Vous êtes sur la page 1sur 26

I.

TINJAUAN MATA KULIAH


A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah untuk semester 5 dengan mata kuliah prasyarat
Pengauditan I. Mata kuliah ini juga menjadi mata kuliah prasyarat sebelum mengambil
mata kuliah Pengauditan III dan Pengauditan Internal.
Modul ini terdiri dari 13 materi, modul 1 dan 2 membahas siklus pengendalian, modul
3 dan 4 membahas audit siklus pengeluaran, modul 5 membahas audit siklus produksi,
modul 6 membahas audit jasa personalia, modul 7 membahas audit investasi, modul 8
membahas audit pembiayaan, modul 9 membahas audit saldo kas, modul 10
membahas penyelesaian audit, modul 11 membahaspenyusunan laporan audit, modul
11 membahas jasa-jasa lain audit, serta pembahasan mengenai BAPEPAM dan
akuntan publik pada modul 13.
B. Kegunaan Mata Kuliah
Mata kuliah ini memiliki beberapa kegunaan, untuk mendukung tercapainya
kompetensi mahasiswa sebagai berikut :
1. Kompetensi Utama : Mahasiswa mampu melaksanakan proses pengauditan
dan penyusunan laporan audit suatu entitas secara profesional
2. Kompetensi Pendukung :
Mampu melaksanakan pengujian substantif atas siklus akuntansi perusahaan.
Mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi
3. Kompetensi lainnya : mampu untuk bekerja sama baik sebagai pemimpin
maupun sebagai anggota kelompok
C. Sasaran Belajar
1. Memahami audit siklus pendapatan dalam hal pengujian pengendalian
2. Memahami audit siklus pendapatan pengujian substantif
3. Memahami audit siklus pengeluaran dalam hal pengujian pengendalian
4. Memahami audit siklus pengeluaran pengujian substantif
5. Memahami audit siklus produksi
6. Memahami audit siklus jasa personalia
7. Memahami audit siklus investasi
8. Memahami audit siklus pembiayaan
9. Memahami audit saldo kas
10. Memahami penyelesaian audit dan tanggung jawab pasca audit
11. Menyusun laporan audit atas laporan keuangan yang telah diaudit
12. Memahami jasa-jasa lain akuntan dan pelaporannya
13. Memahami BAPEPAM dan akuntan publik
D. Urutan Penyajian

MODUL PENGAUDIAN II 1
Adapun urutan penyajian modul ini yaitu sebagai berikut :

Deskripsi Mata Kuliah


Kegunaan Mata Kuliah
Sasaran Belajar
E. Urutan Pertanyaan
Petunjuk Belajar
Modul ini digunakan
Petunjuk sebagai bahan ajar
Belajar
mata kuliah pengauditan II, mahasiswa
dapat menggunakan referensi tambahan
jika merasa dibutuhkan. Modul ini
Sasaran Pembelajaran
dilengkapi dengan soal latihan dan tes
Ruang Lingkup
Manfaat
formatif Mempelajari
untuk menguji sejauh mana
Urutan Pembahasan
pemahaman mahasiswa mengenai materi
Petunjuk Khusus (Opsional)
pembelajaran, kunci jawaban juga tersedia
di bagian akhir modul. Modul ini juga
dilengkapi dengan menggunakan bagan
alur, serta kolom-kolom agar lebih mudah dipahami oleh mahasiswa.

MODUL PENGAUDIAN II 2
MODUL PENGAUDITAN II
AUDIT SIKLUS PENDAPATAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN

II. PENDAHULUAN
A. Sasaran yang ingin dicapai
Adapun sasaran umum yang ingin di capai dalam mempelajari modul ini yaitu :
Memahami audit siklus pendapatan pengujian pengendalian
Sasaran secara khusus yaitu :
1) Memahami sifat pendapatan
2) Memahami aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit
3) Memahami aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas
4) Memahami aktivitas pengendalian
5) Memahami transaksi penyesuaian penjualan
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini yaitu siklus pendapatan pengujian pengendalian.
C. Manfaat Mempelajari Modul
Modul ini di harapkan mampu membantu mahasiswa untuk memahami konsep dasar
siklus pendapatan,sifat pendapatan, memahami aktivitas pengendalian transaksi penjualan
kredit, memahami aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas, memahami aktivitas
pengendalian, serta memahami transaksi penyesuaian penjualan.
D. Urutan Pembahasan
a. Sifat Siklus pendapatan
b. Aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit
c. Aktivitas pengendalian transaksi penerimaan kas
d. Transaksi penyesuaian penjualan
E. Petunjuk Khusus
Untuk modul ini bentuk latihan yang diberikan berupa soal analisis untuk melatih
kemampuan mahasiswa dalam memenganalisa serta memahami klien yang diaudit,
megenai apa yang harus menjadi fokus auditor.

MODUL PENGAUDIAN II 3
III. MATERI PEMBAHASAN
A. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan dalam perusahaan berhubungan dengan aktivitas pertukaran barang dan
jasa serta penagihan pendapatan kedalam bentuk kas. Untuk setiap jenis perusahaan, masing-
masing memiliki sumber pendapatan yang berbeda twrgantung jenis usaha yang dijalankan.

Dalam modul ini, kebanyakan ilustrasi akan dijabarkan dalam lingkup perusahaan barang
dagang. Untuk perusahaan dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus
pendapatan adalah 1) Penjualan kredit 2) Penerimaan kas 3) Penyesuaian penjualan.
Transaksi-transaksi tersebut mempengaruhi akun-akun yang digambarkan dalam Peraga 1.1..

