Vous êtes sur la page 1sur 1

Arahan Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Bina Marga Tahun Anggaran 2018

1. Exercise penyusunan rencana kerja harus mengutamakan prinsip Money follow Program
sehingga penganggaran harus tepat sasaran, tepat mutu, tepat kualitas dan tepat waktu.
2. Belanja pegawai harus diutamakan terlebih dahulu terutama mengakomodasi kenaikan
tunjangan kinerja.
3. Usulan pemeliharaan atau pembangunan yang sudah termasuk committed project agar
diprogramkan. Penambahan usulan MYC baru diprioritaskan pada ruas ruas utama
dengan memerhatikan proporsi besaran program committed terhadap pagu provinsi.
4. Usulan penganggaran Paket paket PHLN agar berkoordinasi dengan Dit. PJJ terkait
Rencana Penarikan PHLN.
5. Program prioritas ataupun Direktif Presiden agar terus dilanjutkan seperti pembangunan
jalan perbatasan, Trans Papua, Pansela Jawa, Proyek Strategis Nasional dan
pembangunan jalan tol. Usulan program prioritas atau direktif agar mengikuti kriteria yang
ditentukan oleh Dit. PJJ atau Dit. Kompetensi.
6. Pemeliharaan jalan dioptimalkan sesuai dengan dana yang ada dan sesuai kondisi riil
lapangan namun setiap ruas jalan nasional minimal mendapatkan pemeliharaan rutin.
7. Jembatan dengan kondisi kritis agar menjadi prioritas penanganan. Pelebaran jembatan
harus memperhitungkan lebar eksisting jalan serta AADT pada ruas tersebut.
8. Balai dan P2JN agar memberikan dukungan pada program prioritas mendukung rancangan
awal RKP 2018 yaitu 3 Kawasan Industri (Sei Mangkei, Morowali, Bantaeng), 5 Kawasan
Ekonomi Khusus (MBTK, Bitung, Tanjung Kelayang, Sorong, Morotai), 3 Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (Danau Toba, Borobudur, Mandalika), 6 Kawasan
Debottlenecking (Gresik, Dumai, Serang, Berau, Tanjung Buton, Tanah Kuning) (terlampir)
setelah pendanaan untuk program committed, Direktif Presiden, dan pemeliharaan jalan
dialokasikan.
9. Guna mengoptimalkan penggunaan SBSN, usulan penanganan jalan yang akan didanai
SBSN berikutnya dikhususkan pada peningkatan lintas utama logistik yaitu lintas timur
Sumatera, lintas selatan Kalimantan dan lintas barat Sulawesi; serta akses kawasan
prioritas sesuai dengan rancangan awal RKP 2018 (Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi
Khusus, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Terkait dengan penanganan jalan
lintas utama logistik, Balai agar menyiapkan dan memaparkan data kondisi jalan untuk
lintas lintas utama sebagaimana tersebut diatas.
10. Penyusunan studi kelayakan atau desain jalan dan supervisi agar memerhatikan Rencana
Umum Jaringan Jalan Jangka Panjang dan Rencana Umum Jaringan Jalan Jangka
Menengah serta exercise dibuat terperinci dan dipisahkan serta harus mendapat
persetujuan Direktorat PJJ terlebih dahulu.
11. Program pembangunan jalan, jembatan dan flyover/underpass di luar program prioritas
serta pelebaran jalan nasional agar ditunda apabila kapasitas eksisting masih mampu
mengakomodasi beban lalu lintas. Justifikasi harus disertakan apabila program
pembangunan atau pelebaran tetap diusulkan.

Vous aimerez peut-être aussi