Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Drs. H. AMINULLAH, MA
Fakultas Sastra
Jurusan Bahasa Arab
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Perlu sekali bagi kita (terutama umat Islam) untuk mengetahui secara
singkat tentang ilmu-ilmu Al-Quran dan segala yang terkandung di
dalamnya. Dengan tekun dan bantuan potensi serta analisa yang luas kita
kerahkan segalanya demi bakti terhadap kitab yang mulia ini, baik via
tangan guru besar terkemuka, atau para sarjana intelek yang tangguh, yang
telah menghabiskan usianya untuk membela peninggalan yang mulia ini .
Pembahasan mengenai uslub Al-Quran ini sangat luas dan sukar jika
diuraikan secara terperinci dan mendetail sekali.
Uslub Al-Quran ini tidak bisa terlepas dari ilmu tata bahasa Arab dan
jelas pertaliannya dengan ilmu-ilmu agama
Dari sekian banyak masalah yang dapat diulas maka penulis
membatasinya pada bentuk uslub Al-Quran . Keterkaitannya dengan ilmu
nahwu dan saraf serta manfaatnya dalam menterjemahkan bahasa Al-Quran
ini akhirnya berguna sekali dalam menetapkan hukum-hukum Islam.
1.3.Tujuan Pembahasan
1.2Metode Pembahasan
-
/Inna alayna jamhu wa quranahu. Faiza qaranahu fa t-tabi quranahu/
Sesungguhnya mengumpulkan Al-Quran (di dalam dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu), itu adalah tanggungan Kami.
(Karena itu) jika kamu membacanya , hendaklah kamu ikuti bacaannya.
(Al-Qiyamah : 17-18).
Kemudian dipakai kata Quran itu untuk Al-Quran yang dikenal sekarang
ini Adapun defenisi Al-Quran adalah : Kalam Allah SWT yang merupakan
mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw dan yang
ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya
adalah ibadah.
Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan pada nabi-nabi selain
nabi Muhammad saw, tidak dinamakan Al-Quran seperti Taurat yang
diturunkan kepada nagi Musa as, atau Injilyang diturunkan kepada nabi Isa as.
Demikian pula kalam Allah yang diturunkan pada nabi Muhammad saw
yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak
pula dinakan Al-Quran.
1. Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini nabi
Muhammad saw. tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa
itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan :
Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku, (Q. S. 42 : 51)
/Uslubu l-qurani muzharun gharibu l-liijazihi l-mustamir(i)/
Uslub Al-Quran, ialah : sumber kekaguman karena kandungan
ke- mukjizatannya yang berlangsung terus menerus.
/innama l-mukminuna ikhwatu f-faslihu bayna akhawaykum wa t-taqu
l-laha laallakum turhamun (a)/
/Al-muslimu akhu l-muslimi la yazlimuhu wa la yuslimuhu/
Orang Islam itu saudara orang Islam tidak (boleh) dia
menganiayanya
dan tidak (boleh) membiarkan (musuh) untuk mengganggunya.
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.
Dalam persaudaraan umum Allah berfiman :
/Ayyuha n-nasu inna rabbakum wahidu w-wainna abakum wahidu k-
kullukum liadama wa adamu min turabi l-la fadla liarabiyyi ala
ajamiyyi wa la liajamiyyin ala arabiyyi w-wala liahmara ala aswada
wa la liaswada ala ahmara illa bi t-taqwa/
* *
*
*
*
/Ha mim. Tanzilu m-mina r-rahmani r-rahim. Kitabu f-fussilat ayatuhu
quranan arabiyya l-lqawmi y-yaqiluna. Basyiran w-wanazira w-wa
qulubuna fi akinnati m-mimma taduna ilayhi wa fi azanina waqru
w-wami b-baynina wa baynika hijabu f-famal inana amiluna. Qul
innama ana basyaru m-mislukum yuha ilayya innama ilahukum lihu
w-wa hidu f-fastabiqu ilaihi wastaghfiruhu wawaylu l-lilmusyrikin(a)/
.
/wa innahu latanzilu rabbi l-alamina. Nazala bihi r-ruhu l-aminu ala
qalbika litakuna mina l-munzirina bilisanin arabiyyi m-mubin(a)/
Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam, dia dibawa oleh Ar-ruhul Amin (Jibril), ke dalam
hatimu (Muhammad) saw agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan, dan dengan bahasa Arab yang
jelas.
Q. S. Asy-syura : 192 195.
/qul nqzzqlqhu ruhu l-qudusi mi r-rabbika bi l-haqqi liyustabbita l-
lazina amanu wa huda w-wa busyra li l-muslimin/
Katakanlah : Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari
Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang
telah beriman , dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). Q.S. An.nahl : 102.
KESIMPULAN