Vous êtes sur la page 1sur 31

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA
PERTEMUAN KE I :

A. Latar Belakang

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi

yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall

dan Logan, 1986).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga

karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi

satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu

atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.ISPA meliputi

saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah ISPA adalah

infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan

saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli),

beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk, pilek

dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan

menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat

mengakibat kematian.

ISPA merupakan kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan mulai

diperkenalkan pada tahun 1984 setelah dibahas dalam lokakarya Nasional ISPA di
Cipanas.Istilah ini merupakan padanan istilah bahasa inggris yakni Acute Respiratory

Infections (ARI).

ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari

saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk

jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.ISPA umumnya

berlangsung selama 14 hari.Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas

adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan

juga sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti

paru itu salah satunya adalah Pneumonia.(WHO)

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka

kejadian yang cukup tinggi.Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman.

Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/

neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap

penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991; 1419).


B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Belum dapat di tetapkan karena pengkajian belum dilakukan

2. Tujuan Jangka Panjang

Untuk Mendapatkan data umum dikeluarga dengan menggunakan format pengkajian

pada keluarga binaan.

3. Tujuan Jangka Pendek (kegiatan hari ini)

Setelah 30 menit interaksi, diharapkan :

a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga

b. Mendapatkan data keluarga secara umum

c. Mendapatkan data tentang tugas pencapaian keperawatan keluarga

d. Mendapatkan data pengkajian fisik secara umum

4. Kriteria Hasil (hari ini)

a. Kriteria proses

1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai

2) Seluruh anggota keluarga dapat hadir

3) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

4) Keluarga ikut memfasilitasi pada saat perawat mengobservasi di sekitar rumah.

5) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

b. Kriteria hasil :

1) Didapatkan terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan seluruh

anggota keluarga.

2) Didapatkan data umum keluarga secara lengkap

3) Didapatkan data tentang tugas pencapaian keperawatan fisik

4) Didapatkan data pengkajian fisik

5) Keluarga yakin dan percaya pada perawat

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pengkajian Keperawatan Keluarga

2. Metode : Observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik

3. Media : Format pengkajian keluarga nursing

4. Hari / Tanggal : Selasa 05 April 2016

5. Waktu : 45 Menit
NO Alokasi Waktu Kegiatan
1. 10.00-10.10 WIB Fase Orientasi :

a. Pembukaan

b. Memberi salam dan

memperkenalkan diri.

c. Menjelaskan tujuan

kegiatan.
2. 10.10-10.30 WIB Fase Interaksi :

Melakukan pengkajian

keluarga meliputi:

a. Data Umum

b. Riwayat perkembangan

keluarga

c. Lingkungan

d. Struktur dan fungsi

keluarga

e. Stres dan koping keluarga

f. Harapan Keluarga

g. Pemeriksaan fisik
3. 10.30-10.45 WIB Fase Terminasi :

a. Membuat kesimpulan hasil

pertemuan

b. Membuat kontrak

pertemuan selanjutnya

c. Mengucapkan salam.

STIKeS MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)


FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Data Umum

a. Nama KK : Tn. N
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 56 Tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh
g. Alamat : Kulu, Kecamatan Kuta Blang Kabupaten

Bireuen

Hubungan dg Status
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK imunisasi
40 Imunisasi
1. W P Istri SD IRT
Th tak lengkap
Imunisasi
2. F 11 Th P Anak SLTP Pelajar
tak lengkap
Blm Imuisasi tak
3. A 4 Th L Anak -
sekolah lengkap

h. Genogram

i. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family

dimana terdiri dari keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan

adik dari ibu.

j. Struktur peran

a. Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.

b. Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga

beserta anak-anaknya.

c. An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang

merupakan anak pertama berperan sebagai anak sekolah.

d. An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan

sebagai anak pra sekolah.

k. Agama

Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan

ajaran agama Islam.

l. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Ekonomi keluarga Tn. N bekerja sebagai Buruh, sedangkan Ny. W Bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga, dan Keluarga Tn. I tergolong keluarga sederhana,

dengan penghasilan perbulan kira- kira Rp.500.000; s/d Rp. 800.000; dan

digunakan untuk biaya belanja keperluan dapur sehari - hari, untuk berobat, untuk

biaya sekolah anaknya, serta biaya tidak terduga lainnya seperti uang untuk acara

pesta perkawinan orang kampong atau untuk menjenguk warga atau kerabat yang

sakit.

m. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Dari sejak menikah hingga sekarang Tn. N adalah keluarga yang sedeerhana, yang

mempunyai penghasilan pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-

hari.Aktifitas rekreasi keluarga sekali-kali keluarga Tn. N pergi jalan jalan

kepantai bersama keluarga.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


I. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan

anak sekolah dimana anak I Tn N berumur 11 thn dan sekolah SD. Tn. N bekerja

sebagai buruh yang berangkat pagi dan pulang sore hari.

II. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. N adalah

memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan

dan kesehatan anggota keluarga (makan seadanya, mainan anak Cuma 3,

pakaian kurang, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar mandi dan WC, bila anak

sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak sembuh

baru diperiksakan ke Puskesmas).

III. Riwayat kesehatan keluarga inti

Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan

sudah minum obat beli di apotik. Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya

dibelikan obat warung apabila tidak sembuh kemudian baru diperiksakan ke

Puskesmas terdekat.

IV. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Dalam keluarga Tn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah

diidap oleh adik dan kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R.

Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia karena menderita penyakit TBC.

3. Data Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah

diplester, tetapi dapur masih berlantai tanah. Ukuran rumah 6,5 x 8 m2

menghadap ke barat. Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak

dibuka sehingga siang hari tampak gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi

(jendela). Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.

Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.

b. Persediaan air bersih

Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air

untuk minum dimasak terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi

bila BAB disungai dengan jarak 12 meter dari rumah.


c. Pembuangan sampah

Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.

d. Pembuanganair limbah

Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang

dihasilkannya dan dibiarkan meresap ke dalam tanah.

e. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan

meja kursi tampak banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu.

Banyak pakaian yang bergantungan di kamar dan ruang makan (di tembok).

Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak gelap. Tn. N

mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan

Ny W memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran

keluar lewat pintu.

f. Jamban keluarga

Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai

(kali) yang tidak jauh dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.

g. Denah Rumah

8m

Dapur dan gudang R. Tamu

dan R.Keluarga

Sumur R.makan

2m
12m

6,5m kamar tidur kamar tidur kamar

tidur

gudang

T B

h. Karakteristik tetangga dan Komunitas

Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang.

Hubungan dengan anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga

Tn. N mengikuti arisan yang diadakan oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti

rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.

i. Mobilitas Geografi Keluarga

Keluarga Tn.N sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak mempunyaki

1 anak. Rumah Tn. N berada 10 meter dari jalan raya.

j. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Keluarga Tn. N termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti

kegiatan masyarakat, dengan tetangga dilingkungannya tampak berinteraksi

dengan baik dan keluarga ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
masyarakat sekitarnya seperti kegiatan keagamaan (tedun banjar) gotong-royong

dan sebagainya.

k. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. N berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, Jika ada

permasalahan didalam keluarga, keluarga Tn. N berusaha menyelesaikan sendiri

dengan jalan musyawarah. Tn. N mengatakan jarang timbul pertengkaran

dengan istri maupun anak-anaknya.

4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
1) Struktur Peran Formal
Tn . N sebagai pencari nafkah dalam keluarga dan sebagai suami bagi

Ny. W dan ayah bagi anaknya, Sedangkan Ibu dari dua anaknya yang

masih berusia 11 dan 4 tahun.


