Vous êtes sur la page 1sur 29

Tugas Individu

ANALISA DAN DESAIN SISTEM


INFORMASI

Oleh :

KHAIRIL KABE
10531 1745 11

1
IV. A

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2013

KATA PENGANTAR








Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah Analisis dan desain
sistem Informasi. Makalah ini merupakan kumpulan bahan
bahan dan di dapat dari berbagai sumber.

Salam dan shalawat kepada Nabiullah Muhammad SAW,


seorang pemimpin yang patut dicontoh oleh seluruh ummat

2
manusia, karena beliulah yang telah menunjukkan kepada kita
jalan hidup yang dikehendaki oleh Allah SWT berupa panduan
dalam mengarungi hidup ini yaitu Quran dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga sahabat-sahabat, dan kepada
ummat beliau yang senantiasa setia dan patuh dalam
menjalankan sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.

Kami berharap setelah mempelajari seluruh materi yang


ada makalah ini mahasiswa/i dapat menguasai dengan baik dan
benar.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi penulisan atau
referensi sumber yang kami gunakan. Olehnya itu kritik dan
saran yang konstruktif dari teman-teman penulis sangat
harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah-makalah
selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua


khususnya dalam hal analisis dan desain sistem informasi, dan
mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi para mahasiswa/i yang mempelajarinya.

Makassar, 21 Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

3
HALAMAN SAMPUL...................................................................
i

KATA PENGANTAR....................................................................
ii

DAFTAR ISI...............................................................................
iii

BAB I SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI.........


1

A. Informasi....................................................................
1

1. Konsep Dasar Informasi........................................


1

2. Siklus Informasi.....................................................
2

3. Gambar Siklus Informasi.......................................


2

B. Sistem Informasi........................................................
5

C. Manfaat Sistem Informasi..........................................


6

D. Komponen Sistem Informasi .....................................


6

4
E. Fase Analisis Sistem..................................................
7

BAB II DESAIN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI......................


8

A. Desain Sistem Informasi............................................


8

1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi


(System Development Life Cycles - SDLC)............
8

2. Analisis Sistem......................................................
9

B. Desain Sistem............................................................
11

C. Prinsip Dasar Desain..................................................


14

BAB III PENUTUP......................................................................


16

A. Kesimpulan................................................................
16

B. Saran.........................................................................
16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
17

5
BAB I

SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI

A. Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir


di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan
bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-
keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali


tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.

1. Konsep Dasar Informasi

1
Terdapat beberapa definisi, antara lain :

a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan


lebih berarti bagi yang menerimanya.

b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat


mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan
atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan
bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian
mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

c. Data organized to help choose some current or future action


or nonaction to fullfill company goals (the choice is called
business decision making).

2. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi


penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang
terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang


umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah
diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat
bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam
membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu,
Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau
diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan
kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam
model (proses), begitu seterusnya.

2
Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi
(information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing
cycles).

3. Gambar Siklus Informasi

a. Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat


dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

1) Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi


pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan * How is
the message used for problem solving (decision masking)?

2) Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan


tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan
maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber
informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan
sehingga merusak atau merubahdata-data asli tersebut.

3
Komponen akurat :

- Completeness ; Are necessary message items present ?

Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus


memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi
yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan
berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol
atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

- Correctness ; Are message items correct ?

- Security ; Did the message reach all or only the intended


systems users ?

3) Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh


terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai
nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau
kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian
menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga
kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

4) Ekonomis (Economy)

- What level of resources is needed to move information


through the problem-solving cycle ?

4
5) Efisien (Efficiency)

- What level of resources is required for each unit of


information output ?

6) Dapat dipercaya (Reliability)

b. Pengolahan Data

Adalah masa atau waktu yang digunakan untuk


mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi
yang memiliki keguanaan (data processing is the term used to
describe changes performed on data to produce purposeful
information).

Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data :

1. Data input

Recording transaction data ke sebuah pengolahan data


medium (contoh, punching number ke dalam
kalkulator).

Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh,


converting atribut kelamin female ke huruf F).

Storing data or information untuk pengambilan


keputusan (potential information for future).

5
2. Data transformation

Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.

Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh,


menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam
seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).

