Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
CRYSTALLIZER
Disusun untuk memenuhi tugas pertengahan semester ganjil mata kuliah Alat Industri Kimia.
Dosen : Eni Budiyati, ST, M.Eng
Disusun Oleh :
penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar
Belakang................................................................................................................4
1.2.
Tujuan..............................................................................................................................4
1.3.
Manfaat............................................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1. Pengertian Crystallizer atau Kristalisator.........................................................................6
2.2. Jenis Jenis Crystallizer (Kristallisator)..........................................................................6
A. Jenis Crystallizer dengan Circulating Magma.............................................................6
B. Jenis Crystallizer tanpa Circulating Magma................................................................12
2.3. Proses Kristalisasi.............................................................................................................15
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................................16
Daftar Pustaka.........................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca bisa mengetahui
lebih dalam lagi mengenai proses kristalisasi dan mengetahui lebih dalam tentang
sifat dan bentuk bentuk material dalam proses kristalisasi.
4
1.3 Manfaat
1. Mengetahui macam macam crystallizer dalam suatu industri.
2. Memberikan informasi mengenai bentuk bentuk material dalam proses
kristalisasi.
3. Mengetahui macam macam proses dalam kristalisasi.
4. Mengetahui mekanisme pembentukan kristal dengan menggunakan crystallizer.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pada gambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih
dahulu dilewatkan melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat
Exchangers tersebut berada di dalam evaporator. Di dalam evaporator terjadi
flash evaporation yaitu terjadi pengurangan jumlah atau kandungan pelarut dan
terjadi peningkatan konsentrasi zat terlarut. Dimana saat itu juga, keadaan zat
terlarut yang sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutan yang sudah berada
pada keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer untuk
diperoleh padatan berupa kristal. Dimana pada badan crystallizer terdapat
mekanisme kristalisasi yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Produk kristal
dapat diambil sebagai hasil pada bagian bawah crystallizer , namun tidak semua
proses berjalan sempurna atau dengan kata lain tidak semua cairan induk
berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses pengembalian kembali
hasil pipa sirkulasi (circulating pipe) atau proses recycle hasil kristalisasi.
Terlihat bahwa umpan dan campuran umpan dengan hasil yang masih belum
padatan, dialirkan dengan paksa atau forced circulation, serta adanya Heat
Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang sempurna. Kenaikan titik
didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk dapat membuat larutan
menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 10 oF untuk sekali lewat. Bila kenaikan
titik didih yang diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai,
7
maka dapat digunakan beberapa evaporator untuk menaikkan titik didih, dimana
konsentrasi zat terlarut akan meningkatkan juga. Karena mengalir secara paksa
menggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi, sehingga akan
mengakibatkan ketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau
naik turun. Umumnya, crystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet
atau pada skala industri sekitar 4 feet atau lebih.
8
Terjadi pemisahan pada bentuk kristal. Kristal yang sesuai dengan
keinginan akan diambil dan kristal yang belum sesuai (ukuran besar atau
kasar) akan dikembalikan ke zona kristalisasi untuk proses lebih lanjut.
Produk yang diperoleh dengan menggunakan Draft Tube Baffle
(DTB) crystallizer adalah :
a. Natrium Karbonat (Sodium Carbonate)
b. Sodium Sulfat (Sodium Sulfate)
c. Natrium Nitrat (Sodium Nitrate)
d. Tembaga Sulfat (Copper Sulfate)
e. Sodium Sulfit (Sodium Sulfite)
f. Kalsium Klorida (Calcium Chloride)
g. Amonium Sulfat (Ammonium Sulfate)
h. Kalium Klorida (Potassium Chloride)
Keuntungan dari penggunaan Draft Tube Baffle (DTB) crystallizer
antara lain sebagai berikut :
a. Mampu memproduksi kristal kristal dalam bentuk tunggal.
b. Siklus operasionalnya lebih panjang.
c. Biaya operasi lebih rendah.
d. Kebutuhan ruang minimum.
e. Instrumen dapat dikendalikan dengan mudah.
f. Kesederhanaan operasi, memulai dan penyelesaian.
Pada gambar di atas, umpan dan recycle kristalisasi bersama sama masuk
ke dalam medium pendingin. Namun kelemahannya adalah, panjang untuk
pertukaran panas pada HE dan kecepatan umpan serta recycle kristalisasi sangat
9
di perhitungkan, sebab jika terjadi kesalahan penurunan suhu untuk dapat
melakukan kristalisasi pada proses pendinginan tidak berlangsung secara optimal.
Oleh karena itu, pompa untuk sirkulasi sangat dikontrol dengan baik. Adanya
pompa menyebabkan cairan induk akan mengalir secara turbulen. Bila kristal
sudah terbentuk pada cairan induk yang sudah lewat jenuh, maka kristal akan
turun karena adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis. Kristal dari
crystallizer jenis ini berukuran besar antara 30 100 mesh.
10
Prinsip kerjanya adalah Feed dicampur dengan cairan yang di recycle
dipompa ke ruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga terjadi
larutan lewat jenuh. Larutan tersebut mengalir melalui pipa ketangki kristalisasi
sehingga terbentuk kristal di dalam tangki kristalisasi, kemudian kristal
dikeluarkan melalui dischargennya dan cairannya di recycle. Dengan lat ini
ukuran kristal yang diinginkan dapat diatur dengan mengatur kecepatan pompa
sirkulasi. Kalau sirkulasinya lambar, maka kristal yang kecil kecil pun akan
larut mengendap.
