Vous êtes sur la page 1sur 23

PROFIL INDIKATOR PMKP

INDIKATOR AREA KLINIS (IAK)

IAK 1. Visite pre anestesi

Nama Indikator Visite awal pasien oleh DPJP sebelum dilakukan


tindakan anestesi
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mencegah efek samping obat anestesi selama operasi
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Proses assesmen awal bedah yang dilakukan oleh DPJP
anestesi
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen
awal anestesi sebelum operasi oleh DPJP
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi
Formula Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen
awal anestesi sebelum operasi oleh DPJP dibagi jumlah
seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi dikali
100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
Eksklusi : -
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
pengumpul data

IAK 2. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Nama Indikator Waktu tunggu hasil laboratorium


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Effective
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah
pelayanan pemeriksaan Darah Lengkap dan Kimia
Klinik. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
patologi klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan
mulai pasien diambil sample oleh petugas sampling
sampai dengan hasil pemeriksaan yang sudah
diekspertisi diterima, untuk setiap pasien yang
diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia
klinik. Waktu tunggu hasil pemeriksaan darah lengkap
dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan
dan IGD, dengan standar waktu < 140 menit

Frekuensi 1 bulan sekali


pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan
laboratorium patologi klinik untuk darah lengkap dan
kimia klinik pasien dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa darah lengkap dan kimia
klinik dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan
laboratorium patologi klinik untuk darah lengkap dan
kimia klinik pasien dalam satu bulan jumlah pasien
yang diperiksa darah lengkap dan kimia klinik dalam
bulan tersebut = ___menit
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling,
yaitu dengan melihat/observasi untuk pemeriksaan
darah lengkap dan kimia klinik. Ini dipantau untuk
pasien rawat jalan dan UGD
Inklusi : Seluruh pemeriksaan darah lengkap dan
kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat
jalan dan UGD
Eksklusi : -
Standar 140 menit
Penanggung jawab Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
pengumpul data

IAK 3. Waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax

Nama Indikator Waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Effective
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Radiologi
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah
tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan
menerima hasil yang sudah diexpertise
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto jumlah pasien yang difoto dalam bulan tersebut
= ___jam
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling,
yaitu dengan melihat/observasi untuk pelayanan
thorax foto
Inklusi : seluruh pelayanan thorax foto
Eksklusi : -
Standar 3 jam
Penanggung jawab Kepala instalasi Radiologi
pengumpul data

IAK 4. Kepatuhan melakukan surgical check list

Nama Indikator Kepatuhan melakukan surgical check list


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mencegah kesalahan tindakan operasi pada pasien
bedah
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Sebuah daftar periksa untuk memberikan pembedahan
yang aman dan berkualitas pada pasien. Surgical
checklist terdiri dari : Sign in, Time out, Sign out
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien bedah yang dilakukan surgical checklist
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan pembedahan pada bulan
tersebut
Formula Jumlah pasien bedah yang dilakukan surgical checklist
jumlah pasien yang dilakukan pembedahan pada
bulan tersebut dikali 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Seluruh pasien yang dilakukan tindakan bedah
Eksklusi : -
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit Kamar Bedah
pengumpul data

IAK 5. Penggunaan aspirin pada pasien dengan serangan AMI

Nama Indikator Penggunaan aspirin pada pasien dengan serangan AMI


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mengurangi resiko yang ditimbulkan dari pasien AMI
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Aspirin atau asam salisilat (acetosal) adalah sejenis
obat turunan dari salisilat yang sering digunakan
sebagai senyawa analgesic (penahan rasa sakit atau
nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti
inflamasi (peradangan). Acute Myocardial Infarction
(AMI) adalah kematian otot jantung akibat supplay
darah tidak cukup untuk jantung. Aspirin digunakan
untuk mengatasi trombosis (antitrombolitik) sehingga
dapat juga digunakan untuk mencegah serangan
jantung. Penggunaan aspirin ini dipantau untuk pasien
AMI di UGD
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien AMI yang diberikan aspirin di UGD dalam
satu bulan
Denominator Jumlah pasien AMI di UGD dalam satu bulan yang sama
Formula Jumlah pasien AMI yang diberikan aspirin di UGD dalam
satu bulan jumlah pasien AMI di UGD dalam satu
bulan yang sama X 100%
Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling
oleh Kepala unit UGD, yaitu dengan melihat rekam
medis dengan AMI
Inklusi : pasien dengan AMI
Eksklusi : - pasien yang meninggal saat masuk RS
- Pasien dengan dokumentasi alasan tanpa
aspirin saat
masuk RS.
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit UGD
pengumpul data