2) Struktur Peran Informal
Tn. N setiap harinya mencari nafkah untuk keluarganya, sedangkan

Ny .W hanya dirumah saja yang perannya mengurus kedua anaknya.


b. Nilai Atau Norma Budaya Keluarga
Keluarga Tn. N adalah penganut agama islam yang taat pada ajaran agama

islam dan dalam keluarga diajarkan saling hormat- menghormati atara

sesame anggota keluarganya dan keluarganya menaati peraturan yang

berlaku dalam masyarakat.

c. Pola Komunikasi Keluarga


Keluarga saling terbuka satu sama lain dalam kegiatan Tn. N apabila ada masalah

didiskusikan bersama Ny. W dan terkadang minta nasehat atau solusi bersama

anaknya. Semua keluarga bebas menyatakan pendapatnya tetapi yang mengambil

keputusan adalah Tn. N sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan

didahului dengan cara musyawarah.


d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. N saling menghargai satu sama lain saling membantu serta saling

mendukung. Tn. N dan Ny. W mampu untuk merawat diri sendiri, kecuali jika Tn.

N sakit dibantu oleh Ny. W untuk merawat Tn. N dan keluarga Tn. M mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk anak remaja dan sekolah sehingga untuk

pemerluan kebutuhan sehari-hari atau apabila sakit dirawat oleh Ny. W. Apabila
ada masalah Ny. W diskusi dengan suami, anak walaupun kadang-kadang ada

perbedaan pendapat tapi dapat di pecahkan bersama.


e. Struktur Peran

Tn. N adalah keluarga dan bekerja sebagai buruh dan bekerja, Apabila dirumah Tn.

N berkumpul dengan keluarga serta membantu istri membersihkan rumah. Ny. W

adalah seorang ibu rumah tangga dan Ny.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Efektif

Semua anggta keluarga Tn. N saling memiliki dan menyayangi satu sama lain.

Tempat tinggal saudara-saudara Ny. W saling berdekatan apabila ada yang

menderita sakit mereka saling membantu kebutuhan keluarga. Apabila diantar

keluarga Ny W memiliki pendapat yang berbeda mereka saling menghargai setiap

perbedaan pendapat.

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Tn. N menerangkan perlunya hubungan yang baik antara keluarga dan

orang lain. Mereka membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-temanya.

Tn. N dan Ny.W selalu mengarahkan kepada anak-anaknya agar tidak sombong,

saling menghargai orang lain.

c. Fungsi Ekonomi

Tn. N mengatakan bahwa penghasilannya sudah cukup kebutuhannya. Sehingga

sekarang sudah memiliki rumah sendiri. Selain Tn. N di keluarganyaNy. W dan

anak nya memiliki penghasilan, adapun sumber lain untuk meningkatkan

penghasilan keluarga.

d. Fungsi Reproduksi

Ny. W mengatkan bahwa pada saat ini tidak merencanakan untuk menambah anak

lagi. Sehingga Ny. W memutuskan tetap ber-KB dengan menggunakan KB suntik.

e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan Keluarga

1) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan

Keluarga Tn. N mengatakan tidak mengetahui mengenai pengertian, penyebab,

tanda dan gejala ISPA.


2) Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan

Keluarga Tn.N mengatakan tidak mengetahui dampak lanjut dari penyakit

yang di deritanya. Keluarga Tn. N mengatakan penyakit yang diderita An. A

masih dapat disembuhkan dan keluarga selalu berupaya untuk mengobati

penyakit tersebut. Keluarga Tn. M mengatakan selalu membawa An. A

berobat ke Puskesmas setempat.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga berpikir optimis mengenai penyakit yang diderita An. A akan

sembuh, Tn.N mengatakan biasanya memeriksakan tekan darah tingginya ke

puskesmas setempat.

4) Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan

Keluarga mengatakan belum mengerti manfaat pemeliharaan lingkungan

yang sehat bagi keluarga.

5) Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Keluarga mengetahui tempat pelayanan kesehatan yaitu puskesmas atau

klinik terdekat. Keluarga mengatakan manfaat pergi ke pelayanan kesehatan

yaitu mendapatkan informasi kesehatan dan penyuluhan tentang kesehatan.

6. Stressor dan Koping Keluarga

a. Stressor Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Keluarga Tn. N mengatakan yang menjadi masalah saat ini di dalam

keluarganya adalah sakit yang di derita An. A yaitu Asma.

b. Koping Keluarga

Dalam menghadapi masalah yang dihadapi Tn. N dan keluarga yakin

bahwa penyaki yang diderita An. A dapat sembuh jika rajin minum obat

dan rajin memeriksakan ke Rumah Sakit.

