Vous êtes sur la page 1sur 21

BAYI BARU LAHIR NORMAL

1. Pengertian
Bayi normal adalah bayi baru lahir dengan berat badan antara 2500 gr
-4000 gr dengan lama kehamilan 37-42 minggu.
Bayi normal adalah bayi yang memiliki nilai apgar lebih dari 7, lahir
spontan, presentasi belakang kepala tanpa infeksi intra partum, ibu sehat
(Prawiharjo Sarwono 2005 ; 267)

2. Menurut prawiroharjo Sarwono 2005.267 Alat-alat untuk perawatan bayi baru


lahir adalah :
a. Penghisap lender
b. Tabung oksigen beserta alat untuk memantau pernafasan bayi
c. Alat-alat resusitasi untuk bernafas (laringoskop kecil, masker muka kecil,
kanula trakea, ventilator kecil untuk pernafasan buatan.
d. Obat-obatan
Glukosa 4%. Larutan Bikarbonat Natrikus 7,5%, Nalorfin sebagai
antidotum terhadap obat-obatan dari morfin atau fetidin yang
mengakibatkan penekanan pernafasan pada bayi
e. Alat pemotong, pengikat, dan obat anti septic dan kain kasa steril untuk
membuat tali pusat.
f. Tanda pengenal bayi yang sama dengan ibunya
g. Tempat tidur bayi atau incubator yang selalu hangat, steril dan dilengkapi
kain atau selimut katun.
h. Stopwatch dan thermometer

3. Tindakan dan penanganan pada bayi baru lahir


Tujuan utama adalah
a. Mempertahankan suhu tubuh bayi
b. Membersihkan jalan napas
c. Memotong dan merawat tali pusat
d. Mengatasi fikasi
e. Mencegah infeksi

Tindakan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir :


a. Mempertahankan suhu tubuh
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh bayi baru lahir, belum berfungsi
sempurna. Bayi harus dibungkus atau di bedong untuk menjaga suhu tubuh
tetap hangat.

b. Membersihkan jalan nafas


Bayi normal setelah lahir akan segera menangis, apabila tidak maka :
- Letakkan bayi di tempat yang keras dan hangat
- Letakkan gulungan kain di bawah bahu sehingga leher bayi lurus dan jalan
nafas terbuka.
- Bantu bernafas untuk VTP (ventilator tekanan positif) yang adekuat

c. Memotong dan merawat tali pusat


Tali pusat dipotong 5cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril,
gunakan benang dan klem plastic, penjapit tali pusat disinfeksi tingkat tinggi
atau steril, kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atu kuncikan penjepit
plastik tali pusat.
- Jangan membungkus tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ketali pusat.
- Mengoleskan alcohol atau betadin (terutama jika pemotong tali pusat tidak
terjamin DTT atau steril) masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskan
karena menyebabkan tali pusat basah / lembab.
- Jika tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan
segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih
(Prawirohardjo, 2008 Asuhan Persalinan Normal, Jakarta JNPK;KR)
d. Pemberian Vitamin K
Semua bayi lahir dan cukup bulan harus diberikan vitamin K 1mg
intramuscular dipaha kiri untuk mencegah pendarahan, akibiat defisiensi
vitamin K yang dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Prawihardjo, 2008
Persalinan Normal. Jakarta JNPK.KR)

e. Pemberian obat mata


Pemberian obat mata pada bayi harus dilakukan untuk pencegahan infeksi
mata dapat dibersihkan salip mata tetrasiklin 1% atau eritromisil 0,5%,
mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular sexual) satu jam
setelah melahirkan (Prawihardjo, 2008 Persalinan Normal. Jakarta JNPK.KR)

f. Pemberian imunisasi hepatitis B


Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap
bayi terutama jalur menularan ibu ke bayi terdapat 2 jadwal pemberian
imunisasi hepatitis B. Jadwal pertama, imunisasi hepatitis B sebanyak 3x
yaitu pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan unijet).
1 dan 6 bulan, jadwal kedua imunisasi hepatitis B sebanyak 3x yaitu pada usia
0, dan DPT + hepatitis B pada 2,3 dan 4 bulan usia mati.
Imunisasi Jumlah Pemberian Jadwal
Regimen 3 kali 1. Usia 0 bulan (setelah lama)
Tunggal 2. Usia 1 bulan
3. Usia 6 bulan
Regimen 4 kali Usia 0 bulan (setela lahir)
Kombinasi Usia 2 bulan
Usia 3 bulan
Usia 4 bulan
(Prawirohardjo 2008, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta. JNPK.KR)