IAK 6. Kesalahan penulisan resep

Nama Indikator Kesalahan penulisan resep


Program Peningkatan mutu rumah sakit
Dimensi mutu Safety
Tujuan 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam
mencegah kesalahan penulisan resep, untuk
mengantisipasi terjadinya kejadian nyaris cidera
dalam pengobatan
2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh
Instalasi Farmasi dan keselamatan penggunaan
obat
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter
kepada Apoteker untuk menyiapkan obat dan alat
kesehatan bagi pasien dan ditulis secara lengkap dan
jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan
interpretasi. Keslahan enulisan resep oleh dokter yang
meliputi ketidak lengkapan dan ketidak jelasan aturan
pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter.
Kesalahan penulisan resep ini dipantau untuk pasien
inap di ruang rawat inap anak.
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kesalahan penulisan resep di ruang rawat anak
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh penulisan resep di ruang rawat anak
dalam bulan yang sama
Formula Jumlah kesalahan penulisan resep di ruang rawat anak
dalam satu bulan jumlah seluruh penulisan resep di
ruang rawat anak dalam bulan yang sama X 100%
Sumber data Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi
Farmasi dengan melihat ketidak jelasan aturan pakai,
bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter pada setiap
resep dari ruang rawat anak
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala unit rawat inap anak
pengumpul data
IAK 7. Perubahan saturasi pada pasien dengan anastesi umum / sedasi

Nama Indikator Perubahan saturasi pada pasien dengan anastesi


umum / sedasi
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Pengelolaan kamar operasi yang berorientasi pada
keelamatan pasien
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Monitoring yang dilakukan pada tindakan yang
menggunakan anestesi umum / sedasi dengan batasan
saturasi kurang dari 92%
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah insiden perubahan saturasi yang terjadi selama
anestesi umum / sedasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah tindakan yang menggunakan anestesi umum /
sedasi dalam satu bulan yang sama
Formula Jumlah insiden perubahan saturasi yang terjadi selama
anestesi umum / sedasi dalam satu bulan Jumlah
tindakan yang menggunakan anestesi umum / sedasi
dalam satu bulan yang sama X 100%
Sumber data Unit kamar operasi
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit kamar bedah
pengumpul data

IAK 8. Pemenuhan kesesuaian produk darah bagi setiap transfusi darah

Nama Indikator Pemenuhan kesesuaian produk darah bagi setiap


transfuse darah
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Setiap pasien yang memrlukan pelayanan transfuse
darah menerima produk darah yang sesuai dengan
spesifikasi
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Kesesuaian produk darah yang diterima oleh pasien
yang akan dilakukan transfusi darah. Kesesuaian
produk darah bagi setiap transfusi darah ini dipantau
untuk pasien rawat inap dewasa yang dilakukan
transfuse darah
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan
pasien yang akan ditransfusi dalam satu bulan di ruang
rawat inap dewasa
Denominator Jumlah seluruh pasien di ruang rawat inap dewasa
yang dilakukan transfuse darah dalam bulan yang
sama
Formula Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan
pasien yang akan ditransfusi jumlah seluruh pasien
yang dilakukan transfuse darah X 100%
Sumber data Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi
rawat inap dawasa dengan melihat kesesuaian produk
darah pada setiap pasien yang dilakukan transfuse
darah
Inklusi : Semua pasien yang dilakukan transfuse produk
darah di ruang rawat inap dewasa
Eksklusi : Semua pasien yang dilakukan transfuse
produk darah di ruang rawat inap anak
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit rawat inap dewasa
pengumpul data

IAK 9. Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 124 jam

Nama Indikator Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam


waktu 124 jam
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Ketepatan waktu dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya kepatuhan DPJP dalam melengkapi
berkas rekam medis pasien
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Ringkasan pulang adalah ringkasan berkas rekam
medis yang menggambarkan tindakan yang dilakukan
selama pasien dirawat di RS dan harus terisi lengkap
maksimal 1x24 jam setelah pasien dinyatakan pulang.
Ketidak lengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap
ini dipantau untuk pasien yang dirawat di ruang
perawatan dewasa.
Ringkasan pulang terdiri dari :
Identitas pasien, diagnose masuk dan indikasi pasien
dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang, diagnose akhir, pengobatan dan tindak
lanjut, nama dan tanda tangan dokter yang
memberkan pelayanan kesehatan
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang tidak
terisi lengkap dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang pulang dari perawatan
ruang rawat inap dewasa dalam satu bulan yang sama
Formula Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang tidak
terisi lengkap dalam satu bulan Jumlah pasien rawat
inap yang pulang dari perawatan ruang rawat inap
dewasa dalam satu bulan yang sama X 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Berkas rekam medis seluruh pasien di rawat
inap dewasa
Eksklusi : Berkas rekam medis seluruh pasien di rawat
inap anak
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala unit rawat inap dewasa
pengumpul data

IAK 10. Angka kejadian phlebitis akibat perawatan di rumah sakit

Nama Indikator Angka kejadian phlebitis akibat perawatan di rumah


sakit
Program Peningkatan mutu RS dan Pencegahan dan
pengendalian infeksi
Dimensi mutu Kelayakan, ketersediaan, ketepatan waktu,
keselamatan
Tujuan Tergambarnya kualitas pelayanan keperawatan di
rumah sakit terhadap pencegahan insiden phlebitis
Dasar pemikiran / WHO Guidelines for hand hygiene 2009, Buku
literature Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah
Sakit tahun 2011, Buku Pedoman surveilans Infeksi
Rumah Sakit Kemenkes 2011, Center For Healtcare
Releted Infection surveilans and prevention
Definisi operasional Phlebitis adalah kondisi ketika pembuluh darah vena mengalami
inflamasi atau peradangan. Peradangan ini dapat menyebabkan
nyeri dan bengkak.
Insiden phlebitis akibat perawatan di rumah sakit
ditemukan atau didokumentasikan setelah 24 jam
pertama sejak mulai waktu rawat inap.
Angka kejadian phlebitis akibat perawatan ini dipantau
untuk petugas kesehatan yang berada di ruangan
perawatan anak
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang mengalami phlebitis di ruang
ranap anak selama satu bulan
Denominator Jumlah pasien anak yang dirawat selama bulan yang
sama
Formula Jumlah pasien yang mengalami phlebitis di ruang
ranap anak selama satu bulan Jumlah pasien anak
yang dirawat selama bulan yang sama X 100%
Sumber data Rekam medis, catatan data dan observasi
Inklusi : Semua pasien anak yang dirawat di ruang
perawatan anak
Eksklusi : -
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala unit perawatan anak dan tim PPI
pengumpul data
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)

IAM 1. Ketersediaan obat di troley emergency IGD

Nama Indikator Ketersediaan obat di troley emergency IGD


Program Keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui adanya obat yang tidak tersedia di troley
emergency IGD
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Obat emergency adalah obat terpilih yang paling
dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan mencakup upaya
diagnosis, profilaksis, therapi dan rehabilitasi yang
diupayakan tersedia d troley emergency IGD
Formula Jumlah kejadian kekosongan stok obat esensial
Kriteria inklusi Seluruh obat emergency yang tercantum dalam
Formularium RS Kurnia
Kriteria eksklusi -
Frekuensi Setiap hari oleh petugas Instalasi Farmasi
pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan oleh Ka. Instalasi Farmasi
Formula Jumlah kejadian kekosongan stok obat di troley
emergency
Numerator -
Denominator -
Sumber data Instalasi Farmasi
Standar 0 kejadian
Penanggung jawab Ka. Instalasi Farmasi
pengumpul data
Format pencatatan Tgl No Nama obat yg Dokter Ket
. . tidak tersedia yang order

