Vous êtes sur la page 1sur 12

ANALISIS RESEP

RESEP 3
1. BIOCURKEM
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung Ekstrak Curcuma longa Rhizome
(Curcuminoid complex 95% / Bio-curcumin / BCM-95 TM) 900 mg.

Golongan Obat :
Jamu

Indikasi :
- Sebagai terapi pendamping untuk kanker.
- Mencegah terjadinya kanker (chemopreventive).
- Membantu pemulihan dari kanker, chemoterapy serta terapi radiasi.
- Membantu memelihara kesehatan fungsi hati, memperbaiki nafsu
makan dan melancarkan buang air besar.

Efek samping :
Sari alkohol rimpang kunyit diketahui dapat mengendalikan hiperlipidemi
(hiperkolesterolemi atau hipertrigliseridemi) dengan efek samping yang
relatif ringan. Namun pada penderita hipertensi/hiperlipidemi yang
mempunyai riwayat tukak lambung harus hati-hati karena kandungan
kunyit yang lain yaitu curcumin, dapat menyebabkan luka perut (ulcerasi
lambung).

Cara pakai :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

Dosis :
3 x 1 kaplet salut selaput per hari.

Cara Penyimpanan :
Simpan dibawah suhu 30 derajat celcius dan terlindung dari cahaya
matahari.

2. TRAMIFEN
Komposisi :
Tiap tablet Tramifen mengandung zat aktif : Tramadol 37.5 mg,
Paracetamol 325 mg.

Golongan Obat :
Obat Psikotropik

Mekanisme kerja :
Tramadol bekerja dengan dua mekanisme. Pertama, dengan mengikat
secara stereospesifik reseptor -opioid di sistem saraf pusat untuk
mengeblok sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri (inflamasi). Kedua,
menghambat pelepasan neurotransmitter, serotonin dan norepinephrine
dari sistem saraf aferen yang sensitif terhadap rangsang yang berakibat
terhambatnya impuls nyeri.
Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara
menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan
pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan
dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem
saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri
berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan
hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Indikasi :
- Mengobati nyeri sedang sampai berat, baik itu nyeri akut maupun
kronis misalnya nyeri pasca operasi.
- Menangani rasa sakit pada tindakan diagnostik atau terapeutik.

Kontra Indikasi :
- Jangan diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
pada tramadol atau opioid analgetic lainnya.
- Jangan diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
pada paracetamol.
- Tidak boleh diberikan pada penderita yang sedang diterapi dengan
obat-obat monoamine oxidase (MAO) inhibitors, obat-obat yang
berefek hipnotik dan sedatif, analgetik yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, dan obat lain golongan opioid.
- Pecandu alkohol berat.
- Penderita depresi pernapasan yang signifikan.
- Obat ini juga kontraindikasi pada penderita asma akut atau asma
bronkial berat.

Efek samping :
- Efek samping Tramifen yang umum misalnya, mual, muntah,
pusing, rasa kantuk, sedasi, rasa lelah, sakit kepala, berkeringat,
pruritis, kulit kemerahan, mulut kering, dispepsia dan sembelit.
- Meskipun tramadol bekerja dengan cara mengikat secara
stereospesifik reseptor -opioid di sistem saraf pusat, efek samping
berupa ketergantungan obat sampai sekarang relatif jarang terjadi.
- Obat yang mengandung paracetamol menyebabkan kerusakan hati
terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan, dan
pasien adalah pengguna alkohol aktif.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan
jangka panjang, paracetamol dapat meningkatkan resiko kerusakan
ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration)
memberikan peringatan kemungkinan terjadinya efek samping
pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis
epidermal toksik akibat pemakaian obat-obat yang mengandung
paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika
terjadi.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini bisa terjadi
namun jarang. Jika terjadi, bisa menyebabkan syok anafilaksis
yang berakibat fatal.

Dosis :
Dewasa dan anak di atas 16 tahun
- Dosis umum : dosis tunggal 50 mg Dosis tersebut biasanya cukup
untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat
ditambahkan 50 mg setelah selang waktu 4 6 jam.
- Dosis maksimum 400 mg sehari.
- Dosis sangat tergantung pada intensitas rasa nyeri yang diderita.
Penderita gangguan hati dan ginjal dengan bersihan klirens < 30
mL/menit : 50 100 mg setiap 12 jam, maksimum 200 mg sehari.
- Dosis yang dianjurkan untuk pasien dengan cirrhosis adalah 50 mg
setiap 12 jam.

