Vous êtes sur la page 1sur 8

ECO-AESTHETICS GREEN PANEL PADA BANGUNAN

RUMAH TINGGAL
ABSTRACT problems of urban settlement
is land limitation and land
Study of Green Panel Eco- Global climate economic value. Plants
aesthetics in House Building changing and presence like green open space
air condition was difficult to maintain in
warming has urban area. So the solution is
affect human made plant procurement by
thermal verticultur techniques, for
comfort example green panel. Green
quality. In panel has function as
1961-1990 secondary skin (second layer)
period, to protect building from direct
Wiwiek Dwi Serlan Indonesia solar radiation, and also create
Alumni Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas ambient comfortable micro climate
Pertanian, Institut Pertanian Bogor temperature
e-mail: serlan_1488@yahoo.com inside building.The aims of this
increased to study was created standard
Andi Gunawan 0.5 C. It criteria of green panel for
Staf Pengajar Departemen Arsitektur was projected house building base on eco-
Lanskap IPB that the aesthetic principles. This study
temperature used calculation of
Bambang Sulistyantara increase temperature decreasing to
Staf Pengajar Departemen Arsitektur about 1.8 to evaluate green panel effect.
Lanskap IPB 4.0 C in Scenic Beauty Estimation (SBE)
2000-2050. In and Semantic Differential (SD)
a fact, was used to assess green panel
Indonesia visual quality. Parameters
comfortable tested of this study were
temperature distance of plant placed and
is about 27-28 plant types. The best plant
C. That combination of green panels
comfortable are Cuphea hyssopifolia and
can be Iresine herbstii which were
created by placed on 0-50 cm distance
natural from residential buildings walls.
elements
such as Keywords: green panel, eco-
plants. aesthetic, thermal comfort,
However, the house building.
Climatol 1988). dan auan
ogical Permasalahan di manusi dinding
uses perkotaan adalahdalam a. banguna
PENDAHULUAN terkait keterbatasan lahanbentuk Misalny n
rekayasa dan nilai ekonomiruang a, dengan
Perkembangan permukimanfaktor yang tinggi.terbuka penera green
di Indonesia saat ini belumiklim Akibatnya pan panel.
hijau
dapat mengefisiensikanuntuk keberadaan green
sulit
sumber daya energi denganmencipt tanaman architec Green
untuk
cara terbarukan. Konsumsiakan ture panel
dipertah
energi listrik yang digunakankenyam dalam merupak
ankan.
untuk pendinginan bangunananan. pemanf an
Oleh
dengan menggunakanSementa aatan dinding
karena
penyegar udara mekanisra ruang. kedua
itu,
yaitu air conditioner (AC)engineer Aplikasi (seconda
diperluk
sudah mencapai tingkat 65%ing uses an teknis ry skin)
(Puslitbang Permukimanberupa metode green yang
dalam Kusumawati 2011).rekayasa yang architec ditanami
Pendinginan ini dilakukanfisik oleh dapat ture berbagai
untuk menciptakantanaman menduk diterap jenis
kenyamanan termal dalamuntuk ung kan tanaman
bangunan. Sebenarnyamereduk pemenu mulai dan
kenyamanan tidak hanyasi polusi han dari berfungs
diciptakan melalui teknologidan kenyama skala i
modern. Kenyamanan dapatbunyi, nan bangun mengura
dibentuk melalui keberadaanefek tanpa an ngi
elemen alami sepertiglare menghil (Utami radiasi
tanaman (Savitri 1999). radiasi, angkan et al. matahari
dan lain harmoni 2008), pada
Tanaman dalam lanskapsebagain contohn banguna
sasi
memiliki dua fungsi utamaya ya n (Utami
antara
yaitu climatological uses dan(Miller penghij et al.
alam
engineering uses.
2008) sehingga dapat ruang; 3)Bogor. aan air an
menciptakan iklim mikro mempelajari Luas conditio tempat
yang nyaman. Panel jugapeletaka kualitas estetiklahan ner (AC) peletaka
dapat meningkatkan kualitasn green perlakukan jenisrumah dalam n green
visual estetika bangunanpanel tanaman terhadaptinggal mencipt panel
melalui kombinasiterhadap kualitas visualadaalah akan bebas
tanamannya. Berdasarkanpenurun bangunan; 4)
90 m kenyam dari
pemikiran tersebut,an suhu menganalisis
dengan anan halanga
diperlukan kajian lebih lanjutdi dalam korelasi antara
untuk mengetahui manfaatruang; fungsi ekologi danluas termal. n dan
penerapan green panel pada2) estetika greenbanguna Lokasi naungan
bangunan rumah tinggalmempel panel. n 38 m. yang .
ditinjau dari fungsi ekologisajari Acuan digunak
Prosedu