Classifying data group-group tertentu :

- Categorizing data kedalam group berdasar


karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data
mahasiswa berdasar semester aktif).

- Sorting data kedalam bentuk yang berurutan


(contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara
ascending).

- Merging untuk dua atau lebih set data berdasar


kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan
bulan Januari, Februari dan Maret kedalam group
triwulanan).

- Matching data berdasar keinginan pengguna


terhadap group data (contoh, memilih semua
karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15
juta pertahun).

3. Information output

Displaying result, menampilkan informasi yang


dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.

6
Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk
pemakai lain yang membutuhkan.

Telecommunicating, penyimpanan data secara


elektronik melalui saluran komunikasi.

Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data

B. Sistem Informasi

Dapat didefinisikan sebagai

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri


dari komponen-komponen dalam organisasi untuk
mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat


dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

7
C. Manfaat Sistem Informasi

a. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk


mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

b. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-


cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening
koran dan transaksi yang terjadi.

c. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk


mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah
agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

D. Komponen Sistem Informasi

1. Hardware

Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.

2. Software

Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang


ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan
komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat
digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT,
dll), Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk),
serta Bahasa (3 GL dan 4 GL).

3. Data

8
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

4. Prosedur

Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun


operasional (aplikasi) dan teknis.

5. Manusia

Yang terlibat dalam komponen manusia seperti


operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh
sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.

E. Fase Analisis Sistem

Dalam fase ini :

1. Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi


komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam
pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah
identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk
solusi yang berpotensi.

2. Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem


melakukan kegiatan analisis sistem.

3. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan


untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai
fase analisis sistem.

9
4. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas
tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.

5. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini.


Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan
bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari
penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan
pemakai.

6. Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan


mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi
asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya
siklus hidup pengembangan sistem.

7. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem


disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan
rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase desain sistem secara umum. Bila
laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus
menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta
setuju.

8. Analisa Proses Bisnis ke dalam Model Proses Bisnis

9. Skema model proses bisnis yang dikembangkan untuk


menganalisa proses bisnis.

10. Model Proses Bisnis yang dikembangkan

BAB II

DESAIN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

10
A. Desain Sistem Informasi

Desain sistem informasi merupakan pengembangan sistem


baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang
terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem
yang baru.

Sekarang dibahas:

1. Siklus hidup

2. Analisis Desain

1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi (System


Development Life Cycles - SDLC)

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem


informasi adalah sbb:

a. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah


dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan
proses organisasi.

b. Desain Sistem: merancang output, input, struktur file,


program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak
yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi

c. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat


lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan
melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan

11
testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan
perangkat lunak

d. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem


baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

e. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem


informasi dan melakukan perubahan atau tambahan
fasilitas.

f. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah


dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

Siklus tersebut berlangsung secara berulang-


ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari
pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti
prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari
model klasik di atas.

2. Analisis Sistem

Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

a. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai


dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk
memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan.

b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi


atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi
atau tambahan sistem informasi untuk mendukung
organisasi.

12
c. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.

d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Batasan analisis sistem:

Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus


dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:

a. Sistem baru apakah yang akan dibangun? Atau

b. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi


pada sistem lama yang sudah ada?

Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:

a. Informasi apakah yang dibutuhkan?

b. Oleh siapa?

c. Kapan?

d. Dimana?

e. Dalam bentuk apa?

f. Bagaimana cara memperolehnya?

g. Dari mana asalnya?

h. Bagaimana cara mengumpulkannya?

Proposal mengadakan analisis sistem:

Berisi:

13
a. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk
analisis

b. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan

c. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari


selama analisis

d. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh

e. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis

f. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama


analisis

g. Jadwal tentatif analisis

Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis


sistem:

a. Sistem yang ada

b. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan


antara orang-organisasi atau fungsi ada

c. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar,


vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang
berada diluar sistem

Kerangka Analisis:

a. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen


organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi
yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.

14
b. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi
apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana
asalnya.

c. Analisis terhadap input dan output.

Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l:


interview, questionaire, observation, sampling and document
gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision
table and matric

Laporan hasil analisis:

Laporan hasil analisis harus berisi:

a. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis

b. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.

c. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem

d. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi


dan potensi masalah

e. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis


sistem selama proses analisis

f. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan


kebutuhannya untuk desain awal

g. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang


diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau
memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk
proses selanjutnya.

