Vous êtes sur la page 1sur 14

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)

A.PENGERTIANAMDAL

Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu
studitentangdampaklingkunganyangbakaltimbul,baikdampaksekarangmaupundimasa
yangakandatang.Studiinidisampinguntukmengetahuidampakyangakantimbul,juga
mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal
dengannamaAnalisisDampakLingkunganHidup(AMDAL).

PengertianAnalisisDampakLingkunganHidup(AMDAL)menurutPPNo.27Tahun
1999Pasal1adalahtelaahansecaracermatdanmendalamtentangdampakbesardanpenting
suaturencanausahadankegiatan.Artilainanalisisdampaklingkunganhidupadalahteknik
untukmenganalisisapakahproyekyangakandijalankanakanmencemarkanlingkunganatau
tidakdanjikaya,makadiberikanjalanalternatifpencegahannya.

B.TUJUANDANKEGUNAANSTUDIAMDAL

TujuanAMDALadalahmendugakemungkinanterjadinyadampakdarisuaturencana
usahadan/ataukegiatan.Berikutadalahhalhalyangharusdilakukandalamrangkamencapai
tujuanstudiAMDAL:

1.Mengidentifikasisemuarencanausahayangakandilaksanakan
2.Mengidentifikasikomponenkomponenlingkunganhidupyangakanterkenadampakbesar
danpenting.
3.Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan
pentingterhadaplingkunganhidup.
4.MerumuskanRKLdanRPL.

KegunaandilaksanakannyastudiAMDAL:
1.Sebagaibahanbagiperencanadanpengelolausahadanpembangunanwilayah.
2.Membantuprosespengambilan.
3.Memberimasukanuntukpenyusunandesainrinciteknisdarirencanausaha.
4.Memberimasukanuntukpenyusunanrencanapengelolaandanpemantauanlingkunganhidup
darirencanausaha.
5.Memberiinformasikepadamasyarakatatas dampakyangditimbulkandarisuaturencana
usaha.
C.DAMPAKYANGDITIMBULKAN

Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan


kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu,
menjadi penting untuk memerhatikan komponenkomponen lingkungan hidup sebelum
investasidilakukan.

Adapunkomponenlingkunganhidupyangharusdipertahankandandijagasertadilestarikan
fungsinya,antaralain:

1.Hutanlindung,hutankonservasi,dancagarbiosfer.
2.Sumberdayamanusia.
3.Keanekaragamanhayati.
4.Kualitasudara.
5.Warisanalamdanwarisanudara.
6.Kenyamananlingkunganhidup.
7.Nilainilaibudayayangberorientasiselarasdenganlingkunganhidup.

Kemudian,komponenlingkunganhidupyangakanberubahsecaramendasardanpenting
bagimasyarakatdisekitarsuaturencanausahadan/ataukegiatan,sepertiantaralain:

1.Kepemilikandanpenguasaanlahan
2.Kesempatankerjadanusaha
3.TarafhidupmasyarakatKesehatanmasyarakat

Berikutinidampaknegatifyangmungkinakantimbul,jikatidakdilakukanAMDALsecara
baikdanbenaradalahsebagaiberikut:

1.Terhadaptanahdankehutanan

a.Menjaditidaksuburatautandus.
b.Berkurangjumlahnya.
c.Terjadierosiataubahkanbanjir.
d.Tailingbekaspembuanganhasilpertambanganakanmerusakaliransungai berikuthewan
dantumbuhanyangadadisekitarnya.
e.Pembabatanhutanyangtidakterencanaakanmerusakhutansebagaisumberresapanair.
f.Punahnyakeanekaragamanhayati,baikfloramaupunfauna,akibatrusaknyahutanalamyang
terkenadampakdenganadanyaproyek/usaha.

2.Terhadapair

a.Mengubahwarnasehinggatidakdapatdigunakanlagiuntukkeperluanseharihari.
b.Berubahrasasehinggaberbahayauntukdiminumkarenamungkinmengandungzatzatyang
berbahaya.
c.Berbaubusukataumenyengat.
d.Mengeringsehinggaairdisekitarlokasimenjadiberkurang.
e.Matinyabinatangairdantanamandisekitarlokasiakibatdariairyangberubahwarnadan
rasa.
f.Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi untuk
keperluanseharihari.

