Vous êtes sur la page 1sur 6

9 KMS

Kasus gizi buruk sudah banyak terjadi di negara kita. Oleh kerenanya antisipasipun
dilakukan oleh berbagai pihak. Tak urung dari Dinas Kesehatan mempunyai peranan
khusus di dalam menanganinya. Dan orang tua balitalah kunci pokok dalam
monitoring tumbuh kembang mereka.

Salah satu antisipasi dari Dinas Kesehatan adalah dengan mengeluarkan KMS (Kartu
Menuju sehat). KMS ini diberikan secara gratis pada balita di seluruh wilayah
nusantara. Dan salah satu tugas orang tua adalah berusaha memonitoring tumbuh
kembang balita mereka dengan panduan KMS ini.

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS ini
ganguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini,
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat
sebelum masalahnya lebih berat.

Sebenarnya KMS ini telah diberlakukan di Indonesia sejak tahun 1970-an. Dengan
perkembangan ilmu dan teknologi KMS pun mengalami 3 kali perubahan. KMS
pertama dikembangkan pada tahun 1974 dengan menggunakan rujukan Harvard.
Pada tahun 1990 KMS revisi dengan menggunakan rujukan WHO-NCHS. Pada tahun
2008, KMS balita direvisi berdasarkan standar antropometri WHO 2005.

KMS balita ini dibedakan antara KMS anak laki-laki dengan KMS anak perempuan.
KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan untuk laki-laki.
Sedangkan KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan
untuk anak perempuan

10 Pengertian KMS

KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan,
catatan perkembangan kesehatan peseta didik dan imunisasi.

KMS peserta didik salah satu teknologi sederhana yang dapat dipakai untuk
memantau tingkat keadaan gizi peserta didik.

11 Tujuan Pengunaan KMS


Tujuan penggunaan KMS adalah :

1. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi peserta didik.

2. Alat untuk pendidikan gizi dan kesehatan.

3. Menyadar kan peserta didik akan penting nya imunisasi.

4. Meningkatkan partisipasi orang tua dalam memelihara dan meningkatkan


kesehatan peserta didik.

Mengukur TB dan BB

Tujuan nya adalah : untuk memuat grafik pada KMS peserta didik. Alat yang
diperlukan adalah microtoise dengan kapasitas 200 cm, timbangan injak dengan
kapasitas 100 kg.

12 Penggunaan KMS

Bagaimana mengetahui pertumbuhan normal anak balita Anda,

ukur berat badan dan tinggi badannya.

Pertumbuhan fisik anak, diukur antara lain dengan Berat Badan (BB), Tinggi Badan
(TB) dan Lingkar Kepala (LK). Salah satu cara untuk memantau pengukuran ke 3
parameter tsb, adalah dengan menggunakan grafik pertumbuhan (growth chart).

tentukan berat badan ideal anak, anda juga bisa melihat apakah anak anda tinggi
atau pendek, gemuk atau kurus..

Isi berat badam balita anda tentunya sesuai umur dan tarik garis grafik
pertumbuhan.

Pengukuran Yang Akurat

1. BB (berat badan)

Gunakan teknik yang tepat

Gunakan selalu timbangan yang sama

2. TB (tinggi badan) dan LK (lingkar kepala)

Gunakan teknik yang tepat


Gunakan calibrated length board

Grafik Pertumbuhan (Growth Chart)

Adalah grafik yang menunjukkan pola pertumbuhan seorang anak dengan >7 kurva
persentil (5th,10th,25th,50th,75th,90th dan 95th). Ket: persentil 50th adalah rata-
rata nilai pada umur tsb.

Cara Menggambar Grafik Pertumbuhan pada Kartu Kesehatan (KMS)

Dapatkan data pengukuran BB,TB,LK yang tepat dan akurat.

Pilih chart atau gambar grafik pertumbuhan kenaikkan BB dan Tinggi badan yang
sesuai dengan umur dan jenis kelamin.

Gunakan alat bantu seperti penggaris segitiga agar akurat, untuk


menghubungkan BB, TB, dan LK dengan umur

Membaca Grafik Pertumbuhan

Persentil menunjukkan persentase nilai pada umur tsb dari suatu populasi.
Misalnya, seorang anak memiliki BB di persentil 20th, berarti 80% dari anak-anak
sebayanya memiliki berat di atas anak tsb, dan 20% lainnya memiliki berat di
bawah anak tsb.

Fokus pada pola atau trend dari grafik yang terbentuk (paling baik jika pola yang
terbentuk bergerak ke atas/trendnya naik, tidak stagnan, juga tidak meningkat atau
menurun dengan tajam). Bukan terfokus pada angka-angka persentil.

Besar atau rendahnya persentil tidak berarti menunjukkan adanya masalah.


Seorang bayi yang memiliki lingkar kepala persentil 90th dapat memiliki BB dan TB
di persentil 90th. Ini berarti dia termasuk anak normal yang berperawakan besar.
Sebaliknya, anak yang memiliki BB di persentil 20th bisa jadi memiliki orangtua
yang tinggi dan beratnya juga di bawah rata-rata. Jadi sangat normal jika sang anak
berada pada persentil 20th.