Validasi
IAM 2. Ketepatan waktu laporan kematian ibu

Nama Indikator Ketepatan waktu laporan kematian ibu


Program Keselamatan pasien
Dimensi mutu keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan RS terhadap pelayanan
kasus pesalinan
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat
hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat bersalin. Yang dapat
disebabkan karena pendarahan,
preeklampsia/eklampsia, sepsis. Laporan ini akan
diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk angka kematian
ibu (AKI)
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan,
preeklampsis/eklampsia,sepsis (masing-masing
penyebab)
Denominator Jumlah pasien persalinan dengan pendarahan,
preeklampsis/eklampsia,sepsis
Sumber data Rekam Medis RS
Standar Pendarahan <1%, preeklampsia<30%, sepsis <0,2%
Penanggung jawab Kepala Ruang Bersalin
pengumpul data

IAM 3. Dilakukan FMEA sekali setahun

Nama Indikator Dilakukan FMEA sekali setahun


Program Peningkatan mutu
Dimensi mutu Konformansi (conformance), berkaitan dengan
tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
Tujuan untuk mencegah kesalahan dengan cara
menganalisa faktor-faktor penyebab kesalahan
tersebut (potensi terjadinya kesalahan dalam
operasional sehari-hari), sehingga kita bisa
menentukan langkah atau memodifikasi sistem
untuk mencegah kesalahan tersebut
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional merupakan salah satu metode sistematik untuk
mengidentifikasi dan mencegah terjadinya
masalah dalam aktifitas (produksi atau pelayanan)
Kriteria Inklusi hasil FMEA
Kriteria Eksklusi -
Frekuensi Tahunan
pengumpulan data
Periode analisa Tahunan
Numerator hasil FMEA
Denominator -
Wilayah seluruh area rawat inap
pengamatan
Sumber data -
Standar 100%
Penanggung jawab Ka. Instalasi rawat inap
pengumpul data

IAM 4. Utilisasi ruang VIP

Nama Indikator Utilisasi ruang VIP Anak


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Kelayakan, ketersediaan
Tujuan Tergambarnya kebutuhan ruangan VIP Anak
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Ruangan VIP adalah ruangan perawatan yang paling
lengkap fasilitasnya
Utilisasi adalah jumlah hari penggunaan selama 1
bulan
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah hari penggunaan ruangan VIP selama 1 bulan
Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan
Formula Jumlah hari penggunaan ruangan VIP selama 1 bulan
jumlah hari dalam 1 bulan
Sumber data Catatan data
Inklusi : Ruang perawatan VIP diruang anak
Eksklusi : Ruang perawatan nn VIP di ruang anak
Standar > 80%
Penanggung jawab Kepala unit ranap anak
pengumpul data

IAM 5. Tingkat kepuasan pasien diruang rawat anak

Nama Indikator Tingkat kepuasan pasien diruang rawat anak


Program Peningkatan Mutu
Dimensi mutu REALIBITY (KEHANDALAN) : kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan dengan tepat,
ASSURANCE (JAMINAN) : kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan sehingga di percaya,TANGIBLE
(BUKTI LANGSUNG) : ketersediaan sarana dan fasilitas
fisik yang dirasakan fisik yang dirasakan langsung,
EMPHATY (EMPATI) : membina hubungan, perhatian,
memahami kebutuhan konsumen, responsiveness
(tanggap) : petugas memberikan pelayanan dengan
cepat
Tujuan Meningkatkan kepuasan pasien
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan rawat inap terkait SDM,
sarana prasarana, kecepatan, dan empati. Tingkat
kepuasan pasien ini dipantau untuk pasien inap di
ruang rawat inap anak.
Frekuensi Harian
pengumpulan data
Periode waktu
3 Bulan
laporan
Periode analisa 3 bulan
Numerator jumlah pasien puas yang dirawat inap 3 hari
Denominator Jumlah pasien yang dirawat inap 3 hari
Cara jumlah pasien puas yang dirawat inap 3 hari / Jumlah
pengukuran/formula pasien yang dirawat inap 3 hari x 100 %
Sumber data Survei
Inklusi : pasien yang di rawat inap 3 hari
Eksklusi : Pasien yang di rawat inap < 3 hari
Wilayah pengamatan Rawat Inap anak
Standar >=80%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Inap anak
pengumpul data
IAM 6. Tingkat kepuasan karyawan (ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji
berkala)

