Vous êtes sur la page 1sur 6

Menurut WHO (2006), definisi ASI eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu,

atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan
padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat.

Pemberian ASI secara eksklusif menurut DepKes (2003) adalah pemberian ASI saja kepada bayi
tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian
obat dan vitamin. http://globalsearch1.blogspot.co.id/2013/09/definisi-asi-eksklusif.html

Manfaat menyusui bagi bayi :

1) Membantu mencegah konstipasi

ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi dan membantu mencegah pup yang keras akibat
kekurangan cairan pada tubuh bayi.

2) Mengurangi resiko kegemukan dan diabetes

ASI dapat mengurangi resiko anak mengalami kegemukan atau obesitas serta diabetes tipe 2
di kemudian hari.

3) Mengurangi resiko berbagai infeksi

Manfaat menyusui lainnya adalah mengurangi resiko bayi terkena berbagai infeksi, misalnya
infeksi pada kuping, pernafasan, dan pencernaan.

4) Membantu mencegah alergi dan asma

Daya tahan tubuh bayi yang diciptakan oleh ASI membantu mencegah alergi dan asma.

5) Membantu mencegah SIDS

Kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) kadang terjadi
pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu
mencegah terjadinya SIDS.

6) Membantu mencegah kerusakan gigi

ASI lebih baik dari susu formula yang pada umumnya mengandung gula, sehingga membantu
mencegah kerusakan gigi.

7) Bayi lebih cerdas


Menurut penelitian, bayi yang meminum ASI secara rutin selama minimal 6 bulan pada
umumnya lebih cerdas karena memiliki perkembangan otak yang baik

Manfaat bagi ibu dan keluarga :

8.) Menciptakan kedekatan dan ikatan antara ibu dan bayi

Menyusui bayi akan meningkatkan kedekatan ibu dan bayi, terutama bila dilakukan dengan
skin to skin contact. Metode ini umumnya diterapkan pada bayi yang baru lahir, di mana kulit
bayi dan ibu disengaja bersentuhan secara langsung supaya ikatan emosional tersebut tercipta.

9) Membantu rahim kembali ke ukuran normal

Secara alami pemberian ASI membantu mengembalikan kondisi hormon ibu ke kondisi awal,
sehingga mempercepat rahim kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.

10) Membantu tubuh mengontrol pendarahan

Masih berkaitan dengan hormon, manfaat menyusui lainnya adalah membantu tubuh ibu
dalam mengontrol pendarahan setelah melahirkan.

11) Mengurangi resiko kanker payudara dan rahim

Pemberian ASI dapat mencegah resiko ibu terkena kanker payudara dan kanker rahim di
kemudian hari.

12) Membantu diet setelah melahirkan

Selain mengembalikan kondisi hormon ibu, menyusui akan menghabiskan kalori yang cukup
banyak, sehingga membantu diet ibu setelah melahirkan.

13) Mengurangi biaya pembelian susu formula

Dari sisi ekonomis, ASI tidak membutuhkan biaya dan dapat membantu penghematan
keuangan keluarga dengan manfaat yang besar.

14) Hemat waktu

Menyusui dengan ASI tidak membutuhkan persiapan dan selalu tersedia dalam kondisi segar
serta terbaik untuk bayi.
Manfaat ASI untuk Bayi
https://www.webkesehatan.com/manfaat-menyusui-asi-untuk-ibu-dan-bayi/

Masih banyak ibu yang belum mengetahui bahwa ASI tak hanya memiliki manfaat jangka
pendek, tapi juga jangka panjang untuk bayi. Menyusui pun sangat penting bagi kesehatan fisik
dan mental ibu. Tak heran jika kampanye ASI eksklusif semakin gencar digalakkan di Indonesia.
Simak manfaat menyusui untuk ibu dan bayi berikut ini.

Melindungi bayi dari berbagai penyakit


Kolostrum, cairan pra-susu yang diproduksi ibu di tahap akhir kehamilan hingga beberapa hari
pasca kelahiran, kaya akan senyawa imunoglobin A (IgA). Senyawa ini mampu membentuk
lapisan pelindung di membran mukosa pada usus, hidung, dan tenggorokan bayi untuk melawan
berbagai penyakit. IgA juga diproduksi secara spesifik sesuai respon tubuh ibu terhadap virus
dan bakteri patogen tertentu sehingga sangat sesuai dengan kondisi bayi.

Ibu yang melahirkan secara prematur pun memproduksi ASI khusus yang cocok untuk sang bayi.
Susu ini mengandung komposisi mirip dengan kolostrum yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuhnya, terutama pada 1 bulan pertama setelah melahirkan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian gangguan pernafasan bawah, virus
perut, diare, infeksi telinga, dan meningitis lebih rendah pada bayi yang diberi ASI. Begitu pula
dengan diabetes tipe 1, tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, radang usus besar, dan kanker.

Melindungi bayi dari alergi dan asma


Lapisan pelindung yang dibentuk IgA juga bermanfaat untuk mencegah reaksi alergi pada bayi.
Tanpa lapisan tersebut, peradangan dapat terbentuk dan melemahkan dinding usus. Akibatnya,
protein yang tak tercerna dapat menimbulkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.

ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan susu formula karena mengandung enzim
yang membantu proses pencernaan. Meski kandungan protein ASI lebih rendah daripada susu
sapi, seluruh protein dalam ASI dapat dicerna oleh bayi. Sedangkan sekitar setengah protein
dalam susu sapi akan terbuang dan berpotensi menimbulkan alergi. Bayi yang diberi susu
formula pun berpotensi lebih tinggi untuk menderita alergi dan asma.

