Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Jerry Herdiana 143020460
Dosen :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2017
1. PENDAHULUAN
Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang
menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan
flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali
dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh karena pada
akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji organoleptik yang
menggunakan panelis (pencicip yang telah terlatih) dianggap yang paling peka
dan karenanya sering digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan
untuk mengukur daya simpannya atau dengan kata lain untuk menentukan tanggal
kadaluwarsa makanan. Pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap paling
praktis lebih murah biayanya.
Pengujian sensori (uji panel) berperan penting dalam pengembangan
produk dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan. Panelis
dapat mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan membantu untuk
mendeskripsikan produk. Evaluasi sensori dapat digunakan untuk menilai adanya
perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dalam produk atau bahan-
bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, menentukan apakah
optimasi telah diperoleh, mengevaluasi produk pesaing, mengamati perubahan
yang terjadi selama proses atau penyimpanan, dan memberikan data yang
diperlukan bagi promosi produk. Penerimaan dan kesukaan atau preferensi
konsumen, serta korelasi antara pengukuran sensori dan kimia atau fisik dapat
juga diperoleh dengan eveluasi sensori.
Pada saat ini telah tersedia berbagai metode analisa organoleptik. Para
peneliti harus mengetahui dengan jelas keuntungan dan kerugian metode-metode
tersebut. Pilihlah metode yang paling cocok dan efisien untuk kasus yang
dihadapi. Tidak ada metode yang dapat digunakan secara umum atau untuk semua
kasus. Para peneliti harus memformulasikan dengan jelas tujuan dari pengujian
dan informasi yang ingin diperoleh dari pengujian tersebut.
Pada prinsipnya terdapat 3 jenis uji organoleptik, yaitu uji pembedaan
(discriminative test), uji deskripsi (descriptive test) dan uji afektif (affective test).
Kita menggunakan uji pembedaan untuk memeriksa apakah ada perbedaan
diantara contoh-contoh yang disajikan. Uji deskripsi digunakan untuk menentukan
sifat dan intensitas perbedaan tersebut. Kedua kelompok uji di atas membutuhkan
1) Organisasi Pengujian
Ada 4 unsur penting yang tersangkut dalam pelaksanaan pekerjaan
pengujian organoleptik, yaitu: pengelola pengujian (disebut penguji),
panel, seperangkat sarana pengujian dan bahan yang dinilai.
1.Expectation error
Terjadi karena panelis telah menerima informasi tentang pengujian.
oleh karena itu sebaiknya panel diberikan informasi yang mendetail
tentang pengujian dan sample diberi kode 3 digit agar tidak dapat dikenali
oleh panelis.
2.Convergen error
Panelis cenderung memberikan penilaian lebih baik atau lebih
buruk apabila didahuluipemberian sample yang lebih baik atau lebih
buruk.
3.Stimulus error
Terjadi karena penampakan sample yang tidak seragam sehingga
panel ragu-ragudalam memberikan penilaian.
5.Hallo efek
Terjadi karena evaluasi sample dilakukan terhadap lebih dari 1
(satu) factor sehinggapanelis memberikan kesan yang umum dari suatu
produk
6.Efek kontras
Pemberian sample yang berkualitas lebih baik sebelum sample
lainnya mengakibatkan penilaianpanelis terhadap sample yang berikutnya
lebih rendah. Panelis cenderung memberi mutu rata-rata
7.Motivasi
Respon dari seorang panelis akan mempengaruhi persepsi
sensorinya. Oleh karena itu penggunaan panelis yang terbaik (termotivasi)
dengan pengujian akan memberikan hasil yang lebih baik
8.Sugesti
Respon dari seoarang panelis akan mempengaruhi panelis lainnya.
Oleh karena itu pengujian dilakukan secara individu
9.Posisi bias
Dalam beberapa uji terutama uji segitiga. Gejala ini terjadi akibat
kecilnya perbedaan antar sampel sehingga panelis cenderung memilih
sampel yang ditengah sebagai sampel paling berbeda.