Nama Indikator Tingkat kepuasan karyawan (ketepatan waktu


pengurusan kenaikan gaji berkala)
Program Peningkatan Mutu
Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian RS terhadap tingkat
kesejahteraan karyawan
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji secara
periodik sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku
(UU No. 8/1974, UU No. 43/1999)
Frekuensi Satu tahun
pengumpulan data
Periode analisa Satu tahun
Numerator Jumlah pegawai yang mendapatkan SK kenaikan gaji
berkala tepat waktu dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya memperoleh
kenaikan gaji berkala dalam satu tahun
Sumber data Sub Bag. Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala bagian kepegawaian/tata usaha
pengumpul data

IAM 7. Pelaporan demografi pasien rawat inap dengan diagnosa klinis DHF

Nama Indikator Pelaporan demografi pasien rawat inap dengan


diagnosis DHF
Program Peningkatan Mutu
Dimensi mutu Effisien
Tujuan Untuk mengetahui trend / kecendrungan demografi
pasien dengan diagnosis DHF
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Data demografi DHF yang dimaksud adalah pasien
dengan diagnosis DHF berdasarkan data demografi
yang meliputi Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan, Suku Bangsa, dan Agama.
Formula Data jumlah kasus DHF dibuat data tabel distribusi
frekwensi dan grafik batang menurut umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, dan
agama
Frekuensi Setiap 6 bulan sekali oleh Ka. unit rekam medik
pengumpulan data
Periode analisa Setiap 6 bulan oleh Ka. Unit rekam medik
Numerator -
Denominator -
Sumber data Rekam Medik
Inklusi : data diagnosis penyakit DHF di rawat inap
Eksklusi : -
Standar Tersedianya table distribusi frekwensi dan grafik
batang setiap semester
Penanggung jawab Ka Unit Rekam Medik
pengumpul data

IAM 8. Cost recovery rate

Nama Indikator Cost recovery rate


Program Peningkatan Mutu
Dimensi mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehtan keuangan rumahs akit
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional
dalam periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah
pembelanjaan operasional dalam periode waktu
tertentu
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Denominator Jumlah pembelanjaan operasional daalam satu bulan
Sumber data Sub bag keuangan
Standar >= 40%
Penanggung jawab Kepala bagian keuangan
pengumpul data

IAM 9. Kepatuhan penggunaan alat pelingdung diri (APD)


Nama Indikator Kepatuhan penggunaan alat pelingdung diri (APD) di
UGD
Program Keselamatan Pasien
Dimensi mutu Performa (Performance) berkaitan dengan aspek
fungsional dari produk dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan ketika ingin membeli suatu produk
Tujuan Meningkatkan pemahaman peserta tentang
penggunaan APD untuk mengurangi risiko
penularan diantara pasien dan profesional
kesehatan
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Kepatuhan penggunaan APD adalah penggunaan
APD secara lengkap oleh petugas kesehatan pada
setiap tindakan medis di UGD
Frekuensi Satu bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah tindakan medis dengan semua petugas
kesehatan yang menggunakan APD lengkap dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh tindakan medis di UGD dalam satu
bulan yang sama
Formula Jumlah tindakan medis dengan semua petugas
keshatan yang menggunakan APD lengkap dalam satu
bulan Jumlah seluruh tindakan medis di UGD dalam
satu bulan yang sama X 100%
Sumber data Survey peserta
Inklusi : Seluruh petugas kesehatan yang ada di UGD
Eksklusi : Seluruh petugas kesehatan yang tidak
bertugas di UGD
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit UGD dan IPCN/IPCLN
pengumpul data
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

