Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian
b. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lochea mempunyai bau yang amis/anyir seperti darah
menstruasi, lochea yang berbau tidak sedap menandakan adanya
infeksi. Proses keluarnya darah nifas / lochea terdiri atas 4 tahap :
Lochea Rubra / merah (kruenta)
Lochea ini muncul pada hari ke 1 sampai hari ke 4 masa
postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi
darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, lanugo (rambut bayi) dan mekonium.
Lochea Sanguinolenta
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir.
Berlangsung dari hari ke 4 sampai hari ke 7 postpartum.
Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit dan robekan / laserasi plasenta. Muncul pada hari
ke 7 sampai hari ke 14 postpartum.
Lochea Alba / putih
Lochea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput
lender serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bias
berlangsung selama 2 sampai 6 minggu postpartum.
c. Cervik
Setelah persalinan bentuk cervik agak mengangan seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-
kadang terdapat perlukaan kecil, tangan masih bias masuk rongga
rahim. Setelah 2 jam dapat dimasuki 2-3 jari, pada hari ke 7
hanya dapat dilalui 1 jari dan setelah minggu ke 6 postpartum
cervik menutup.
d. Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses persalinan dan akan kembali secara
bertahap dalam 6-8 minggu postpartum. Penurunan hormone
estrogen pada masa postpartum berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali setelah
minggu ke 4.
Laktasi
Untuk menghadapi masalah laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan
telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mammae, yaitu :
- Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan
lemak bertambah
- Keluar cairan susu jolong dari duktus laktiverus yang disebut
kolostrum, berwarna kuning
- Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana
vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas
- Setelah persalinan,pengaruh supresi estrogen dan progesterone
hilang, maka timbul pengaruh laktogenik (LH) atau prolaktin yang
akan merangsang air susu. Disamping itu, pengaruh oksitosin
menyebabkan mio-epitel kelenjar susu berkontraksi sehingga ASI
keluar. Produksi ASI akan meningkat setelah 2-3 hari pasca
persalinan.
Bila bayi mulai disusui, isapan pada putting susu merupakan
rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin
dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih banyak. Sebagai
efek positif adalah involusi uteri akan lebih sempurna. Disamping ASI
merupakan makanan utama bayi yang tidak ada bandingannya,
menyusukan bayi sangat baik untuk menimbulkan rasa kasih sayang
antara ibu dan anaknya. Ibu dan bayi ditempatkan dalam satu kamar
(rooming in). keuntungan rooming in antara lain memudahkan
menyusukan bayi, setiap saat selalu ada kontak antara ibu dan bayi,
sedini mungkin ibu telah belajar mengurus bayinya.
- Etiologi
Berdasarkan masuknya kuman kedalam alat kandungan
Ektogen (kuman datang dari luar)
Autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
Endogen (dari jalan lahir sendiri)
Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi
Streptococcus Haemolyticus Aerobik (disebabkan dari penderita lain
dan alat-alat yang tidak steril)
Staphylococcus Aereus (infeksi sering terjadi dirumah sakit)
Eschericia Coli (berasal dari kandung kemih dan rectum)
Clostridium Welchii (sering ditemukan pada abortus kriminalis atau
partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit)
- Patofisiologi
Daerah bekas insersio plasenta merupakan tempat yang baik untuk
tumbuhnya kuman dan massuknya jenis yang patogen dalam tubuh
wanita, begitu juga servik yang mengalami perlukaan pada persalinan,
vulva, vagina dan perineum.
- Faktor predisposisi
a. Partus lama
b. Tindakan op. persalinan
c. Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
d. KPD
e. Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum
- Pencegahan
a. Lakukan mobilisasi dini sehingga darah lokea keluar dengan lancar
b. Perlukaan dirawat dengan baik
c. Rawat gabung dengan isolasi untuk mrngurangi infeksi nosokomial
DAFTAR PUSTAKA
Pengkajian
No RMK : 11.08.09
A. Data subjektif
1. Identitas
Nama Istri : Ny. Munawarah
Umur : 18 th
Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Sei Punggu Lama RT.02 Kec. Anjir Muara Batola
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri pada daerah bekas luka jahitan
3. Status perkawinan
a. Kawin : ya
b. Usia kawin : 17 th
c. Lamanya : 1 th
d. Berapa kali : 1 kali
e. Dengan suami sekarang : 1 th
f. Istri keberapa dari suami sekarang : pertama
b. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit mioma, kista, tumor
pada alat kandungan serta tidak pernah menjalani operasi pada alat
kandungannya.