Peraga 1.1 Kelompok Transaksi yang Termasuk dalam Siklus Pendapatan


Kelompok Transaksi

Penjualan Kredit Penerimaan Kas Penyesuaian Penjualan

D K D K
Piutang Usaha Penjualan Kas Piutang Usaha Retur Penjualan dan Penyisihan
Persediaan
Piutang Penghapusan Piutang Diskon Penjualan
Pengurangan Harga
Harga Pokok Penjualantak Tertagih
tak Tertagih

Retur penjual-an dan


Piutang
diskonBeban D Penyisihan
UsahaPiutang Tak Tertagih
Piutang
K Penyisihan
Tak Tertagih
D Piutang Tak
KPiutang
Tertagih
Usaha
D K

Khusus modul 1 ini, yang menjadi fokus perhatian adalah pada penjualan dan piutang usaha
karena tiga akun, yakni harga pokok penjualan, persediaan, dan kas juga dipengaruhi oleh
aktivitas lain sehingga akan dibahas detail pada modul-modul selanjutnya

TUJUAN AUDIT

Dalam siklus pendapatan, tujuan audit berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang
mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signfikan menyangkut saldo dan
transaksi siklus pendapatan.

Seperti yang telah dipelajari pada semester sebelumnya tentang tujuan audit spesifik yang
dihasilkan dari lima kategori asersi manajemen. Beberapa tujuan audit spesifik yang

MODUL PENGAUDIAN II 4
dihasilkan dengan kategori tersebut untuk siklus pendapatan, digambarkan dalam peraga 1.2
sebagai contoh.

Peraga 1.2 Tujuan Audit Spesifik untuk Siklus Pendapatan

Kelompok Transaksi
Kategori Asersi Tujuan Audit Spesifik
atau Saldo
Eksistensi atau Kejadian Transaksi Catatan transaksi penjualan
menggambarkan barang-barang
yang dikirimkan atau jasa-jasa
yang diberikan selama periode
berjalan (OE1).
Catatan transaksi penerimaan kas
menggambarkan kas yang
diterima selama periode berjalan
(EO2)
Catatan transaksi penyesuaian
penjualan selama periode
berjalan menggambarkan diskon
yang telah di otorisasi, retur dan
potongan penjualan serta piutang
tak tertagih (EO3)
Saldo Piutang usaha menggambarkan
jumlah tagihan kepada pelanggan
yang ada pada tanggal neraca
Kelengkapan Transaksi Seluruh penjualan (C1),
(Compleetness) penerimaan kas (C2), dan
penyesuaian (C3), yang
dilakukan selama periode
berjalan telah dicatat.
Saldo Utang usaha termasuk seluruh
klaim kepada pelanggan pada
tanggal neraca (C4).
Hak dan Kewajiban (Right Transaksi Perusahaan mempunyai hak atas
and Obligation) piutang (RO1) dan kas (RO2)
yang dihasilkan dari transaksi

MODUL PENGAUDIAN II 5
siklus pendapatan yang dicatat.
Saldo Utang usaha pada tanggal neraca
menggambarkan klaim resmi
perusahaan kepada pelanggan
untuk membayar (C4)
Penilaian atau Alokasi Transaksi Seluruh Penjualan (VA1) dan
penerimaan kas (VA2) serta
penyesuaian penjualan (VA3)
telah dinilai dengan
menggunakan GAAP dan
dijurnal, diikhtisarkan, serta
diposting secara tepat.
Saldo Piutang usaha menggambarkan
klaim kotor perusahaan kepada
pelanggan pada tanggal neraca
dan sesuai dengan jumlah pada
buku pembantu piutang usaha
(VA4)
Pilihan untuk piutang tak
tertagih menggambarkan estimasi
yang layak atas perbedaan antara
piutang kotor dan nilai bersih
yang dapat direalisasikan (VA5)

Pengajian dan Transaksi Perincian penjualan (PD1),


Pengungkapan penerimaan kas (PD2), dan
penyesuaian penjualan (PD3)
mendukung penyajiannya dalam
laporan keuangan termasuk
klasifikasi serta pengungkapan
yang terkait.
Saldo Piutang usaha (PD4) telah
diidentifikasi dan di klasifikasi
dengan benar dalam laporan

MODUL PENGAUDIAN II 6
keuangan.
Pengungkapan yang tepat telah
dibuat atas piutang usaha yang
telah disetujui atau digadaikan
(PD5).

PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN


UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT.

Pemahaman Bisnis dan Industri Klien

Auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan risiko salah saji yang materil. Cara untuk
mengukur risiko tersebut adalah dengan memperoleh informasi tentang bisnis dan industri
klien karena hal tersebut juga dapat membantu auditor dalam :

Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan cara memahami kapasitas


klien, pasar, serta pelanggan klien.
Mengembangkan ekspektasi tentang margin kotor dengan memahami market share dan
competitive advantage klien di pasar.
Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-
rata untuk klien dan industri.

Selain itu, proses menghasilkan pendapatan ini juga memerlukan beberapa beban (seperti,
harga pokok penjualan atau beban penjualan), sehingga pemahaman mengenai siklus
pendapatan dapat membantu mengembangkan ekspektasi pengeluaran perusahaan yang
berkaitan dengan siklus transaksi lainnya dan menilai risiko bahwa laba yang mengandung
salah saji material belum diaudit.

Berikut akan dibahan mengenai beberapa industri yang berbeda disertai dengan
ilustrasi siklus pendapatan dan risiko signifikan untuk masing-masing industri. Perusahaan
tersebut mewakili 5 industri, yaitu perusahaan alat rumah tangga, perusahaan komputer
elektronik, grosir barang-barang eceran,hotel, dan sekolah.

Perusahaan rumah tangga biasanya mendistribusikan barangnya ke pedagang besar, yang


kemudian pedagang yang akan menjualnya kepada konsumen akhir. Sehingga jika pedagang
tidak mampu menjualnya ke pelanggan akhir maka perusahaan akan mengalami masalah
penagihan. Pasar atas barang-barang tersebut sangat kompetitif, sehingga perusahaan harus
memberikan diskon untuk mencegah terjadinya penumpukan persediaan. Rata-rata margin

MODUL PENGAUDIAN II 7
kotor untuk industri ini sekitar 33%. Periode penagihan piutang usaha untuk industri ini rata-
rata sekitar 47 hari.