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.

Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan

dari Tuhan.

d. Stressor koping yang digunakan.


Bila ada masalah Tn.N dengan Ny. W selalu membicarakan satu sama lain

untuk mencari jalan keluar.

e. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun

dalam kondisi yang parah.

f. Harapan Keluarga

Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah keluarga mengatakan

merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap dapat

membantu keluarga memecahkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

g. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga ( Head to Toe)


Dilakukan pada tanggal/jam: 5 April 2016, jam 17.00

Pemeriksaan Fisik KK (Tn.N) Ny.w An A An F


Pemeriksaan Tanda-
Tanda vital
Tekanan Darah 140/90 mmHg 110/80 - 110/70mmHg
mmHg
HR 80 kali/menit 84 kali/menit 96 kali/menit 86x/mnt
Respirasi 22 kali/menit 24 kali/menit 30 kali/menit 20x/mnt
Suhu Badan 36,5 C 36,7 C 36,5 C 36,4 C
BB 64 kg 45 kg 14 kg 29kg
TB 168 cm 150 cm 97 cm 143 cm
Pemeriksaan Fisik
Head to Toe
Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris
Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam,lurus
Mata
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Konjungtiva Tidak anemia Tidak anemia Tidak anemia Tdk anemis
- Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor
Hidung
- - Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- - Perdarahan /secret Tidak Tidak Tidak mengalami Tak ada
mengalami mengalami perdarahan perdarahan
perdarahan perdarahan
tampak Tak ada
Tidak Tidak mengeluarkan perdarahan
mengalami mengalami ingus dari hidung
perdarahan perdarahan
Telinga
Perdarahan /secret Tidak mengalami
perdarahan

tampak
mengeluarkan

ingus dari hidung
o Telinga

Bentuk Telinga Simetris Simetris Simetris Simetris

Mulut
Keadaan Bibir Lembab Lembab Lembab Lembab
Keadaan Gusi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada
perdarahan perdarahan perdarahan gusi perdarahan gusi
gusi dan gigi gusi dan gigi dan gigi dan gigi
Keadaan Lidah Tidak ada Tidak ada Tidak ada tanda Tdk ada tanda
tanda tanda perdarahan perdarahan
perdarahan perdarahan
Leher
- Tyroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid
Integumen
Kebersihan Klien Klien tampak Klien tampak Klien tampak Klien tampak
bersih bersih bersih bersih
Turgor Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik
baik baik
Kelembaban Baik Baik Baik Baik
Pemeriksaan
Thorax Inspeksi

Bentuk Thorax Simetris Simetris Simetris Simetris


Pernafasan Irama teratur Irama teratur Irama teratur, Irama teratur
dan tidak ada dan tidak ada ronchi basah (+) dan tak ada
suara suara suara
tambahan tambahan tambahan
Pemeriksaan Paru
Palpasi Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara
terdengar terdengar dg terdengar dg terdengar
dengan teratur teratur teratur teratur
Perkusi Bunyi resonan Bunyi Bunyi resonan Bunyi resonan
resonan
Auskultasi Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas
teratur teratur teratur teratur
Abdomen

Inspeksi
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Abdomen
- Benjolan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada
benjolan benjolan benjolan benjolan

Palpasi
- Tanda nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada nyeri Tdk ada nyeri
tekan nyeri tekan nyeri tekan tekan tekan
- Benjolan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada
Muskuloskeletal
/Ekstremitas
Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris Simetris
Kekuatan Otot Baik Baik Baik Baik
ANALISA DATA
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


1. Data Subyektif: Ketidakefektifan bersihan Ketidakmampuan

jalan nafas keluarga mengambil


- Ny. w mengatakan bahwa An. A
keputusan yang tepat
sekarang ini sedang batuk dan pilek An. A pada keluarga
untuk mengatasi ISPA
sudah 5 hari. Sudah dibelikan obat
Tn N
diapotik dan diminumkan tetapi

belum sembuh

Data Obyektif:

