Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Selamat berjumpa kembali...tidak terasa sudah 1 (satu) minggu berlalu. Pada kali ini
merupakan pertemuan Ketiga tutorial online pada mata kuliah Perencanaan Pesan
dan Media.
Saudara,
Materi modul ketiga yang akan dibahas kali ini adalah tentang
Pengembangan Strategi Penyusunan Komunikasi. Sdr Mahasiswa, berikut akan
saya jelaskan Pada materi pembahasan ketiga ini terdapat beberapa subbab
pembahasan, yaitu;
A. Perencanaan Pesan,
B. Organisasi Pesan,
C. Struktur Pesan,
D. Menggayakan Pesan, dan
E. Merancang Imbauan Pesan Komunikasi.
Proses transaksional ini dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara
dua orang atau lebih yang menekankan pada perilaku individu, agar mereka selalu
mengkomunikasikan makna pesannya kepada individu lainnya sebagai upaya untuk
mencapai kesamaan makna. Model komunikasi transaksional ini bertujuan untuk
membangun kesadaran kita bahwa antara pesan satu dengan pesan yang lain saling
berhubungan, saling ketergantungan dengan pengalaman seseorang dimasa lalu .
Berdasarkan penjelasan model komunikasi transaksional di atas, maka model komunikasi ini
dapat diasumsikan bahwa proses komunikasi yang terjadi terus menerus, maka kita akan
berurusan dengan elemen verbal dan non verbal, artinya para komunikator sedang
menegosiasikan makna. Oleh karena itu seorang komunikator harus memiliki kemampuan
dan keterampilan berkomunikasi untuk pengelolaan komunikasi melalui koordinasi dan
menjaga hubungan baik ketika berkomunikasi antar individu satu dengan individu lainnya
(human relations), agar proses komunikasi dalam mengkoordinasikan sebuah pesan yang
dilakukan oleh komunikator melalui media komunikasi mampu memberikan efek atau
pengaruh yang besar atas pesan yang disampaikan, serta juga akan berpengaruh pada
tindakan yang akan dilakukankepada seluruh pihak sebagai komunikannya, sehngga
mereka dapat mengetahui dan memahami secara benar tentang aturan-aturan yang harus
dijalankan tentang bagaimana mengelola pesan komunikasi secara benar, seperti
bagaimana cara menyampaikan pesan, dan bagaimana cara menggunakan media
komunikasi yang tepat agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mudah
dimengerti, dan mudah dipahami oleh semua pihak sebagai komunikan,
kemudianbagaimana pesan tersebut dapat diterima dan memotivasi komunikan untuk
menjadikan suatu kegiatan atau tindakan yang berkelanjutan,dan berdampak positif
terhadap suatu program komunkasi.
Menurut pendapat Suparman dkk, (1996), menjelaskan bawa Strategi adalah suatu
pola atau cara-cara yang telah dirancang secara sistematis sesuai dengan perencanaan,
dan berdasarkan berbagai pertimbangan keterbatasan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut pendapat Effendy (2005, h.32) Strategi komunikasi merupakan suatu
panduan perencanaan komunikasi (communication planning), dan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan pada suatu program atau kegiatan
komunikasi yang telah ditentukan, dan ditetapkan sebelumnya.
Dari penjelasan kelima tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan afektif
merupakan suatu bentuk upaya untuk merubah perilaku masyarakat melalui suatu
program komunikasi yang terencana dan terkodinasi untuk mencapai tujuan
bersama.
R.Wayne Pace, Brent D Paterson, dan M. Dallas Burnet (dalam Soesilo 2001, h. 3)
mengatakan bahwa tujuan sentral kegiatan program komunikasi organisasi itu setidaknya
meliputi 3 (tiga) tahap cara, yaitu:
B. Organisasi Pesan,
Mengorganisasi pesan merupakan suatu bagian tahapan kegiatan komunkasi
yang bertujuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan orang lain sebagai
sasaran komunikasi. Dalam upaya dalam mengorganisasikan pesan yang
terdapat pada suatu organisasi memiliki beberapa cara atau metode dalam
menyampaikan ide, gagasan, yaitu:
Format Kronologi
Suatu proses penyampaian pesan yang disusun, dirangkai berdasarkan
urutan waktum dan kejadian sebgau informasi pesan yang logis
(beruntun) sehingga informasi atau pengetahuan mereka dapat diterima
untuk mempengaruhi mereka.
Format Spasial,
Pesan yang disampaikan oleh organisasi ini, disusun berdasarkan
metode dan solusi bagaimana cara masalah itu dapat dipecahkan
bersama.