Dalam perusahaan komputer elektronik beberapa penjualan mungkin dilakukan dalam


jumlah yang sangat besar sehingga perlu diberi hak retur atas produk yang tidak sesuai atau
cacat berita untuk produk yang tidak terjual. Rata-rata margin kotor untuk industri ini
diperkirakan sekitar 35% namun dapat bervariasi produk atau jasa. Perusahaan komputer bisa
menjual secara langsung ataupun tidak langsung produknya kepada konsumen akhir sehingga
menyebabkan ketidakpastian dari penjualan dan penagihan piutang. Adapun rata-rata periode
penagihan piutang untuk industri perusahaan komputer diperkirakan sekitar 56 hari.

Selanjutnya adalah industri penjual eceran membeli kemudian menjual produknya


rumah tangga. Industri ini memerlukan rak untuk menyimpan persediaan barang-barangnya.
Perusahaan yang berada pada industri ini bisa meningkatkan marginnya dan return on
investment dalam bentuk fisik bangunan pabrik serta melakukan ekspansi usaha. Dalam
industri ini sangat kompetitif karena produk-produk yang dijual merupakan komoditas yang
tidak membutuhkan yang namanya reputasi produk. Masalah penagihan piutang bukanlah
menjadi masalah yang signifikan dalam industri ini.

Industri Hotel menitikberatkan pada pengembangan reputasi peserta perayaan


pendapatan dari honor waralaba dan manajemen properti. Banyak hotel yang bagus dan
perhatiannya pada pengembangan reputasi serta keahlian manajemen bukan pada kepemilikan
aktiva fisik. Masuknya properti baru dalam pasar dapat mengakibatkan penurunan tingkat
hunian dan harga pasar.

Dalam industri sekolah Sumber pendapatan utama yaitu berasal dari retribusi pajak.
Dalam hal memverifikasi mayoritas pendapatan dari sekolah umum, hal yang dapat dilakukan
yaitu dengan melakukan konfirmasi kepada lembaga pemungut pajak. Jika pendapatan pajak
di distribusikan ke sekolah berdasarkan jumlah murid, maka yang menjadi fokus perhatian
adalah kualitas yang mendasari sistem informasi, yang melaporkan perhitungan jumlah
muridserta yang mendukung distribusi pajak.

Dalam peraga 1.3 berikut akan dipaparkan risiko-risiko signifikan untuk masing-masing
industri tersebut.

MODUL PENGAUDIAN II 8
Peraga 1.3 Risiko Signifikan untuk masing-masing industri

Jenis Industri Risiko Signifikan

Industri perusahaan alat 1. Kemampuan menjual persediaan dengan margin kotor


rumah tangga yang tepat
2. Penagihan piutang
Perusahaan komputer 1. Pengakuan pendapatan
2. Kemampuan menjual persediaan pada margin kotor
elektronik
yang tepat
Industri eceran 1. Volume penjualan
2. Margin kotor
Industri hotel 1. Penerapan GAAP
2. Volume penjualan dan tingkat hunian
3. Penetapan harga yang kompetitif serta margin kotor
Sekolah umum 1. Risiko yang dapat dialami yaitu jika sekolah memiliki
biaya tetap yang besar dan biaya pendaftaran yang
menurun Akibat pajak yang distribusikan berdasarkan
jumlah murid

Materialitas

Pendapatan menjadi ukuran volume aktivitas bagi setiap perusahaan. Total pendapatan
merupakan hal yang sangat penting dalam laporan keuangan sehingga kadang sebagai ukuran
materialitas secara keseluruhan. Selain itu pendapatan dapat menimbulkan piutang usaha dan
kas air serta arus kas dari operasi.Bidang usaha yang ditimbulkan oleh transaksi penjualan
kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca.

Itulah mengapa pengetahuan mengenai bisnis dan industri klien menjadi hal yang
penting dalam mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon
penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga yang bervariasi antara satu industri dengan
industri lainnya. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi auditor dalam memenuhi
tujuan audit spesifik pada siklus pendapatan., perhatian cermat harus diberikan untuk
mempertimbangkan risiko inheren, risiko analitis, dan risiko pengendalian ketika menentukan
strategi audit untuk setiap tujuan audit tersebut.

Risiko Inheren

MODUL PENGAUDIAN II 9
Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus,
termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu
dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor tersebut dapat mendorong manajemen untuk masalah
sajikan asersi siklus pendapatan misalnya :

Memaksakan untuk menyatakan pendapatan yang terlalu tinggi dengan tujuan untuk
melaporkan pencapaian target pendapatan yang sebenarnya tidak terpenuhi karena
faktor-faktor ekonomi global, nasional, dan regional, atau karena buruknya
manajemen.
Memaksakan untuk menyatakan kas dan piutang motor yang terlalu tinggi atau
menyatakan penyisihan piutang tak tertagih yang terlalu rendah dalam rangka
melaporkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi untuk memenuhi hutang.

Faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam siklus pendapatan yaitu sebagai berikut:

Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan seringkali


tinggi hingga akhirnya mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi.
Penentuan waktu dan Jumlah pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan
faktor-faktor seperti standar akuntansi yang mendua, kebutuhan untuk membuat
estimasi, kompleksitas perhitungan, info pembelian untuk mengembalikan barang.
Transaksi mungkin salah diklasifikasikan sebagai hutang lancar atau tidak lancar
akibatnya kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun
mendatang.
Transaksi penerimaan kas akan menghasilkan aktiva likuid yang rentang terhadap
misapropriasi
Transaksi penyesuaian penjualan memungkinkan untuk menyembunyikan pencurian
kas yang diterima dari pelanggan dengan menetapkan diskon yang terlalu tinggi,
mencatat retur penjualan fiktif, atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.

Karena banyaknya potensi salah saji seperti yang dijabarkan di atas, maka auditor harus selalu
memberikan pertimbangan yang cermat atas risiko inheren dalam siklus pendapatan. Dengan
cara mengakui risiko ini melalui prosedur penilaian risiko itu sendiri.

Risiko Prosedur Analitis

Risiko prosedur analitis merupakan cara yang efektif biaya dan mengandalkan pada
pengetahuan auditor tentang bisnis dan industri klien. Beberapa contoh prosedur analitis yang
dapat di terapkan dalam siklus pendapatan disajikan pada peraga 1.4.