SKP 1. ketepatan identifikasi pasien di ruang ranap dewasa

Nama Indikator ketepatan pemasang gelang identitas di ruang ranap dewasa


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga
keselamatan pasien, untuk memperoleh angka
kepatuhan petugas dalam menerapkan identifikasi
pasien untuk semua pasien di ruang ranap
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Prosedur identifikasi pasien adalah kegiatan
menanyakan 2 (dua) identitas yaitu nama, umur atau
tanggal lahir dilengkapi dengan nomor rekam medis
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam identifikasi
pasien
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah tenaga kesehatan memahami identifikasi
pasien
Denominator Jumlah tenaga kesehatan yang disurvei
Formula Jumlah tenaga kesehatan memahami identifikasi
pasien Jumlah tenaga kesehatan yang disurvei X
100%
Sumber data Data survey
Inklusi : Seluruh tenaga kesehatan di ruang ranap
Eksklusi : Seluruh tenaga kesehatan yang ada selain di
ruang ranap
Standar 100%
Penanggung jawab Unit KPRS
pengumpul data

SKP 2. Pelaksanaan verifikasi DPJP Penyakit dalam setelah dilakukan readback dalam waktu 1x24 jam
diruang ranap dewasa

Nama Indikator Pelaksanaan verifikasi DPJP penyakit dalam setelah dilakukan


readback dalam waktu 1x24 jam diruang ranap dewasa
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety dan effective
Tujuan Agar informasi yang disampaikan efektif tepat waktu,
akurat, lengkap, jelas dan dipahami. Sehingga
mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan persepsi
antar profesional pemberi asuhan pasien dan untuk
menghindari terjadinya KTD
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat
sasaran dan mencapai tujuan. komunikasi dikatakan
efektif jika, informasi, ide atau pesan yang
disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik
sehingga terbentuk persamaan persepsi, perubahan
perilaku atau saling mendapatkan informasi atau
menjadi paham.
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang terverifikasi 1x24 jam oleh DPJP
penyakit dalam dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien DPJP penyakit dalam di bulan yang sama
Formula Jumlah pasien yang terverifikasi 1x24 jam oleh DPJP
penyakit dalam dalam satu bulan Jumlah pasien DPJP
penyakit dalam di bulan yang sama
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Pasien penyakit dalam
Eksklusi : pasien bedah dewasa, paru, THT, Kebidanan
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit ranap dewasa
pengumpul data

SKP 3. Kepatuhan pemberian label obat High Alert di ruang VK

Nama Indikator Kepatuhan pemberian label obat High Alert di ruang VK


Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam identifikasi
obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Obat high alert adalah obat-obatan yang memiliki
resiko lebih tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan
adanya komplikasi / membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis,
interval, dan pemilihannya).
Kepatuhan pemberian label obat high alert ini dipantau
untuk pemberian Oxcitocin di ruangan bersalin
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah obat high alert yang digunakan dan diberi label
dalam satu bulan
Denominator Jumlah obat high alert yang digunakan dalam satu
bulan yang sama
Formula Jumlah obat high alert yang diberi yang digunakan dan
di beri label dalam satu bulan Jumlah obat high alert
yang digunakan dalam satu bulan yang sama X 100%
Sumber data Pencatatan data
Inklusi : oxcitocin
Eksklusi : MgSO4
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit VK
pengumpul data
SKP 4. Kepatuhan petugas operasi dalam melakukan time out sebelum prosedur pembedahan SC

Nama Indikator Kepatuhan petugas operasi dalam melakukan time out sebelum
prosedur pembedahan SC
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam melakukan
time out pada pasien pembedahan SC
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Time out adalah merupakan langkah kedua yang
dilakukan pada saat pasien sudah berada di ruang
operasi, sesudah induksi anestesi dilakukan dan
sebelum ahli bedah melakukan sayatan kulit. Prosedur
time out ini di pantau untuk pembedahan SC
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien SC yang dilakukan time out dalam satu
bulan
Denominator Jumlah pasien pembedahan SC dalam bulan yang sama
Formula Jumlah pasien SC yang dilakukan time out dalam satu
bulan Jumlah pasien pembedahan SC dalam bulan
yang sama X 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Pasien pembedahan SC
Eksklusi : pasien pembedahan non SC
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit kamar bedah
pengumpul data