Format Topikal
Format pesan yang disusun berdasarkan topik pembicaraan. Format
topikal ini dipilih berdasarkan hasil identifikasi dan analisis kebutuhan
dalam upaya bersama untuk merumuskan dan memecahkan masalah
organisasi yang sedang mereka hadapi bersama.
Format Kausal
Menyusun gagasan dengan cara membahas faktor-faktor penyebab dari
masalah dan mempertimbangkan akibat atau hasil dijalankanny suatu
program komunikasi.
Format Pemecahan Masalah
Dalam penyusunan perencanaan pesan yang terdapat pada program
komunikasi haruslah bermuara pada bagaimanca cara mereka mampu
memecahkan masalah yang mereka hadapi dan mampu memberikan
solusinya, sebagaimana yang telah mereka rumuskan sebelumnya
.
C. Struktur Pesan
Struktur pesan merupakan suatu susunan pokok-pokok gagasan pesan yangg
menyatu menjadi satu kesatuan pesan yang utuh. Untuk merancang struktur
pesan harus memperhatikan sikap khalayak sasaran terhadap pesan dan tujuan
komunikator. Dalam merancang struktur pesan Winangsih dkk (2001), Dalam
struktur pesan memiliki beberapa jenis, yaitu:
a. Pro-Kontra, komunikator harus mendahulukan argumen atau gagasan yang
dianggap selaras dengan pendapat atau sikap masyarakat, kemudian baru
dikemukakan gagasan yang berbeda dengan sikap masyarakt sebagai
bahan diskusi pada akhir pembicaraan.
b. Kontra-Pro, komunikator harus mendahulukan argumen atau gagasan yang
dianggap bertentangan dengan pendapat atau sikap masyarakat, kemudian
baru dikemukakan gagasan yang dianggap sejalan dengan sikap masyarakat
sebagai bahan diskusi pada akhir pembicaraan.
c. Struktur Satu Sisi, komunikator dalam menyusun, atau menyampaikan pesan
pada suatu program hanya menyampaikan dampak positif atau negatif pada
suatu perencanaan program Komunikasi. Misalnya perencanaan program
komunikasi sosialisasi pemberantasan nyamuk demam berdarah. Dimana
Relawan atau dinas terkait hanya menjelaskan tentang dampak bahaya
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), atau Manfaat menaga kebersihan
lingkungan agar terhindar dari Demam Berdarah Dengue (DBD).
D. Menggayakan Pesan,
Dalam menyusun dan mengorganisasikan pesan dalam suatu program
komunikasi, janganlah lupa untuk menformulasikan gaya penyampaian pesan
baik verbal, maupun gaya bahasa pesan tertulis (written verbal). (Winangsih dkk,
2011), menjelaskan bahwa Dalam memaksimalkan keefektifan pesan yang
disampaikan oleh komunkator, maka dibutuhkan gaya pesan.
Gaya pesan merupakan keterampilan seoarang komunikator dalam
menyusun, menyampaikan pesan baik secara verbal maupun tertulis. Dalam
perpektif budaya dan bahasa, penggunaan gaya bahasa ada 2 (dua) macam
yaitu; low context culture, penggunaan dan pemilihan kata-kata yang sifatnya
denotatif (Makna yang dikandung mengacu pada apa yang dijelaskan.
Sedangkan, high context culture, penggunaan dan pemilihan kata-kata yang
sifatnya subjektif (konotatif), makna yang disampaikan terkadang
dinterpretasikan berbeda dengan pikiran orang lain, dikarenakan faktor
pengalaman-pengalaman mereka sebelumnya.
Setelah anda mempelajari materi 1-3, Coba Tugas Anda berikan contoh
analisis kasusnya aplikasi Model POAC, dan Pengembangan Strategi
Penyusunan Komunikasi (pilih salah satu pada perusahaan, organisasi, iklan
layanan masyarakat, atau program komunikasi pemerintah) yang sedang
berjalan atau yang sudah berakhir, Kemudian Coba anda analisis (kritisi)
program komunikasi atau studi kasus tersebut, dari sudut pandang tahapan
perencanaan pesan dan media (berdasarkan materi 1-3 yang telah dijelaskan)?
NOTE:
Tugas dikumpulkan 1 minggu Tgl 19 Maret 2017 Pukul 24:00 WIB
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong Uchjana.2005. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Winangsih Syam, Dadang Sugiana, Atwar Bajar.2011. Perencanaan Pesan dan Media.
Jakarta. Universitas Terbuka