MODUL PENGAUDIAN II 10
Peraga 1.4 Prosedur Analitis yang Biasanya Digunakan pada Audit Siklus Pendapatan..

Rasio Rumus Signifikansi Audit

Penjualan terhadap Penjualan bersih / Ukuran Membantu menilai kelayakan total


Kapasitas kapasitas Non keuangan pendapatan
Pangsa Pasar Penjualan bersih klien / Membantu menilai kelayakan baik
penjualan bersih industri total pendapatan maupun margin
kotor. Besarnya pangsa pasar
biasanya dikaitkan dengan margin
kotor.
Hari perputaran Rata-rata piutang usaha / Bermanfaat dalam membandingkan
piutang usaha penjualan x 365 rata-rata industri. Lamanya periode
penagihan dapat mengindikasikan
masalah penagihan. Pengalaman
sebelumnya dan volume penjualan
Prilly berjalan dapat bermanfaat
dalam mengestimasi piutang bersih
saat ini.
Beban piutang tak Beban piutang tak tertagih/ Semakin kecil rasio yang dihasilkan
tertagih terhadap penjualan bersih dapat menunjukkan penyisihan yang
penjualan kredit tidak memadai untuk piutang tak
bersih tertagih.
Beban utang tak Beban piutang tak Bermanfaat dalam mengevaluasi
tertagih terhadap tertagih / penghapusan kelayakan beban piutang tak tertagih.
penghapusan piutang piutang usaha aktual Hasil yang kecil menunjukkan
usaha penyisihan yang tidak memadai
untuk piutang tak tertagih.
Pendapatan produk Pendapatan dari produk Perusahaan dengan proporsi
baru terhadap total yang di perkenalkan pendapatan yang tinggi dari paru-
pendapatan selama setahun berjalan / paru dapat menghasilkan premi
total pendapatan margin kotor karena kemampuannya
melakukan inovasi.

Tahap awal yang dapat dilakukan oleh auditor dalam prosedur analitis adalah
memperoleh pemahaman tentang total pendapatan 1) kapasitas pelayanan yaitu volume

MODUL PENGAUDIAN II 11
penjualan optimal yang mampu dihasilkan jika fasilitas serta tenaga kerja dimanfaatkan secara
penuh. 2) pasar produk-produk klien, yakni membandingkan pendapatan nelayan dengan total
pendapatan dari pasar produk-produk klien. Akhirnyamerupakan hal yang penting yaitu
mengevaluasi hasil perputaran piutang usaha atau rata-rata periode penagihan dan mampu
membandingkan periode penagihan dengan norma industri.

Auditor biasanya menyelesaikan prosedur analitis dengan industri klien yang


membandingkan pendapatan ukuran proses untuk menghasilkan pendapatan. Contohnya yaitu
auditor dapat mengevaluasi kecenderungan sebagai berikut :

Pendapatan dibagi dengan jumlah jam tenaga kerja pabrik untuk perusahaan yang
menghasilkan produk padat karya.
Pendapatan dari aktivitas pabrik dalam perusahaan yang melakukan proses manufaktur
padat modal.
Pendapatan per persegi ruangan toko eceran bagi penjual grosir
Pendapatan yang dibandingkan dengan tingkat hunian untuk industri perhotelan
iuran mahasiswa atau murid untuk sekolah

Peningkatan periode penagihan klien menunjukkan bahwa piutang telah tumbuh lebih
cepat daripada volume penjualan yang akan menghabiskan arus kas operasi serta
menimbulkan masalah likuiditas. Jika piutang tumbuh lebih cepat daripada penjualan hal ini
akan menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai pertumbuhan penjualan dengan
menanggung risiko kredit yang membengkak.

MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Pada bagian ini kita akan membahas aplikabilitas empat dari lima komponen pengendalian
internal dalam siklus pendapatan yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi
dan komunikasi, dan pemantauan.

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri dari beberapa faktor yang dapat mengurangi risiko inheren
berkaitan dengan siklus pendapatan. Selain itu faktor ini juga dapat meningkatkan ataupun
mengurangi keefektifan komponen pengendalian internal lainnya.

MODUL PENGAUDIAN II 12
Beberapa risiko inheren yang berkaitan dengan masalah akuntansi yang bertentangan,
perhitungan yang kompleks, estimasi akuntansi menyangkut asersi pendapatan dapat
dikendalikan jika manajemen telah membuat komitmen yang tepat.

Lingkungan pengendalian dapat diperbaiki jika pemberian otoritas dan tanggung


jawab atas semua aktivitas dalam siklus pendapatan dikomunikasikan dengan jelas antara lain
dengan deskripsi tugas tertulis. Akan tetapi jika tekanan terlalu besar demi pencapaian tujuan
yang tidak realistis maka manajemen mungkin akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai
aturan untuk menyatakan pendapat atau margin yang terlalu tinggi.

Untuk mengatasi hal ini ada beberapa perusahaan yang mengikat karyawannya,
tingkatan ini meliputi pemberian polis asuransi ketaatan atas kerugian akibat pencurian kas
serta peristiwa serupa yang dilakukan oleh karyawan yang tidak jujur. Tingkatan ini dapat
memperkuat dengan pengendalian.

Cara lain yaitu kewajiban karyawan yang menangani kas untuk mengambil cuti
merotasi jabatan secara periodik. Tujuannya yaitu untuk menghalangi ketidakjujuran
karyawan karena mereka tidak dapat menyembunyikan perbuatan buruk itu selamanya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya beberapa penggelapan yang terjadi oleh karyawan yang
telah berdedikasi selama 10 hingga 20 tahun sehingga mereka dapat menyembunyikan
perbuatannya secara rutin.

Penilaian Risiko

Penilaian risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan sama dengan penilaian risiko
inheren oleh auditor eksternal. Auditor berkepentingan terhadap bukti penilaian manajemen
dan tanggapan atas risiko yang muncul dari perubahan situasi seperti sumber pendapatan yang
baru, standar akuntansi baru, dan dampak dari pertumbuhan yang dalam siklus pendapatan,
ataupun perubahan personil akuntansi serta perubahan pelaporan.

