Vous êtes sur la page 1sur 8

PROPOSAL PELATIHAN

PELATIHAN KADER POSYANDU MENGENAI


PENGISIAN KMS

OLEH :

FEFY ANDRIYANI ( P00313013011 )


SEMESTER V
TINGKAT III

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
PRODI DIV
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan Kader di Posyandu sebagai salah satu sistem penyelenggara
pelayanan kebutuhan kesehatan dasar sangat dibutuhkan. Kader Posyandu sebaiknya
mampu mengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi
kebutuhan masyarakat. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan
yang dapat menghambat jalannya penyelenggaraan Posyandu. Salah satunya adalah
pengetahuan dan ketrampilan Kader Posyandu yang kurang, bahkan ada yang belum
memahami hal-hal baru yang berkaitan dengan kegiatan Posyandu (Dinas Kesehatan
Jawa Timur, 2006). Menteri Kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih, mulai tanggal
28 Desember Tahun 2009 telah mencanangkan KMS terbaru. Oleh karena itu Kader
perlu memiliki pengetahuan tentang cara mengisi dan menafsirkan KMS baru tersebut.
Pengetahuan kader dalam mengisi KMS baru akan membantu kader dalam mendeteksi
secara dini adanya balita dengan kurang gizi. Sampai saat ini belum ada penelitian
tentang pengetahuan kader posyandu dalam mengisi KMS baru.
Kemampuan kader dalam menjalankan tugasnya di Posyandu harus
dimaksimalkan. Terutama dalam menilai pertumbuhan balita berdasarkan KMS baru,
dengan jalan memberikan pelatihan bagi kader-kader baru yang belum dilatih dan
penyegaran kembali bagi kader yang sudah dilatih. Dengan pemberian pelatihan yang
sifatnya lebih intensif dibanding dengan metode lain diharapkan mampu
meningkatkan keberdayaan kader (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti Pelatiahan Kader Posyandu, diharapkan para Kader
Posyandu dapat mengaplikasikan bagaimana cara pengisian KMS yang baik dan
benar

2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mengisi KMS
Mendapat tambahan pengetahuan dan ketrampilan dari mendengar dan
berdialog selama pelatihan
Para kader semakin trampil dalam tata cara pengisian KMS.
C. Manfaat Pelatihan
1. Untuk pelatih
Agar pelatih mengetahui tingkat pengetahuan para kader kesehatan mengenai
kegiatan pengisian KMS

2. Untuk kader posyandu


Agar para kader dapat mengetahui dan memahami cara kerja yang benar
mengenai pengisian KMS

D. Pengertian KMS
KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5
tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai Raport kesehatan gizi balita.

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator


perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita
setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai
rapor kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI,
1996 ).
Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita dilakukan
dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu yang disebut
Kartu Menuju Sehat (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat badan anak yang
dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil pengukuran periodik yang
dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya jumlah anak balita yang menderita
hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat segera terlihat dalam jangka waktu
periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan
untuk diambil tindakan penanggulangannya secepat mungkin. Kondisi kesehatan
masyarakat secara umum dapat dipantau melalui KMS, yang pertimbangannya dilakukan
di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ), ( Sediaoetama, 1999 ).

Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu


untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian tentang Penilaian
status Gizi dan Pemantauan pertumbuhan sering dianggap sama sehingga
mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan
kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan
pesan Anak sehat tambah umur tambah berat ( Soekirman, 2000 ).

II. Sasaran
Adapun sasaran dalam pelatihan ini adalah ibu/bapak kader posyandu baik yang sudah
lama, kader yang baru direkrut satua calon kader posyandu

III. Komponen Akreditasi Pelatihan


1. Peserta
Peserta Pelatihan Kader Posyandu berasal dari tingkatan desa / kelurahan, yang
terdiri atas :
a) Kader Posyandu lama
b) Kader Posyandu yang baru direkrut, dan
c) Calon kader Posyandu

2. Pelatih / Fasilitator
Pelatih/Narasumber dari penyuluhan ini yaitu sudah mempunyai sertifikat.
Sehingga yang akan menjadi fasilitator dari pelatihan ini adalah Dr. Labanudi. SST.
M.Kes

3. Waktu
Lama pelatihan Kader Posyandu selama 3 hari efektif, dengan jumlah jam = 72
jam pelatihan. Pelatihan dilaksanakan dimulai tanggal 23 s/d 25 desember 2015.