- An. A batuk dan pilek


- Badan tak panas, suhu badan 36,5 C
- Tampak mengeluarkan ingus dari

hidung
- Pada pemeriksaan auskultasi paru

An.A terdengar ronchi basah (+)


- RR 28 kali/menit
- Nadi 96 kali/menit
- BB 14 kg
- TB 97 cm
2. Data Subyektif: Resiko terjadinya Ketidakmampuan

penyakit TBC keluarga memodifikasi


- Tn. N mengatakan ayah dan ibunya
lingkungan yang
An.R menderita TBC bahkan
mendukung kesehatan
ayahnya meninggal karena menderita
TBC.
- Tn N mengatakan tetangganya

belakang rumah (Ny.R) menderita

TBC.

Data Obyektif

- Memasak dengan kayu bakar dan

asapnya masuk ke rumah


- Tiap kamar mempunyai jendela tetapi

tidak dibuka sehingga siang hari

ruangan tampak gelap.


- Imunisasi anak-anak Tn.N tidak

lengkap
- BB An.A 14 kg (kurang ideal untuk

umur 4 tahun)
- Komposisi makanan keluarga Tn.N

seadanya, makan 3 kali/hari,kadang

2x/hari.

1. Perumusan Diagnosa

Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA


2. Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.


SKORING DAN PRIORITAS

MASALAH

PEMBOBOTAN MASALAH (SKORING)

1. Diagnosa I
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1.
Sifat masalah aktual 3/3 x 1 1 An. A sudah 5 hari sakit batuk dan

pilek atau tidak sehat dan


(tidak sehat)
memerlukan tindakan mencegah

komplikasi
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Pengetahuan sumber daya dan

dapat diubah fasilitas kesehatan tersedia dan

dapat dijangkau/dimanfaatkan
(mudah)
3. Potensi masalah dapat 3/3 x 1 1 ISPA adalah penyakit yang dapat

dicegah dicegah dan diobati bila keluarga

mengetahui
(tinggi)
4. Menonjolnya masalah 0/2 0

(tidak dirasakan)
5. Total Skore 4

2. Diagnosa II

Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah aktual 2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman kesehata

karena bila tidak ditangan


(ancaman kesehatan)
dapat menyebabkan terjadiny
penyakit
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Dapat dicegah dengan

dapat diubah pengetahuan yang cukup dan

pola hidup yang sehat.


(hanya sebagian)
3. Kemungkinan masalah 2/3 x 1 2/3 Dapat dicegah dengan

dapat dicegah pengetahuan yang cukup dan

pola hidup yang sehat.


(cukup)
4. Menonjolnya masalah 0/2 0

(masalah tidak dirasakan)

5. Total Skore 3 1/3

PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga 4

Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk

mengatasi ISPA
2. Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi 1


3
3
lingkungan yang mendukung kesehatan
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN II, SABTU 09 APRIL 2016

1. Latar Belakang
Pada pertemuan pertama, perawat telah menjalin komunikasi yang baik dengan

keluarga Tn . N yaitu An. A, Ibu W menanggapi dengan baik terhadap kedatangan

perawat dan tujuan yang telas dijelaskan sehingga terbina hubungan saling percaya

antara perawat dengan keluarga Tn. N. Keluarga Tn. N terlihat terbuka dan mau

menceritakan masalahnya sesuai dengan apa yang ditanyakan perawat baik tentang

kesehatannya sendiri maupun kesehatan anaknya. Pada pertemuan tersebut perawat

mendapatkan informasi umum yaitu identitas Tn. N dan keluarganya, dimana Tn. N

tinggal dirumah milik sendiri bersama istrinya Ny. W dan dua orang anak, An . F

dan An. A. Rumah Tn. N terdiri dari rumah bentuk permanen dengan atap dari

genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi dapur masih berlantai tanah.
Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat. Tiap kamar mempunyai jendela,

namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak gelap ruangan yang lain

tidak ada ventilasi (jendela). Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang

terang. Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.


Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. N di desa Kulu Kecamatan Kuta

Blang Kabupaten Bireuen, ternyata diketahui bahwa An. A menderita ISPA, dan

Ny. W tidak mengetahui bagaimana mengatasi ISPA pada An. A, oleh karena itu

pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn. N mengenai bagimana penanganan ISPA

pada Anak dan pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).


2. Rencana Keperawatan
1) Diagnosa Keperawatan
Kurang Pengetahuan pada Keluarga Tn. N tentang ISPA pencegahan serta

penangananya.
2) Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan

perawatan ISPA pada An. A cara pembuatan obat tradisional untuk batuk

(Jeruk-Kecap).

3) Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selama 1x45 menit keluarga mampu mengenal ISPA:
1) Mampu menjelaskan menjelaskan kembali tentang pengertian ISPA,
2) Mampu menjelaskan menjelaskan kembali tanda dan gejala,
3) Serta mampu menjelaskan menjelaskan kembali demonstrasi cara

pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).


4) Kriteria Evaluasi
1). Kriteria Sekunder
a) Tersedianyan tempat pertemuan dirumah Tn. N
b) Adanya kontark waktu selama 45 menit
2) Kriteria Proses
a) Keluarga Tn. N mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama

45 menit.
b) Keluarga Tn. N berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
c) Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny. W dan

anaknya An. A.
3) Kriteria Hasil
a) Keluarga Tn. N mengerti tentang pengertian ISPA
b) Keluarga Tn. N megertia tentang tanda dan gejala ispa
c) Keluarga Tn. N mengerti tentang cara pembuatan obat tradisional

untuk batuk (Jeruk-Kecap).


4) Rancangan Kegiatan
a) Topik : Penyuluhan tentang ISPA
b) Metode : Ceramah tanya jawab
c) Media : Leaflet
d) Waktu : 45 menit

No Alokasi waktu Kegiatan


1 10.00-10.05 WIB Fase Orientasi :

a. Mengucapkan salam
b. Membuat kontrak waktu
c. Menjelaskan maksud dan bagian

interaksi.
2 10.05-10.30 WIB Fase Interaksi :

a. Menjelaskan pengertian dari ISPA


b. Menjelaskan tanda dan gejala ispa
c. Memberikan kesempatan keluarga

untuk bertanya tentang materi yang

disampaikan.
d. Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali materi yang

telah disampaikan.
e. Memberikan reinforcement positif

atas usaha keluarga.


3 10.30-10.45 WIB Fase Terminasi

a. Memberikan kesimpulan hasil

pertemuan.
b. Membuat kontrak waktu pertemuan

selanjutnya.
c. Mengucapkan salam

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan


/Waktu Keperawatan Implementasi Evaluasi
Kamis, 1. Kurangnya - Menjelaskan kepada S : - Keluarga Tn. N mengerti

07, April pengetahuan keluarga Tn. N tentang dan paham tentang kaitan

2016 Keluarga Tn. N pengertian penyakit rumah sehat dengan resiko

tentang masalah ISPA, tanda dan gejala


Pukul penyakit ISPA. serta obat tradisional. penularan penyakit.

- Meminta keluarga
17.00 - Keluarga Tn. N
Mengulang apa yang
mengatakan telah
sudah dijelaskan
mengetahui dan akan
sebelumnya :
membawa keluarga yang
Tanda dan gejala
sakit ke fasilitas kesehatan

ISPA yang ada.

Obat Tradisional
- Tn. N akan melaksanakan
- Mendiskusikan dengan modifikasi lngkungan yang
keluarga tentang dapat mendukung
penyakit ISPA di rumah. kesehatan, sejauh yang bisa
- Memotivasi klien untuk dan dapat dilaksankan saat
mengambil keputusan ini, misal
yang tepat bila :
- Membuka jendela yang
Batuk
jarang dibuka
Nafas cepat
- Merapikan baju yang
Wajah pucat
digantung.
Panas/demam
O : - Keluarga dapat
Mendemonstrasikan cara
menyebutkan manfaat
pembuatan obat tradisional
rumah sehat dan lingkungan
untuk ISPA.
yang dapat mendukung
Alat dan bahan :
kesehatan.

