Vous êtes sur la page 1sur 7

50 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS


ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA SMA

DEVELOPMENT OF SENSORY SYSTEM LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID TO


IMPROVE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES STUDENTS

Oleh: Cinthya Indrastyawati1, Dr. Paidi, M.Si.2, Ciptono, M.Si.3, Pendidikan Biologi, FMIPA, UNY
cinthyaharika@yahoo.com
1
mahasiswa pendidikan biologi UNY
2,3
dosen pendidikan biologi UNY

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran Android sistem indera yang
layak; (2) mengetahui efektivitas media pembelajaran Android sistem indera untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas XI SMA; dan (3) mengetahui efektivitas media pembelajaran Android sistem
indera untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA. Jenis penelitian ini adalah R&D dengan
model ADDIE dibatasi hanya tahap ADD. Subjek dalam penelitian ini yaitu 2 dosen ahli media, 2 dosen
ahli materi, 2 guru biologi, kelas XI IPA 3 dan kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Bantul. Instrumen yang
digunakan adalah angket penilaian kualitas media pembelajaran, angket motivasi belajar, dan soal tes
kognitif. Angket dianalisis dengan statistik deskriptif dan hasil belajar siswa dianalisis dengan uji
ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kualitas media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli
media, ahli materi, dan guru biologi dikategorikan baik dan tanggapan siswa menunjukkan setuju bahwa
layak digunakan; (2) Hasil perhitungan skor pada angket motivasi belajar siswa menunjukkan adanya
peningkatan motivasi pada kelas yang diberikan media pembelajaran; (3) Hasil uji ANCOVA
menunjukkan bahwa media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dan efektif
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bantul.

Kata kunci: Android, indera, media, pembelajaran, pengembangan

Abstract
This study aims to: (1) produce instructional media Android sensory system that feasible; (2) determine
the effectiveness of instructional media Android sensory system to increase the learning motivation of XIth grade
student; and (3) determine the effectiveness of instructional media Android sensory system to improve student
learning outcomes in XIth grade student. This type of research is the R & D using ADDIE but limited to only stage
ADD. Subjects in this study is 2 media expert lecturers, 2 subject materials experts lecturers, 2 biology teachers,
class XI IPA 3 and XI IPA 4 SMAN 2 Bantul. The instrument used was a questionnaire assessing the quality of
learning media, student learning motivation questionnaire, and cognitive test items. Questionnaires were analyzed
with descriptive statistics and student learning outcomes were analyzed using ANCOVA test. The results showed:
(1) the quality of teaching media is feasible based on the good result of assessment by media experts, subject
materials experts, and biology teacher and also student responses showed agree about instructional media used;
(2) The calculation of scores on students' learning motivation questionnaire showed an increase learning
motivation in a given class learning media; (3) Results of ANCOVA test showed that learning media influence on
learning outcomes and effectively improve learning outcomes of XIth grade student SMAN 2 Bantul.