g. Mekanisme kehilangan panas


Bayi dengan hipotermia, sangat berisiko tinggi untuk mengalami kesakitan
berat atau bahkan kematian hipotermia mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti
walaupun berada di alam ruangan yang relative hangat. Bayi baru lahir dapat
kehilangan panas tubuhnya melalui beberapa cara yaitu :
1. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi
karena penguapan cairan ke tubuh pada permukaan tubuh oleh panas tubuh
bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan
diselimuti.
2. Konduksi
Adala kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin meja, tempat tidur atau timbangan bayi
yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas
tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakan di atas
benda-benda tersebut.
3. Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di ruangan yang
dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga
terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas ingin, hembusan udara
melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
4. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih dari suhu tuuh bayi, Bayi
bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara
langsung) (Prawirohardjo 2008, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta JNPK
KT)
h. Menurut Prawirohardjo ; 2008, Asuhan Persalinan Normal, Pencegahan
Kehilangan Panas pada bayi yaitu :
1. Keringkan bayi
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
3. Selimuti bagian kepala
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat

i. Penilaian Bayi Baru Lahir


Keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan penggunaan nilai
apgar. Penilaian perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau
tidak yang dinilai adalah frekuensi jantung, usaha nafas, tonus otot, warna
kulit dan reaksi terhadap rangsangan (Prawirohardjo Sarwono. 2005 ;267).

j. Identifikasi bayi menurut Prawirohardjo Sarwono 205 : 267


- Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu disediakan di tempat
penerimaan pasien di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
- Alat-alat yang digunakan hendaknya tebal air dengan tepi yang halus dan
tidak mudah melukai, tidak mudah seobek>
- Pada alat gelang identifikasi harus tercantum : nama bayi (ibu anda),
tanggal lahir, no bayi , jenis kelamin urut.
- Di setiap tempat harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal
lahir no identitas
- Sidik (cap) telapak kaki bayi harus dicatat supaya tidak mudah hilang.

k. Pemantauan bayi baru lahir


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktvitas bayi
normal/tidak
1. Dua jam pertama setelah bayi baru lahir, pemantauan meliputi :
- Kemampuan menghisap kuat
- Bayi tampak aktif / lunglai
- Bayi merah / biru
2. Setelah penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, penolong
harus memperhatikan :
a. Bayi kecil untuk masa kehamilannya / bayi kecil
b. Gangguan pencernaan
c. Hipotermi
d. Infeksi
e. Cacat bawaan dan trauma lahir

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi baru lahir. Menurut Prawirohardjo
Sarwono; 2005 :
1. Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling
2. Keaktifan. Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan yang simetris
pada waktu bangun.
3. Simetris. Seluruh badan dalam keadaan seimbang.
4. Kepala
5. Muka/wajah
6. Mata. Perhatikan adanya tanda-tanda pendarahan berupa bercak merah
yang hilang selama 6 minggu.
7. Mulut. Saliva tidak t erdapat pada bayi normal.
8. Leher, dada, abdomen. Melihat adanya cedera persalinan
9. Punggung. Adanya benjolan tulang punggung yang kurang sempurna.
10. Bahu, tangan seendi, gerakannya, traktur, paresis
11. Refleks
a. Reflex Moro : saat bayi dikagetkan, reaksi bayi seperti
memeluk
b. Refleks Rooting : saat disentuh pipinya bayi menoleh
c. Refleks Sucking : saat bayi disusui bayi menghisap kuat
d. Refleks Gasping : saat telapak bayi disentuh, bayi reflex seperti
menggenggam
e. Refleks Tonic Neck : saat kepala diletakkan ke kiri, tungkai kanan
ekstensi dan sebaliknya
f. Refleks Babinsky : saat telapak kaki disentuh, jempol kaki fleksi
sementara jari-jari lain
: ekstensi
g. Refleks walking : saat bayi diangkat dan kakinya disentuhkan
ke permukaan di atas bayi seperti melangkah
: bayi seperti melangkah

12. Berat Badan


Berat badan disebaliknya dipantau, penurunan badan lebih dari 5% BB
waktu lahir menunjukkan kekurangan cairan.
13. Tinja / kemih
Diharapkan keluar pada 24 jam pertama, waspadalah bila perut tiba-tiba
membesar tanpa keluar tinja seperti muntah.