3.Terhadapudara

a.Udaradisekitarlokasimenjadiberdebu
b.Dapatmenimbulkanradiasiradiasiyangtidakdapatdilihatolehmatasepertiproyekbahan
kimia.
c.Dapatmenimbulkansuarabisingapabilaadaproyekperbengkelan.
d.Menimbulkanaromatidaksedapapabilaadausahapeternakanatauindustrimakanan.
e.Dapatmenimbulkansuhuudaramenjadipanas,akibatdaripadakeluaranindustritertentu.

4.Terhadappenyakit

a.Akanmenimbulkanberbagaipenyakitterhadapkaryawandanmasyarakatsekitar.
b.Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur
penduduk.
masyarakatsetempat,seiringdenganperubahanperkembangandidaerahtersebut.

Alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi


dampak diatas adalah sebagai berikut:

1.Terhadaptanah

a.Melakukanrehabilitasi.
b.Melakukanpengurukanataupenimbunanterhadapberbagaipenggalianyangmenyebabkan
tanahmenjadiberlubang.

2.Terhadapair

a.Memasangfilter/saringanair.
b.Memberikansemacamobatuntukmenetralisirairyangtercemar.
c.Membuatsaluranpembuanganyangteraturkedaerahtertentu.

3.Terhadapudara

a.Memasangalatkedapsuarauntukmencegahsuarabising.
b.Memasangsaringanudarauntukmenghindariasapdandebu.

4.Terhadapkaryawan
a.Menggunakanperalatanpengaman.
b.Diberikanasuransijiwadankesehatankepadasetiappekerja
c.Menyediakantempatkesehatanuntukpegawaiperusahaanyangterlibat.

5.Terhadapmasyarakatsekitar

a.Menyediakantempatkesehatansecaragratiskepadamasyarakat.
b.Memindahkanmasyarakatkelokasiyanglebihaman.

D.KEGUNAAN DAN KEPERLUAN RENCANA USAHA DAN/ATAU


KEGIATAN

Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha harus dilakukan ditinjau dari segi
kepentinganpemrakarsamaupunsegimenunjangprogrampembangunan.
1.Penentuanbataslahanyanglangsungakandigunakanolehrencanausahaharusdinyatakan
denganpetaberskalamemadai.
2.HubunganantaralokasirencanausahadenganjarakdantersedianyaSDAhayatidannon
hayati.
3.Alternatifusahaberdasarkanhasilstudikelayakan.
4.Tataletakusahadilengkapidenganpetaberskalamemadaiyangmemuatinformasitentang
letakbangunandanstrukturlainnyayangakandibangun.
5.Tahappelaksanaan.
a.Tahapprakonstruksi/persiapan
b.Tahapkonstruksi
c.Tahapoperasi
d. Tahappascaoperasi

F.JENISJENISAMDAL

BerikutiniadalahjenisAMDALyangdikenaldiIndonesia:

1.AMDALProyekTunggal,adalahstudikelayakanlingkunganuntukusaha/kegiatanyang
diusulkanhanyasatujeniskegiatan.

2.AMDALKawasan,adalahstudikelayakanlingkunganuntukusahaataukegiatanyang
diusulkandariberbagaikegiatandimanaAMDALmenjadikewenangansatusektoryang
membidanginya.

3.AMDALTerpaduMultiSektor,adalahstudikelayakanlingkunganuntukusahaatau
kegiatanyangdiusulkandariberbagaijeniskegiatandenganberbagaiinstansiteknisyang
membidangi.
4.AMDALRegional,adalahstudikelayakanlingkunganuntukusahaataukegiatanyang
diusulkanterkaitsatusamalain.

G.CONTOH KASUS KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT


KETELEDORAN MANUSIA DAN TIDAK ADA PENGAWASAN
AMDAL

KegiatanPertambanganpadaLingkungan

Kegiatanpenambanganapabiladilakukandikawasanhutandapatmerusakekosistemhutan.
Apabilatidakdikeloladenganbaik,penambangandapatmenyebabkankerusakanlingkungan
secarakeseluruhandalambentukpencemaranair,tanahdanudara.

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yangterjadi karenaperubahankondisitata


lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran bendabenda
asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat
perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti
semula(Susilo,2003).