3) Pengujian Skalar
Pada uji skalar penelis diminta menyatakan besaran kesan yang
diperolehnya. Besaran ini dapat dinyatakan dalam bentuk besaran skalar
atau dalam bentuk skala numerik. Besaran skalar digambarkan dalam:
pertama, bentuk garislurus berarah dengan pembagian skala dengan jarak
yang sama. Kedua, pita skalar yaitu dengan degradasi yang mengarah
(seperti contoh degradasi warna dari sangat putih sampai hitam).
Pengujian skalar ini meliputi :
a) Uji skalar garis
b) Uji Skor (Pemberian skor atau Scoring)
c) Uji perbandingan pasangan (Paired Comparation): prinsip uji ini hampir
menyerupai uji pasangan. Perbedaannya adalah pada uji pasangan
pertanyaannya ada atau tidak adanya perbedaan. Sedang pada uji
perbandingan pasangan, pertanyaanya selainada atau tidak adanya
perbedaan, ditambah mana yang lebih, dan dilanjutkan dengan tingkat
lebihnya.
d) Uji perbandingan jamak (Multiple Comparision): prinsipnya hampir
sama dengan uji perbandingan pasangan. Perbedaannya pada uji
perbandingan pasangan hanyadua sampel yang disajikan, tetapi pada uji
perbandingan jamak tiga atau lebih sampel disajikan secara bersamaan.
Pada uji ini panelis diminta memberikan skor berdasarkan skala
kelebihannya, yaitu lebih baik atau lebih buruk.
e) Uji penjenjangan (uji pengurutan atau Ranking) : uji penjenjangan jauh
berbeda dengan uji skor. Dalam uji ini komoditi diurutkan atau diberi
nomor urutan, urutan pertama selalu menyatakan yang paling tinggi. Data
penjenjangan tidak dapat diperlakukan sebagai nilai besaran, sehingga
tidak dapat dianalisa statistik lebih lanjut, tetapi masih mungkin dibuat
reratanya.
1) Pengembangan Produk
Suatu produk baru yang khas maupun yang tiruan (imitasi) secara
umum perlu diketahui aseptabilitasnya. Untuk itu dapat dilakukan uji
hedonikdan uji pembedaan
2) Perbaikan Produk
Perbaikan produk dapat diukur secara obyektif maupun subyektif
atau secara organoleptik. Dalam uji ini perlu diketahui : apakah produk
baru berbeda dan lebih baik dari produk lama? Apakah produk barulebih
disukai dari produk lama.
3) Penyesuaian Proses
Termasuk dalam penyesuaian proses ialah penggunaan alat baru,
pemakaian bahan baru dan perbaikan proses. Tujuannya untuk efisiensi
atau menekan biaya pengolahan tanpa mempengaruhi mutu. Jadi uji yang
digunakan adalah uji pembedaan, uji skalar ataupun uji hedonik.
4) Mempertahankan Mutu
Masalah yang sangat penting dalam industri adalah
mempertahankan mutu dan keseragaman mutu. Agar hal tersebut dapat
dicapai maka perlu diperhatikan pengadaan bahan mentah, pengolahan /
produksi dan pemasaran. Uji yang digunakan adalah : uji pembedaan, uji
skalar ataupun uji hedonik.
5) Daya Simpan
Selama penyimpanan atau pemasaran produk akan mengalami
penurunan mutu makaperlu dilakukan pengujian. Hasil uji ini sekaligus
dapat menetapkan umur simpan. Uji yang dapat dilakukan adalah uji
pembedaan, uji skalar, uji hedonik, dan uji diskripsi
8) Uji Pemasaran
Uji pemasaran tidak dilakukan di dalam laboratorium melainkan
ditempat umum, di pasar atau di toko. Untuk itu digunakan uji pembedaan
sederhana dan uji hedonik
9) Kesukaan Konsumen
Diantara beberapa produk yang sama, ingin diketahui produk mana
yang paling disukai. Uji organoleptik yang digunakan adalah uji hedonik