Vous êtes sur la page 1sur 12

PROPOSAL THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Kelompok : 6 ( Enam )
Ruangan : Wijaya Kusuma RS Jiwa Mutiara Sukma
Topik : Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi
Tujuan
1. Tujuan Umum
Pasien mampu menterjemahkan stimulasi perubahan
persepsi sensori halusinasi dengan benar
2. Tujuan Khusus
Pasien mampu menyebutkan identitas dirinya
Pasien mampu menterjemahkan perintah sebagai
stimulus persepsi sesuai dengan permainan
Pasien mampu berespon terhadap Pasien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
Pasien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditetapkan
Pasien mampu mengemukakan pendapat mengenai
therapi aktivitas kelompok yang dilakukan

Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di
Ruang Wijaya Kusuma RS Jiwa Mutiara Sukma serta
berdasarkan hasil angket Pasien kelolaan didapatkan
50% Pasien mempunyai masalah utama menarik diri, 50%
halusinasi dan gangguan orientasi realitas.

Landasan Teoritis
Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus
membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu

1
kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan
interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang
dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain,
pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain,
serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan
tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin
terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada Pasien
jiwa, therapi aktivitas kelompok sering diperlukan
dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan therapeutik. Therapi
aktivitas kelompok merupakan bagian dari therapi
modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi
dengan sejumlah pasien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas
kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan
rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi :
Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi
interaksi,
Mendorong sosialisasi dengan lingkungan
(hubungan dengan luar diri Pasien),
Meningkatkan stimulus realitas dan respon
individu,
Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif
dan afektif,
Meningkatkan rasa dimiliki,
Meningkatkan rasa percaya diri,

2
Belajar cara baru dalam menyelesaikan
masalah.

Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi:


Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi
diri,
Meningkatkan kemampuan empati,
Meningkatkan keterampilan sosial,
Meningkatkan pola penyelesaian masalah.

Beberapa aspek dari Pasien yang harus


diperhatikan dalam penjaringan Pasien yang akan
diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak
dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan,
merasa disisihkan, merasa terpencil, Pasien
merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar
dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai
pembicaraan, jika ditanya pasien menjawab
seperlunya, jawaban Pasien sesuai dengan
pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Pasien sudah dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat, pasien mengatakan
bersedia mengikuti therapi aktivitas pasien mau
berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke
satu pasien lain.

3
Therapi aktivitas stimulasi persepsi
merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok
yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan
jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu pasien
untuk melakukan hubungan interpersonal yang
adekuat dan mengidentifikasi secara benar
stimulus persepsi eksternal.

Kriteria Anggota Kelompok


Pasien menarik diri yang sudah mulai
berinteraksi dengan beberapa klien lain
Pasien halusinasi yang sudah dapat
mengontrol halusinasinya
Pasien yang mengalami waham yang sudah
mengatasi wahamnya
Pasien yang mengalami gangguan harga diri
rendah yang sudah mulai berinteraksi
dengan pasien lain
Pasien yang bisa membaca

Proses Seleksi
Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari
pasien yang dikelola oleh perawat
Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai
prilaku pasien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan therapi kelompok
pada pasien tersebut dengan perawat
ruangan
Melakukan kontak pada pasien untuk
mengikuti aktivitas yang akan dilakukan

4
Karakteristik Klien : Pasien Wijaya Kusuma yang mengikuti
Rehabilitasi
Pembagian Tugas
1. Leader : Badri . S.Kep
2. Co-Leader : Lalu Alfian Zartadi. S.Kep
3. Observer : Bq Yulianti. S.Kep, Endah Rahayu.

S.Kep Hasanuddin. S.Kep

4. Fasilitator : L. Qarriyidin. S.Kep, H. Muhtar.


S.Kep.
Uraian Tugas
1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan
kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif
dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktifitas
kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang
timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
a.Menyampaikan informasi dari fasilitator
ke leader tentang aktifitas klien
b.Mengingatkan leader jika kegiatan
menyimpang
c.Mengatur alur permainan (menghidupkan
dan mematikan tape recorder)

5
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien
selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal
klien selama kegiatan berlangsung

Uraian Struktur Kegiatan


a. Analisa Situasi
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin,16 Januari 2017
Waktu : Pkl.09:00-10:00 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (35 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2. Jumlah Perawat
Mahasiswa FIK : 8 orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3. Alat Bantu
Leptop & Salon
4. Alat dan Bahan
Masker
kertas/ polpen
Snack
Rokok
Sabun, Sampo, dan Odol
b. Proses Pelaksanaan