Ada juga pola grafik yang naik tajam atau turun drastis atau grafik berada pada
kurva paling ekstrim (di luar dari semua kurva). Sebagai contoh, seorang anak
memiliki BB di bawah persentil 5th, maka ia dimasukkan dalam kategori
underweight (BB kurang). Sedangkan anak dengan BB di persentil 85th akan
dimasukkan dalam kategori overweight (beresiko obesitas) dan mereka yang
memiliki BB di persentil di atas 95th digolongkan dalam obesitas.
Grafik pertumbuhan dapat juga memberikan kesan yang salah tentang kondisi
pertumbuhan anak kita. Contohnya, seorang anak memiliki TB di persentil 5th.
Bukan berarti ia memiliki masalah kesehatan. Apalagi jika pola grafik atau trend
kurvanya menunjukkan bahwa ia memang selalu berada di kurva persentil 5th
(sejak bayi hingga kini, sang anak selalu berada dalam kurva persentil 5th).
Analisanya, bisa jadi sang anak mendapatkan gen pendek dari sang orangtua
yang juga pendek.

Pola pertumbuhan berat badan bayi/BB (weight) dan panjang badan/PB (length)
bayi digambarkan dalam Kurva Pertumbuhan atau Weight/Length Chart.
Rentangnya dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart tersebut, maka
bayi masih dikatakan normal. Namun, berada di luar chart baik lebih rendah atau
lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya apa.
Misalnya faktor genetik. Memeriksakan dan berdiskusi dengan dokter adalah jalan
terbaik.

Satu hal yang penting juga adalah pola pertumbuhan berat badan sebenarnya
tergantung dari Tinggi Badan dan Proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi
Badan. Polanya akan terlihat pada grafik pertumbuhan status berat badan ideal
anak.

Intepretasinya adalah sebagai berikut :

=PERTAMA ; Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan statu awal Berat
Badan Idealnya baik (normal) dengan Tinggi Badanya Normal, akan terlihat proporsi
(keseimbangan) berat badan dan tinggi badanya normal, maka pola pertumbuhan
berat badan pada anak akan terlihat pada grafik pertumbuhan adalah standar
seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Berat badan standar (ideal) pada anak
usia 1-10 tahun secara praktis dapat digunakan rumus = 2n+8, dimana n- adalah
usia dalam tahun koma bulan misalnya usia 15 bulan ditulis 1,3 (satu koma tiga)

=KEDUA ; Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan status Berat Badan
awalnya Kurang dan Tinggi Badannya Pendek, akan terlihat proporsi
(keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi adalah Normal, maka pola pertumbuhan
anak pada KMS akan berada dibawah standar, pola tersebutlah yang diharapkan,
karena jika mengikuti Pola Pertumbuhan Standar, anak akan terlihat kegemukan
(obesitas). Seperti terlihat pada gambar dibawah ini
=KETIGA ; Jika pertumbuhan pada anak dengan status awal Berat Badannya
Kurang, sedangkan Tinggi Badannya normal, akan terlihat proporsi (keseimbangan)
Berat Badan dan Tinggi Badan anak adalah kurus, maka pola pertumbuhan anak
yang diharapkan adalah harus berada pada pola standar. Jadi anak harus terus
dinaikan berat badannya sampai berada pada pola standar, tetapi pola ini tidak
boleh dipaksakan bila anak tersebut sejak awal memang sudah mempunyai Tinggi
Badan Pendek. Seperti terlihat pada kedua gamabar dibawah ini

13 Bagian Utama KMS

KMS terdiri dari 5 bagian utama, yaitu :

Kurva penimbangan dan pengukuran berat badan (2 bagian).

Catatan pemberian vitamin A dan pemberian imunisasi.

Informasi tentang ASI, penanganan diare, dan perkembangan anak sehat.

Identitas balita.

14 Fungsi KMS

KMS mempunyai 3 fungsi utama, yaitu :

1. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik
pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik
berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh
normal, kecil resiko anak akan mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila
grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan
beresiko mengalami gangguan pertumbuhan.

2. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat


pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul
vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.
3. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan
anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila diare

15 Kegunaan KMS

Beberapa kegunaan KMS :

Untuk orang tua balita

Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap
bulan membawa balita ke Posyandu untuk ditimbang. Apabila ada indikasi
gangguan pertumbuhan berat badan atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat
melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makanan lebih banyak atau
membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.

Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi
tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai
dengan dosis yan dianjurkan.

Untuk Kader

KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A
serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik satu kali kader dapat
memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak
naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk ke
petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

KMS juga digunakan oleh kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat
badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di
posyandu pada bulan berikutnya.

Untuk petugas kesehatan

Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan


yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum
menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul
vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas kesehatan juga dapat menggerakkan
tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan.

Jadi Sudahkah balita anda mempunyai KMS? Jika belum segeralah minta pada
Puskesmas terdekat anda.

Vous aimerez peut-être aussi