KasusTelukBuyat(SulawesiUtara)danMinamata(Jepang)adalahcontohkasuskeracunan
logamberat.Logamberatyangberasaldarilimbahtailingperusahaantambangsertalimbah
penambangtradisionalmerupakansebagianbesarsumberlimbahB3(bahanberbahayadan
beracun)yangmencemarilingkungan.

Sebagai contoh, pada kegiatan usaha pertambangan emas skala kecil, pengolahan bijih
dilakukandenganprosesamalgamasidimanamerkuri(Hg)digunakansebagaimediauntuk
mengikatemas.Mengingatsifatmerkuriyangberbahaya,makapenyebaranlogaminiperlu
diawasiagarpenanggulangannyadapatdilakukansedinimungkinsecaraterarah.Selainitu,
untukmenekanjumlahlimbahmerkuri,makaperludilakukanperbaikansistempengolahan
yangdapatmenekanjumlahlimbahyangdihasilkanakibatpengolahandanpemurnianemas.
Sedangkan pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak lagi. Pelaku
tambang selalu mengincar bahan tambang yang tersimpan jauh di dalam tanah, karena
jumlahnya lebih banyak dan memiliki kualitas lebih baik. Untuk mencapai wilayah
konsentrasi mineral di dalam tanah, perusahaan tambang melakukan penggalian dimulai
denganmengupastanahbagianatas(topsoil).TopSoilkemudiandisimpandisuatutempat
agar bisa digunakan lagi untuk penghijauan setelah penambangan. Tahapan selanjutnya
adalahmenggalibatuanyangmengandungmineraltertentu,untukselanjutnyadibawake
processingplantdandiolah.Padasaatpemrosesaninilahtailingdihasilkan.Sebagailimbah
sisabatuandalamtanah,tailingpastimemilikikandunganlogamlainketikadibuang.

Limbahtailingmerupakanproduksamping,reagensisa,sertahasilpengolahanpertambangan
yangtidakdiperlukan.Tailinghasilpenambanganemasbiasanyamengandungmineralinert
(tidakaktif).Mineraltersebutantaralain:kwarsa,kalsitdanberbagaijenisaluminosilikat.
Tailinghasilpenambanganemasmengandungsalahsatuataulebihbahanberbahayaberacun
sepertiArsen(As),Kadmium(Cd),Timbal(Pb),Merkuri(Hg),Sianida(CN)danlainnya.
Sebagianlogamlogamyangberadadalamtailingadalahlogamberatyangmasukdalam
kategorilimbahbahanberbahayadanberacun(B3).

Misalnya, Merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toxic). Unsur ini bila bercampur
denganenzimedidalamtubuhmanusiamenyebabkanhilangnyakemampuanenzimeuntuk
bertindaksebagaikatalisatoruntukfungsitubuhyangpenting.LogamHginidapatterserap
kedalamtubuhmelaluisaluranpencernaandankulit.Karenasifatnyaberacundancukup
volatil, maka uap merkuri sangat berbahaya jika terhisap oleh manusia, meskipun dalam
jumlahyangsangatkecil.Merkuribersifatracunyangkumulatif,dalamartisejumlahkecil
merkuriyangterserapdalamtubuhdalamjangkawaktulamaakanmenimbulkanbahaya.
Bahayapenyakityangditimbulkanolehsenyawamerkuridiantaranyakerusakanrambutdan
gigi,hilangdayaingatdanterganggunyasistemsyaraf.

Untukmencapaihaltersebutdiatas,makadiperlukanupayapendekatanmelaluipenanganan
tailing atau limbah B3 yang berwawasan lingkungan dan sekaligus peningkatan efisiensi
penggunaanmerkuriuntukmeningkatkanperolehan(recovery)logamemas.

AlternatifSolusi

Pencegahanpencemaranadalahtindakanmencegahmasuknyaataudimasukkannyamakhluk
hidup,zatenergi,dan/ataukomponenlainkedalamlingkunganhidupolehkegiatanmanusia
agarkualitasnyatidakturunsampaiketingkattertentuyangmenyebabkanlingkunganhidup
tidakdapatberfungsisesuaidenganperuntukannya.Dalambentuk,pertama,remediasi,yaitu
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi
tanah, yaitu insitu (atau onsite) dan exsitu (atau offsite). Pembersihan onsite adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas
pembersihan,venting(injeksi),danbioremediasi.
Pembersihan offsite meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerahyangaman.Setelahitudidaerahaman,tanahtersebutdibersihkandarizatpencemar.
Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakankebak/tangkitersebut.Selanjutnya,zatpencemardipompakankeluardaribak
yangkemudiandiolahdenganinstalasipengolahairlimbah.Pembersihanoffsiteinijauh
lebihmahaldanrumit.

Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme(jamur,bakteri).Bioremediasibertujuanuntukmemecahataumendegradasi
zatpencemarmenjadibahanyangkurangberacunatautidakberacun(karbondioksidadan
air).Ketiga,penggunaanalat(retortamalgam)dalampemijaranemasperludilakukanagar
dapatmengurangipencemaranHg.

Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
LingkunganataukajianAnalisisMengenaiDampakLingkungan(AMDAL)dalammenyusun
kebijakanyangberkaitandengankegiatanpertambangan.Sebelumdilaksanakannya,kegiatan
penambangansudahdapatdiperkirakandahuludampaknyaterhadaplingkungan.Kajianini
harusdilaksanakan,diawasidandipantaudenganbaikdanterusmenerusimplementasinya,
bukansekedarformalitaskebutuhanadministrasi.

Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu


dilakukan.Bagitenagakesehatanperluadapelatihansurveilansrisikokesehatanmasyarakat
akibatpencemaranB3diwilayahpenambangan

H.Pengertian Kerangka Acuan Mengenai Analisis Dampak Lingkungan

Pengertian:

Kerangka Acuan adalah ruang lingkup studi Analisis Dampak Lingkungan yang
merupakan hasil pelingkupan (PP No.51/1993)

b. Tujuan Penyusunan KA-ANDAL adalah untuk :

1. Merumuskan lingkup dan ruang studi ANDAL

2. Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia (Soemaetono, 1996 : 164)

Fungsi Dokumen KA-ANDAL :


1. Sebagai rujukan bagi pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab yang
membidangi rencana usaha atau kegiatan, dan penyusunan studi ANDAL tentang
lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan.

2. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilaian dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL

Manfaat Kerangka Acuan :


1. Kerangka Acuan menggambarkan ruang lingkup sesuatu pekerjaan yang
disepakatinya bersama oleh pihak yang berkepentingan. Dengan disepakatinya
ruang lingkup pekerjaan tersebut maka semua pihak yang akan berpegang pada
KA tersebut, baik dalam proses pelaksanaan pekerjaan maupun dalam
evaluasinya, yang dimaksud semua pihak dalam hal ini adalah pihak
pemrakarsa, konsultan penyusun, komisi AMDAL, tim teknis dan instansi teknis
yang bertanggung jawab.

2. Bahwa KA harus disusun dan disepakati bersama oleh semua pihak yang
berkepentingan, yaitu : pemrakarsa. Instansi yang bertanggung jawab/komisi
maupun calon penyusun ANDAL yang dimaksud untuk mmmempercepat proses
penyelesaiannya.

3. Dasar pertimbangan perlunya KA-ANDAAL disusun adalah :

a) Keanekaaragaman
ANDAL bertujuan untuk menduga kemungkinan seperti tercantum di bawah ini.
Terjadinya dampak dari sesuatu rencana kegiatan terhadap lingkungan, baik
pada tahap pra konstruksi, maupun pasca konstruksi keanekaragaman faktor
lingkungan , faktor manusia dam lain sebagainya. Kemungkinan
timbulnyadampak lingkungan akan berbeda-beda pula. Dengan demikian, KA
diberikan untuk memberikan arahan tntang komponen kegiatan manakah yang
harus ditelaah, dan dokumen lingkungan manakah yang perlu diamati selama
penyusunan ANDAAL.

b) Keterbatasan Sumberdaya

Pelaksanaan ANDAL seringkali dihadapkan pada keterbatasan sumber daya


seperti waktu, dana, tenaga dan lain-lain sebagainya. KA memberikan
keterbatasan tentang bagaimana menyesuaikan tujuan dan hasil yang ingin
dicapai dalam keterbatasan sumberdaya tersebut tanpa mengurangi mutu
ANDAL. Dalam KA ditonjolkan upaya untuk menuyusun prioritas yang harus
diutamakan agar tujuan ANDAL dapat terpenuhi meskipun sumberdaya terbatas.