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi pil 7 bulan
7. Riwayat Kehamilan sekarang
Trimester I
ANC : ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 2x diPuskesmas
Keluhan : ibu mengeluh pusing, mual dan muntah
Nasehat : ibu dianjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering
Ibu dianjurkan menghindari makanan merangsang muntah
Pengobatan: B6 (3 x 1 tab)
B complek (3 x 1 tab)
Trimester II
ANC : ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 2x diPuskesmas
Keluhan : tidak ada
Nasehat : ibu dianjurkan mengonsumsi makanan yang bergizi
Ibu dianjurkan istirahat yang cukup
Ibu dianjurkan memeriksakan kehamilannya secara teratur
Pengobatan:Fe (1 x 1 tab) Imunisasi TT 1
Kalk (1 x 1 tab)
Trimester III
ANC : ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 2x diPuskesmas
Keluhan : tidak ada
Nasehat : Ibu dianjurkan mengonsumsi makanan yang bergizi
Ibu dianjurkan istirahat yang cukup
Ibu dianjurkan memeriksakan kehamilannya secara teratur
Pengobatan: Fe (1 x 1 tab) Imunisasi TT 2
Vit. C (1x1 tab)
8. Riwayat kehamilan
a. Riwayat penyakit kehamilan
Perdarahan : tidak pernah
Preeklamsi : tidak pernah
Penyakit kehamilan : tidak pernah
Lain-lain : tidak pernah
b. Kebiasaan waktu hamil
Makan : 3x sehari (makan nasi, ikan, tahu, tempe, sayur, buah
Obat-obatan / jamu : Fe, Kalk, Vit. C, B6, Bcomplek
Merokok : tidak pernah
Lain-lain :tidak pernah
9. Riwayat persalinan
Jenis persalinan : spontan belakang kepala
Ditolong oleh : Bidan
Jam lahir : 07.00 WITA
Lamanya persalinan
Kala I
Pada tanggal 4 April 2010 jam 01.00 WITA ibu datang dengan mengeluh
mules-mules dan keluar lendir darah sejak pukul 12.00 WITA. Dari
pemeriksaan dalam pukul 01.05 didapat pembukaan 6 cm, ketuban (+),
porsio tebal lunak, kepala dihodge II (H II) DJJ: 136 x/menit. Pada jam 05.30
WITA, dilakukan pemeriksaan dalam dan didapat pembukaan 8 cm, ketuban
(-), porsio tipis lunak, kepala dihodge III (HIII) DJJ : 142 x/menit. Pada jam
06.50 WITA dilakukan VT ulang didapat pembukaan lengkap (10 cm)
porsio tidak teraba, ketuban (-) kepala HIV DJJ : 140 x/menit.
Kala II
Pada jam 06.50 WITA dilakukan VT ulang didapat pembukaan lengkap
(10 cm) porsio tidak teraba, ketuban (-) kepala H IV DJJ : 140 x/menit. Ibu
dipimpin meneran seiring HIS yang datang dan pada jam 07.00 WITA bayi
baru lahir spontan belakang kepala, segera menangis, jenis kelamin laki-
laki, Apgar skor 7 8 9. BB / PB : 2900 gr / 54 cm, anus (+), cacat (-).
Kala III
Pukul 07.05 WITA plasenta lahir lengkap dengan selaput ketuban, insersio
lateralis, perdarahan normal 100 cc. Laserasi jalan lahir dengan heacting
jelujur.
Ketuban pecah
Warna : putih jernih
Bau : amis
Komplikasi persalinan
Ibu : tidak ada
Bayi : tidak ada
e. Pola aktivitas
Sesudah melahirkan ibu mulai belajar miring kiri dan kanan, duduk serta
berjalan-jalan
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran :compos mentis
c. Tinggi badan :154 cm
d. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 120 / 90 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36, 5 C
Respirasi : 22 x / menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala /Rambut : rambut tampak bersih dan tidak rontok
Muka : tidak tampak oedem dan tidak tampak pucat
Mata : konjungtiva tidak tampak pucat dan sclera tidak ikterik
Hidung : tidak tampak polip dan tidak tampak pernafasan cuping
hidung
Telinga : tidak tampak cairan yang keluar dari telinga
Mulut /Gigi : bibir tidak tampak pucat dan tidak ada caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Dada / payudara : bentuk tampak simetris, payudara membesar, putting susu
menonjol dan kolostrum sudah mulai keluar
Abdomen : tidak tampak adanya luka bekas operasi
Genitalia : tampak pengeluaran lokea rubra dan tampak adanya
jahitan didaerah perinium
Ekstremitas : tidak tampak oedem dan varises
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis
Dada /payudara : tidak teraba benjolan abnormal dan ASI sudah keluar
Abdomen : tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, fundus uteri teraba
keras dan kontraksi baik
Tungkai : kaki dan tangan tidak teraba oedem
c. Pemeriksaan penunjang
HB : 10, 5 gr %
C. Assassement
P1 A0 Postpartum fisiologis
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan pasien agar terjadi kerjasama yang baik
yaitu dengan menyapa ibu dengan salam dan sapaan yang ramah serta
menanyakan keluhan ibu.
2. Mremberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
TD : 120 / 90 mmHg Tinggi fundus uteri : 2 jari bawah pusat
Nadi : 80 x / menit Kontraksi : baik
Resp : 22 x / menit Blas : kosong
Suhu : 36,5 C Lokea : rubra
3. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pada luka jahitan merupakan hal yang
wajar karena pada jaringan tersebut terjadi perlukaan dan dilakukan
penjahitan yang mana tujuan penjahitan tersebut untuk merapatkan luka dan
menghentikan perdarahan.
4. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules pada perut merupakan hal yang
wajar disebabkan kontraksi rahim dimana masa pemulihan kembali alat-alat
kandungan seperti semula (sebelum hamil).
5. Memotivasi ibu untuk terus memberikan ASI karena ASI mengandung
berbagai macam zat yang bermanfaat untuk bayi yang berguna sebagai
faktor kekebalan (imunitas) sehingga melindungi bayi agar tidak mudah
terserang penyakit atau terinfeksi.
DATA PERKEMBANGAN
Hari / Tanggal / Catatan Perkembangan
Jam
Kamis S : ibu mengatakan nyeri pada perineum masih ada dan ASI sudah
mulai keluar
15 April 2010
O : ku : baik
07.00 WITA
TTV : TD : 110 / 70 Resp : 20 x
Kontraksi : baik
Kontraksi : baik
BANJARMASIN
Disusun oleh :
Tika Indriana
08096 D3 Bd
PRODI D3 KEBIDANAN
TAHUN 2010