Informasi dan komunikasi (Sistem Informasi)

Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan mengenai bagaimana


1) penjualan diawali, 2) barang dan jasa diberikan, 3) piutang dicatat, 4) kas diterima, 5)
penyesuaian penjualan termasuk metode pemrosesan data dan cara yang digunakan.

Seringkali input terjadi dalam Departemen pemakai ketika penjualan dimulai, barang
atau jasa diserahkan, ketika transaksi dicatat atau ketika pertimbangan diterima. Sangat

MODUL PENGAUDIAN II 13
penting bagi auditor untuk mengenali dokumen sumber, file transaksi kunci dan file induk,
serta laporan dan informasi akuntansi yang diperoleh dari file tersebut.

Pemantauan

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang umpan balik dan apakah manajemen telah
mengawali tindakannya Berdasarkan informasi yang diterima dari aktivitas pemantauan.
Kemungkinan ini mencakup informasi yang diterima dari 1) pelanggan yang mengalami
kesalahan penagihan, 2) pengaturan yang memperhatikan ketidaksesuaian kebijakan
pengakuan pendapatan atau hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal. 3) auditor
eksternal yang mempertimbangkan kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan material
dalam pengendalian internal.

Penilaian awal atas risiko pengendalian dan strategi audit pendahuluan

Tanpa memiliki bukti mengenai seberapa efektif pengendalian internal ditempatkan dalam
operasi, penilaian awal auditor atas risiko pengendalian harus dimaksimumkan.

Ketika auditor telah memperoleh bukti tentang sifat-sifat operasi pengendalian internal,
auditor dapat mengevaluasi risiko pengendalian berdasarkan bukti tersebut. Jika pendapatan
klien terkonsentrasi dari beberapa sumber auditor dapat mengandalkan prosedur analitis dan
pengujian substantif rincian.

Dalam beberapa kasus siklus pendapatan bersifat material dan pendapatan didistribusikan di
banyak pelanggan dan transaksi. Dalam kasus seperti ini merencanakan untuk menilai risiko
pengendalian pada tingkat yang rendah dan mengembangkan strategi audit pengujian
pengendalianseringkali menjadi hal yang efisien.

B. AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

Setiap perusahaan yang memerlukan audit mempunyai akuntansi terkomputerisasi. Sehingga


modul ini berfokus pada bagaimanamengimplementasikan aktivitas pengendalian
menggunakan prosedur pengendalian yang terprogram.

Ada dua jenis pengendalian dengan komputer :

Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai


pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer

MODUL PENGAUDIAN II 14
Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap aplikasi akuntansi yang
terkomputerisasi seperti siklus pengeluaran

Perlu diingat bahwa jika pengendalian umum tidak efektif maka kepercayaan jarang diberikan
kepada pengendalian aplikasi. Untuk tujuan pembahasan modul ini akan mengasumsikan
bahwa pengendalian umum bersifat efektif, seperti prosedur tindak lanjut yang dimanakan
untuk menginvestigasi masalah yang timbul akibat pengendalian aplikasi.

Akhirnya pertimbangan akan diberikan pada prosedur yang digunakan oleh auditor
untuk 1) serta mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal, 2) melakukan
pengujian pengendalian yang digunakan dalam membuat penilaian akhir atas risiko
pengendalian untuk transaksi pembelian.

DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM

Dokumen dan catatan yang biasanya digunakan oleh perusahaan besar dalam memproses
transaksi penjualan kredit mencakup hal-hal di bawah ini :

a. Pesanan pelanggan, dapat berupa formulir yang disiapkan oleh penjual ataupun dibuat
sendiri oleh pembeli
b. Pesanan penjualan, berfungsi sebagai dasar dimulainya transaksi atas pesanan
pelanggan
c. Dokumen pengiriman, berupa bill of lading sebagai pemberitahuan formal atas
penerimaan barang yang dikirim oleh kurir.
d. Faktur penjualan, digunakan untuk menagih pelanggan dan sebagai dasar untuk
mencatat penjualan.
e. Daftar harga yang diotorisasi, daftar yang berisi harga barang yang diotorisasi untuk
dijual.
f. File transaksi penjualan, file komputer berisi transaksi penjualan yang telah selesai.
g. Jurnal penjualan, daftar jurnal transaksi yang telah selesai.
h. File induk pelanggan, berisi informasi pengiriman dan penagihan pelanggan serta
batas kredit.
i. File induk piutang usaha, file berisi informasi transaksi dari setiap pelanggan yang
berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.
j. Laporan bulanan pelanggan, laporan yang dikirim ke pelanggan yang berisi saldo
awal, transaksi selama sebulan berjalan, dan saldo akhir.

FUNGSI-FUNGSI

Pemrosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan di bawah ini :

MODUL PENGAUDIAN II 15
Memprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan
transaksi penjualan dengan perusahaan lain meliputi :
Penerimaan pesanan pelanggan
Persetujuan kredit
Pengiriman Barang dan jasa meliputi :
Pemenuhan pesanan penjualan
Pengiriman pesanan penjualan
Catatan penjualan atas pendapatan perusahaan meliputi :
Penagihan pelanggan
Pencatatan penjualan

Setiap fungsi utama ini harus diberikan kepada individu yang berbeda, dengan pemisahan
tugas yang tepat.

Memprakarsai penjualan

Umumnya memprakarsai transaksi adalah proses disetujuinya transaksi itu dengan. Dasar
penting untuk segala sesuatu yang mengikuti proses penjualan adalah memiliki Departemen
kredit yang independen atau tingkat manajemen yang sesuai, yang menyetujui pelanggan baru
dan mencantumkannya ke file induk pelanggan.

Penerimaan Pesanan Pelanggan. Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima Hanya
apabila sesuai dengan kriteria yang diotorisasi oleh manajemen. Kriteria tersebut pada
umumnya memberikan persetujuan atas pesanan yang dilakukan oleh Departemen pesanan
penjualan untuk menentukan apakah pelanggan tercantum dalam file induk pelanggan dan
apakah telah memiliki batas kredit yang telah disetujui. Apabila pelanggan tidak termasuk
dalam file induk pelangganmaka hanya departemen kredit yang berhak menambahkan
pelanggan tersebut ke file induk pelanggan. Dalam beberapa perusahaan tahap berikutnya
yaitu, menyediakan formulir pesanan penjualan.

