Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DIABETES MELITUS
A. PENGERTIAN
DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan
pankreas untuk mensekresi insulin (hormon yang
responsibel terhadap pemanfaatan glukosa) secara
adekuat. Akibat yang umum adalah terjadinya
hiperglikemia.
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah
atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin
atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner &
Suddart).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi,
meningkat setelah makan dan kembali normal dalam
waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi
hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-
110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang
dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau
minum cairan yang mengandung gula maupun
karbohidrat lainnya.
B. TIPE DM
1. Tipe I : Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM)
2. Tipe II : Non Insulin Dependen Diabetes Melitus
(NIDDM)
C. ETIOLOGI
1. Tidak diketahui secara pasti
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kadarkor
tikost
eroi
dyangt
inggi
Kehami
lan(
diabet
esgest
asi
onal
)
Obat
-obat
an
Racun yang mempengar
uhipembent
ukan at
au ef
ek
dar
iinsul
in.
D. PATOFISIOLOGI
1. Tipe I : IDDM
Hampir 90-95% islet sel pankreas hancur sebelum
terjadi hiperglikemia akibat dari antibodi islet sel.
Kondisi tersebut menyebabkan insufisiensi insulin
dan meningkatkan glukosa. Glukosa menumpuk
dalam serum sehingga menyebabkan
hiperglikemia, kemudian glukosa dikeluarkan
melalui ginjal (glukosuria) dan terjadi osmotik
diuresis. Osmotik diuresis menyebabkan terjadinya
kehilangan cairan dan terjadi polidipsi. Penurunan
insulin menyebabkan tubuh tidak bisa menggunakan
energi dari karbohidrat sehingga tubuh
menggunakan energi dari lemak dan protein
sehingga mengakibatkan ketosis dan penurunan
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
E. GEJALA
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung
dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula
darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa
akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi
lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang.
Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah
yang berlebihan, maka penderita sering berkemih
dalam jumlah yang banyak (pol
iur
i). Akibat poliuri
maka penderita merasakan haus yang berlebihan
sehingga banyak minum (pol
idi
psi
). Sejumlah besar
kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami
penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan
hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar
biasa sehingga banyak makan (pol
if
agi
). Gejala lainnya
adalah pandangan kabur, pusing, mual dan
berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
F. KOMPLIKASI
1. Hiperglikemia
- Insulin menurun
- Glukagon meningkat
- Pemakaian glukosa perifer terhambat
2. Hipoglikemia
- KGD < 60 mg%
- Akibat terapi insulin
3. Ketoasidosis Diabetik : insulin menurun, lipolisis,
ketonbodi, koma
4. Neuropati Diabetik : kesemutan, lemas, baal, mual,
muntah, kembung
5. Nefropati Diabetik : proteinuria
6. Retinopati Diabetik : penglihatan kabur
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7. Ulkus/Gangren
8. Kelainan Vaskuler
- Mikrovaskuler
- Makrovaskuler
Organ/jaringan
Yg terjadi Komplikasi
yg terkena
pencernaan f
ungsi
pencer
naan
di
ser
tai
ser
angandi
are
G. PERAWATAN PREVENTIF
1. Identifikasi
Penderita membawa keterangan tentang : jenis DM,
komplikasi, regimen pengobatan
2. Vaksinasi
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
H. PRINSIP INTERVENSI
1. Diit DM
a. Syarat
Perbaiki keadaan umum
Arahkan BB normal
Pertahankan KGD normal
Tekan angiopati
Sesuaikan keadaan
Menarik dan mudah diberikan
b. Prinsip
Jumlah sesuai kebutuhan
Jadual diit tepat
Jenis : yang boleh dimakan/tidak
Komposisi Makanan
a. Karbohidrat : 50%-60%, penting untuk
pemasukan kalori yang cukup
b. Protein : 10%-20%, mempertahankan
keseimbangan nitrogen dan mendorong
pertumbuhan
c. Lemak : 25%-30%, pemasukan kolesterol < 300
mg/hari, lemak jenuh diganti dengan lemak yang
tidak jenuh
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d diuresis osmotik
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d defisiensi insulin
3. Resiko terjadinya perubahan persepsi sensori b.d
perubahan kimia endogen
4. Kelelahan b.d perubahan kimia tubuh
5. Resiko terhadap cedera b.d penurunan sensasi taktil,
pengurangan ketajaman pandangan
6. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh b.d masukan yang melebihi aktivitas, kurang
pengeluaran
7. Resiko terhadap ketidakpatuhan b.d kompleksitas
dan kronisitas aturan perawatan/pengobatan
8. Ketakutan b.d diagnosa DM, potensial komplikasi,
injeksi insulin
9. Resiko terhadap ketidakefektifan koping b.d penyakit
kronis, aturan perawatan, masa depan yang tidak
pasti
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Masalah Kolaborasi :
1. PK : Diabetes Ketoasidosis (DKA)
2. PK : Koma Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik
(HHNK)
3. PK : Hipo/Hiperglikemia
4. PK : Sepsis
5. PK : Penyakit Vaskular
6. PK : Neuropati
7. PK : Nefropati
8. PK : Retinopati
9. PK : Asidosis Metabolik
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA