Vous êtes sur la page 1sur 11

LAPORAN KUNJUNGAN KE RUMAH SAKIT

TINJAUAN TERHADAP FISIOTERAPI PEDIATRI

Disusun oleh :

Isnaeny Era Kartika

Meidya Sekarini Hapsari

Windi Suci Rahayuningtyas

D-IV FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2016-05-18
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahnya yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaukan
penyusunan laporan hasil kunjungan di RSN dr. Cipto Mangunkusumo. Penulis
mengucapkan terima kasih pada pihak RSCM dan Fisioterapis yang telah
memberikan informasi yang kami butuhkan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Konsep Dasar Fisioterapi (KDF).

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang di berikan dosen mata kuliah Konsep
Dasar Fisioterapi (KDF).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan kurang
sempurna. Kritik dan saran membangun sangat penulis butuhkan.

Jakarta, Mei 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Fisioterapis merupakan seorang spesialis yang membantu menyembuhkan


pasien melalui metode fisioterapi. Fisioterapis menurut WCPT (Word Untuk
Terapi Fisik Konfederasi) pada tahun 1995 dan 1999, adalah pekerja
kesehatan profesional yang bekerja untuk orang dari segala usia yang
bertujuan untuk melestarikan, meningkatkan kesehatan, memulihkan fungsi,
dan ketergantungan ketika individu memiliki kemampuan atau adanya masalah
gangguan disebabkan oleh kerusakan fisik, psikis, dan sebagainya. Fisioterapi
adalah pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau
gangguan otot dengan tujuan melatih otot tubuh agar dapat berfungsi secara
normal. Fisioterapis merupakan salah satu bentuk pendukung pengobatan
medis yang diberikan oleh berbagai rumah sakit termasuk Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

b. Identifikasi masalah
Menganalisis status klinis yang ada di RSCM dan Menganalisis wawancara
terhadap fisioterapis yang bekerja di RSCM.

c. Tujuan
Mengetahui fisioterapi anak di RSCM dan mengetahui status klinis yang ada di
rumah sakit tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

a. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo


RSUPNCM atau RSCM adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak
di Jakarta Pusat, Indonesia.
Pelayanan spesialis klinis :

- Anak - Mata
- Bedah - Alergi
- Kebidanan dan kandungan - Rehab medik
- Penyakit dalam - Akupuntur
- Gigi dan mulut - Geriatri
- Syaraf - Radioterapi
- Bedah syaraf - Bedah plastik
- THT - Urologi
- Paru - Psikiatri
- Kulit dan kelamin - Forensik klinik
- Jantung - Tim penguji kesehatan
- Bedah tulang

-
b. Pelayanan Fisioterapi
- Pelayanan fisioterapi di RSCM ada dibawah naungan Departemen
Medik Rehabilitasi medik. Rehabilitasi medik ini memeberikan pelayanan
rehabilitasi paripurna, melalui program rehabilitasi fisik, psikis, dan sosial, dengan
tujuan meningkatkan/ mempertahankan kualitas hidup pasien dengan memelihara
kemampuan fungsional seseorang semaksimal mungkin, memanfaatkan
kemampuan yang tersisa.
-
- Pelayanan :

- Biofeedback - Fisioterapi
- Dry Needle - Terapi wicara
- Injeksi Botolinum Toxin A - Okupasi Terapi
- Injeksi Intraartikulat - Psikologi
- Low Power Cold - Petugas Sosial Medis
Lasser/Low-level lasser - Pelayanan Hidroterapi
therapy - Pelayanan Klinik Jatuh
- USG Musculosceletal - Pelayanan Rawat Inap
-

- Devisi :

- Devisi Rehabilitasi Pediatri


- Devisi Rehabilitasi Muskuloskeletal
- Devisi Rehabilitasi Neuromuskular
- Devisi Rehabilitasi Cedera Olahraga
- Devisi Rehabilitasi Kardiovaskular
- Devisi Rehabilitasi Respirasi
- Devisi Rehabilitasi Geriatri

- Pelayanan penunjang rehabilitasi medik dilakukan oleh : psikologi,


fisioterapis, terapis wicara, okupasi terapis, petugas sosial medik, ortotik
prostetik, perawat rahabilitasi.

c. Devisi Rehabilitasi Pediatri


- Pelayanan rehabilitasi pediatri (anak) ini dibuka dihari senin dan kamis, buka
loket pukul 08.00 14.00 WIB dan memulai pelayanan pukul 08.00 WIB.
Terletak di lantai 2 dari gedung RSCM. Bentuk pelayanan lainnya adalah :
- Klinik spastisitas
- Klinik menelan
- Klinik sindroma down
- Tim terpadu pusat Craniomaxillofasialis
- Klinik tumbuh kembang terpadu
- Terapi sensori integrasi
- Terapi snoezelen

d. Sesi wawancara

- Pewawancara : Kakak di RSCM sebagai fisioterapis apa?

- Fisioterapis : Kalau untuk status saya saat ini sedang di


fisioterapi muskular.
- Jadi di RSCM sistemnya rolling. Setiap bulan kita ada
pergantian. Misal, bulan kemarin saya di pediatri, lalu untuk
bulan ini saya ditempatkan di neuromuskular.

- Pewawancara : Apa suka dan duka selama kerja di RSCM?


- Fisioterapis : Kalau disana kita dapat teman banyak dan bisa
sharing-
- sharing. Dukanya ya disini ada senioritas.

- Pewawancara : Jam berapa kakak memulai beraktivitas untuk


menangani
- pasien dan berapa lama melakukan proses fisioterapi?

- Fisioterapis : Saya standby di ruangan sekitar jam 8.30.


pasien mulai datang pukul 9.00 di Lt.2. Biasanya menangani
pasien anak selama 30 menit.
-
- Pewawancara : Dalam menangani pasien pediatri biasa
penanganan dengan manual atau dengan modalitas
fisioterapi?
-
- Fisioterapis : Biasanya menanganinya dengan manual.
Contohnya dalam menangani penderita hydrocephalus, untuk
melatih kepalanya kita melatih secara manual. Karena kepala
penderita hydrocephalus membesar jadi dibutuhkan latihan
agar dapat membantu menggerakan kepalanya. Selain itu,
mainan dan bola digunakan untuk terapi keterlambatan belajar.
Tetapi untuk kasus gangguan sputum kita menggunakan
suction.
-
- Pewawancara : Adakah kesulitan selama menjalani proses fisioterapi
pediatri?

- Fisioterapis : Ada, kalau ingin memasangkan selang


suctionnya, kita harus
- mengikuti alur saluran yang dituju dan teenntunya pasien
yang masih anak-anak akan menangis.

- Pewawancara : Sebelumnya kakak pernah PKL di klinik tidak kak?


Kalau iya,
- apa bedanya dengan RS?

- Fisioterapis : Iya sewaktu PKL saya pernah di klinik. Bedanya


kalau di klinik
- peraturannya sedikit tapi kalau di RS banyak
peraturannya.

- Pewawancara : Bagaimana kakak dapat lolos seleksi di RSCM?

- Fisioterapis : RSCM itu mengutamakan attitude. Sewaktu


diadakan seleksi
- ada mahasiswa dari universitas lain dia pintar tetapi
attitudenya kurang baik. Sedangkan saya masuk seleksi
karena mungkin saya attitudenya baik walaupun pengetahuan
masih dibawah teman-teman lainnya di RSCM.

e. Kesimpulan wawancara
- Fisiotetapi pediatri di RS dan di klinik berbeda, baik dalam peraturan yang
ada maupun suasananya. Selain kemampuan atau IQ, attitude juga di butuhkan
dalam dunia kerja, karena sikap kita dinilai oleh pasien. Sistem pelayanan
fisioterapi di RSCM ada rolling job bagi setiap fisioterapisnya.

-
f. Contoh status klinis
- Status klinis RSCM kurang lebihnya seperti yang ada dibawah ini :
-

- ASESMEN FT A
I. PENGUMPULAN DATA IDENTITAS PASIEN (S)
- Nama Jelas :
- Tempat & Tgl lahir :
- Alamat :
- Pendidikan Terakhir :
- Pekerjaan :
- Hobi :
- Diagnosa Medik :
- Tanggal Pemeriksaan :
-
II. PENGUMPULAN DATA RIWAYAT PENYAKIT (S)
- Keluhan Utama (KU) : Alasan datang ke fisioterapi
-
- Tumbuh Kembang : Mis. Masalah gross motor
dan polaGerak.
-
- THT : Mis. Gangguan di telinga berupa rasa
penuh, dengung
-
-
- RPS : Menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan
keluhan utama
- yaitu perjalanan penyakit ( kalau perlu diarahkan )
sejak timbul
- keluhan sampai dilakukan intervensi fisioterapi
sekarang.
- Riwayat pre natal, natal dan post natal ( untuk
tumbang ).
- Riwayat pengobatan dan fisioterapi.
-
- RPD : Riwayat penyakit yang berhubungan tidak langsung
ataupun tidak
- berhubungan sama sekali dengan keluhan utama.
-
- RPK : Riwayat penyakit yang sama seperti pasen yang diderita
oleh
- anggota keluarga lain.
-
- Riwayat Psikososial : Untuk tumbuh kembang : anak ke ?, diasuh
oleh ?, Usia
- orang tua, pekerjaan orang tua
- Pekerjaan.
-
- Riwayat Tumbang : Pencapaian tumbuh kembang --- sejak usia ?
-
-
-
-
III. PEMERIKSAAN (O)
a. Pemeriksaan Umum
- Cara Datang - Nadi
- Kesadaran - RR
- Kooperatif/tidak kooperatif - Status Gizi : Kesan ....
- Tensi - Suhu
- Lingkar Kepala
-
-
b. Pemeriksaan Khusus
- - Untuk kasus Tumbuh Kembang
- Pengamatan pada setiap posisi dan pola gerak
- Tonus postural
- ROM
- Deformitas
- Pemeriksaan fungsi bermain
-
- - Pada kasus Paru Anak
- Inspeksi : Posture, warna muka, cuping hidung, gerak nafas
(cepat-
- dangkal), Pola nafas (Abdominal/Thoraco-abdominal
- breathing), Bentuk dada, Batuk, Sputum (kental, encer,
warna)
-
- Palpasi : Letak sputum, gerak dada (Simetri/tidak), spasme otot-
otot
- pernafasan.
-
- - Pada Kasus Muskuloskelatal
- Inspeksi : Posture
- Udema
-
- Palpasi : Suhu lokal
- Tonus otot
- Udema
- Krepitasi
- Nyeri tekan
-
- Move : ROM
- MMT
- Nyeri Gerak
-
IV. PENGUMPULAN DATA TERTULIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
V. IDENTIFIKASI PROBLEMATIK FISIOTERAPI : Sesuai prioritas
-
VI. DIAGNOSA FISIOTERAPI
-
- Berdasarkan ICF ( International Classification Functioning Diasability
and Health)
- Contoh :
- 1. Pada Kasus Tumbang :
-
- Ketidakmampuan anak untuk mencapai level perkembangan
motorik kasar
- atau gangguan pola gerak sesuai dengan keluhan utama
terkait masalah yang
- teridentifikasi dalam problematik fisioterapi berdasarkan
pemeriksaan
-
- 2. Pada Kasus Paru Anak :
- Contoh : Gangguan fungsional paru karena adanya sputum, sesak
nafas, batuk
- tidak efektif, asimetri gerak nafas.
-
-
- 3. Pada kasus Kebidanan
- Contoh : Nyeri perut bagian bawah disebabkan oleh PID
-
- 4. Pada kasus Muskuloskeletal
- Sesuai Keluhan Utama gangguan gerak disebabkan hal-hal yang
telah
- diidentifikasi pada problematik fisioterapi
-
-
VII. PROGRAM PELAKSANAAN FISIOTERAPI (P)
- 1. Tujuan
- Tujuan Jangka Pendek :
- Pada kasus Tumbang
- Mencapai level motorik kasar sesuai
ketidakmampuan motorik
- kasar pada keluhan utama dan diagnosa fisioterapi
-
- Pada kasus Paru : Fungsional paru optimal
-
- Pada kasus Kebidanan : Nyeri perut bagian bawah
- berkurang/hilang
-
- Pada kasus Muskuloskeletal : Gangguan gerak
teratasi
-
- Tujuan Jangka Panjang :
- Pencapaian akhir dari pemberian tindakan fisioterapi
- Contoh :
- Pada kasus Tumbang (CP diatas usia 1 tahun 7 tahun) ;
- - perkembangan refleks,
- - kognisi
- - lingkungan
- - persepsi
- - intervensi dini
- - spastisitas ( tingkat, lokasi )
- - gangguan muskuloskeletal
-
- 2. Metode Pemberian Fisioterapi
-
- 3. Uraian Tindakan Fisioterapi :
- Implementasi metoda pemberian fisioterapi
-
- 4. Program untuk di rumah
- Semua hal yang berkaitan dengan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang
- yang dapat dilakukan di rumah terutama dalam kehidupan
sehari-hari.
-
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi hasil terapi : SOAP
2. Jadwal evaluasi ke dokter
-
-

-
-

Vous aimerez peut-être aussi