Persetujuan Kredit. Departemen kredit yang akan memberikan persetujuan kredit dengan
mencocokkan jumlah kredit yang diotorisasi pada file induk pelanggan dengan batas kredit.

Pengiriman Barang dan Jasa

Pengiriman barang atau jasa merupakan peristiwa yang menggambarkan penggantian hak atas
kepemilikan barang dan penetapan piutang.

Pemenuhan Pesanan Penjualan. Barang-barang yang dikeluarkan dari gudang harus


disertai dengan pesanan penjualan yang disetujui. Kemudian komputer dapat diprogram untuk

MODUL PENGAUDIAN II 16
mencocokkan item-item yang diambil dari persediaan dengan item-item pada pesanan
penjualan yang disetujui.

Pengiriman Pesanan Penjualan. Harus dilakukan pengecekan independen oleh petugas


pengiriman mengenai kesesuaian barang yang diterima dari gudang dengan pesanan yang
disetujui. Komputer mencocokkan dokumen pengiriman dengan pesanan penjualan yang
disetujui. Untuk mengatasi masalah barang yang dipesan yang mungkin belum dikirim
komputer akan mengecek laporan seluruh pesanan penjualan yang tidak dipenuhi.

Pencatatan Penjualan

Ini meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan ke pelanggan serta pencatatan faktur
penjualan secara akurat dalam periode akuntansi yang benar.

Penagihan Pelanggan. Beberapa salah saji potensial dalam penagihan pelanggan yaitu
pengiriman mungkin belum ditagih. Penagihan mungkin dilakukan atas transaksi fiktif atau
penagihan yang sama mungkin telah dilakukan. Jenis pengendalian yang dilakukan yaitu :

Komputer maka akan mencetak laporan seluruh barang yang dikirim namun belum ditagih
Komputer akan menghitung seluruh faktur penjualan bernomor urut
Komputer akan membandingkan total pengendalian dokumen pengiriman dengan total
indikator pada faktur penjualan
Penjualan dicatat berdasarkan faktur penjualan
Komputer mencocokkan informasi faktur penjualan dengan informasi pengiriman
Komputer membandingkan total pengendalian pada dokumen pengiriman dengan total
yang dicatat pada faktur penjualan

Pencatatan Penjualan. Salah saji potensial dalam pencatatan penjualan yaitu faktur penjualan
yang mungkin dicatat dalam periode akuntansi yang tidak benar, harga yang tidak benar, tidak
diposting ke akun pelanggan, diposting ke akun pelanggan yang salah, kesalahan dalam
mencatat faktur penjualan. Jenis pengendalian yang dapat dilakukan yaitu :

Komputer membandingkan tanggal faktur dengan periode akuntansi ketika barang dikirim
Komputer mencocokkan harga jual dengan daftar harga pesanan penjualan yang
diotorisasi
Komputer mengecek penjumlahan saldo awal bidang usaha ditambah transaksi penjualan
dan jumlah saldo akhir piutang usaha
Komputer mencocokkan nomor pelanggan pada faktur penjualan dengan nomor
pelanggan pesanan penjualan

MODUL PENGAUDIAN II 17
Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan serta Menindaklanjuti komplain dari
pelanggan (manual)

Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penjualan Kredit

Dalam praktik banyak variasi sistem yang digunakan untuk melakukan fungsi dalam
pemrosesan transaksi penjualan kredit. Berikut ini yang penting untuk mendokumentasikan
pemahaman auditor atas pengendalian internal :

Fungsi-fungsi kunci
Dokumentasi jejak audit
Laporan utama yang dihasilkan oleh sistem
Program serta file komputer yang tercakup dalam sistem akuntansi

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor perlu mempunyai pemahaman yang cukup untuk dapat 1) mengidentifikasikan jenis
salah saji yang potensial 2) pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji
yang material, dan 3) merancang pengujian substantif.

Auditor bisa saja merencanakan menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau
tinggi atau menggunakan pengetahuannya tentang keefektifan pengendalian siklus pendapatan
yang diperoleh ketika memahami standar internal. Auditor dapat mengambil kesimpulan
mengenai keefektifan pengendalian yang diprogram mengajukan pertanyaan serta
menginspeksi dokumen yang berhubungan.

Ketika auditor memiliki rencana untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang
rendah untuk akhir siklus pendapatan maka biasanya akanmenguji keefektifan pengendalian
umum, menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk evaluasi efektivitas
pengendalian yang diprogram, menguji efektivitas prosedur tindak lanjut atas pengecualian
yang ditunjuk oleh pengendalian terprogram.

Auditor dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan pengurutan cat dan
mengecek daftar pesanan penjualan, dokumen pengiriman, atau faktur penjualan yang telah
hilang dalam file komputer.

C. AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Penerimaan kas merupakan hasil dari beberapa aktivitas yaitu kas diterima dari pelanggan,
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, penerbitan modal saham, penjualan sekuritas

MODUL PENGAUDIAN II 18
investasi jangka panjang serta aktiva lainnya. Untuk bagian ini dibatasi dalam hal penjualan
tunai dan penagihan piutang dari pelanggan.