Beberapa hari pertama bayi baru lahir melakukan aktivitas :


1. Makan
Bayi akan merasa lapar 2 sampai 4 jam, untuk mengatasinya sesuai kondisi ini
dengan jadwal ibu, bangunkan bayi untuk diberi makan sampai 4 jam di saat
ibu terbangun, bayi hanya memerlukan ASI untuk 6 bulan pertama. Memberi
makan bayi dengan makanan lain tidak akan membuat bayi anda tidur dengan
nyenyak dan dapat menimbulkan reaksi alergi. Jangan lupa sendawakan bayi
setiap kali selesai diberi ASI.
2. Tidur
Bayi memerlukan waktu yang banyak untuk tidur, untuk membuat bayi tidur
ketika ingin tidur, ciptakan lingkungan yang nyaman dan meminimalkan
gangguan atau stimulasi, letakkan bayi pada posisi miring atau telungkup saat
tidur.
3. Defikasi
Bayi memiliki feses yang lengket hitam-kehijauan pada 2 hari pertama disebut
mekonium. Feses bayi yang menyusu dengan botol akan akan berwarna
coklat, gelap, lengket atau berbentuk. Bayi akan BAB sampai empat dalam
sehari. Jika bayi tidak buang air besar 2 hari hubungi petugas kesehatan lain.
4. Berkemih
Bayi akan BAK setidaknya 4 sampai 5x perhari. Hal ini akan sulit jika
menggunakan pampers, pakai popok kain lebih baik.
5. Perawatan
Mandikan bayi dengan sabun, jangan membenamkan bayi sampai tali
pusatnya lepas dan kering. Lepasnya tali pusatnya akan terjadi dalam 1
sampai 2 minggu sebelum terlepas lap daerah sekeliling tali pusat dengan
alcohol untuk membantuk mengeringkan. Lipat bagian depan popok ke arah
bawah sehingga tali pusat tidak teriritasi ketika mengganti popok.
Tanda-tanda bayi sakit
1) Sesak nafas
2) Sulit minum, tampak lemah
3) Sianosis sentral (lidah biru)
4) Perut kembung
5) Periode apnu
6) Kejang
7) Merintih
8) Tali pusat berbau busuk atau terdapat pus yang keluar
9) Bagian yang berwarna putih pada mata, berubah menjadi kuning dan
warna kulit juga tampak kering kecoklatan.
10) Tidak berkemih dalam 24 jam pertama
11) Tidak defelasi dalam 48 jam pertama
12) Suhu di bawah 36oC atau di atas 37oC diukur pada ketiak
13) Berat badan kurang 1500 gram
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka


Sarwono ; Jakarta
Varney, Helen, 2001. Buku. Jakarta. EGC
Prawirohardjo, 2008. Asuhan Kebidanan Normal. Jakarta. JNPK. KR
ASUHAN KEBIDANAN BAYI NY.R
DI RUANG BAYI RSUD DR. MOCH. ANSHARI SALEH

Pengkajian
Hari / Tanggal : Senin, 26 April 2010
Jam : 13.00 WITA
No. Rek : 11.16.77

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny.M
Umur / tanggal lahir : 0 hari / 26 April 2010
Jam lahir : 12.15 WITA
Jenis kelamin : Laki-laki

Nama ibu : Ny. M


Umur : 35 tahun
Suku bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Rantauan Timur 2 Rt. 04 Banjarmasin

Nama ayah : Tn. I


Umur : 40 tahun
Suku bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Rantauan Timur 2 Rt. 04 Banjarmasin
2. Keluhan : Bayi lahir spontan, langsung menangis, gerakan
aktif

