Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Foto-foto bumi yang beredar diinternet memang bukan foto aslinya. Satelit NASA hanya
bisa mengambil gambar bumi sebagian saja dari sudut yang berbeda-beda. Kemudian,
foto-foto tersebut disatukan dengan photo editing. Hal ini sudah membuktikan kalau
bumi tidak datar. Contoh, jika seseorang ingin membuat kubah masjid, maka diperlukan
banyak kayu tipis yang dipotong kecil-kecil dan akhirnya disatukan membentuk kubah
masjid. Begitupula prinsip kerja pengambilan pencitraan bumi melalui satelit yang
dikirim oleh NASA.
Satelit ini dirancang menggunakan sensor CCD (Charge Couple Device) Linear
Array dengan teknik scanning yang digunakan adalah pushbroom. Perekaman data ini
dengan prinsip bahwa sensor CCD bergerak dan objek yang direkam diam seperti gambar
berikut:
Sensor CCD dipilih karena menggunakan bahan dasar berupa substrat silikon, salah satu
material semi konduktor yang peka terhadap cahaya. Sesitivitas sensor CCD menjangkau
daerah panjang gelombang antara 200 1100 nm. Sensitivitas ini mendekati spektrum
panjang gelombang cahaya UV dan IR. Dengan jangkauan sensitivitas tersebut, sensor
CCD mampu mendeteksi suatu objek yang memantulkan cahaya dengan spektrum yang
mendekati panjang gelombang antara UV dan IR. Sensor CCD Array terdiri atas
sederetan elemen peka cahaya yang disebut piksel (picture element). Mekanisme
pengambilan gambar pada desain satelit dengan sensor CCD Array dilakukan dengan cara
mengambil gambar atau citra irisan demi irisan, satu kali setiap pengambilan. Berikut
adalah gambar mekanisme pengambilan gambar oleh satelit CCD Array:
Jawaban:
ISS merupakan salah satu satelit LEO (Low Earth Orbit), yaitu satelit yang
bergaris edar rendah sekitar 400 km hingga 10.000 km dari permukaan bumi. Artinya,
agar satelit mendapatkan posisinya yang stabil saat mengorbit maka satelit harus berada
pada ketinggian 320 km hingga 800 km atau berada pada ionosfer. Menurut perhitungan
memang benar bahwa jarak ISS hanya 3,1% dari diameter bumi yang sangat besar, yaitu
12.742 km. Coba perhatikan jika Anda melakukan suatu pengukuran jarak bumi dengan
matahari dan Anda mendapatkan error sebesar 1%. Dengan error yang sangat kecil
dibandingkan dengan jarak aslinya, dapat menyebabkan kesalahan yang sangat besar.
Begitupula dengan jarak bumi dengan satelit. Dengan jarak 400 km, pencitraan bumi
dapat terlihat dengan jelas.
Berdasarkan data di atas, saya telah melakukan perhitungan. Karena kecepatan
satelit konstan maka untuk 1 keliling penuh bumi, yaitu 40.030,17359 km diperlukan
kecepatan yang sama, yaitu 28.000 km/jam atau 7,7 km/s dengan periode orbit sekitar 1,5
jam. Kecepatan yang sangat tinggi ini menyebabkan satelit tidak akan terlempar ke
atmosfer. Oleh karena itu, kecepatan edar satelit LEO harus lebih besar daripada
kecepatan rotasi bumi. Satelit-satelit LEO ataupun satelit-satelit lainnya dirancang
dengan menggunakan sensor CCD Linear Array yang terbuat dari substrat silikon yang
memiliki titik didih, yaitu 3.265oC. Hal inilah yang menyebabkan satelit-satelit tersebut
tidak meleleh saat berada di ketinggian 400 km dengan suhu 1.650oC.
Roket meluncur vertikal dengan kecepatan yang sangat tinggi. Terutama roket
yang membawa satelit. Roket-roket tersebut harus mencapai ketinggian 200 400 km
tempat satelit LEO berada. Setelah itu, roket akan mengorbit bumi. Artinya, setelah
terbang vertikal, roket akan membelok kea rah horizontal sehingga roket terlihat seakan-
akan berbalik arah menuju bumi. Hal ini disebabkan oleh efek Coriolis. Efek Colioris
disebabkan oleh kita sebagai pengamat berdiri di atas pengamat kerangka pengamatan
yang berotasi (bumi). Efek Coriolis menimbulkan sebuah gaya, yaitu gaya Coriolis.
Gaya Coriolis memiliki arah yang selalu tegak lurus dengan vektor kelajuan sebuah
partikel di sistem yang bergerak. Gaya Coriolis terlihat dapat membelokkan partikel yang
sedang bergerak pada sudut yang sebenarnya ke arah geraknya.
Jawaban:
Dry Valleys atau lembah kering adalah sebuah daerah di antartika yang tidak
ditutupi oleh lapisan es beku abadi yang pada umumnya menjadi ciri khas daerah
antartika. Di lembah ini tidak ada curah hujan lebih dari 2 juta tahun, kecuali salah satu
lembah disana yang danaunya teraliri air hanya sebentar di musim panas. Dry
Valleys tidak mengandung uap air (air, es, atau salju) tetapi memiliki tingkat kelembaban
yang sangat tinggi.
Benua antartika bukan merupakan daerah yang tidak berpenghuni, benua ini boleh
dibilang berpenduduk paling sedikit dibanding benua yg ada di bumi. Luas dari Dry
Valleys mencakup 0.03% dari luas benua Antartika, sebagaimana diketahui sekitar 14 juta
kilometer persegi dari total luas benua Antartika, terselimuti salju yang ketebalannya bisa
mencapai 2000 meter bahkan 4.800 meter. Di musim dingin, es juga membekukan lautan,
sehingga sulit membedakan mana daratan mana lautan.
DAFTAR PUSTAKA
Fowles, Grant R. 1999. Analytical Mechanics Sixth Edition. USA: Thomson Learning.
Pikatan, Sugata. 1993. Akibat Rotasi Bumi. Jakarta: Erlangga.
Prasidya, A.S. 2014. Desain Satelit untuk Mendukung Pengendalian dan Pengelolaaan
Penggunaan Lahan di Indonesia. Yogyakarta: UGM.
https://id.wikipedia.org/wiki/Silikon.
https://id.wikipedia.org/wiki/Base_Transceiver_Station.
https://en.wikipedia.org/wiki/White_Alice_Communications_System.
www.nasa.gov/larc/scientists-fly-weather-balloons-in-india-to-examine-puzzling-feature.
http://wisatapriangan.co.id/490-lembah-kering-dry-valleys-antartika.html.