DOKUMEN DAN CATATAN UMUM

Dokumen serta catatan yang digunakan dalam pemrosesan penerimaan kas adalah sebagai
berikut :

Bukti penerimaan uang adalah dokumen yang dikirim ke pelanggan bersamaan dengan
faktur penjualan yang akan dikembalikan bersamaan dengan pembayaran
Daftar adalah daftar penerimaan kas yang diterima melalui Pos
Lembar perhitungan kas merupakan dasar yang digunakan untuk merekonsiliasi total
penerimaan dengan total yang dicetak oleh register kas
Ikhtisar hasil ke harian adalah laporan yang menunjukkan penerimaan melalui kasir
Slip deposit yang disahkan adalah daftar yang dibuat oleh penyetor dan di stempel oleh
bank yang berisi tanggal serta total setoran yang diterima bank
File transaksi penerimaan kas adalah file komputer atas transaksi penerimaan yang telah
disahkan. File ini kemudian digunakan untuk memperbarui file induk piutang usaha
Jurnal penerimaan kas berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan
piutang usaha

FUNGSI-FUNGSI

Dalam fungsi penerimaan kas beberapa sub fungsinya adalah sebagai berikut :

Menerima penerimaan kas


Menyetorkan kas ke bank
Mencatat penerimaan kas

Sama halnya dalam kasus transaksi penjualan kredit. Fungsi pemisahan tugas merupakan
aktivitas pengendalian internal yang sangat penting.

Menerima Penerimaan Kas

Risiko utama dalam memproses transaksi penerimaan kas adalah Adanya kemungkinan
pencurian kas sebelum atau sesudah catatan penerimaan dibuat. Sehingga harus dipastikan
prosedur pengendalian yang layak telah dilakukan dan kas telah di simpan di tempat yang
aman. Risiko kedua yaitu adanya kemungkinan kesalahan dalam pemrosesan penerimaan.

Salah saji potensial dalam transaksi penerimaan kas yaitu penjualan tunai tidak
didaftar, penerimaan dari pos hilang atau digelapkan, kas dan cek yang diterima untuk disetor

MODUL PENGAUDIAN II 19
tidak sesuai dengan lembar perhitungan kas dan pradaftar, kas tidak disetorkan secara utuh
setiap hari, bukti penerimaan uang tidak sesuai dengan pradaftar, beberapa penerimaan tidak
dicatat, kesalahan dalam jurnal penerimaan diposting ke akun pelanggan yang salah,
penerimaan tidak dicatat diposting ke akun yang salah.

Menyetorkan Kas ke Bank

Pengendalian fisik atas kas mencatatkan bahwa seluruh penerimaan kas disetorkan secara
utuh setiap hari.Pengendalian ini mengurangi risiko penerimaan tidak dicatat.Apabila
penerimaan secara over-the-counter atau melalui pos diterima oleh kasir maka pengecekan
yang independen harus dilakukan untuk menentukan kesesuaiannya dengan lembar
perhitungan kas dan pradaftar .

Mencatat Penerimaan Kas

Untuk menjamin bahwa hanya transaksi yang sah yang dimasukkan akses fisik ke catatan
akuntansi harus dibatasi pada orang yang berwenang. Selain itu rekonsiliasi bank secara
periodik harus dilakukan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam mencatat transaksi kas.

MEMPEROLEH PEMAHAMAN DAN PENILAIAN RISIKO PENGENDALIAN

Tanggung jawab serta metode auditor dalam memenuhi persyaratan standar pekerjaan
lapangan pada transaksi penerimaan kas sama dengan yang dijelaskan pada transaksi
penjualan kredit. Auditor biasanya menggunakan kombinasi pertanyaan, observasi, dan
inspeksi dokumen dalam mengumpulkan bukti.

D. AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi :

Pemberian potongan tunai


Pembelian retur penjualan dan pengurangan harga
Penentuan piutang tak tertagih

Bagi banyak perusahaan jumlah dan nilai uang dalam transaksi ini tidaklah material. Bagi
beberapa perusahaan potensi salah saji yang diakibatkan kesalahan dan penyelewengan dalam
pemrosesan transaksi ini perlu dipertimbangkan. Fokus utamanya yaitu Adanya kemungkinan
pencatatan transaksi penjualan fiktif dengan tujuan penyelewengan dalam pemrosesan
penerimaan kas. Misal seorang karyawan dapat menyelesaikan kasus yang telah diterima dari
pelanggan dengan menghapus akun pelanggan dengan akun penyisihan piutang tak tertagih.

MODUL PENGAUDIAN II 20
Selain itu penggelapan juga dapat dilakukan dengan mencatat diskon harga yang terlalu tinggi
atau retur penjualan. Sehingga aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengurangi risiko
penyelewengan seperti itu yang berfokus pada validitas atau eksistensi kejadian.

Jika terdapat potensi salah saji material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka
auditor harus memahami seluruh aspek yang relevan dari komponen struktur pengendalian
internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko salah saji
macam ini. Apabila transaksi ini bersifat material auditor harus menginspeksi laporan
manajerial dan melakukan tanya jawab serta observasi tentang tindakan yang akan diambil
atas laporan tersebut. Auditor juga dapat mempertimbangkan untuk main auditor juga dapat
mempertimbangkan untuk menginspeksi :

Memorandum kredit atas retur penjualan


Penulisan otorisasi atas penghapusan piutang usaha

Apabila auditor berencana untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau
tinggi, auditor akan mendukung penilaian risiko pengendalian dengan bukti yang diperoleh
ketika mendapatkan penjelasan atas pengendalian internal.

Auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah,
maka auditor akan memperluas pengujian hingga mencakup inspeksi dokumen dan
pelaksanaan kembali pengujian manual. Apabila tujuan pengendalian telah tercapai melalui
prosedur pengendalian terprogram auditor akan merencanakan pengujian meliputi pengujian
atas 1) pengendalian umum dengan komputer, 2) pengendalian aplikasi komputer, 3)
keefektifan prosedur audit tindak lanjut manual.

MODUL PENGAUDIAN II 21
IV. LATIHAN
1. Auditor sedang mempelajari rasio risik potensial. Kelomokkan kondisi di bawah ini,
yang mana yang menunjukkan risiko potensia serta mana yang tidak berisiko
potensial.
Berilah tanda centang pada kolom yang telah disiapkan !