4. Tempat pelatihan

Pelatihan kader Posyandu dilaksanakan di Poyandu Melati Kecamatan Puuwatu,

5. Metode Pelatihan
a. Ceramah
b. tanya jawab
c. sharing pengalaman
d. penugasan
e. bermain peran
f. simulasi
6. Instrumen
Alat yang digunakan dalam pelatihan kader posyandu adalah :
Poster
Flipchart
Meja
LCD/video
Polpen
Buku
KMS (kartu menuju sehat)

IV. Standar Dan Penilaian


1. Materi Pelatihan
Materi yang disampaikan selama pelatihan antara lain :
Perkenalan, kontrak belajar dan menyusun harapan
Tugas tugas kader posyandu
Pengenalan penggunaan buku KIA terbaru (edisi 2009 ada perbedaan KMS antara
anak laki laki dan perempuan )
Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

2. Bobot Materi
Materi dasar : 10 %
Materi inti : 50 %
Materi penunjang : 40 %

3. Proses Pelatihan
a. Persiapan Pelatihan
1) Paling sedikit dua minguu sebelum penyelenggraan pelatihan. Panitia
penyelenggara sudah harus menyiapkan hal hal sebagai berikut.
Penggandaan makalah dan bahan bahan lainnya
Menghubungi dan memanggil peserta pelatihan
Menghubungi dan memberitahukan pelatih / fasilitator
Pengiriman jadwal dan piket pelatihan kepada pelatih dan meminta bahan
bahan yang perlu digandakan
Menyiapkan tempat pelatihan, akomodasi, perlengkapan dan alat alat
yang diperlukan
Memberitahukan pihak pihak yang berwenang dan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelatihan
Menyelesaikan izin pelatihan kader yang diperlukan

b. Pelaksanaan Pelatihan
1. kegiatan pelatihan teori Dan praktek dalam ruangan dilaksanakan sesuai
jadwal yang sudah disusun. Namun dapat disesuaikan dengan keadaan,
keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh penyediaan bahan bahan,
kesiapan pelatih / fasilitator dan peserta pada waktu yang tepat.
2. Sehari sebelum pelatihan dimulai diadakan pendaftaran calon peserta pelatiha.
Pada satta pendaftaran calon peserta pelatihan diminta mengisi formulir,
biodata dan mneyerahkan pasfoto 4 x 6 berwarna sebanyak 3 lembar
3. Hari hari selanjutnya diselenggarakan pelatihan mencakup upacara
pembukaan, bina suasana. Penyajian materi materi pelatihan, evaluasi,
rencana tidak lanjut dan pembukaan pelatihan serta upacara penutupan.

V. Organisasi Dan Tata Laksana


Ketua : Fefy Andriyani

Sekretaris : yudiansyah

Bendahara : Emi Asriani

Seksi Acara :
a) Sismayanti Lasaima
b) Margian dani
Seksi Perlengkapan :
a) Dedeng Safitri
b) Kasmiati
Seksi Konsumsi :
a) Nova Resti Arpa
Seksi Dokumentasi :
a. Din Ratno Kamaludin

VI. Pendanaan
1. Sumber
Sumber biaya kegiatan pelatihan Kader Posyandu dari Dana DIPA Poltekkes
Kemenkes Kendari sebesar Rp.630.000,- ( Enam Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah ).

2. Pengeluaran
No. Keterangan Jumlah
1.
Peralatan

Poster KMS Rp 60.000

Daftar hadir Rp. 5.000


2. Konsumsi
Panitia Rp 135.000
Peserta Rp -
3. Acara
Sewa kursi dan meja Rp 100.000
4. Transportasi Rp 90.0000
5. Lain-lain
Penyusunan Proposal Rp 30.000
Modul Pelatihan Kader @ Rp 20.000 x 8.000 Rp 50.000
Biaya tak terduga Rp 100.000
Dana Sertifikat Rp. 30.000
TOTAL Rp 630.000

VII. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan untuk dipertimbangkan dan kiranya dapat

disetujui demi mensukseskan kegiatan Pelatihan Kader Posyandu mengenai tata cara

pengisian KMS yang baik dan benar.

Vous aimerez peut-être aussi