Vous êtes sur la page 1sur 3

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

selamat sore saudara suksesku semua,

Alhamdulillah saya ucapkan karena Allah sudah memberikan kesempatan kepada


kita semua untuk bisa berkumpul di tempat ini.

Sebenarnya, saya belum sesukses Pak Hasyim, Pak Antono, Pak Andy, dan
bapak-bapak yang lain. Namun saya diberikan kesempatan untuk bisa bercerita,
berbagi di atas panggung pada hari ini. Alhamdulillah. terimakasih saya ucapkan
untuk waktu dan tempat yang telah diberikan untuk saya.

Perkenalkan, nama saya Afriani. Saya memiliki 1 suami dan 3 orang anak, 2
perempuan dan 1 laki-laki. Saya memiliki usaha wedding organizer. saya sudah
merintis usaha tersebut sekitar 20 tahun. saat ini, 3 anak saya yang meneruskan
usaha tersebut. selain itu, anak saya yang laki2 juga berprofesi sebagai advokat.
anak sulung saya sudah berkeluarga dan memiliki 1 orang anak yang tidak lain
adalah cucu saya.

Alhamdulillah semua anak saya sehat-sehat, cakep-cakep versi saya.

Saya sendiri merupakan anak ke 3 dari 10 bersaudara

Orangtua saya adalah seorang pegawai negri yang hebat. Dengan gaji pegawai
negri, orangtua saya mampu membesarkan dan menghidupi kami semua dengan
sabar dan ikhlas dalam menyayangi kami. Kehidupan saya penuh tawa, canda,
dan ceria karena saya memang terlahir dikeluarga besar.

Saya memulai sekolah di STK. di antara kesepuluh anak2 orantua saya, Hanya
saya yang mulai pendidikan dari jenjang STK. Saya dimasukkan ke STK karena
ibu saya menilai saya adalah anak yang cerewet, banyak bertanya, tidak mau
diam, suka menyanyi dan menari.

Ibu bilang, saya adalah burung murai, karena saya selalu berkicau. Dari kecil,
saya juga sudah terdidik untuk menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu
jika ingin bermain. dan saat siang, harus tidur siang dulu. baru boleh main.
sebenarnya, itu adalah hal yang tersulit bagi saya. bagaimana tidak sulit. saat
saya mencoba tidur siang, saya mendengar suara teman-teman yang bermain di
luar. saat saya kabur, bapak saya akan beraksi memberi isyarat untuk pulang
dan tidur. jika tidak dituruti, siap2 kena hukum.
masa masa kecil yang seperti itu, yang setiap saya melanggar aturan dan
dihukum, saat ini jadi terasa indah, penuh canda, canda, dan tertata.
Alhamdulillah.

Dari kecil, saya sudah sering naik ke atas panggung. tapi dalam versi yang
berbeda. Kalau dulu, saya naik ke atas panggung untuk bernnyanyi dan menari.
tanpa disuruhpun, saya akan selalu ingin untuk bernyanyi di ats panggung.
sampai-sampai, pada saat jaman STK dulu, saya pernah dinobatkan sebagai
bintang cilik Radio.

Setelah selesai di STK, saya melanjutkan ke tingkat SD. lalu SMP. Saat SMP saya
mulai menjadi pengamat bagi teman-teman. Teman2 yang seangkatan dengan
saya saat itu pegi sekolah sudah ada yang menggunkan motor, bahkan sudah
bawa mobil sendiri. sedangkan saya hanya jalan kaki. dari sekolah ke rumah,
kira-kira berjarak sekitar 1 km.

Kehidupan dijalani seperti biasa hingga saya melanjutkan sekolah ke tingkat


SMA, lalu lulus dan menikah.

Setelah saya menikah, saya baru merasakan bagaimana rasanya tanggung


jawab kepada suami, anak-anak dan orangtua.

Dari yang dulunya selalu main-main, setelah menikah saya baru saya mulai
berfikir bagaimana untuk hidup, bagaimana untuk mencari uang, bagaimana
untuk hidup lebih baik tanpa mengabaikan tanggung jawab sebagai istri dan ibu
bagi ke 3 anak saya. tujuan saya, ingin membuat anak-anak, keluarga, dan
orang2 yang saya cintai bahagia. Saya mulai berfikir,usaha apa yang bisa saya
lakukan dirumah agar bisa menghasilkan uang.

-CERITA MASA-MASA SAAT BERJUALAN KUE DAN IKAN-

Saya minta izin ke suami agar membolehkan saya untuk membuka usaha rias
pengantin. Alhamdulillah suami mengizinkan dan sangat mensupport saya.
disinilah saya mulai berusaha. saya cerita ke teman-teman saya, cerita ke
tetangga saya, tapi mereka banyak yang tidak percaya kalau saya punya usaha
rias pengantin. Mereka tidak percaya karena melihat rumah saya yang saat itu
masih kayu dan panggung. seiiring berjalannya waktu, walaupun banyak
mendapat respon negatif, saya tetap menjalankan usaha dengan yakin. tentunya
juga dengan support dari keluarga yang tidak pernah putus. Alhamdulillah, usaha
saya mulai berkembang. saya sudah seperti pemain sirkus. pergi ke daerah-
daerah untuk merias pengantin. saya tidak tau gimana ceritanya, tapi Allah
selalu beri saya jalan.

Satu Hari, saya diajak oleh adik saya untuk dinner di apollo. disana saya
mendengarkan OPP dari pak Rudi. Saya terkagum-kagum. tapi jujur, belum
mengerti. 3 hari kemudian saya diajak lagi. tapi, belum punya uang. ya saya
lihat-lihat aja duylu. intinya, yang mengundang saya saat itu tidak putus asa.
Akhirnya saya diajak ke Batam, berjumpa dengan orang-orang yang mengisi
testimoni. jujur pertama sekali saya melihat orang jerit2 bilang "Riway", saya
heran-heran. dalam hati saya, "ngapain orang-orang ini seperti (maaf) orang
gila. setelah itu, saya disuruh foto dengan beberapa orang. Ya saya ikut aja. tapi
masih belum mengerti, "ini siapa, itu siapa?". yang saya lihat, orang-orang ini
biasa saja seperti saya. setelah itu, saya pulang ke pekanbaru, lalu diundang
dinner lagi. Saat itu barulah saya tau bahwa mereka itu adalah orang-orang yang
sudah berhasil dalam mengkonsumsi purtier. Alhamdulillah.

Sampai Ada seorang dokter yang menyarankan ke saya tentang purtier placenta
ini.

Vous aimerez peut-être aussi