Mencegah gangguan penglihatan


Studi di Bangladesh mengungkap bahwa ASI sangat penting bagi perkembangan visual anak.
Pemberian ASI eksklusif dapat melindungi anak usia pra sekolah dari rabun ayam. Pasalnya, ASI
merupakan sumber utama vitamin A dalam 24 bulan kehidupan anak sehingga diperlukan untuk
mengoptimalkan penglihatannya. ASI juga memiliki antibiotik alami yang dapat melawan infeksi
mata.

Meningkatkan kecerdasan bayi


Banyak penelitian menunjukkan kaitan antara pemberian ASI dan perkembangan fungsi kognitif
anak. Salah satunya, lebih dari 17 ribu bayi diikuti perkembangannya dari lahir hingga berusia
6,5 tahun. Bayi yang diberi ASI eksklusif dan masih disusui setelahnya memiliki peningkatan
perkembangan kognitif yang lebih signifikan dilihat dari hasil tes IQ dan tes intelegensi lainnya.

Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah yang segera disusui dengan ASI juga
mengalami peningkatan perkembangan mental di usia 18 bulan dibandingkan bayi prematur lain.
Hasil lebih tinggi mereka dapatkan dalam tes lanjutan di usia 30 bulan. Mereka pun cenderung
lebih jarang masuk rumah sakit lagi karena infeksi pernafasan.

Ikatan emosional antara ibu dan bayi saat menyusui dianggap berkontribusi dalam meningkatkan
kecerdasan otak tersebut. Namun kandungan asam lemak dalam ASI-lah yang diduga
memainkan peranan terpenting.

Mencegah obesitas pada anak


Pemberian ASI dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk mengurangi risiko obesitas
saat anak berajak remaja dan dewasa. Diungkap oleh American Academy of Pediatric, efek
paling kuat diperoleh anak yang mendapatkan ASI eksklusif. Semakin lama bayi disusui,
semakin kuat efek tersebut.

Para ahli melakukan analisis dari 17 penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of
Epidemiology dan menyimpulkan beberapa alasan di balik kaitan ini. Pertama, bayi yang
disusui memiliki pola makan lebih sehat karena rasa lapar mereka terpuaskan saat kecil.

Kedua, ASI memiliki insulin lebih rendah yang dapat menstimulasi pembentukan lemak
dibandingkan susu formula. ASI juga mengandung lebih banyak leptin, hormon yang diyakini
dapat mengatur nafsu makan dan lemak. Berat badan bayi dengan susu formula pun cenderung
meningkat lebih banyak di minggu pertamanya setelah dilahirkan dibandingkan bayi yang diberi
ASI.

Menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi


Sindrom kematian mendadak pada bayi (Inggris: SIDS) merupakan salah satu hal yang sangat
ditakuti para orang tua. Berbagai penelitian dilakukan untuk menyelidiki sindrom yang
umumnya menyerang bayi di bawah usia 1 tahun ini. Meski belum diketahui secara pasti
penyebabnya, pusat Disease Control and Prevention America menyarankan pemberian ASI untuk
menurunkan risiko SIDS.
Penelitian berskala besar di Jerman tahun 2009 lalu juga menyarankan hal yang sama. Para ahli
mengatakan bahwa pemberian ASI, baik eksklusif maupun tidak, berkaitan dengan rendahnya
kejadian SIDS. Mereka menyimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif di usia 1 bulan dapat
menurunkan risiko SIDS hingga setengahnya. Sedangkan National Institute of Environmental
Health Science mengatakan bahwa risiko kematian bayi yang diberi ASI di umur 28 hari 1
tahun lebih rendah 20% daripada mereka yang tidak.

Manfaat Menyusui untuk Ibu

Menurunkan risiko stress dan depresi Ibu pasca melahirkan


Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan bahwa wanita yang
tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal memiliki risiko lebih tinggi untuk
menderita depresi pasca melahirkan. Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon
prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam relaksasi.

Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%, sedangkan wanita yang memberikan
susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah mereka pun lebih rendah saat diajak berbicara
tentang masalah pribadi yang membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan
ASI dan kontraksi uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.

Menurunkan risiko kanker


Penelitian menunjukkan jika menyusui selama 4 hingga 12 bulan diduga dapat menurunkan
risiko terkena kanker payudara sebanyak 11%. Jumlah ini meningkat hingga 25% pada ibu yang
menyusui selama 24 bulan. Belum diketahui faktor pasti dibalik perlindungan ini, namun diduga
karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah
estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait
dengan penurunan risiko kanker ovarium.

Bayi perempuan yang diberi susu formula pun memiliki risiko kanker payudara lebih besar saat
mereka dewasa. Angkanya bahkan terpaut 25% dari bayi yang diberi ASI baik untuk kanker
payudara premenopause maupun pasca menopause.

Membakar kalori lebih banyak


Menyusui membantu ibu menurunkan berat badannya lebih cepat pasca melahirkan.
Diperkirakan ada 500 kalori tambahan yang terbakar setiap harinya saat Anda menyusui. Ibu
yang memberikan ASI baik eksklusif maupun tidak mengalami penurunan lingkar pinggul dan
berat badan secara signifikan 1 bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang hanya
memberikan susu formula.

Anda pun tak perlu khawatir menyusui akan membuat payudara kendor. Karena banyak dokter
bedah plastik sepakat bahwa faktor usia, gravitasi, genetik, berat badan, dan gaya hiduplah yang
lebih berpengaruh dibandingkan menyusui.
Alat kontrasepsi alami
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun
sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak
memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung
selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering
menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu
menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.

Vous aimerez peut-être aussi