Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
terapung-apung di dalam sitoplasma sel eukariot.Suatu sel baik tumbuhan ataupun hewan
mempunyai berbagai macam organel sel dengan fungsi-fungsi yang berbeda atau memiliki
sel dikemukakan oleh Robert Hooke yang mempunyai arti kotak-kotak kosong.Kemudian
berikutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat Protoplasma, zat Protoplasma
Nukleus (inti sel) memegang peranan penting dalam sel, yaitu mengatur semua
aktivitas sel karena di dalam inti sel terdapat kromosom berisi ADN yang mengatur sintesis
protein, dan menjaga integritas gen-gen tersebut. Untuk mempermudah pembahasan, kamu
harus mengetahui terlebih dahulu anatomi dan fisiologi sel, secara anatomi dibagi menjadi
Protein yang ada di permukaan luar dan dalam disebut protein instriksik yang
mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan yang menembus kedua lapis lipid disebut
protein instriksi yang mempunyai sifat hidrofobik (tidak larut dalam air).Oleh karenanya
membran sel bersifat Selektif Permeabel (Semi Permeabel) yang artinya hanya bisa
Melindungi sel
Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
Penerima rangsang dari luar sel
Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang berada di dalam inti sel
disebut Nukleoplasma.Sitoplasma disusun oleh 90% air dimana air menjadi penyusun
utamanya, dan berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan tempat reaksi kimia sel.Organel
sel sendiri merupakan benda-benda solid yang ada di dalam sitoplasma dan menjalankan
fungsi kehidupan (bersifat hidup). Terdapat berbagai macam organel sel, organel sel
tersebut yaitu:
jala. Ikut berperan juga dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam Retikulum
Endoplasma yaitu RE Kasar dan RE Halus. Struktur Retikulum Endoplasma hanya bisa
Fungsi RE Halus:
Fungsi RE Keras: transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat juga di ribosom.
b) Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu
sama lain dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom. Struktur
ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter
dengan yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan
menjadi ribolom sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)
Fungsi Ribosom: Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh organel
tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di
Di dalam biologi Mitokondria diberi julukan The Power House karena merupakan
organel yang mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP
sebagai sumber energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran
Krista mempunyai fungsi memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen dalam
Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan banyak
mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom yang
d) Lisosom
Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Berbentuk
Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah putih,
organel sel lisosom ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom primer
sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi sebagai
autofagosom.
lisosom ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses
menuju dewasa.
e) Badan Golgi ( Aparatus Golgi = Diktiosom)
Badan golgi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai bentuk berkelok-
kelok (sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel
Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti
koenzim dan zimogen. Dihasilkan juga lendir yang disebut musin, badan golgi juga dapat
membentuk lisosom. Badan golgi bisa bergerak mendekati membran sel untuk
mensekresikan isinya ke luar sel, karena ini disebut juga organes sekresi.
Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan strukturnya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh
yang melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).
f) Sentrosom (Sentriol)
Hal yang sangat penting yaitu setrosom hanya bisa ditemukan pada sel hewan dan
sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi untuk pembelahan sel (Meiosis maupun
Mitosis).
Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh mikrotubulus yang terdiri 9
triplet, terletak disalah satu kutub inti sel. Sentriol berperan dalam kegiatan pembelahan
sel dengan membentuk benang spindel.Benang ini yang menarik kromosom menuju ke
g) Mikrotubulus
bentuk sel dan sebagai rangka sel. Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang
gelembung pembelahan.
Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin.Diameter
terbesar.
h) Mikrofilamen
lebih kecil.Bahan pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan aktin seperti yang ditemui
pada otot. Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam proses pergerakan
Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti Lisosom dan dibentuk
dalam Retikulum Endoplasma Granular. organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi
dengan organel sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang banyak
merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro
pada tumbuhan disebut Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak
menjadi sukrosa.
Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan
organel sel seperti biasanya, mempunyai ukuran 10 - 20 nm.Letak inti sel (nukleus)
terkadang di bagian tepi atau di tengah, mempunyai bentuk bulat atau lonjong seperti
cakram.
Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi sebagai pusat
pengendali aktivitas atau pusat perintah sel karena adanya benang-benang kromosom di
Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti yang mempunyai kontrol
Tetapi sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang mempunyai dua atau lebih
inti.Nukelus juga mempunyai tugas untuk membawa perintah sintesis di inti DNA
dikarenakan terdapat sandi DNA (DNA code) di dalamnya untuk menentukan urutan asam
amino protein.
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Selapue Inti (Karioteka)
Nukleolus(anak inti)
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dikenal dua penggolongan sel yaitu:
bakteri.
Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas sel, karena di dalam
nukleus terdapat kromosom yang berisikan DNA yang mengatur sintesis protein.Inti
mempunyai tugas mengendalikan semua kegiatan sel mulai dari metabolisme sampai
pembelahan sel.
Pada sel eukariotik, inti diselubungi membran inti atau karioteka rangkap dua dan
berpori, lain hal dengan sel prokariotik dimana sel ini tidak memiliki membran.Di dalam
nukleus terdapat cairan yang biasa disebut nukleoplasma, kromosom yang biasanya berupa
benang kromatin, serta Nukleolus (anak inti) yang digunakan sebagai tempat pembentukan
B. JENIS-JENIS SEL
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitel
berongga.
1) Endotelium adalah epitelium yang melapisi pembuluh darah.
2) Mesotelium adalah epitelium yang melapisi beberapa rongga tubuh.
b) Epitelium glandular atau epitel kelenjar berasal dari epitelium yang melapisi atau
menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang. Epitel kelenjar
tersusun atas beberapa jaringan epitel yang memiliki peran dalam penyerapan (absorpsi)
dan menyekresikan senyawa kimia. Misal sel-sel epitel yang terdapat pada rongga (lumen)
tubuh. Hasil serkresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitel tanpa
melalui pembuluh. Contoh kelenjar eksokrin adalah kelenjar air liur di dalam mulut
hasil sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir bersama darah.
Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid. kelenjar yang tidak memiliki duktus
keluar. kelenjar ini kehilangan hubungan dengan permukaan tubuh dan menjadi massa
pembuluh darah di bawah jaringan ikat, tempatnya terikat dengan membran dasar
epitel pipih.
epitel kubus.
epitel silindris.
3. Jenis-jenis Epitel Pipih
1) Epitel pipih selapis
Jaringan epitel pipih selapis tersusun atas sel-sel dengan bentuk pipih dan hanya satu
lapis. Terletak pada pembuluh limfa dan alveoli di paru-paru. Fungsinya adalah sebagai
filter darah pada ginjal serta berperan dalam proses difusi oksigen dan karbon dioksida.
2) Epitel pipih berlapis
Epitel pipih berlapis tersusun atas berlapis-lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel piph
memiliki sitoplsma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya
terdapat pada rongga mulut, rongga hidung dan kerongkongan. Lapisan sel-sel yang
semakin pipih. Struktur ini untuk melindungi gesekan yang memungkinkan terjadi
pengelupasan.
4. Jenis-jenis Epitel Kubus
1) Epitel kubus selapis
Jaringan ini di susun atas selapis sel-sel yang berbentuk kubus. Sitoplasma sel epitel
kubus ada yang jernih, ada yang mengandung butir-butir halus yang di sebut granula. Inti
sel berukuran besar dan bulat serta terletak di tengah. Epitel kubus selapis di antaranya
ada pada kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal. Struktur jaringan ini
kubus. Epitel kubus berlapir terdapat pada mulut,kerongkongan , folikel pada ovarium
dan buah zakar, serta kelenjar keringat pada kulit. Sesuai strukturnya jaringan ini
berperan sebagai pelindung dari gesekan selain itu juga berfungsi untuk sekresi dan
eksresi.
5. Jenis-jenis Epitel Silindris
1) Epitel silindris selapis
Epitel silindris selapis tersusun atas selapi sel-sel berbentuk slindris. Pada jaringan ini
biasanya terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi menghasilkan lendir(mukus) yang
saluran pencernaan.
silindris berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring.
tidak sejajar sehingga epitel tersebut seperti berlapis-lapis. Jaringan ini memiliki silia
selalu berubah bentuknya. Pada keadaan tengah sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih dan
panjang. Adapun dalam keadaan normah (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan besar
sehingga epitel ini tidak dapat di golongkan berdasarkan bentuknya. Jaringan ini banyak
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos
berkontraksi secara reflex dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos di
rangsang , reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding
pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf
sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis
gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama
lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat
bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh
saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari
benturan keras.
3) Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya
menyerupai otot lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi
terhadap rangsang lambat.Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
1. Jaringan Ikat
Memiliki sel relative sedikit yang tersebar di dalam bahan ekstrasel yang banyak
jumlahnya. Jaringan ikat menghubungkan, menunjang, dan mengikat berbagai bagian tubuh.
Jaringan ini mencakup beragam struktur misalnya jaringan ikat longgar yang melekatkan sel
epitel ke struktur di bawahnya; tendon, yang melekatkan otot rangka ke tulang; tulang yang
memberikan bentuk tubuh, dukungan dan perlindungan; dan darah, yang mengangkut bahan
dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Kecuali darah, sel-sel di dalam jaringan ikat
menghasilkan molekul structural khusus yang dilepaskan ke dalam ruang ekstrasel di antara
sel-sel. Salah satu dari molekul tersebut adalah serat protein mirippita karet yang dinamai
Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak
jumlah sel dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun
multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi
manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan
tinggi.Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel
gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui
proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA)
yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki
materi genetik yang sama. Berdasarkan organisasi sel, organisme dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu organisme prokariotik dan eukariotik. Pada organisme prokariotik, reproduksi
sel dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner). Sedangkan, reproduksi sel
Reproduksi sel pada organisme prokariotik, seperti bakteri dan protozoa, terjadi melalui
proses pembelahan sel secara langsung, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel
yang sama besar dan mengandung materi genetik yang sama. Pembelahan sel seperti ini
Proses pembelahan biner pada sel bakteri diawali dengan sintesa bahanbahan yang
diperlukan untuk membuat sel baru. Pada awal pembelahan sel, kromosom yang terdapat
bebas di dalam sel akan menempel pada dinding sel, kemudian bersama-sama dengan
pembesaran ukuran sel, berlangsung sintesis sel atau replikasi DNA (penggandaan
kromosom). Setelah DNA baru selesai dibentuk, dan sel telah mencapai pembesaran
maksimum, akan terjadi pembelahan sel menjadi dua bagian yang memiliki bahan genetik
yang sama.
Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui proses pembelahan sel yang
pembelahan kromosom. Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh pembelahan nukleus,
lalu diakhiri dengan pembelahan sel. Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dapat terjadi pada setiap
organ dan berfungsi membentuk sel dengan jumlah kromosom yang sama. Sedangkan,
pembelahan meiosis hanya berlangsung pada jaringan organ seks dan berfungsi mereduksi
secara tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan tertentu, dan ditandai dengan
menebal dan memendek serta mudah menyerap warna. Sebelum sel membelah, sel
selesai, terjadi proses pertumbuhan atau pertambahan sel. Untuk mengetahui proses
1) Siklus Sel
Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut tahapan tertentu, dan setelah
melalui semua tahapan akan kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi
menjadi dua tahapan, yaitu tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase pembelahan).
a) Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat.Hal ini tidak tepat, karena dalam tahap ini sel
pembelahan.Pada tahap ini, di dalam sel terdapat membran yang membungkus inti sel.
Kromosom tidak tampak karena kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus
dan tidak menggulung sehingga tidak dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya. Interfase
1) Fase G1: Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus
melakukan pembelahan organel.
2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik yang akan
diturunkan.
3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan untuk
pembelahan sel.
4. Fase Pembelahan
Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses pembelahan sel, baik
proses mitosis maupun meiosis. Untuk lebih mengetahui tentang siklus sel.
I. Pembelahan Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses pertumbuhan suatu jaringan.
Contohnya, pada pembentukan sel-sel darah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah
meristem. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan
jumlah kromosom sama seperti induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap,
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan
a) Profase
kromatid.Kedua kromatid masih disatukan pada satu titik yang disebut sentromer.
Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan diri ke kutub-kutub yang
b) Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan sentromer menempel pada
benang spindel.Bidang di tengah sel ini disebut bidang equator.Posisi kromosom yang
tersebar pada bidang equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat dihitung dengan
c) Anafase
Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan kedua kromatid terlepas dari
kromosom yang menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang menuju ke
d) Telofase
Sitokinesis
Setelah terbentuk dua inti sel, kemudian akan terjadi perpisahan sitoplasma dengan
pembentukan dinding (sekat pemisah) yang terbentuk dimulai dari pinggir sel menuju
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan sel gamet pada organisme
diploid atau pada saat pembentukan spora nonseksual pada jamur.Meiosis berlangsung di
jaringan organ reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada pembelahan meiosis,
setiap sel anak akan menerima separuh dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel
induk. Misalnya, manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah terjadi
pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti testis atau ovarium, akan terbentuk
gamet yang mengandung hanya 23 kromosom. Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode
a) Meiosis I
1) Profase I
leptonema (kromosom) sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak teratur.
Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan dengan
homolognya.
Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2
satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid yang disatukan oleh satu
kiasma.
Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
2) Metafase 1 Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang
equator.
4) Telofase 1 Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan,
kromosom masih membawa dua kromatid bersaudara.Selaput inti mulai terbentuk dan
b) Meiosis II
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I terulang kembali.Agar
berbeda, tahap-tahap meosis II dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan
Telofase II.1) Profase II Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan
benang spindel.3) Anafase II Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian
kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok kromosom
tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel
Mitosis
Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri.Hanya
terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel. Tidak terdapat
menuju kutub yang berbeda.Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom. Sel baru yang
dihasilkan dari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama dengan sel
awal. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.
Miosis
Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet Terdapat dua tahap
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Terdapat pasangan kromosom homolog
pada meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan kromosom akan bermigrasi menuju
kutub yang berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan kromatid seperti pada
mitosis.Terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan. Sel yang
dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel
semula. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai
D. Struktur Mitokondria
Tidak seperti organel lain, mitokondria cukup besar untuk dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dan kehadirannya dalam sel telah diketahui lebih dari seratus tahun.
Mitokondria berukuran panjang 1-4 m dengan diameter 0,2 - 1 m. sehubungan
dengan fungsinya, ukuran, jumlah dan lokasinya dalam sel bervariasi sesui dengan jenis
sel. Rata-rata jumlah mitokondria dalam sel hati Mammalia sekitar 1.500 buah atau 15-
20% dari volume sel. Jumlah mitokondria yang besar terdapat pula dalam sel otot. Hal
ini disebabkan oleh karena sel otot membutuhkan jumlah ATP yang besar untuk
kontraksi. Lokasi mitokondria didalam sel yang bervariasi sesuai jenis sel dapat dilihat
pada sel sperma. Pada sel sperma, mitokodria terdapat di belakang nukleus. Pergerakan
luar menutupi mirokondria dan bertindak sebagai batas luar. Membran dalam berlekuk-
lekuk atau mengalami invaginasi dan disebut dengan krista. Pada beberapa sel, seperti
sel hati Mammalia, krista sangat panjang dan memotong sepanjang diameter
mitokondria. Pada sel tumbuhan, krista lebih berbentuk tubular. Pelipatan membran
dalam ini ditujuan untuk memperluas permukaan membran yang penting untuk respirasi
aerob.
pertama adalah matriks yang berada ditengah dan ruang antarmembran yang terdapat
antara membran luar dan membran dalam. Matrik berbentuk gel dengan kandungan
Membran mitokondria
Membran dalam dan membran luar mitokondria memiliki penyusun yang
berbeda. Membran luar tersusun atas lebih dari 50% lipid serta mengandung berbagai
macam enzim seperti enzim yang beroperan oksidasi epinefrin, degradasi triptofan dan
protein/lemak yang tinggi. Ditemukan lebih dari 60 polipeptida berbeda pada membran
ini. Membran luar mengandung porin, suatu protein integral dan merupakan merman
yang tidak selektif sehingga memungkinkan molekjul dengan ukuran 10.000 dalton
dapat dengan masung ke dalam ruang antar membran, dengan demikian ruang antar
permeabel, sehinggan molekul dan ion yang diperlukan semuanya terdapat dalam
matriks mitokondria.