Prinsip kerjanya ialah plug flow, dimana cairan induk masuk dari bagian
atas samping kanan, lama kelamaan akan membentuk kristal di dalam pipa
tersebut dan kristal akan mengendap dibawah dan menempel di dinding pipa,
yang nantinya scaper blades akan mengambil kristal kristal tersebut. Ukuran
kristal yang dihasilkan akan seragam, umumnya besar besar.
b. Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil
11
Jenis Crystallizer ini termasuk dalam jenis yang batch atau tidak ada aliran
yang keluar setiap waktunya. Jenis ini dapat digunakan untuk proses continuous
dengan dilengkapi pengaduk. Dan apabila menggunakan pengaduk, pembentukan
kristal terutama pada secondary nucleation akan lebih besar bila dibandingkan
dengan tanpa pengaduk.
Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah dengan adanya pendingin dari
refrigerant yang digunakan, dimana umpan berupa cairan induk yang dimasukkan
ke badan crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi dengan suhu yang refrigerant
(suhu cair refrigerant minus). Karena titik didih refrigerant sangat kecil atau jauh
dibawah suhu cairan induk, maka ada perpindahan panas dari cairan induk
12
menuju refrigerant, dimana akan mengakibatkan kenaikan suhu pada refrigerant
dan menguap untuk mendinginkan cairan induk, sampai cairan induk berada pada
keadaan lewat jenuh.
Contoh dari cristallyzer ini adalah pada proses pembuatan kristal Calcium
Chloride dengan refrigerant freon atau propane dan pembuatan kristal p-xylene
dengan refrigerant propane.
d. Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang di dalamnya
terdapat dua pengaduk yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk
terdapat medium pemanas dimana yang salah satunya bekerja pada suhu saturasi,
sedangkan satunya bekerja pada suhu supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila
suhu operasi pada cristallizer ini sama pada kedua medium pemanas, umumnya
akan didapatkan keseragaman ukuran. Tetapi waktu yang diperlukan akan lebih
lama, walaupun terdapat dua pengaduk dalam satu tangki tersebut.
Sesuai dengan namanya bahwa seolah olah terdapat dua macam jenis
crystallizer yang beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki
crystallizer. Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan atas, karena adanya
pergerakan pengaduk, cairan induk bersikulasi dan juga disebabkan karena
adanya sekat antara kedua pengaduk tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk
dan semakin tinggi perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan
baik kristal yang didapatkan. Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian
bawah crystallizer , karena kristal akan jatuh atau mengendap dibawah karena
adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis.
13
Prinsip kerjanya hampir sama dengan crystallizer yang lain, yaitu umpan
masuk dengan pompa, lalu melewati sebuah evaporator yang di dalamnya
terdapat HE. Pada saat cairan induk berada pada keadaan supersaturasi atau lewat
jenuh, maka akan terbentuk kristal kristal halus. Kristal kristal tersebut
ditampung pada salt box, cairan induk yang belum lewat jenuh dikeluarkan,
sedangkan yang berupa kristal dikeluarkan produk. Contohnya pada pembuatan
kristal NaCl (garam), Na2SO4, Citric Acid.
2.3. Proses Kristalisasi
Kristalisasi dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari larutan multi
komponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal. Kristalisasi juga dapat dipakai
sebagai salah satu cara pemurnian karena lebih ekonomis. Operasi kristalisasi terbagi
menjadi :
a. Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
b. Pembuatan inti kristal
c. Pertumbuhan kristal
Dalam proses kristalisasi, terdiri atas dua buah kejadian besar, yaitu nukleasi
(nucleation) dan pertumbuhan kristal (crystal growth). Kristal dibuat pada saat nuklei
dibentuk dan kemudian ditumbuhkan. Proses kinetika dari nukleasi dan pertumbuhan
kristal membutuhkan keadaan yang sangat jenuh, yang secara umum dapat diperoleh
dengan mengubah suhu, menghilangkan pelarut, atau dengan menambahkan agen
penenggelam (drowning-out agent) atau pendamping reaksi. Sistem kemudian
menempatkan diri untuk mendapatkan termodinamik melalui nukleasi dan pertumbuhan
dari nuklei. Jika suatu larutan mengandung partikel padatan dari luar daripada kristal dari
tipenya sendiri, maka nuklei dapat terbentuk hanya dengan nukleasi homogen
(homogeneus nucleation). Apabila terdapat keberadaan partikel dari luar, nukleasi
difasilitasi dan proses dikenal sebagai nukleasi heterogen (heterogeneous nucleation).
Kedua jenis nukleasi mengambil tempat dalam kehadiran kristal dari larutan itu sendiri
dan secara kolektif dikenal sebagai nukleasi primer (primary nucleation). Ini didapatkan
ketika keadaan spesifik yang sangat jenuh, dikenal sebagai super saturasi metastabil yang
didapatkan dalam sistem. Akan tetapi, semi komersil dan kristalizer dalam industri, telah
diamati bahwa terdapat nuklei bahkan pada saat super saturasi rendah ketika larutan dari
kristalnya sendiri ada.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Kristalisasi.(Online),(http://zefdes.blogspot.co.id/2014/03/makalah-
kristalisasi.html diakses tanggal 16 Oktober 2015).
McKetta, John J.2003. Unit Operation Handbook Volume 1 Mass Transfer. New York :
Marcel Dekker.
16