Keywords: Android, development, learning, media, sensory

PENDAHULUAN pembelajaran perlu adanya pengembangan yang


sesuai agar dapat mengikuti kemajuan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
Pembelajaran Kurikulum 2013 memiliki ciri khas
teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sangat
yaitu menggunakan scientific approach atau
pesat. Hal ini membuat dunia pendidikan dituntut
pendekatan saintifik sehingga siswa dituntut aktif
untuk mengikuti perkembangan zaman. Proses
Pengembangan Media Pembelajaran.... (Cinthya Indrastyawati) 51
dalam pembelajaran karena di sini guru sebagai dengan model ADDIE (Analysis, Design,
fasilitator harus mampu meningkatkan Development, Implementation, Evaluation)
ketertarikan siswa terhadap suatu materi belajar namun terbatas hanya tahap ADD (Analysis,
dan siswa dalam pembelajaran menjadi pusat Design, Development). Menurut Paidi (2013:57)
(Student Centered Learning). Siswa perlu adanya salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman
ruang yang diberikan guru sebagai fasilitator dalam membangun perangkat dan infrastruktur
dengan menyediakan wahana, media, dan penelitian yang efektif, dinamis, dan mendukung
pendekatan cara belajar yang bervariasi. kinerja pelatihan itu sendiri sehingga dapat
Kenyataannya guru masih mengajarkan membantu instruktur pelatihan dalam pengelolaan
pembelajaran yang pasif dengan menggunakan pelatihan dan pembelajaran.
media pembelajaran yang belum dikembangkan
secara optimal sehingga siswa motivasi Waktu dan Tempat Penelitian
belajarnya rendah dan kurangnya pemahaman Pengembangan media belajar dilaksa-
dalam pembelajaran. (Permendikbud, 2013: 2) nakan pada bulan Februari-April 2016. Uji
Sistem indera pada manusia merupakan kelayakan media serta uji terbatas dilakukan pada
materi biologi yang terdapat pada bab sistem bulan Mei-Juni 2016. Produk dari penelitian ini
koordinasi di kelas XI SMA Semester 2. Sistem diujikan secara terbatas di SMA Negeri 2 Bantul.
indera adalah bagian dari sistem saraf yang
berfungsi untuk proses informasi indera. Sistem Target/Subjek Penelitian
indera terdapat reseptor indera, jalur saraf dan Subjek dalam penelitian ini yaitu 2 orang
bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan ahli media yang berkompeten dalam multimedia
indera. Sistem indera cukup rumit dikarenakan pembelajaran, 2 orang ahli materi yang
sistem indera mencakup indera penglihatan, berkompeten dalam materi sistem indera pada
pendengaran, pembau, pengecapan, dan peraba. manusia, 2 orang guru biologi kelas XI IPA, kelas
Proses penerimaan rangsang dalam sistem indera XI IPA 3 SMA Negeri 2 Bantul sebagai kelas
bersifat abstrak dan tidak dapat diamati secara eksperimen dan kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2
langsung serta sulit divisualisasikan. Sifat yang Bantul sebagai kelas kontrol.
abstrak tersebut membuat siswa mengalami
kesulitan dalam memahami konsep. Prosedur
Android merupakan teknologi saat ini Prosedur pengembangan produk dalam
yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat baik penelitian ini tahap pertama yaitu analisis
siswa sekolah maupun orang dewasa, namun (analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses
masih sedikit pemanfaatan Android untuk belajar mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh
siswa. Sifatnya yang portable atau mudah dibawa peserta belajar, yaitu melakukan needs
kemana saja dan sebagian besar siswa memiliki- assessment (analisis kebutuhan) pengembangan.
nya, maka peneliti memanfaatkan hal tersebut Terdapat tiga jenis kegiatan analisis yang
untuk mengembangkan media pembelajaran. dilakukan peneliti yaitu analisis kompetensi,
Adanya media pembelajaran Android diharapkan siswa, dan instruksional.
menarik minat siswa sehingga dapat meningkat- Analisis kompetensi yaitu dilakukan
kan motivasi belajar siswa dan pemahaman dengan menganalisis kurikulum 2013 pada
kognitif siswa pada materi sistem indera. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kelas XI
IPA SMA yang mencakup sub materi sistem
METODE PENELITIAN indera pada Manusia untuk mendalami
Jenis Penelitian kompetensi tuntutan kurikulum. Analisis
Penelitian ini menggunakan penelitian karakteristik siswa yaitu analisis terhadap
pengembangan (Research and Development) karakteristik siswa agar peneliti mengetahui
kondisi dan karakteristik siswa yang akan
52 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016
diberikan media sistem indera manusia berbasis apakah telah sesuai dengan yang diharapkan
Android ini. Menurut Munadi (2013:187) dilanjutkan dengan proses pembuatan media
karakteristik siswa adalah keseluruhan pola pembelajaran. Langkah ketiga penyuntingan
kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa (expert appraisal) dilakukan dengan uji
sebagai hasil dari pembawaan dan penga- kelayakan setelah produk awal disusun kepada
lamannya sehingga menentukan pola aktivitas dua dosen ahli media dan dua dosen ahli materi.
dalam meraih cita-citanya. Analisis terakhir yaitu Uji kelayakan ahli media ini bertujuan
analisis instruksional (analisis pembelajaran) untuk mendapatkan masukan-masukan atau saran
dilakukan dengan menjabarkan Kompetensi dari pakar media pembelajaran mengenai
Dasar dalam Kurikulum 2013 pada sub materi kelayakan media tersebut. Uji kelayakan ahli
sistem indera manusia ke dalam indikator materi ini bertujuan untuk mendapatkan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. masukan-masukan atau saran dari ahli materi
Tahap kedua yaitu perancangan (design). mengenai kesesuaian materi pada media
Kegiatan pada perancangan ini terdiri atas tiga pembelajaran dengan silabus acuan dan
tahap, yaitu tahap penyusunan kerangka media kekurangan atau kesalahan materi dalam media
pembelajaran, penentuan sistematika, dan dan melakukan uji kelayakan media oleh 2 orang
penyusunan instrument penilaian kualitas produk guru biologi kelas XI IPA SMA untuk
dan alat evaluasi. mendapatkan masukan.
Penyusunan kerangka media pembe- Langkah keempat yaitu revisi atau
lajaran dilakukan dengan pembuatan rancangan perbaikan pada media pembelajaran dilakukan
materi dan rancangan penyusunan kerangka setelah produk awal media pembelajaran diajukan
media pembelajaran secara tertulis. Tahap kepada ahli media dan ahli materi. Revisi tahap
penentuan sistematika yaitu membuat rancangan akhir dilakukan setelah penilaian dari siswa dan
storyboard untuk menentukan teks baik letak guru biologi setelah uji coba terbatas
maupun ukuran, tombol, gambar, suara, video, dilaksanakan. Langkah terakhir yaitu uji coba
dan lain sebagainya dibuat untuk mempermudah terbatas (developmental testing) dilakukan setelah
dalam proses penyusunan media dan merancang produk media pembelajaran tersebut melewati uji
sistematika agar urutan jelas dan terstruktur ahli media, ahli materi, dan perbaikan atau revisi.
sehingga siswa mudah dalam menggunakan Uji ini dilaksanakan dalam suatu kelas
media pembelajaran. Tahap terakhir yaitu dengan cara menampilkan media pembelajaran
penyusunan intrumen penilaian kualitas produk tersebut, kemudian siswa menilai media
dan alat evaluasi. Instrument penilaian kualitas pembelajaran tersebut dengan angket yang telah
produk berupa angket untuk reviewer yakni dosen disediakan. Uji coba terbatas ini juga melakukan
ahli materi, dosen ahli media, penilaian guru penilaian kepada 2 orang guru biologi kelas XI
biologi, dan tanggapan siswa. Instrumen untuk IPA SMA sebelum akhirnya dilakukan revisi
menilai peningkatan motivasi siswa melalui tahap akhir. Media diujicobakan kemudian
angket motivasi belajar, dan penyusunan soal mendapatkan tanggapan siswa kelas XI IPA SMA
untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa mengenai kelayakan media pembelajaran
sebelum dan setelah pembelajaran. digunakan di kelas.
Tahap ketiga yaitu pengembangan
(development) meliputi 5 langkah, yaitu pra- Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan Data
Instrumen penelitian dalam pengumpulan
bahan penyusunan sesuai dengan kebutuhan
data kelayakan media yang dilakukan pada
pembuatan media pembelajaran. Langkah kedua penelitian pengembangan media pembelajaran
penyusunan media pembelajaran dilakukan sesuai sistem indera manusia berbasis Android ini
dengan rancangan yang telah dibuat bagian per menggunakan angket dengan kriteria kategori
bagian, kemudian dilakukan tinjauan ulang Benar (B) dan Salah (S) untuk ahli materi dan
Pengembangan Media Pembelajaran.... (Cinthya Indrastyawati) 53
kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), Tabel 1. Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh
kurang (K) untuk angket ahli media dan guru Dosen Ahli Media