15
Yang terpenting adalah bagian 6 dan 7.

Kategori aspek kelayakan:

a. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan


perangkat lunak.

b. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian,


efisiensi biasa operasional organisasi.

c. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi


dan orang yang menjalankan organisasi

d. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-


model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART.
Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.

Hasil akhir analisis sistem (keputusan):

a. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.

b. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan


lain.

c. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi


proposal dengan subsistem lain.

d. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.

e. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal


diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.

B. Desain Sistem

16
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan
what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan
how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun
untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.

Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan


proses desain:

1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi,


yaitu: man, machines, material, money dan methods.

2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh


dari pemakai selama fase analisis sistem.

3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.

4. Metode pemrosesan data, apakah: manual,


elektromechanical, puched card, atau computer base.

5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture,


classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve,
reproduce dan disseminate.

6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.

Langkah dasar dalam proses desain:

1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak


hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga
berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan
kebutuhan informasi sistem.

17
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual
model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang
menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.

3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational


contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk
memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi
merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus
dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation
schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan
sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem
dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri
atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus
dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.

4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data


processing activities).

Pendefenisian ini dapat dilakukan dengan


pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini
diperlukan proses iteratif sbb:

a. Mengidentifikasn output terpenting untuk


mendukung/mencapai tujuan sistem (systems goal)

b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk


menyediakan output tersebut

c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan


untuk membangun field informasi yang diperlukan.

18
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan
untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.

e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan


bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi
output.

f. Ulangi langkah a-e terus menerus sampai semua output


yang dibutuhkan diperoleh.

g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem


untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data
dan karakteristik data.

h. Berdasarkan kendala-kendala pembangunan sistem,


prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi
input, output dan pemrosesan yang ekstrim

i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas


pemrosesan data yang menentukan kualitas umum
pemrosesan data.

j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk


desain sistem.

5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan


untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk
dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam
penyusunan proposal ini adalah:

a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja


sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang
berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.

19
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi
menyeluruh sistem yang akan diajukan.

c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk


mengimplementasikan dan merawat sistem.

d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum


teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain
sistem akhir. Sedangkan format dari proposal desain ini
sangat bervariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.

C. Prinsip Dasar Desain

Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:

1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem.


Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk
memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.

2. Desain sistem modular. Ditekankan pada


pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi
rendah menjadi modul-modul(subsistem fungsional) yang
terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi
mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat
dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data
collection, data processing, file update, data storage, data
retrival, information report dan data processing controls.

Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah


sistem informasi:

20
1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai
input ke sistem informasi.

2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya


langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk
prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.

3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer


sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.

4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data


harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut
diperlukan.

5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling


optimal

6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan


tergantung dari kebutuhan informasi.

7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit


segera setelah di kumpulkan.

8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada


proses selanjutnya.

9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah


sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.

10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam


basis data kecuali ada kendala sistem.

11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri


dan maintenance.

21
12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang
berarti untuk keperluan audit.

13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1


siklus update ke basis data.

14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk


semua field data.

15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur


reorganisasi secara periodik.

16. Semua field data harus memiliki tanggal


update/akses penyimpanan terakhir.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat di simpulkan bahwa:

1. Sukses dalam materi pembelajaran Makalah ANALISA DAN


DESAIN SISTEM INFORMASI.

2. Dapat memahami tentang pentingnya manfaat informasi,


analisis dan desain sistem informasi.

B. Saran

1. Perlu informasi dalam menganalisis data.

2. Mengingat Analisis dan desain sistem informasi dapat


berguna dalam kehidupan sehari-hari.

23
DAFTAR PUSTAKA

books.google.com/books?isbn=9792902163

agusarimbawa.files.wordpress.com/2012/04/apsi.pdf

www.belbuk.com/analisis-dan-desain-sistem-informasi-p-23111.html

web.unair.ac.id/.../f_33720_ASP_Analisis_dan_Perancangan_Sistem.ppt

24

Vous aimerez peut-être aussi