Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan
padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat.
Pemberian ASI secara eksklusif menurut DepKes (2003) adalah pemberian ASI saja kepada bayi
tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian
obat dan vitamin. http://globalsearch1.blogspot.co.id/2013/09/definisi-asi-eksklusif.html
ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi dan membantu mencegah pup yang keras akibat
kekurangan cairan pada tubuh bayi.
ASI dapat mengurangi resiko anak mengalami kegemukan atau obesitas serta diabetes tipe 2
di kemudian hari.
Manfaat menyusui lainnya adalah mengurangi resiko bayi terkena berbagai infeksi, misalnya
infeksi pada kuping, pernafasan, dan pencernaan.
Daya tahan tubuh bayi yang diciptakan oleh ASI membantu mencegah alergi dan asma.
Kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) kadang terjadi
pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu
mencegah terjadinya SIDS.
ASI lebih baik dari susu formula yang pada umumnya mengandung gula, sehingga membantu
mencegah kerusakan gigi.
Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila dilakukan dengan
skin to skin contact. Metode ini umumnya diterapkan pada bayi yang baru lahir, di mana kulit
bayi dan ibu disengaja bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta.
Secara alami pemberian ASI membantu mengembalikan kondisi hormon ibu ke kondisi awal,
sehingga mempercepat rahim kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.
Masih berkaitan dengan hormon, manfaat menyusui lainnya adalah membantu tubuh ibu
dalam mengontrol pendarahan setelah melahirkan.
Pemberian ASI dapat mencegah resiko ibu terkena kanker payudara dan kanker rahim di
kemudian hari.
Selain mengembalikan kondisi hormon ibu, menyusui akan menghabiskan kalori yang cukup
banyak, sehingga membantu diet ibu setelah melahirkan.
Dari sisi ekonomis, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu penghematan
keuangan keluarga dengan manfaat yang besar.
Menyusui dengan ASI tidak membutuhkan persiapan dan selalu tersedia dalam kondisi segar
serta terbaik untuk bayi.
Manfaat ASI untuk Bayi
https://www.webkesehatan.com/manfaat-menyusui-asi-untuk-ibu-dan-bayi/
Masih banyak ibu yang belum mengetahui bahwa ASI tak hanya memiliki manfaat jangka
pendek, tapi juga jangka panjang untuk bayi. Menyusui pun sangat penting bagi kesehatan fisik
dan mental ibu. Tak heran jika kampanye ASI eksklusif semakin gencar digalakkan di Indonesia.
Simak manfaat menyusui untuk ibu dan bayi berikut ini.
Ibu yang melahirkan secara prematur pun memproduksi ASI khusus yang cocok untuk sang bayi.
Susu ini mengandung komposisi mirip dengan kolostrum yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuhnya, terutama pada 1 bulan pertama setelah melahirkan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian gangguan pernafasan bawah, virus
perut, diare, infeksi telinga, dan meningitis lebih rendah pada bayi yang diberi ASI. Begitu pula
dengan diabetes tipe 1, tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, radang usus besar, dan kanker.
ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan susu formula karena mengandung enzim
yang membantu proses pencernaan. Meski kandungan protein ASI lebih rendah daripada susu
sapi, seluruh protein dalam ASI dapat dicerna oleh bayi. Sedangkan sekitar setengah protein
dalam susu sapi akan terbuang dan berpotensi menimbulkan alergi. Bayi yang diberi susu
formula pun berpotensi lebih tinggi untuk menderita alergi dan asma.
Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah yang segera disusui dengan ASI juga
mengalami peningkatan perkembangan mental di usia 18 bulan dibandingkan bayi prematur lain.
Hasil lebih tinggi mereka dapatkan dalam tes lanjutan di usia 30 bulan. Mereka pun cenderung
lebih jarang masuk rumah sakit lagi karena infeksi pernafasan.
Ikatan emosional antara ibu dan bayi saat menyusui dianggap berkontribusi dalam meningkatkan
kecerdasan otak tersebut. Namun kandungan asam lemak dalam ASI-lah yang diduga
memainkan peranan terpenting.
Para ahli melakukan analisis dari 17 penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of
Epidemiology dan menyimpulkan beberapa alasan di balik kaitan ini. Pertama, bayi yang
disusui memiliki pola makan lebih sehat karena rasa lapar mereka terpuaskan saat kecil.
Kedua, ASI memiliki insulin lebih rendah yang dapat menstimulasi pembentukan lemak
dibandingkan susu formula. ASI juga mengandung lebih banyak leptin, hormon yang diyakini
dapat mengatur nafsu makan dan lemak. Berat badan bayi dengan susu formula pun cenderung
meningkat lebih banyak di minggu pertamanya setelah dilahirkan dibandingkan bayi yang diberi
ASI.
Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%, sedangkan wanita yang memberikan
susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah mereka pun lebih rendah saat diajak berbicara
tentang masalah pribadi yang membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan
ASI dan kontraksi uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.
Bayi perempuan yang diberi susu formula pun memiliki risiko kanker payudara lebih besar saat
mereka dewasa. Angkanya bahkan terpaut 25% dari bayi yang diberi ASI baik untuk kanker
payudara premenopause maupun pasca menopause.
Anda pun tak perlu khawatir menyusui akan membuat payudara kendor. Karena banyak dokter
bedah plastik sepakat bahwa faktor usia, gravitasi, genetik, berat badan, dan gaya hiduplah yang
lebih berpengaruh dibandingkan menyusui.
Alat kontrasepsi alami
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun
sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak
memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung
selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering
menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu
menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.