biologi. Angket tanggapan siswa terhadap
Frekuensi Hasil
kelayakan media terdiri atas kriteria kategori Penilaian
sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), Aspek Penilaian
tidak setuju (TS). SB B C
Data motivasi belajar siswa juga f 7 10 1
digunakan angket yang diberikan kepada siswa Tampilan
% 39% 56% 6%
sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung
untuk melihat efektifitas media dalam pening- f 3 9 0
Kebahasaan
katan motivasi belajar siswa. Angket yang % 25% 75% 0%
digunakan baik pada kelayakan media maupun
f 7 2 1
motivasi belajar berbentuk checklist (). Teknik Pemograman
pengumpulan data angket ini berisi pernyataan % 70% 20% 10%
yang bersifat tertutup sehingga responden tinggal Total Frekuensi Hasil
memilih jawaban. 17 21 2
Seluruh Aspek
Penilaian peningkatan hasil belajar
Persentase Rata-Rata 45% 50% 5%
menggunakan soal pretest dan posttest yang telah
sesuai dengan penilaian kognitif taksonomi Persentase kualitas media pembelajaran
Bloom. Teknik tes digunakan untuk data sistem indera berbasis Android oleh ahli media
penguasaan materi siswa pada materi sistem
secara keseluruhan ditinjau dari kriteria penilaian
indera pada manusia. Hasil yang diperoleh untuk
melihat efektifitas media dalam meningkatkan pada ketiga aspek menunjukkan bahwa 50%
hasil belajar dilihat dari tingkat penguasaan dikatakan baik, 45% dikatakan sangat baik, dan
materi sebelum dan sesudah pembelajaran 5% dikatakan cukup. Secara umum media
diberikan oleh peneliti. pembelajaran ini mendapat modus penilaian baik
sehingga media pembelajaran dari segi media
Teknik Analisis Data dikategorikan memiliki kualitas baik dilihat dari
Teknik analisis data dalam penelitian ini aspek tampilan, kebahasaan, dan pemograman yang
menggunakan teknik analisis deskriptif secara dimiliki oleh media pembelajaran.
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa
Kualitas materi pada media pembelajaran
modus untuk mengkategorikan kelayakan media
yang dinilai oleh ahli media ditinjau dari aspek
pembelajaran dan efektifitas peningkatan motivasi
kelayakan isi dan aspek kebenaran konsep.
belajar siswa, sedangkan analisis kuantitatif
Penilaian dilakukan oleh 2 orang reviewer yaitu
dilakukan melalui analisis uji ANCOVA untuk
dosen ahli materi yang merupakan dosen ahli
mengetahui efektifitas media pembelajaran untuk
pada materi sistem indera.
meningkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 2. Hasil Penilaian Media Pembelajaran Aspek
Kelayakan Isi oleh Dosen Ahli Materi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Frekuensi Hasil
Analisis Kualitas Produk oleh Reviewer Aspek Penilaian Ahli Materi Penilaian
Kualitas media pembelajaran yang dinilai SB B
oleh ahli media ditinjau dari tiga aspek yaitu 1 9 7
aspek tampilan, kebahasaan, dan pemograman. Kelayakan Isi
2 8 8
Penilaian dilakukan oleh 2 orang reviewer yaitu 2
Total Frekuensi 17 15
dosen ahli media yang merupakan dosen
pengampu mata kuliah yang berkaitan dengan Persentase Rata-Rata 53% 47%
teknologi pada pembelajaran biologi serta mampu Hasil penilaian kelayakan isi oleh ahli
mengoperasikan smartphone Android. Hasil materi pada media pembelajaran sistem indera
penilaian media pembelajaran oleh ahli media berbasis Android menunjukkan bahwa persentase
ditampilkan pada table berikut: aspek kelayakan isi sebesar 53% dikatakan sangat
54 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016
baik dan 47% dikatakan baik. Secara umum media Persentase kualitas media pembelajaran
pembelajaran ini mendapat modus penilaian sangat sistem indera berbasis Android oleh guru biologi
baik sehingga media pembelajaran dari segi secara keseluruhan ditinjau dari kriteria penilaian
kelayakan isi dikategorikan memiliki kualitas pada keempat aspek menunjukkan bahwa 57%
sangat baik dilihat dari aspek kelayakan isi materi dikatakan baik dan 43% dikatakan sangat baik.
yang dimiliki oleh media pembelajaran. Secara umum media pembelajaran ini mendapat
Tabel 3. Hasil Penilaian Media Pembelajaran Aspek modus penilaian baik sehingga media pembelajaran
Kebenaran Konsep oleh Dosen Ahli Materi dari segi kelayakan isi dikategorikan memiliki
Frekuensi Hasil kualitas baik dilihat dari aspek kelayakan isi materi,
Ahli Penilaian tampilan, kebahasaan, dan pemograman yang
Aspek Penilaian
Materi
Benar Salah dimiliki oleh media pembelajaran

Kebenaran 1 15 0 Kualitas produk dinilai oleh 28 siswa


Konsep 2 12 3 kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Bantul sebagai
kelas eksperimen yang diberikan media
Total Frekuensi 27 3
pembelajaran Android sistem Indera dengan
Persentase Rata-Rata 90% 10%
aspek yang dinilai yaitu aspek tampilan,
Hasil penilaian aspek kebenaran konsep kebahasaan, dan pemograman.
oleh ahli materi pada media pembelajaran sistem Tabel 5. Hasil Tanggapan Siswa terhadap Media
indera berbasis Android menunjukkan bahwa Pembelajaran
persentase kebenaran konsep sebesar 90% Persentase Hasil Penilaian
dikatakan benar dan 10% dikatakan salah. Aspek Penilaian Sangat Kurang
Perbaikan dilakukan pada konsep yang dianggap Setuju
Setuju Setuju
masih kurang benar dengan mencari sumber
Kelayakan Isi 29% 61% 10%
referensi yang lebih tepat.
Kebahasaan 25% 64% 11%
Penilaian media pembelajaran oleh guru
Tampilan 24% 67% 9%
biologi dilakukan oleh 2 orang guru biologi kelas
Total Persentase 78% 192% 30%
XI IPA di SMA Negeri 2 Bantul dengan syarat
dapat mengoperasikan smartphone Android. Persentase
26% 64% 10%
Rata-Rata
Tabel 4. Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh
Guru Biologi Hasil penilaian siswa kelas XI IPA 3
Frekuensi dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanggapan
Aspek Penilaian Hasil Penilaian siswa terhadap kualitas media pembelajaran yaitu
SB B 64% siswa menyatakan setuju, 26% siswa sangat
setuju, dan 10% siswa kurang setuju sehingga
f 17 15
Kelayakan Isi bisa dikatakan bahwa tanggapan siswa adalah
% 53% 47%
secara umum media pembelajaran ini mendapat
f 5 9 modus penilaian setuju sehingga media
Tampilan
% 36% 64% pembelajaran layak untuk disajikan.
f 4 8 Analisis Motivasi Belajar Siswa
Kebahasaan
% 33% 67%
Motivasi belajar siswa diukur untuk
f 4 4 mengetahui motivasi siswa sebelum dan sesudah
Pemograman
% 50% 50% pembelajaran. Angket motivasi disusun sesuai
Total Frekuensi Hasil dengan sumber yang relevan dengan melihat dari
17 21
Seluruh Aspek faktor intrinsik dan ekstrinsik dari siswa. Menurut
Persentase Rata-Rata 45% 50% Sofyan dan Uno (2012:17) motivasi belajar dapat
Pengembangan Media Pembelajaran.... (Cinthya Indrastyawati) 55
timbul karena faktor intrinsik yang berupa hasrat Android sistem indera efektif untuk
atau keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan meningkatkan motivasi belajar siswa.
belajar untuk mencapai cita-cita, sedangkan
Analisis Hasil Belajar Siswa
faktor esktrinsiknya adalah karena penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan Evaluasi hasil belajar siswa yang
belajar yang menarik. diujicobakan secara terbatas untuk menguji
keefektifan media pembelajaran adalah dalam
Tabel 6. Hasil Perhitungan Persentase Motivasi
Belajar Siswa aspek kognitif. Pengukuran aspek kognitif siswa
dengan menggunakan soal pretest dan posttest