c) Efisien

Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan Andal perlu dibatasi pada
faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan. Dengan cara ini maka
ANDAL dapat dilaksanakan dengan efisien.

d) Hubungan Penyusunan KA dengan Pemakai ANDAL

Dalam penyusunan KA perlu dipahami bahwa pemakai hasil ANDAL adalah para
pengambil keputusan, perencanaan dan pengelolaan rencana kegiatan
bersangkutan. Dengan demikian maka studi ini harus lebih ditekankan pada
pendugaan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut terhadap
lingkungan dan usaha penanganannya ditinjau dari segi teknologi, ekonomi dan
lingkungan secara komprehensif. (Fandeli, 1995 : 42).

Prosedur AMDAL
Prosedur AMDAL terdiri dari :
- Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
- Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan Kepala BAPEDAL
Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang
ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan, dan kemudian
melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun KA-ANDAL.
- Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk menentukan
lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL (proses pelingkupan).
- Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan dokumen
KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama
waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan
oleh penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk
menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki
sertifikat Penyusun AMDAL dan ahli di bidangnya.

A.Pihak yang terlibat dalam proses AMDAL


Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL,
pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan.
Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Di tingkat
pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi berkedudukan di
Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota
berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota. Unsur
pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak
diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini. Tata kerja dan komposisi keanggotaan
Komisi Penilai AMDAL ini diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup,
sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL di propinsi dan kabupaten/kota
ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.
Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi,
faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh
nilai-nilai atau norma yang dipercaya. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL
dapat dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.

A.2.UKL dan UPL


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.
Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus melaksanakan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.
Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun AMDAL
dan dampak kegiatan mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia.
UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup untuk pengambilan
keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan usaha dan atau kegiatan.
Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan seperti AMDAL tetapi dengan menggunakan
formulir isian yang berisi :
-Identitas pemrakarsa
-Rencana Usaha dan/atau kegiatan
-Dampak Lingkungan yang akan terjadi
-Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
-Tanda tangan dan cap
Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada :
-Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten/Kota
untuk kegiatan yang berlokasi pada satu wilayah kabupaten/kota
-Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Propinsi untuk
kegiatan yang berlokasi lebih dari satu Kabupaten/Kota
-Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian
dampak lingkungan untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu propinsi atau lintas batas
negara
A.3.Kaitan AMDAL dengan dokumen/kajian lingkungan lainnya
A.3.1. AMDAL-UKL/UPL
Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan
menyusun UKL-UPL. UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologi
dalam pengelolaan limbahnya.

A.3.2. AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Wajib


Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan
hidup (RKL-RPL) sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di
bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban AMDAL,
untuk kasus seperti ini kegiatan tersebut dikenakan Audit Lingkungan Hidup Wajib sesuai
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Audit Lingkungan yang Diwajibkan.
Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana
kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat
kondisi-kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun Audit
Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru.
Kegiatan yang telah memiliki AMDAL dan dalam operasionalnya menghendaki untuk
meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit
lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat
internal.
Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi kegiatan-kegiatan yang wajib
AMDAL tidak secara otomatis membebaskan pemrakarsa dari kewajiban penyusunan
dokumen AMDAL. Walau demikian dokumen-dokumen sukarela ini sangat didorong untuk
disusun oleh pemrakarsa karena sifatnya akan sangat membantu efektifitas pelaksanaan
pengelolaan lingkungan sekaligus dapat "memperbaiki" ketidaksempurnaan yang ada dalam
dokumen AMDAL.
Dokumen lingkungan yang bersifat sukarela ini sangat bermacam-macam dan sangat berguna
bagi pemrakarsa, termasuk dalam melancarkan hubungan perdagangan dengan luar negeri.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Audit Lingkungan Sukarela, dokumen-
dokumen yang diatur dalam ISO 14000, dokumen-dokumen yang dipromosikan
penyusunannya oleh asosiasi-asosiasi industri/bisnis, dan lainnya.
TUGAS 1
K3 Lingkungan Tambang
Dosen

Maulana Nur.ST

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


REGYE NUR ALAM S (D1101141040)

UNIVERSITAS TANJUNG PURA


PONTIANAK
2016

Vous aimerez peut-être aussi