SKP 5. Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) perawat di ruang ranap dewasa

Nama Indikator Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) perawat di ruang ranap
dewasa
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan - Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke
pasien, dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien
serta petugas di lingkungan sekitar pasien
- Menurunkan kejadian infeksi
Dasar pemikiran / WHO Guidelines for hand hygiene 2009, Buku
literature Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah
Sakit tahun 2011, Buku Pedoman surveilans Infeksi
Rumah Sakit Kemenkes 2011, Center For Healtcare
Releted Infection surveilans and prevention
Definisi operasional Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala
usaha yang di lakukan untuk membersihkan kotoran
yang secara kasat mata terlihat dan pengangkatan
mikroorganisme transien dari tangan dengan
menggunkan sabun dan air mengalir / hand wash dan
atau dengan cairan berbasis alkohol/ handrub dengan
menggunakan 6 langkah( WHO,2009).

Audit kebersihan tangan adalah kepatuhan


petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 5
indikasi dari WHO yaitu sebelum kontak dengan
pasien, setelah kontak dengan pasien , sebelum
melakukan tindakan invasif dan aseptik, setelah kontak
dengan cairan tubuh, dan setelah kontak dengan
lingkungan dan 6 tahap tehnik melakukan kebersihan
tangan

5 indikasi kebersihan tangan:


1. Sebelum kontak dengan pasien meliputi : sebelum
masuk ruangan
2. Kontak dengan pasien meliputi : menyentuh tubuh
pasien, baju atau pakaian
3.Prosedur aseptik contoh : tindakan transfusi,
perawatan luka, kateter urin, suctioning, perawatan
daerah pemasangan dan Tindakan invasif contohnya
pemasangan kateter intravena (vena pusat / vena
perifer), kateter arteri, pemasangan
4. Cairan tubuh pasien seperti : muntah, darah, nanah,
urine, feces, produksi drain dll
5.Menyentuh lingkungan meliputi : menyentuh tempat
tidur pasien, atau linen yang terpasang ditempat tidur,
alat-alat, disekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien, kertas / lembar untuk menulis yang
ada disekitar pasien
Catatan:
Sebelum dan setelah melepaskan sarung tangan
6 langkah tehnik melakukan kebersihan tangan sesuai
dengan WHO
1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak
tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jarijari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya, telapak
tangan kiri dan sebaliknya
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Kebersihan tangan yang di lakukan sesuai dengan 5
indikasi
Denominator Total kesempatan melakukan kebersihan tangan sesuai
dengan 5 indikasi
Formula Kebersihan tangan yang di lakukan sesuai dengan 5
indikasi Total kesempatan melakukan kebersihan
tangan sesuai dengan 5 indikasi X 100%
Sumber data Medical record , Catatan Data , Observasi
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit ranap dewasa dan IPCN
pengumpul data

SKP 6. Pengkajian assesment ulang resiko jatuh pada pasien post operasi dengan anestesi umum

Nama Indikator Pengkajian assesment ulang resiko jatuh pada pasien post operasi
dengan anestesi umum
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mencegah terjadinya pasien jatuh post operasi dengan
anestesi umum
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Assesment ulang resiko jatuh yang dilakukan pada
setiap pasien post operasi dengan anestesi umum
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang di lakukan pengkajian assessment
ulang resiko jatuh pada pasien post operasi dengan
anestesi umum dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien post operasi dengan anestesi umum di
bulan yang sama
Formula Jumlah pasien yang di lakukan pengkajian assessment
ulang resiko jatuh pada pasien post operasi dengan
anestesi umum dalam satu bulan Jumlah pasien post
operasi dengan anestesi umum di bulan yang sama X
100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Seluruh pasien post operasi dengan anestesi
umum
Eksklusi : Seluruh pasien post operasi dengan anestesi
regional
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit ranap Bedah
pengumpul data

Vous aimerez peut-être aussi