dan nilai visual estetika.pengaru dasar an yaitu
METODE rPenelit
Tujuan umum dari penelitianh jenis penelitia sisi ian
ini adalah mempelajari eco-tanaman
PENELITIAN n ini sampin
aesthetics green panel untukyang Lokasi dan Waktu yaitu g yang 1. Des
bangunan rumah tinggal.digunak Penelitian green mengha ain
Sementara tujuanan pada panel dap ke dan
khususnya, yaitu: 1)green Penelitian dilakukan Kon
dibutuhk arah
mempelajari pengaruh jarak panel di rumah tinggal stru
an untuk barat.
terhadap tipe 38/90 di ksi
mengura Kondisi Gre
penurun Perumahan
ngi sekitar en
an suhu Dramaga Cantik
penggun bangun Pan
di dalam N51, Kabupaten el
JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 5 NO 15
2 2013
SERLAN, GUNAWAN, SULISTYANTARA bangunan memiliki suhu
lebih rendah dan nyaman
Struktur green panel dibuat (Reed 2010). Luas bayangan dipengaruhi tingkat
dalam satuan modul optimum diperoleh pada kepadatan daun, bentuk, dan
berukuran 2 m x 2 m x 0.6 m. jarak benda setengah tinggi pola percabangan (Grey dan
Panel tersusun dari frame benda aslinya. Pengujian Deneke 1978). Kriteria
bambu yang disusun jarak dikelompokkan menjadi tanaman yang efektif
menyerupai rak tanaman. 0 m, 0.5 m dan 1 m. menurunkan suhu yaitu
Pemilihan material bambu bertajuk lebar, tektur kasar,
didasarkan pada prinsip kerapatan daun tinggi, dan
ekologis dalam penggunaan bentuk daun lebar (Desyana
3. Seleksi Tanaman yang
2011). Pemilihan tanaman
material penyusun green digunakan.
panel. Kerapatan tanaman juga harus memperhatikan
yang direncanakan yaitu 80% daya dukung kerangka panel,
- 100% dengan sistem Tanaman adalah elemen oleh karena itu tanaman
utama penyusun green yang akan uji adalah
tanaman pot. Panel
panel, efektivitas tanaman
ditempatkan pada dinding Althernantera sp., Arachis
dalam mengurangi radiasi
masif (tidak berjendela). pintoi, Chlorophytum sp.,
Tujuannya agar panel tidak Cuphea hyssopifolia, dan
menutupi pencahayaan dan Iresine herbstii.
penghawaan alami pada
bangunan rumah. Green
panel bersifat portable atau
4. Pengukuran Iklim Mikro
didesain tidak menempel Green Panel
pada lantai dasar bangunan.
Desain dan konstruksi panel
uji dapat dilihat pada Gambar Penelitian dilakukan dengan
1. membandingkan nilai
penurunan suhu ruang yang
2. Pengaturan Jarak antara dipasang green panel dan
Panel dengan Bangunan tidak dipasang panel. Tiap
ruang memiliki dua titik ukur
yaitu satu didalam ruang dan
Peran tanaman dalam
satu diluar ruang (dibelakang
menurunkan suhu
green panel). Pengukuran
dipengaruhi pembentukan
data dilakukan dengan
shading (bayangan). Efek
menggunakan
bayangan menurunkan
thermohigrometer digital.
jumlah radiasi pada dinding
Waktu pengukuran mewakili
dan atap sehingga interior
kondisi pagi hingga sore hari
yaitu pukul 10.00; pukul
12.00; pukul 14.00 dan pukul
16.00 WIB. Tiap pengukuran dilakukan pada kondisi cuaca
data diulang sebanyak tiga
2. Penilaian Kualitas Visual
yang cerah (10.00-14.00
Estetika (Scenic Beauty
kali. WIB). Jumlah responden
Estimation dan semantic
untuk penilaian yaitu 30 differential)
5. Evaluasi Kualitas Visual orang (Daniel dan Boster
Green Panel 1976). Responden penilaian
merupakan kelompok Data kuisioner diolah secara
masyarakat yang dianggap statistik untuk memperoleh
Evaluasi kualitas visual green
kritis dan peduli terhadap indeks kualitas visual dari
panel dilakukan dengan
estetika lingkungan. green panel. Pada metode
metode scenic beauty
estimation (SBE) dan Scenic Beauty Estimation
Analisis Data (SBE), kualitas visual panel
semantic differential (SD).
Metode ini menggunakan diukur dengan perhitungan
1. Perhitungan Nilai nilai z (Daniel dan Boster
foto sebagai media penilaian. Penurunan Suhu
Pengambilan foto 1976). Hasil analisis
dikelompokkan dalam tiga
Analisis data dilakukan kategori kualitas yaitu visual
dengan membandingkan estetika tinggi.
perubahan suhu
(T) yang dihasilkan dari tiap Hubungan antara kualitas
kombinasi tanaman pada estetik dan kriteria
green panel. Tujuannya penyusunnya dianalisis
untuk mengetahui nilai berdasarkan penilaian
penurunan suhu ruang yang persepsi oleh responden
mempengaruhi kualitas menggunakan metode
kenyamanan yang dihasilkan semantic differential (SD).
tiap panel. Penilaian akan menghasilkan
nilai rata-rata
1Struktur dan kerangka green panel uji

16 JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 5


GambarNO 2 2013

H1 : Fungsi ekologi green


kriteria. Secara umum akan panel dan kualitas
Total nilai daya serap dan daya
didapatkan kata sifat yang pantul adalah 100% estetika tidak saling
mewakili persepsi karakter (keseimbangan energi), nilai daya bebas.
estetikanya. pantul kalor dinding bangunan
adalah 27,5%. Tambahan
HASIL DAN
3. Keterkaitan Fungsi konstruksi green panel
PEMBAHASAN
Ekologis dan Estetika menyebabkan nilai koefisien
Green Panel serapan kalor dinding bangunan Green Panel dan
rumah tinggal turun menjadi : Penurunan Suhu
Nilai optimum fungsi ekologis
dan estetik menunjukkan Hasil pengukuran pada bulan April-Mei 2013 menunjukkan,
green panel memiliki fungsi rata-rata suhu harian ruang dengan konstruksi green panel
eco-aesthetic. Panel akan adalah 28,62C. Sementara ruangan tanpa konstruksi green
menjadi standar untuk panel memiliki rata-rata suhu harian 29,15C. Terdapat
diaplikasikan pada bangunan perbedaan suhu ruang 0,53C. Pada pengukuran luar ruang
rumah tinggal. Sebelum (outdoor di belakang panel), rata-rata suhu harian adalah
30,49C. Sementara suhu di luar tanpa green panel (kontrol)
penyusunan standar perlu
adalah 31,14C. Selisih penurunan suhu di luar ruangan lebih
dilakukan uji kebebasan
besar yaitu 0,65 C.
(independensi) dua fungsi
yaitu ekologis dan estetika.
Grafik diatas (Gambar 4) menunjukkan, suhu ruangan dengan
Hipotesis yang digunakan
kombinasi green panel lebih rendah dibandingkan ruangan
untuk mendukung pengujian
tanpa green panel. Hal ini dikarenakan penurunan suhu
tersebut terdiri dari hipotesis
dipengaruhi oleh kemampuan material dinding bangunan
awal (Ho) dan hipotesis dalam melepas kalor (panas). Radiasi panas masuk kedalam
alternatif (H1), yaitu: bangunan melalui proses konduksi pada dinding, atap dan
ventilasi bangunan. Radiasi matahari memancarkan 6%
Ho : Fungsi ekologi green
ultraviolet, 48%
panel dan kualitas estetika
saling bebas.
Suhu
cahaya tampak dan 46% infra
merah Green panel dapat
sehingga memberi efek panas menurunkan suhu
yang bangunan rumah tinggal.
besar (Talarosha 2005). Hal ini dikarenakan
Materia radiasi matahari pada
l bangunan akan menyerap permukaan dinding akan
dan memantulkan diserap tanaman untuk
radiasi matahari kegiatan fotosintesis dan
dalam proporsi yang berbeda. penguapan. Penurunan
Hal suhu juga disebabkan
ini dipengaruhi koefisien serap oleh efek bayangan
dan (shading) dari
kalornya = 1/3 ( batu batatajuktanamanmerahyang
pemantul . Radiasi yang
+menghalangi
tersera dikumpulka 1 cat-abuabumadya + pemanasanvegetasi)permukaan
p akan n dan dinding.
diteruskan ke sisi dalam Berdasarkan data,
bangunan, tanaman dengan
sebagia
n lain akan dipantulkan Suhu (C) Fluktuasi Penurunan Suhu oleh Green Panel
kembali ke udara. Semakin 34,00
Keterangan:

besar 33,00
32,93
Outdoor (dengan
green panel)
nilai koefisien serap kalor, 32,00
31,70
32,50 Kontrol outdoor
semakin 30,77
(tanpa green panel)
31,00 30,47
besar jumlah panas yang 29,80 29,80
Indoor (dengan
green panel)

diteruskan 30,00
28,93
29,73
29,47
Kontrol indoor
(tanpa green panel)
ke dalam bangunan. Faktor 29,43 29,16
29,00 28,90
28,40
28,13 Pengukuran sample panel
yang 28,00
27,46
Iresine Herbstii jarak 0 cm

juga mempengaruhi daya serap 27,00

dan 10,00 12,00 14,00 16,00 Waktu ( WIB)

pantul kalor adalah warna Gambar 1 Fluktuasi suhu harian


permukaan bangunan. Warna
terang

memiliki daya serap lebih kecil


dibandingkan warna tua pekat
(Frick

dan Tri 2006).

Rumah tinggal objek studi


memiliki
permukaa dindin yan
n g g tersusun
dari material batu bata merah
yang
diplester dan dicat tembok
berwarna

abu-abu. Nilai koefisien serap


kalornya
adalah:

= 1/2 ( batu menunjukkanbatamerahbahwa

cat-abuabumadya)

= 0,5 x (0,75 +
0,70)

= 0,72572,5 %
JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 5 NO 2 2013 17
SERLAN, GUNAWAN,
SULISTYANTARA
Hasil pengamatan Perhitungan fungsi regresi untuk jenis
menunjukkan, fungsi tanaman lain juga menunjukan
nilai reduksi suhu jarak green panel korelasi yang sama. Suhu tinggi pada
terendah adalah berbanding lurus dengan posisi panel yang berjauhan dengan
Chlorophytum sp. (0,15- penurunan suhu dinding disebabkan oleh dua alasan.
0,28C) dan reduksi suhu ruangan. Semakin dekat Pertama, suhu tinggi disebabkan oleh
tertinggi dicapai Cuphea
jarak panel dengan pembentukan ruang udara mati atau
hyssopifolia (0,39-
dinding bangunan maka pulau bahang antara panel dan
0,58C) (Gambar 5).
selisih penurunan suhu dinding bangunan. Ruang udara ini
ruangan akan semakin menyebabkan terhalangnya
Chlorophytum sp. besar. Hubungan antara pelepasan panas dari dalam ruang.
memiliki tingkat reduksi variabel jarak dan Aliran udara yang berlawanan
suhu paling rendah tingkat penurunan suhu dengan dinding bangunan
disebabkan beberapa (data tanaman Cuphea menyebabkan turbulensi udara
faktor. Secara morfologi, hyssopifolia) sehingga menghasilkan suhu yang
daun Chlorophytum sp. digambarkan dalam lebih tinggi. Faktor kedua, suhu tinggi
yang berbentuk linear fungsi regresi: disebabkan fungsi shading panel
memanjang kurang yang kurang maksimal. Hubungan
efektif menghalangi, "Y = 0,006x + 28,5" 7 antara jarak dan shading adalah
menyerap dan berbanding terbalik. Semakin jauh
"R =
memantulkan radiasi jarak green panel, semakin sedikit
0,926"
matahari yang datang. shading yang melindungi dinding dari
Luas permukaan tajuk radiasi, sehingga suhu ruang menjadi
kecil, menyebabkan Berdasarkan persamaan,
penambahan 1 cm jarak lebih tinggi. Oleh karena itu, untuk
proporsi sinar yang memaksimalkan fungsi panel, jarak
akan meningkatkan suhu
diteruskan ke permukaan peletakan terbaik adalah 0 cm
ruang 0,006 C.
dinding menjadi lebih (menempel).
besar. Ketebalan daun
tanaman juga tipis,
Evaluasi Kualitas Estetika
tanaman cenderung
Green
meloloskan radiasi
Panel
matahari ke ruang di
bawah tajuk (permukaan
dinding bangunan). Berdasarkan nilai scenic beauty
Sementara, Cuphea estimation (SBE) diketahui bahwa
hyssopifolia menjadi perlakuan green panel dinilai lebih
tanaman dengan tingkat baik daripada kondisi eksisting (Tabel
penurunan suhu 2). Panel Arachis pintoi menjadi panel
tertinggi. Tanaman ini dengan kualitas estetika standar atau
memiliki daun berukuran kondisi visual yang ditoleransi
kecil, lembut, dan responden. Sementara, nilai tertinggi
berwarna hijau dimiliki oleh Ireseine herbstii.
mengkilap yang tumbuh Komposisi ini adalah kondisi visual
disepanjang batang yang paling disukai responden.
tanaman. Luas
permukaan tajuk Panel Arachis pintoi memiliki nilai SBE
tanaman lebih luas rendah karena warna tajuk tanaman
dengan tingkat kerapatan (hijau tua) membuat dinding
daun yang tinggi. bangunan (abu-abu) menjadi
Semakin rapat komposisi semakin gelap. Berdasarkan teori
tajuk dan luas psikologis warna, dinding abu-abu
permukaan daunnya, memberi kesan distracted dan tajuk
tanaman akan semakin hijau tua terkesan obbsess yang
efektif menghalau radiasi mengganggupikiran (McGraw
matahari sehingga suhu 2013). Kombinasi warna
dapat diturunkan menciptakan respon psikologi ruang
(Permana 2004). Cuphea displeasure. Ruang terkesan muram,
hyssopifolia membosankan, tidak rapi, tidak
memantulkan radiasi nyaman, dan tidak indah (Simond
matahari dengan baik 1983) Sementar herbsti
sebelum mencapai . a, Iresine i
permukaan dinding oleh
bangunan. yang disukai responden
taju
memiliki warna k ungu
Pengaruh Jarak Green
Panel terhadap Suhu
Ruang
focal menunjukkan respon
point kata sifat bernegatif
kemeraha
kontras (gersang, tidak
n
yang nyaman,
memberi
kuat membosankan,
kesan
(Simond panas, kaku, dan lain
mewah
1983). sebagainya). Kata
dan
Kontras sifat ini
karakter
Iresine mencerminkan
yang kuat
herbstii psikologis ruang yang
(sublime).
membua penuh dengan
Warna
t ketegangan (tension).
tanaman
suasana Respon ketegangan
sangat
lebih muncul karena
dominan
hidup bangunan terkesan
sehingga
dan kaku tanpa tanaman
kesan
memeca yang melembutkan
distracted
h arsitekturnya. Kondisi
dinding
kejemua lanskap tidak teduh,
bangunan
n visual. tidak nyaman dan
menjadi
tersamar terkesan panas.
kan. Persepsi terkait Cahaya matahari
Tekstur Keberadaan Green terlalu menyilaukan
tanaman Panel karena tatanan
yang lanskap relatif
kasar Pengukur terbuka. Sementara,
menegas an kombinasi panel
kan respon dengan nilai tertinggi
karakter psikologis yaitu Iresine herbstii
dinding responde menunjukkan respon
yang n melalui bipolar bersifat positif
kuat, Semantic (teduh, nyaman,
kokoh, Differenti karakter kuat,
dan al (SD) menarik, dinamis,
keras. dalam kontras, dan lain
Kombinas skala sebagainya). Kesan
i warna bipolar ruang yang ditangkap
mencipta menunju responden adalah
kan kkan kekaguman (sublime)
respon (Gambar dan aksi dinamis
persepsi 6), situasi (dinamic action).
dinamis yang
(dinamic tidak Kajian Eco-Aesthethic Green
action). disukai Panel
Ruang adalah
memiliki kondisi Perhitungan uji
karakter eksisting kebebasan chi-quare
mencolok tanpa antara fungsi ekologis
, adanya dan estetika
berirama, green menunjukkan pada nilai hitung
natural, panel. yaitu 7,143 s tabel 3,841. Maka:
dengan Kondisi
konsentra tersebut
si pada hit > TolaktabHo.
LANSKAP INDONESIA | VOL 5 NO 2 2013
18 JURNAL
kenyamanan termal serta fungsi yaitu peningkatan
meningkatkan kualitas visual kenyamanan termal
bangunan adalah kombinasi bangunan, dan
Kedua faktor uji tidak saling Iresine herbstii dan Cuphea
bebas. Kesimpulannya, hyssopifolia yang diletakkan
terdapat hubungan antara pada jarak 0 - 50 cm.
fungsi ekologis dan estetika
pada green panel.
SIMPULAN
Rekomendasi penggunaan
green panel berdasarkan uji
statistik dapat dilihat pada Penerapan green panel
Tabel 3. Matrik tersebut memberi manfaat dari segi
menunjukkan, panel yang fungsi dan estetika visual
paling efektif menciptakan (eco-aesthetics). Manfaat
panel yang paling baik untuk SERLAN, GUNAWAN,
SULISTYANTARA
manfaat estetika terkait diaplikasikan pada skala
psikologis berupa rumah tinggal adalah Cuphea
hyssopifolia dan Iresine Saran
peningkatan nilai seni dan
visual bangunan. herbstii yang diletakkan pada
Berdasarkan jarak jarak 0
Pada penelitian ini jarak
peletakannya, jarak terbaik 50 cm dari dinding
bangunan. peletakan dan uji beberapa
untuk green panel adalah 0 jenis tanaman ground cover
cm. Hal ini dikarenakan, jarak yang sesuai sudah diketahui.
yang lebar berpotensi Namun, masih banyak jenis
menimbulkan ruang bahang tanaman lain yang potensial
sehingga penurunan suhu digunakan dan harus diteliti
ruang tidak maksimal. Jenis lebih lanjut. Konstruksi panel
ground cover kombinasi yang yang digunakan adalah
paling baik dalam konstruksi yang paling
menurunkan suhu adalah sederhana. Frame belum
Cuphea hyssopifolia dan terkoneksi dengan sistem
Iresine herbstii. Berdasarkan irigasi. Penelitian
evaluasi estetika, kedua selanjutnya, diharapkan
ground cover memiliki dapat diuji jenis tanaman lain
kualitas keindahan yang dengan konstruksi panel
tinggi. Mengacu pada hasil yang dapat diaplikasikan
uji kebebasan, kombinasi pada skala yang lebih besar.

Gambar 1 Profil
penilaian karakter
visual green panel
JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 5 NO 2 2013 19
SERLAN, GUNAWAN,
SULISTYANTARA

DAFTAR PUSTAKA [internet]. [diacu Simonds JO. 1983. Landscape


2013 Juni 15]. Archi-tecture. Mc Graw
Daniel TC, Boster RS. 1976. Tersedia dari: Hill Book Company.
Measur-ing Landscape http://socialpsycholog New York.
Aesthetic: The Scenic y.org/ journals.pdf Talarosha B. 2005.
Beauty Estimation Miller RW. 1988. Urban Menciptakan Ke-
Me-thod. USDA. New Forestry, Planning and nyamanan Thermal
Jersey. Managing Ur-ban dalam Bangunan.
Desyana RD. 2011. Trend Greenspaces. Jurnal Sistem Teknik
Desain Pe-nanaman Prentice-Hall.inc. New Industri Volume 6 Juli
pada Lanskap Per- Jersey 2005 [internet]. [diacu
mukiman BNR. Permana, Deni. 2004. Studi 2012 Oktober 9].
Skripsi. Bo-gor. IPB: Iklim Mikro Tipe Tersedia dari:
Departemen Arsi- Penutupan Lahan http://repository.-
tektur Lanskap, Kampus IPB Darmaga usu.ac.id.pdf.
Institut Per-tanian Bogor. Skripsi. Bogor. Utami FNH, Kaswanto, dan
Bogor. IPB: Departe-men Akhmad AH. 2008.
Frick H dan Tri HM. 2006. Arsitektur Lanskap, In- Penerapan Konsep
Arsitektur Ekologis. stitut Pertanian Bogor. Bangunan Ramah
Penerbit Kanisius. Reed S. 2010. Energy Wise Lingkun-gan melalui
Yogyakarta Landscape Design, Konstruksi Green Panel
Grey GW, Frederick JD. 1985. New Society Publish- sebagai Alternatif Pe-
Urban Forestry. John er, Canada. ningkatan
Wiley and Sons Inc. Savitri. 1999. Pengaruh Tirai
New York Kenyamanan da-lam
Tana-man Passiflora Ruang. Jurnal Ilmu Per-
Kusumawati MNF. 2011. Coccinea ter-hadap tanian Indonesia, Edisi
Standar Kenyamanan Penurunan Suhu dalan De-sember 2008
Termal Peng-huni Ruang. Skripsi. Bogor. [internet]. [diacu 2012
Gedung Perkantoran IPB: Jurusan Budidaya Oktober 9]. Tersedia
da-lam upaya Pertanian, Institut da-ri:
Konservasi Energi. Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac
2005 [internet]. [diacu .id.p df.
2012 Oktober 9].
Tersedia dari:
http://www.bsn.-
go.id.pdf
McGraw PV. 2013. Human
color per-ception.
Psicological Journal

20 JURNAL LANSKAP
INDONESIA | VOL 5 NO 2 2013

Vous aimerez peut-être aussi