Interaksi Obat :
- Efek analgesik dan sedasi tramadol ditingkatkan pada penggunaan
bersama dengan obat-obat yang bekerja pada SSP seperti
transquilizer, hipnotik.
- Berikut adalah interaksi parasetamol dengan obat-obat lain jika
digunakan secara bersamaan :
Metoclopramide, meningkatkan efek analgetik parasetamol.
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin, meningkatkan
potensi kerusakan hati.
Kolestiramin dan lixisenatide, mengurangi efek
farmakologi parasetamol.
Antikoagulan warfarin, parasetamol meningkatkan efek
koagulasi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko
terjadinya perdarahan.

3. VOSEDON
Komposisi :
Setiap tablet mengandung domperidone 10 mg.

Golongan Obat :
Obat Keras

Mekanisme kerja :
Domperidone merupakan antagonis dopamin yang mempunyai efek
antiemetik (anti muntah). Efek antiemetik dapat disebabkan oleh
kombinasi efek periferal (gastroprokinetik) dengan antagonis terhadap
reseptor dopamin di kemoreseptor trigger zone yang terletak diluar
saluran darah otak di area postrema.

Indikasi :
- Untuk pengobatan gejala dispepsia fungsional
- Untuk mual dan muntah akut.
- Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian levodopa
dan bromokriptin lebih dari 12 minggu.

Kontra Indikasi :
- Penderita hipersensitif terhadap domperidone.
- Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan
prolaktin.

Efek samping :
- Jarang dilaporkan : sedasi, reaksi ekstrapiramidal distonik,
parkinson, tardive diskinesia (pada pasien dewasa dan usia lanjut)
dan dapat diatasi dengan obat antiparkinson.
- Peningkatan prolaktin serum sehingga menyebabkan galaktorrhoea
dan ginekomastia.
- Mulut kering, sakit kepala, diare, ruam kulit, rasa haus, cemas dan
gatal.

Dosis :
Dispepsia fungsional
- Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg, 3 kali sehari dan jika perlu 10
20 mg, sekali sebelum tidur malam tergantung respon klinik.
Pengobatan jangan melebihi 12 minggu.
Mual dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan
bromokriptin)
- Dewasa (termasuk usia lanjut) : 1020 mg, dengan interval waktu
48 jam.
- Anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi) : 0,2
0,4 mg/Kg BB sehari, dengan interval waktu 48 jam.
- Obat diminum 1530 menit sebelum makan dan sebelum tidur
malam.

Interaksi Obat :
- Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari
bromokriptin.
- Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid
secara bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone.
- Pemberian antasida secara bersamaan dapat menurunkan
bioavailabilitas domperidone.
- Efek bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% bila
diminum 1 jam setelah makan.
Profil Farmakokinetik :
- Absorpsi oral dengan BA 13 17 %. Rendahnya BA sistemik ini
disebabkan oleh metabolisme lintas pertama dihati dan
metabolisme pada dinding usus.
- Volume distribusi 5,71 L/kg.
- Metabolisme, terutama dihati (metabolisme lintas pertama).
- Eliminasi, waktu paruh eliminasi 7 9 jam, sekitar 30 % dari dosis
oral di ekskresi lewat urin dalam waktu 24 jam. Hampir seluruhnya
dieksresikan sebagai metabolit.

4. AMLODIPIN
Komposisi :
Tiap tablet mengandung Amlodipine 10 mg
Golongan Obat :
Obat Keras

Mekanisme kerja :
Menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam
otot polos vaskular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi
otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat influks ion
kalsium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada sel
otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung.

Indikasi :
Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik,
angina vasospastik (angina prinzmetal atau variant angina). Amlodipine
dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan
obat antihipertensi dan antiangina lain.

Kontra Indikasi :
Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap
amlodipine dan golongan dihidropiridin lainnya.