6
1). Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan diri,
urutan dimulai dari pembimbing untuk
memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan
dalam kelompok
Bila akan mengemukakan perasaannya klien
diminta untuk lebih dulu menunjukkan
tangannya
Bila pasien ingin keluar untuk minum,
BAB/BAK harus minta ijin pada perawat
Pada akhir perkenalan pemimpin
mengevaluasi kemampuan identifikasi
terhadap perawat dengan menanyakan nama
perawat yang ditunjuk oleh leader
2). Permainan
Pasien yang telah diseleksi dikumpulkan di
tempat yang cukup luas dan duduk membentuk
lingkaran
Kemudian Co leader memutar kaset lagu
dangdut untuk berjoget dengan berpegangan
tangan dan berputar mengelilingi leader
sambil mengoperkan kotak kecil. Musik
dihentikan selanjutnya pasien yang
memegang kotak diminta masuk ke tengah
lingkaran dan memperkenalkan diri. Selesai
memperkenalkan diri, pasien meledakkan
balon untuk mencari kegiatan yang
dituliskan pada kertas didalam balon.

7
Setelah kertas perintah dibaca, klien
melakukan kegiatan yang diminta.
Setelah selesai, Leader, Co leader dan
motivator memotivasi pasien lain untuk
menanyakan sesuatu kepada klien yang
sedang didepan. Kemudian pasien yang
didepan menjawab pertanyaan tersebut,
setelah pasien menjawab pertanyaan perawat
memberikan reinforcement positip dan
memperjelas apa yang dibicarakan/dijawab
oleh pasien. Kemudian dilemparkan kepada
klien lagi sehingga pasien memiliki
persepsi yang positip/baik tanpa
dipengaruhi oleh perawat.
Kemudian dilanjutkan dengan pasangan
berikutnya dengan cara yang sama
Selama kegiatan berlangsung observer
mengamati jalannya acara .
3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)
Pasien dapat mengemukakan perasaannya
setelah memperkenalkan dirinya
Pasien mengemukakan perasaannya setelah
melaksanakan permainan stimulasi persepsi
Pasien mengemukakan pendapat tentang
kegiatan ini
4).Terminasi
Pasien dapat menyebutkan kembali tujuan
kegiatan
Leader menjelaskan kembali tentang tujuan
dan manfaat dari kegiatan kelompok ini

8
c. Antisipasi Masalah
1). Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas
kelompok
Memanggil pasien
Memberi kesempatan kepada pasien tersebut
untuk menjawab sapaan perawat atau pasien
yang lain
2). Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
Panggil nama pasien
Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan
permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh
kembali lagi
3). Bila ada pasien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini
ditujukan pada pasien yang telah dipilih
Katakan pada pasien lain bahwa ada
permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh pasien tersebut
Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk
masuk dengan tidak memberi peran pada
permainan tersebut

Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Input

9
a. Tim berjumlah 8 orang yang terdiri atas 1
leader, 1 co leader, 4 fasilitator dan 2
observer
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan
sirkulasi baik
c. Peralatan tape recorder dan kaset dangdut
berfungsi dengan baik
d. Tersedia balon dengan kertas perintah
e. Tersedia kotal kecil
f. Tidak ada kesulitan memilih pasien yang
sesuai dengan kriteria dan karakteristik
pasien untuk melakukan terapi aktifitas
kelompok sosialisasi

2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan
jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-
tengah pasien
c. Observer menempatkan diri di tempat yang
memungkinkan untuk dapat mengawasi
jalannnya permainan
d. 90% pasien yang mengikuti permainan dapat
mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal
sampai selesai.

3. Evaluasi Output
Presentasi jumlah pasien yang mengikuti
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :

10
90% dari jumlah pasien mampu menyebutkan
identitas dirinya
80% dari jumlah pasien mampu
menterjemahkan perintah sebagai stimulus
persepsi
90% dari jumlah pasien mampu berespon
terhadap pasien lain dengan mendengarkan
pasien lain yang sedang berbicara
90% dari jumlah pasien mampu mengikuti
aturan main yang telah ditentukan
50% dari jumlah pasien mau mengemukakan
pendapat tentang therapi aktifitas
kelompok yang dilakukan

d. Denah Ruangan
Keterangan :
[1] Leader
[2] Co-Leader
[3] Fasilitator
[4] Observer
[5] pasien

DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty, Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok,


1999
Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku
Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC, Jakarta 1995

11
12

Vous aimerez peut-être aussi