3. Riwayat kehamilan
a. Riwayat : Tidak ada
Preekmlampsi : Tidak ada
Eklampsi : Tidak ada
Penyakit kelamin : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
b. Kebiasaan waktu hamil
Makan : 3x sehari
Obat-obatan / jamu : SF, B6, B12, Kalk
Merokok : Tidak pernah
Lain-lain : makan buah-buahan dan sayur
c. Persalinan sekarang
Jenis persalinan : SPT-BK
Ditolong oleh : Bidan
Jam lahir : 07.15
d. Ketuban pecah
Warna : Tidak dikaji
Bau : Tidak dikaji
e. Komplikasi persalinan
Ibu : Tidak ada
Bayi : Tidak ada

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Suhu : 36,5oC
Respirasi : 62x/menit
Nadi : 152 x/menit
Berat badan : 2700 gram
Panjang badan : 52 cm
APGAR SCORE : 7, 8, 9

kriteria 0 1 2 1 5 10

A : Apperance color Pucat Badan Merah, Seluruh tubuh 2 2 2


(warna kulit) ekstrimitas biru kemerah-merahan

P : Pulsa (nadi) Tidak ada < 100 x / menit > 100 x / menit 2 2 2

G : Grimace (Refleks Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, batuk / 1 1 1


/ reaksi terhadap mimic bersin
rangsangan)

A : Activity (tonus Lumpuh Ekstrimitas dalam Gerakan aktif 1 1 2


otot) fleksi sedikit

R : Respiration Tidak ada Lambat, tidak Menangis kuat 1 2 2


teratur

7 8 9

2. Pemeriksaaan fisik
a. Inspeksi
Kepala/rambut : Tidak nampak caput dan tidak ada chepal
hematoma
Ubun-ubun : nampak kemerahan
Mata : konjungtiva tidak nampak anemis, sclera tidak
ikterik
Hidung : nampak bersih, dan tidak ada pengeluaran sekret
Telinga : nampak bersih, dan bentuk simetris
Mulut : Bibir tidak nampak sianosis, mukosa mulut basah
dan lidah tidak pucat
Leher : tidak tampak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada
dan irama nafas teratur
Abdomen : Tali pusat tampak masih basah, tidak ada
pendarahan pada tal pusat dan tidak berbau serta
tidak ada peradangan / infeksi
Genitalia : Perempuan, labia mayora menutupi labia minora
Anus : positif berlubang
Ekstremitas : Jari tangan dan kaki lengkap dan bergerak aktif

b. Palpasi
Kepala : Ubun-ubun teraba datar, sutura tidak tumpang tindih
dan tidak terdapat caput
Kulit : Turgor kulit teraba bagus ( cepat kembali setelah dicubit
)
Abdomen : Tidak teraba benjolan
Punggung : Tidak teraba spina bipido

c. Auskultasi
Dada : Bunyi jantung terdengar jelas 120 x/menit

d. Refleks
a) Reflex Moro : (+) saat bayi dikagetkan, reaksi bayi seperti
ingin memeluk
b) Refleks Rooting : (+) saat disentuh pipinya bayi menoleh
c) Refleks Grasping : saat telapak bayi disentuh, bayi reflex
seperti menggenggam
d) Refleks Sucking : (+) saat bayi disusui maka ia akan
menghisap kuat
e) Refleks Tonic Neck : (+) saat kedua tangan bayi ditarik leher
seperti menahan
f) Refleks Babinsky : (+) saat telapak kaki disentuh, jempol kaki
fleksi sementara jari-jari lain ekstensi.
g) Refleks walking : (+) saat bayi diangkat dan kakinya
disentuhkan ke permukaan di atas bayi
seperti melangkah

e. Antropometri
1) Lingkar kepala
Circumferensia mento occipitalis : 39 cm
Circumferensia fronto occipitalis : 36 cm
Circumferensia suboocipito bregmatica : 34 cm
2) Lingkar dada : 35 cm

f. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan

C. ASSESMENT
Bayi baru lahir normal cukup bulan, sesuai masa kehamilan

D. PENATALAKSANAAN
1. Menjaga kehangatan bayi seperti
a. Keringkan bayi
b. Tempatkan bayi di ruang hangat
c. Selimuti bayi dengan kain bersih
d. Tutupi kepala bayi dengan topi
2. Berikan nutrisi kepada bayi berupa ASI
3. Mencegah infeksi pada bayi dengan cara tidak membubuhi apapun pada
tali pusat juga tali pusat agar tetap kering.
4. Menjaga personal hygiene bayi seperti :
a. Mengganti popok yang basah dengan yang kering
b. Mengganti pakaian bayi apabila kotor
c. Memandikan bayi
5. Mengobservasi tanda-tanda vital pada bayi, seperti :
a. Keadaan bayi
b. Suhu tubuh bayi
c. Nadi
d. Pernafasan
6. Melakukan program rawat gabung
7. Memberitahu hasil pemeriksaan pada bayi kepada ibu
a. Keadaan bayi
b. Berat badannya 2700 gram
c. Panjang badan 52cm
d. Jenis kelamin laki-laki
8. Memberi penjelasan pada ibu agar memberikan ASI sesering mungkin,
biasanya bayi lahir ingin menyusu setiap 2-3 jam (paling sedikit 10-12 kali
dalam 24 jam)
9. Memberi penjelasan pada ibu tentang :
a. Posisi bayi yang benar dalam menyusui, yaitu :
1) Tubuh bayi didekatkan dan menghadap ke arah ibu
2) Mulut dan dagu bayi dekat dan menempel di payudara ibu
3) Areola Mamae hampir semua masuk dalam mulut bayi
4) Bayi menghisap dengan teratur lambat tapi dalam
5) Ibu tidak merasa nyeri pada putting susu

b. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir, yaitu:
1) Pernafasan : sulit atau lebih dari 60 x/menit
2) Kehangatan : terlalu panas >37,5oC atau lebih dingin <36oC
3) Warna kulit : kuning (trauma 24 jam pertama) biru atau pecat
memar
4) Pemberian makan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
5) Tali pusat: merah, bengkak, keluar cairan (nanah) bau busuk dan
berdarah
6) Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah)
bau busuk, pernafasan sulit
7) Tinja atau kemih : tidak berkemih 24 jam, tinja lembek, sering
hijau, hijau tua ada lender atau darah pada tinja.
8) Aktivitas mengigil, atau tidak biasa menangis sehingga mudah
tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, kejang-kejang, tidak bisa
tenang, menangis terus menerus.
9) Menjelaskan pada ibu bahwa pentingnya imunisasi bagi anak
sebagai upaya memberikan kekebalan tubuh anak agar terhindar
dari penyakit.
Catatan Perkembangan

Senin S : Bayi bergerak aktif, menangis kuat, BAB-BAK (+) / (+)


26 April 2010 O : Keadaan umum : baik
Jam : 13.00 Kesadaran : compos mentis
R : 48 x/menit
Kulit : kulit teraba tipis dan licin, warna
kemerah-merahan
Kepala : ubun-ubun datar
Mata : tidak nampak anemis dan ikterik
Telinga : tidak ada secret
Mulut : mukosa bibir basah, tidak ada sianosis
Thorax : simetris, tidak ada retraksi
Ekstremitas : Hangat dan tidak ada oedem
A : Bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan lahir spontan
belakang kepala
P : - Rawat bayi dan jaga suhu tubuh bayi agar tetap normal
yaitu : 36,5OC 37,5oC
- Memenuhi nutrisi bayi dengan memberikan ASI setiap 2
jam sekali atau ketika bayi haus.
- Merawat tali pusat bayi dengan cara tidak membubuhi
apapun pada tali pusat dan menjaga tali pusat agar tetap
kering.
- Mengganti popok yang basah dengan yang kering.
Selasa S : Bayi bergerak aktif, menangis kuat, BAB / BAK (+) / (+)
27 April 2010 O : Keadaan umum : Baik
Jam 09.00 wita Kesadaran : Composmentis
Temperatur : 36,2 oC
Respirasi : 43 x/menit
Kulit : warna kemerah-merahan
Mata : tidak tampak anemis, dan tidak ikterik
Telinga : tidak ada sekret
Ekstremitas : tidak ada oedem
A : Bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan lahir sepontan
belakang kepala. Neonatus berumur 1 hari serta bayai sehat.
P : - Memberitahu ibu pentingnya melakukan imunisasi hepatitis
B terhadap bayi, adapun jadwal pemberiannya adalah :
Imunisasi Jumlah Jadwal
pemberian
Regimen 3 kali 1. usia 0 bulan (setelah lahir)
tunggal 2. usia 1 bulan
3. usia 6 bulan
Regimen 4 kali Usia 0 bulan (setelah lahir)
kombinasi Usia 2 bulan
Usia 3 bulan DPT +hepatitis B
Usia bulan