Efek samping :
- Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan
derajat efek samping yang timbul bervariasi dari ringan sampai
sedang. Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik antara
lain edema, sakit kepala.
- Secara umum : fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat
badan.
- Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian
pemakaian amlodipine pada wanita hamil, sehingga
penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih
besar dibandingkan risikonya pada ibu dan janin. Belum diketahui
apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. Karena
keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka
sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.
- Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas
benar.
Perhatian :
Pasien dengan gangguan fungsi hati, Waktu paruh amlodipine menjadi
lebih panjang, sehingga perlu pengawasan.

Dosis :
Penggunaan dosis diberikan secara individual, bergantung pada toleransi
dan respon pasien.
- Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan
dosis maksimum 10 mg satu kali sehari. Untuk melakukan titrasi
dosis, diperlukan waktu 7-14 hari.
- Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis
yang dianjurkan pada awal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila
amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan antihipertensi lain,
dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.
- Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun
angina vasospastik adalah 5-10 mg, dengan penyesuaian dosis pada
pasien usia lanjut dan kelainan fungsi hati.
Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan
tiazida, ACE inhibitor, -bloker, nitrat dan nitrogliserin sublingual.

Interaksi Obat :
- Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik
golongan tiazida, -bloker, -bloker, ACE inhibitor, nitrat,
nitrogliserin sublingual, antiinflamasi non-steroid, antibiotika, serta
obat hipoglikemik oral.
- Pemberian bersama digoxin tidak mengubah kadar digoxin serum
ataupun bersihan ginjal digoxin pada pasien normal.
- Amlodipine tidak mempunyai efek terhadap ikatan protein dari
obat-obat : digoxin, phenytoin, warfarin dan indomethacin.
- Pemberian bersama simetidin atau antasida tidak mengubah
farmakokinetik amlodipine.

Profil Farmakokinetik :
- Amlodopin diabsorbsi secara bertahap pada pemberian peroral.
Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 6-12 jam.
Bioavaibilitas amlodipine sekitar 64-90% dan tidak dipengaruhi
makanan. Ikatan dengan protein plasma sekitar 93%. Waktu paruh
amlodopin sekitar 30-50 jam dan kadar mantap dalam plasma
dicapai setelah 7-8 hari.
- Amlodopin dimetabolisme dihati secara luas (sekitar 90%) dan
diubah menjadi metabolit inaktif, dengan 10% bentuk awal serta
60% metabolit diekskresikan melalui urin. Pola farmakokinetik
amlodipine tidak berubah secara bermakna pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal, sehingg tidak perlu dilakukan penyesuaian
dosis. Pasien usia lanjut dan pasien dengan gangguan fungsi hati
didapatkan peningkatan AUC sekitar 40-60%, sehingga diperlukan
pengurangan dosis pada awal terapi. Demikian juga pada pasien
dengan gagal jantung sedang sampai berat.

Tanda dan Gejala :