% mengenai sistem indera dan diberikan kepada
Kelas Waktu Skor Skor Kriteria
Skor siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen
Siswa Maks
Sebelum Tinggi dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Data hasil
1189 1680 71%
XI pretest dan posttest dihitung dengan analisis
IPA 3 Sangat
Sesudah 1302 1680 78% kuantitatif adalah sebagai berikut:
Tinggi
Sebelum 1162 1560 74% Tinggi Tabel 7. Hasil Rata-Rata Nilai Pretest dan
XI
IPA 4 Posttest Seluruh Perlakuan
Sesudah 1108 1560 71% Tinggi
Jumlah Rata-
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Kelas Tes
Siswa Rata Nilai
untuk motivasi belajar siswa pada kelas Pretest
XI 28 56,79
eksperimen yaitu 28 siswa kelas XI IPA 3, IPA 3 Posttest 28 69,64
persentase sebelum pembelajaran 71% dengan
XI Pretest 26 61,15
kriteria tinggi, sedangkan persentase setelah
IPA 4 Posttest 26
pembelajaran 78% dengan kriteria sangat tinggi. 58,65
Kelas kontrol yaitu 26 siswa kelas XI IPA 4, Data perhitungan rata-rata nilai menunjukkan
persentase sebelum pembelajaran 74% dengan bahwa terdapat peningkatan pada kelas XI IPA 3
kriteria tinggi, sedangkan persentase setelah yang diberi media pembelajaran Android sistem
pembelajaran 71% dengan kriteria tinggi. Hasil indera dari rata-rata nilai 56,79 menjadi 69,64.
persentase menunjukkan terdapat peningkatan Data perhitungan rata-rata nilai pada kelas XI
persentase motivasi belajar siswa pada kelas IPA 4 yang tidak diberikan media pembelajaran
eksperimen antara sebelum dan sesudah Android sistem indera menunjukkan penurunan
pembelajaran dengan kriteria tinggi menjadi darirata-rata nilai 61,15 menjadi 58,65.
sangat tinggi. Hasil pada kelas kontrol Penggunaan media pembelajaran Android sistem
menunjukkan penurunan persentase motivasi indera untuk meningkatkan hasil belajar efektif
belajar siswa antara sebelum dan sesudah dilihat dari rata-rata nilai hasil pretest dan posttest
pembelajaran dengan kriteria tetap yaitu tinggi. siswa kelas yang diberi media pembelajaran yang
Hasil perhitungan persentase menunukkan mengalamai peningkatan.
untuk kelas yang diberi perlakuan pemberian Data hasil pretest dan posttest dianalisis
media pembelajaran sistem indera terdapat menggunakan uji ANCOVA pada aplikasi SPSS.
peningkatan motivasi belajar siswa sedangkan Menurut Emzir (2015:91) uji ANCOVA atau
untuk kelas kontrol tidak terdapat peningkatan analisis kovarian adalah suatu metode statistik
(tetap). Menurut Slameto (1995:174) guru untuk penyamaan kelompok yang diberntuk
diharapkan dapat menciptakan kondisi-kondisi secara random pada satu atau lebih variabel
tertentu dalam pembelajaran untuk meningkatkan kontrol. Uji ANCOVA berfungsi memprediksi
motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil variabel tergantung dengan menambahkan satu
motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen atau lebih variabel kontinu/variabel berskala
yang diberikan media pembelajaran Android interval.
sistem indera menunjukkan media pembelajaran
56 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016
Tabel 8. Hasil uji ANCOVA terhadap pretest dan Saran
posttest seluruh perlakuan Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan
Type III beberapa saran untuk penelitan lanjutan:
Mean 1. Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut
Source Sum of Df F Sig.
Square mengenai isi media pembelajaran dengan
Squares
1 memuat materi biologi lainnya yang
Pretest 4552.35 4552.35 51.34 .000
memiliki sifat abstrak dan sulit untuk
Kelas_ divisualisasi.
2583.85 1 2583.85 29.14 .000
Perlakuan 2. Perlu dilakukan pengembangan dalam
4521.97 51 88.67 sistem operasi selain Android dikarenakan
Error
perkembangan teknologi yang semakin
Corrected berkembang.
10702.32 53
Total
3. Perlu dilakukan kerjasama dengan
Hasil dapat dilihat bahwa Sig. pada kalangan pendidikan untuk pemanfaatan
kelas/perlakuan yaitu 0,000 dan Sig. tersebut media secara luas.
lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dapat diartikan
bahwa antara pretest dan posttest berbeda secara DAFTAR PUSTAKA
signifikan. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahwa media pembelajaran yang diberikan Arsyad Azhar. (2011). Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
kepada siswa memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar siswa dan efektif meningkatkan hasil Emzir. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan
belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai Kuantitatif dan Kualitatif. Depok:
(2013:2) media pembelajaran dapat membantu Rajawali Pers.
proses belajar siswa dalam pembelajaran dan
Hamzah B. Uno. (2006). Teori Motivasi Dan
diharapkan dapat mempertinggi/meningkatkan Pengukurannya: Analisis Di Bidang
pencapaian hasil belajar siswa. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2013). Media


SIMPULAN DAN SARAN Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Penerbit Sinar
Simpulan
Baru Algesindo.
Simpulan yang dapat diambil berdasarkan
penelitian: Paidi. (2013).Metodologi Penelitian Pendidikan
1. Kualitas media pembelajaran sistem indera Biologi. Yogyakarta: UNY Press.
berbasis Android berdasarkan penilaian
ahli media, ahli materi, dan guru biologi Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang
secara umum dikategorikan baik. Mempengaruhinya. Jakarta: Penertbit
2. Media pembelajaran sistem indera berbasis Rineka Cipta.
Android efektif untuk meningkatkan Sofyan Herminanto & Hamzah B. Uno. (2012).
motivasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri Teori Motivasi dan Penerapannya dalam
2 Bantul. Penelitian. Yogyakarta: UNY Press.
3. Media pembelajaran sistem indera berbasis
Android memberikan pengaruh kepada Sukiman. (2012). Pengembangan Media
hasil belajar siswa dan efektif Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Bantul. Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran
(Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:
Referensi.

Vous aimerez peut-être aussi