Di bawah mikroskop cahaya mitokondria berbentuk batang dengan diameter 0,5
- 1 mikron dan panjang hingga 7 mikron. Namun bentuknya dapat mengikuti aktivitas
sel dan dapat bermodifikasi mengikuti siklus sekresi. Mitokondria tersebar merata pada
Krista
Membran dalam melakukan pelipatan ke dalam/berinvaginasi membentuk tubuli atau
sakulus (kantong) yang berpenetrasi ke dalam matriks mitokondria yang disebut dengan
krista. Krista dapat berubah bentuk sesuai dengan kegiatan sel. Ketika sel dalam
keadaan istirakat, permukaan krista menjadi labih lapang dan kurang berlekuk.
Gambaran ini disebut ortodoks. Sebaliknya ada sel-sel yang sedang giat beraktivitas
maka krista memberikan gambaran yang banyak berlekuk dan matrik menjadi sempit.
Gambaran ini disebut dengan condensed.Secara umum bentuk krista dibedakan menjadi
dua golongan besar yaitu berbentuk lempeng dan pembuluh. Krista bentuk lempeng
(tubuler) terdapat khusus pada sel-sel yang mensekresikan steroid seperti sel Leydig,
mitokondria, bersifat elastis fleksibel dan stabil serta dapat bergerak. Bahan penyusun
untuk fosforilase oksidatif (ATP dari ADP). Jadi ATP disintesa dalam membran
asam lemak.
Matriks Mitokondria
Ruang interna dan krista mitokondria berisi suatu matriks yang densitasnya
DNA dan ribosom. Selain itu, matriks DNA mengandung enzim yang berperan
dalam daur Krebs, enzim untuk sintesis asam nukleat dan enzim-enzim oksidasi
lainnya.
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan
ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2 menjadi CO2 dan air. Energi yang
dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk
setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya
dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai
fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan
kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses
kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan
Saat ion hidrogen atau elektron diambil dari sebuah molekul, maka molekul dikatakan
dioksidasi. Ketika ion hidrogen atau elektron diberikan kepada sebuah molekul maka
molekul tersebut direduksi. Saat molekul fosfat ditambahkan kepada sebuah molekul,
maka molekul tersebut dikatakan difosforilasi. Jadi, fosforilasi oksidatif berarti proses
yang melibatkan penghilangan ion hidrogen (yang membawa elektron) dari satu
molekul dan penambahan molekul fosfat ke molekul lainnya. Lebih khusus, reaksi
kimia yang melibatkan perpindahan elektron dari satu molekul ke molekul yang lain
disebut dengan reaksi oksidasi reduksi. Molekul pemberi elektron pada tersebut
pasangan reduktor oksidator konjugat (pasangan redoks) sama seperti asam dan basa
yang berfungsi sebagai pasangan asam basa. Pada reaksi redoks, kita dapat menuliskan
Fe2+ e- + Fe3+
Dengan ion ferro sebagai pemberi elektron dan ion ferri sebagai penerima elektron.
Elektron dipindahkan dari satu molekul ke molekul lain dalam satu diantara 4 cara
redoks Fe2+ Fe3+ dapat memindahkan elektron ke pasangan redoks Cu2+ dan Cu3+
AH2 A + 2e- + H+
dan A adalah pasangan redoks konjugat yang dapat mereduksi penerima elektron B
AH2 + B A + BH2
bentuk ion hidrida yang mengangkut 2 elektron seperti dalam hal dehidrogenase yang
4. Pemindahan elektron juga dapat terjadi jika terdapat kombinasi langsung dari
suatu pereduksi organik dan oksigen untuk memberikan produk dengan oksigen yang
R-CH3 + O2 R-CH2-OH
Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi
Pada setiap putaran siklus asam sitrat, empat pasang atom hidrogen dipindahkan dari
transport elektron dan dan menjadi ion H +, yang terlepas ke dalam medium cair.
aerobik.
Rantai transpor elektron tersebut terdiri atas kompleks I, kompleks II, kompleks
III, dan kompleks IV. Sedangkan yang berfung memompa elektron adalah kompleks I,
III, dan IV. Kompleks I terdiri dari NADH dehidrogenase dan pusat sulfur. Kompleks
II terdiri atas suksinat dehidrogenase dan pusat sulfur. Kompleks III terdiri dari
sitokrom d dan c1 serta pusat bersulfur spesifik. Kompleks IV terdiri dari sitokrom a
dan a3. Ubikuinon merupakan rantai yang menghubungkan di antara kompleks I, II,
dan III. Sitokrom c merupakan rantai penghubung di antara kompleks III dan
IV.
Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH 2,
yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs.
Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
c) Sintesis ATP
glukosa menjadi energy. Proses metabolisme yang terjadi antara lain glikolisis yang
terjadi di sitosol, siklus krebs dan fosforilasi oksidatif yang terjadi pada mitokondria.
rantai transport electron ini mengubah energy kimiawi menjadui energy yang dapat
electron ATP yang dihasilkan oleh rspirasi seluler. Sejumlah kecil ATP dibentuk
langsung selama glikolisis dan siklus krebs oleh fosforilasi tingkat substrat. Pada
Glikolisis
fosfat menuju glukosa dan fruktosa 1,6-bifosfat agar terbentuk dehidroksi aseton fosfat
dan glisertaldehide fosfat. ATP juga dihasilkan dalam glikolisis ini yaitu ADP yang
ditambah dengan fosfat dari bifosfogliserat dalam sutu reaksi eksorgenik dan ADP
yang ditambah dengan fosfat dari PEP. Hasil akhir proses ini yaitu piruvat yang
Siklus Krebs
keluar dari sel. Fragmen yang berkarbon dua dioksidasi sementara NAD + direduksi
koenzim ini memiliki 1 ataom sulfur yang diikat pada fragmen asetil oleh ikatan yang
tisdak satbil, hal ini akan mengaktifkan gugus asetil pada reaksi pertama siklus.
senyawa yang berkarbon 4. Ikatan stabil asetil ko-A dipecah begitu oksaloasetat
begitu oksaloasetat memindahkan enzim tersebut dan terikat ke gugus asetil. Hasilnya
adalah sitrat berkarbon 6. CoA ini kemudian bebas untuk memancing fragmen
berkarbon dua lainnya yang diturunkan dari piruvat. Satu molekul air dikeluarkan dan
yang alain ditambahkan kembali, selisih hasil adalah pengubahan sitrat menjadi
dioksidasi menjadi NAD+ menjadi NADH. Dalam satu langakah oksidatif, electron
ditransfer tidak ke NAD+ , tetapi ke akseptor electron lainnya, FAD (flavin adenine
(FADH memberikan elektronnya ke rantai transport electron pada tingkat energy yang
lebih rendah daripada NADH). Ada pula satu langkah yang membentuk molekul ATP
secara langsung dengan fosforilasi tingkat substrat, serupa dengan langkah glikolisis
yang m,embentuk ATP. Tetapi sebagian besar keluaran ATP berasal dari fosforilasi
oksidatif, apabila NADH dan FADH2 yang dihasilkan oleh siklus krebs melewatkan
dan menguatkan electron yang diekstraksi dari makanan ke rantai transport electron.
Transport Elektron
Electron yang diambil dari makanan selama glikolisis dan siklus krebs
ditansfer ke NADH ke flavoprotein dari rantai transpor electron. Dalam reaksi redoks
electron ke FeS. Protein FeS ini kemudian melewatkan electron ke senyawa yang
disebut ubikuinon (Q). Sebagian besar pembawa electron yang tersisa diantara Q dan
oksigen berupa protein yang disebut sitokrom(Cyt). Rantai transport electron memiliki
beberapa jenis sitikrom yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Hasil akhir dari
transport electron ini adalah setengah molekul oksigen. Sumber electron lain untuk
proses pengkopelan energy, peran ATP sintetase sangat besar. ATP sintetase adalah
enzin yang membuat ATP. Enzim ini bekerja seperti sebuah protein ion yang
dengan cara NADH menggerakkan secara bolak-balik electron yang berenergi tinggi
yang diekstraksi selama glikolisis dan transpor electron. Hasil akhir dari transpor
electron yang berupa setengah molekul oksigen selanjutnya akan bereaksi dengan
hydrogen membentuk H2O. selain oksigen transpor electron juga mennghasilkan ion
siontetase. ATP sintetase ini mengangkap gaya gerak proton untuk menfosforilasi ADP
transport electron menyumbangkan gaya gerak- proton yang cukup besar untuk dapat
rantai transport electron melalui FADH 2 , tetapi setiap molekul pembawa electron ini
menghasilakan 38 ATP.