Beri nasehat kepada ibu tentang perawatan tali pusat


- Jangan membungkus tali pusat dan mengoleskan cairan atau
bahan apapun ke puntung tali pusat.
- Jangan mengompreskan alcohol atau betadine ketali pusat
karena dapat menyebabkan tali pusat basah (lembab)
- Lipat popok di bawah tali pusat
- Jika tali pusat kotor, bersihkah (hati-hati) dengan air hangat
dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan
kain bersih
- Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencari bantuan jika
pusat menjadi merah, bernanah, atau berdarah atau berbau.
- Jika pangkal tali pusat (pusat bayi) menjadi merah
mengeluarkan ananh atau darah, segera rujuk bayi ke
fasilitas yang dilengkapi perawatan untuk bayi baru lahir.
Memberi tahu ibu pentingnya memberikan ASI kepada bayi,
keuntungan pemberian ASI
- Mempromosikan keterikatan emosional ibu dan bayi
- Memberikan kekebalan fasif yang segera kepaada bayi
melalui kolostrum
- Merangsang kontraksi uterus
Bayi akan merasa lapar 2 sampai 4 jam untuk mengatasinya
sesuaikan dengan jadwal ibu, bangunkan bayi untuk diberi
ASI, bayi hanya memerlukan ASI untuk 6 bulan pertama,
memberi makan bayi dengan makanan lain tidak akan
membuat bayi tidur dengan nyenyak dan dapat menimbulkan
reaksi alergi, jangan lupa sendawakan bayi setiap kali setelah
diberi ASI.
Menjaga personal hygiene bayi
Selalu ganti popok bayi apabila bayi BAB / BAK, mandikan
bayi dengan sabun, jangan membenamkan bayi sampai tali
pusatnya lepas dan kering. Sebelum terlepas lap daerah
sekeliling tali pusat dengan kain bersih dan lipat bagian depan
popok ke arah bawah sehingga tali pusat tidak teriritasi ketika
mengganti popok.
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada BBL
- Pernafasan : sulit atau cepat (lebih dari 60x/mnt)
- Kehangatan : terlalu panas (>38oC) atau terlalu dingin
(< dari 36oC)
- Warna kulit : kuning, biru, coklat
- Tali pusat : bengkak, merah, keluar cairan, bau busuk,
berdarah.
- Tinja : tinja lembek, sering hijau, hijau tua ada lender atau
darah padatnya.
- Kemih : tidak berkemih dalam 24 jam
- aktivitas : menggigil, menangis terus menerus, tidak bisa
tenang.
Menjelaskan pada ibu bahwa pentingnya imunisasi bagi anak
sebagai upaya memberikan kekebalan dalam tubuh anak agar
terhindar dari penyakit dan memberitahu ibu waktu yang tepat
untuk pemberian imunisasi dasar pada anak yaitu :
Vaksin Pemberian Selang waktu Umur Pemberian
Imunisasi pemberian
BCG 1 kali 4 minggu 0 11 bulan
DPT 3 kali 4 minggu 2 11 b ulan
Polio 4 kali 4 minggu 0 11 bulan
Campak 1 kali 4 minggu 9 11 bulan
Hepatitis B 3 kali 4 minggu 0 11 bulan

Bayi berencana pulang sore ini dan bayi dalam keadaan sehat
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL DI RUANG
BAYI RSUD.Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Disusun oleh :
Tika Indriana
08096 D3 Bd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


BANJARMASIN
PRODI D3 KEBIDANAN
TAHUN 2010

Vous aimerez peut-être aussi