- Baki dan Pengalas


- Keluarga dapat
- Sendok makan
menyebutkan fasilitas
- Jeruk nipis
kesehatan yang dapat
- Kecap
dimanfaatkan.
- Gelass
- Keluarga dapat

menyebutkan manfaat dari


Cara pembuatan obat MCK yang sehat (syarat-

tradisional untuk batuk syarat).

( Jeruk-Kecap):
A : - Tupen modifikasi

- Siapkan baki dan lingkungan yang dapat

pengalas mendukung kesehatan dan

- Potong jeruk nipis, mencegah penyebaran

kemudian jeruk diperas penyakit tercapai dengan

dan ainya disaring.


Membuka jendela yang
- Ambil kecap sebanyak
jarang dibuka, merapikan
1 sendok makan,
pakaian yang digantung.
kemudian dituang
P : - Tupen memanfaatkan
kedalam gelas.
fasilitas kesehatan tercapai
- Ambil 1 sendok makan
secara kognitif.
air jeruk nipis,

kemudian tuangkan - Motivasi keluarga untuk

kedalam gelas berisi membawa keluarga / An. A.

kecap. ke fasilitas kesehatan.


Rabu, 11
- Aduk hingga merata - Memotivasi keluarga untuk
Januari
- Berikan pada anak tetap berusaha menciptakan
2012
I, II untuk diminum lingkungan yang dapat

Pukul mendukung bagi anggota

17.00 Memberikan penjelasan keluarga.

tentang : - Anjurkan keluarga untuk

Rumah Sehat dapat memanfaatkan

fasilitas kesehatan bila ada


Adalah rumah yang dapat
keluarga yang sakit.
menjamin kesehatan bagi

penghuninya. - Terminasi ujian akhir

komprehensif.
Syarat rumah sehat :
- Tersedia air bersih - Keputusan tidak terencana

- Tersedia lubang untuk evaluasi lebih lanjut

sampah. kepada kader dan petugas

- Ventilasi cukup puskesmas sebagai bahan

- Jendela yang selalu laporan.

terbuka.

- Kelembaban udara

cukup

- Bersih tidak semrawut.

- Sirkulasi udara baik.

- Tidak padat huni.

Manfaat rumah sehat :

- Menghindari

penyebaran dan

penularan penyakit.

- Kesehatan penghuni

terjamin.

- Menghindari

kecelakaan.

- Nyaman dan aman.

- Bersih, baik dan sopan

Dampak rumah tidak

sehat :

Tempat berkembang

penyakit dan

penyebaran penyakit.

Kesehatan kurang

terjamin.
Dapat menimbulkan

kecelakaan.

Keindahan kurang

baik.

Kotor, tidak bersih.

Jumat, Mengkaji pengetahuan S : - Keluarga Tn. N mengatakan


08
keluarga tentang TBC telah mengetahui tanda dan
April
keluarga untuk gejala dari TBC.
2015
Pukul mengungkapkan
- keluarga Tn.N
17.00
pendapat tentang TBC.
mengatakan telah
Menjelaskan pada mengetahui tentang cara
keluarga tentang perawatan/ pengobatan,
pengertian, sebab, penularan dan pencegahan
tanda dan gejala TBC. TBC

Menjelaskan kepada

keluarga tentang cara

perawatan/

pengobatan, penularan O : - Klien terlihat antusias dalam

dan pencegahan TBC penyuluhan dari petugas.

Beri kompres bila - Klien aktif mengulang dan


demam. bertanya.
Beri minum yang
A : - Tujuan tercapai/jangka
banyak.
pendek (TUK I) sebagian.
Imunisasi lengkap.
P : - Pertahankan tujuan yang
Berobat ke
sudah tercapai.
puskesmas./RS
- Beri motivsi untuk

memahami tentang tanda


dan gejala dariTBC.

- Beri motivsi untuk

memahami tentang cara

perawatan/ pengobatan,

penularan dan pencegahan

TBC

Vous aimerez peut-être aussi