruangan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan mulai dari
sikap, pengetahuan dan keterampilan, sebagai bahan untuk peningkatan kualitas SDM
perawat dan mutu pelayanan keperawatan.
6. Ronde Keperawatan
Kegiatan kontrolling terhadap perawat, pasien, fasilitas penunjang pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan dan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien.
7. Laporan Kejadian
Proses pembahasan kejadian pelanggaran etika profesi keperawatan yang dilakukan
oleh perawat. Dibuatkan laporan kronologis kejadian untuk kemudian dilakukan
kajian, analisa dan klarifikasi data serta pembinaan terhadap Yang
bersangkutan.Tindak lanjut dari laporan kejadian ini dapat berupa pelatihan,
pendampingan, pembuatan usulan prosedur dan hal tekhnis lainnya.
8. Rapat Rutin
Sebagai sarana pemecahan masalah pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
yang terjadi baik secara tekhnik operasional maupun tekhnik pengelolaan /
manajerial di lingkungan keperawatan.
9. Analisa indikator Pelayanan Keperawatan dan Infeksi Rumah Sakit
Untuk mengevaluasi sejauhmana mutu pelayanan keperawatan terkait dengan
tindakan keperawatan yang dilakukan apakah sudah memperhatikan keamanan pasien
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
B. Pelaksanaan Kebijakan
1) Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang yang dilaksanakan oleh Bidang Keperawatan berdasarkan kebijakan
mutu yang diputuskan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu yang bersumber
dari hasil kerja Komite Mutu Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu.
2. Kebijakan Kendali Mutu
Untuk pengendalikan mutu pelayanan Bidang Keperawatan dibuat standarisasi pelayanan dan
pembuatan prosedur tetap pelayanan (SPO) yang disebarkan keseluruh unit kerja terkait
untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Rencana dan Program Kebijakan
Perencanaan dan pembuatan program kebijakan dilaksanakan secara periodik dan dievaluasi
minimal setiap 3 bulan, 6 bulan dan satu tahun sekali yang dibicarakan dengan seluruh
jajaran struktural Bidang Keperawatan.
4. Proses dan Evaluasi Kebijakan
Pelaksanaan kebijakan dievaluasi secara berkala melalui pertemuan rutin jajaran struktural
Bidang Keperawatan terutama mengenai efektifitas dari pelaksanaan kebijakan tersebut
dengan menganalisa seluruh data yang ada yang terdiri data utama dan data
pendukung.Apabila tidak berjalan efektif maka dicari penyebab masalah yang menjadikan
kebijakan tersebut tidak berjalan efektif sehingga dapat dihasilkan suatu solusi agar
kebijakan tersebut bisa berjalan efektif atau dibuat suatu kebijakan baru.
5. Pengawasan dan Evaluasi Kebijakan.
Pengawasan dan evaluasi kebijakan dilaksanakan oleh pejabat struktural yang berada pada
unit kerja yang bersangkutan dan dilaporkan secara berjenjang kepada pejabat struktural
diatasnya.Hasil pelaksanaan kebijakan dianalisa oleh pejabat struktural yang ada pada unit
kerja yang bersangkutan dan dilaporkan kepada atasannya secara periodik untuk
dilaksanakan perbaikan sebagai upaya tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan unit kerja yang
bersangkutan.
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman ini kami susun dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu,baik untuk
perencanaan program kerja, kebijakan, stadar pelayanan, standar praktek keperawatan dan
kebidanan maupun standar logistik keperawatan. Kami menyadari dalam penyusunan
pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran untuk
perbaikan selanjutnya.

Vous aimerez peut-être aussi