Tingkat Risiko
Tidak
Kondisi Risiko
Berisiko
Potensial
Potensial
Pertumbuhhan pejualan 12% dan piutang
meningkat 11% dari tahun satu ke tahun dua
Penjualan menurun 5% dan piutang menurun
2% dari tahun satu ke tahun dua
Penjualan meningkat 12% dan piutang
meningkat 13% dari tahun satu ke tahun ke dua
Jika Bebab piutang tak tertagih 2 juta, dan
penghapusan piutan usaha aktual 500rb
Jika bebn piutang tak tertagih 1.5 juta, dan
penghapusan piutang actual 700rb

Jika beban piutang tak tertagih 2 juta, dan


pejualan bersih 10 juta
Jika beban puitang tak tertagih 3 juta, dan
penjualan bersih 10 juta

2. Di bawah ini akan di uraikan fungsi tugas aktivitas pedapatan dan jenis pengendalian yang
dapat dilakukan. Tugas anda adalah mencocokkan setiap fungsi dengan jenis
pengendalianya.
Berikan garis yang menghubungkan antara fungsi dan pengendalian !

MODUL PENGAUDIAN II 22
Fungsi Pengendalian

Komputer diprogram untuk mencocokkan


item-item yang diambil dari persediaan
Pemenuhan Pesanan Penjualan dengan item-item pada pesanan penjualan
Komputer mencocokkan informasi faktur
penjualan dengan informasi pengiriman
yang disetujui.
Komputer mencocokkan nomor pelanggan
pada faktur penjualan dengan nomor
pelanggan pesanan penjualan
Pengiriman Pesanan Penjualan Mengirimkan laporan bulanan kepada
pelanggan serta Menindaklanjuti komplain
dari pelanggan (manual)
Komputer membandingkan tanggal faktur
dengan periode akuntansi ketika barang
dikirim
Barang-barang yang dikeluarkan dari gudang
harus disertai dengan pesanan penjualan
Penagihan Pelanggan
yang disetujui.
Komputer mencocokkan harga jual dengan
daftar harga pesanan penjualan yang
diotorisasi
Komputer mencocokkan dokumen
pengiriman dengan pesanan penjualan yang
disetujui.
Pencatatan Penjualan Untuk mengatasi masalah barang yang
dipesan yang mungkin belum dikirim
komputer akan mengecek laporan seluruh
pesanan penjualan yang tidak dipenuhi.

MODUL PENGAUDIAN II 23
V. RANGKUMAN
Siklus pendapatan dalam perusahaan berhubungan dengan aktivitas pertukaran barang
dan jasa serta penagihan pendapatan kedalam bentuk kas. Untuk perusahaan dagang,
kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah 1) Penjualan kredit 2)
Penerimaan kas 3) Penyesuaian penjualan.. Aktivitas dalam siklus ini menmbulkan risiko
inheren. Sehingga perusahaan akan melakukan pengendalian terhadap risiko inheren
tersebut.
Pengujian pengendalian kemudian hadir, untuk menguji sejauh mana efektifitas dari usaha
pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan untuk setiap asersi yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Dalam melakukan pengujian pengendalian, komponen pengendalian
internal perlu menjadi pertimbangan, dalam hal ini Lingkungan pengandalian; Penilaian
Risiko; Informasi dan komunikasi; Pemantauan. Komponen ini dapat membantu auditor
dalam melakukan penilaian.

MODUL PENGAUDIAN II 24
VI. TES FORMATIF
1. Dalam fungsi pencatatan penjualan, apa saja yang mungkin mengalami salah saji
potensial serta bagaimana cara pengendaliannya ?
2. Jelaskan pengendalian penting berkaitan dengan penerimaan kas melalui pos untuk
perusahaan yang memproses penerimaannya sendiri.
3. Apa yang dimaksud dengan pengendalian yang disetorkann utuh setiap hari, dan
bagaimana pengendalian tersbut mempengaruhi risiko pengandalian pada transaksi
penerimaan kas ?.
4. Jelaskan dokumen dan catatan umum di bawah ini serta apa kegunaan dari dokumen
tersebut.
a. File Transaksi Penjualan
b. File Induk Piutang Usaha
c. Dokumen Pengiriman
d. Faktur Penjualan

MODUL PENGAUDIAN II 25
VII. KUNCI TES FORMATIF
1. Salah saji potensial dalam pencatatan penjualan yaitu faktur penjualan yang mungkin
dicatat dalam periode akuntansi yang tidak benar, harga yang tidak benar, tidak
diposting ke akun pelanggan, diposting ke akun pelanggan yang salah, kesalahan
dalam mencatat faktur penjualan. Jenis pengendalian yang dapat dilakukan yaitu :
Komputer membandingkan tanggal faktur dengan periode akuntansi ketika
barang dikirim
Komputer mencocokkan harga jual dengan daftar harga pesanan penjualan yang
diotorisasi
Komputer mengecek penjumlahan saldo awal bidang usaha ditambah transaksi
penjualan dan jumlah saldo akhir piutang usaha
Komputer mencocokkan nomor pelanggan pada faktur penjualan dengan nomor
pelanggan pesanan penjualan
Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan serta Menindaklanjuti
komplain dari pelanggan (manual)
2. Bagi perusahaan yang memproses sendiri penerimaan melalu pos harus :
a. Segera mambatai pengesahan hanya untuk setoran
b. Membuat daftar cek pada berbagai salinan pradaftar.
c. Menetapkan tanggng jawab atas penerimaan
3. Kata utuh berarti pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang
belum disetorkan. Pengendalian ini mengurangi risiko bahwa penerimaan tidak dicatat
(C2), dan menghasilkan catatan setoran bank yang menetapkan eksistensi transaksi
tersebut.
4. Penjelasan tentang dokumen dalam aktivitas transaksi pengendalian kas
a. File transaksi penjualan, file komputer berisi transaksi penjualan yang telah
selesai.
b. File induk piutang usaha, file berisi informasi transaksi dari setiap pelanggan yang
berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.
c. Dokumen pengiriman, berupa bill of lading sebagai pemberitahuan formal atas
penerimaan barang yang dikirim oleh kurir.
d. Faktur penjualan, digunakan untuk menagih pelanggan dan sebagai dasar untuk
mencatat penjualan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Boynton, William C dkk. 2003. Modern Auditing Edisi Ketujuh Jilid II. Erlangga :
Jakarta

MODUL PENGAUDIAN II 26

Vous aimerez peut-être aussi