- Penderita kanker
- Dispepsia Fungsional
- Mual dan Muntah
- Nyeri yang amat sangat nyeri pasca operasi atau pada penderita
kanker
- Hipertensi
- Angina stabil kronik, angina vasospastik (angina prinzmetal atau
variant angina).
Pasien tersebut mengalami nyeri yang amat sangat setelah pasca operasi
maupun kemoterapi, sehingga diberikan Tramifen, juga mengalami
mual dan muntah akibat mengkonsumsi Biocurkem sebagai terapi
penunjang alamiah untuk penderita kanker, sehingga diberikan obat
Vosedon (Domperidone) untuk mengatasi mual dan muntah, dan
disertai dengan hipertensi atau angin pektoris, sehingga diberikan
Amlodipine.
Evaluasi Resep
Obat yang diberikan telah sesuai dengan guideline terapi, yakni
diberikannya obat :
- Biocurkem dikenal sebagai obat terapi penunjang alamiah untuk
penderita kanker juga menjaga kesehatan hati dari bahan alami
seperti Curcuma Longa Rhizoma.
- Tramifen adalah obat yang digunakan sebagai terapi jangka pendek
untuk meredakan nyeri sedang sampai berat. Tramifen
mengandung kombinasi tramadol, obat yang termasuk analgetik
opioid, dengan paracetamol, obat yang mempunyai aktivitas
sebagai analgetic sekaligus antipiretik. Tramifen memiliki indikasi
Mengobati nyeri sedang sampai berat, baik itu nyeri akut maupun
kronis misalnya nyeri pasca operasi, maupun nyeri pada penderita
kanker, Menangani rasa sakit pada tindakan diagnostik atau
terapeutik.
- Vosedon berisi domperidone yang merupakan antagonis dopamin
yang mempunyai kerja anti emetik. Efek antiemetik dapat
disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastroprokinetik) dengan
antagonis terhadap reseptor dopamin di kemoreseptor trigger
zone yang terletak diluar saluran darah otak di area postrema.
Domperidone memiliki indikasi Untuk pengobatan gejala dispepsia
fungsional, Untuk mual dan muntah akut pada penderita kanker
pasca kemoterapi, Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh
pemberian levodopa dan bromokriptin lebih dari 12 minggu.
- Amlodipin memiliki indikasi seperti hipertensi, dimana efek
antihipertensi amlodipine adalah dengan bekerja langsung sebagai
vasodilator arteri perifer yang dapat menyebabkan penurunan
resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah. Dosis satu kali
sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang
berlangsung selama 24 jam. Onset kerja amlodipine adalah
perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipotensi
akut. Untuk angina stabil kronik, angina vasospastik (angina
prinzmetal atau variant angina), efek antiangina amlodipine adalah
melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan
resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak
mempengaruhi frekuensi denyut jantung, pengurangan beban
jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen
miokardial serta kebutuhan energi.
Kesesuaian Dosis
- Biocurkem, pada resep tertera aturan pakai nya 3 kali sehari,
dimana pada sumber yang didapat bahwa Biocurkem memiliki dosis
3 x 1 kaplet salut selaput per hari. (sesuai)
- Tramifen, pada resep tertera aturan pakainya 2 kali sehari, dimana
pada sumber yang didapat bahwa Tramifen memiliki dosis, untuk
Dosis umum : dosis tunggal 50 mg Dosis tersebut biasanya cukup
untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat
ditambahkan 50 mg setelah selang waktu 4 6 jam. Dosis
maksimum 400 mg sehari.
- Vosedon, pada resep tertera aturan pakainya 3 kali sehari sebelum
makan, vosedon sendiri berisi domperidonen10 mg. Dosis yang
tertera pada sumber yang didapat di buku MIMS meninjukan dosis
vosedon untuk dispepsia fungsional dewasa 10 mg 3 kali perhati,
sedangkan untuk mual dan muntah dewasa 10 20 mg, 3 4 kali
perhari, untuk anak 0,25 mg/kgBB 3 kali perhari. (sesuai)
- Amlodipine, berisi amlodipine 10 mg pada resep tertera aturan
pakainya sehari sekali pada malam hari, dimana pada sumber yang
didapat pada buku MIMS menunjukan dosis aturan pakainya
dengan dosis awal 5 mg sekali perhari, dan maksimal 10 mg
perhari. (sesuai)
Interaksi Antar Obat
Tramadol dengan Makanan : Alkohol dapat meningkatkan efek samping
sistem saraf tramadol seperti pusing, mengantuk, dan kesulitan
berkonsentrasi. Beberapa orang mungkin juga mengalami gangguan dalam
berpikir dan penghakiman. Anda harus menghindari atau membatasi
penggunaan alkohol saat dirawat dengan Tramadol. Jangan menggunakan
lebih dari dosis yang dianjurkan tramadol, dan menghindari kegiatan yang
membutuhkan kewaspadaan mental seperti mengemudi atau
mengoperasikan mesin berbahaya sampai tahu bagaimana obat
berpengaruh.
SUMBER

http://www.hexpharmjaya.com/id/produkhj/detil_produk_branded/47/PARACET
AMOL#

http://www.farmasiana.com/kombinasi/tramifen/

http://www.hexpharmjaya.com/id/produkhj/detil_produk_branded/47/PARACET
AMOL

http://www.hexpharmjaya.com/id/produkhj/detil_produk_generik/24/TRAMADO
L

http://www.alodokter.com/domperidone

http://www.hexpharmjaya.com/id/produkhj/detil_produk_generik/31/DOMPERID
ONE

https://bukusakudokter.org/2012/12/08/domperidone/

http://syuhadaevita.blogspot.co.id/2012/04/amlodipin.html

http://apotik.berkahanugrah.net/produk-2708-biocurkem.html

http://dechacare.com/AMLODIPIN-P782-1.html

http://www.halodoc.com/?_route_=vosedon_10_mg_tablet

Vous aimerez peut-être aussi