Vous êtes sur la page 1sur 3

ANING FARISATUL FIRDHAUS

141910301060

PERATURAN MENTERI PERBURUHAN NO.7 TAHUN 1964


Tentang
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA
PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA
MENTERI PERBURUHAN

Dalam melaksanakan pekerjaan keadaan lapangan sangat mempengaruhi progres dan


keselamtan dalam bekerja, dari segi kenyamanan, keamanan, dan kebersihan lapangan. Untuk
itu perlu peraturan untuk mengatur tempat kerja. Dalam peraturan ini berisi 16 pasal yang
mengatur tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan dan penerangan lapangan kerja.

Pasal 1
Pasal satu menjelaskan tempat kerja sementara maupun permanen yang harus
memenuhi syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan. yang dimaksud tempat kerja adalah
yang ditetapkan oleh oleh Kepala Jawatan Pengawasan Perburuhan.

Pasal 2
Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk `:
a. Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan.
b. Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan penyakit atau
timbulnya penyakit jabatan.
c. Memajukan kebersihan dan ketertiban.
d. Mendapat penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup.
e. menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak
menyenangkan.

Pasal 3
a. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk
Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk
b. Jalan di halaman tidak boleh berdebu.
c. Untuk keperluan aliran air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih.
Saluran air yang melintasi halaman harus tertutup.
d. Sampah dan bahan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi
dan tertutup.
e. Tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang
serangga yang lain.

Pasal 4
a. Gedung harus kuat buatannya dan tidak boleh ada bagian yang mungkin rubuh
b. Gedung harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
c. Tangga harus kuat buatannya, aman dan tidak boleh licin dan harus cukup luas.
d. Lantai, dinding, loteng dan atap harus selalu berada dalam keadaan terpelihara
e. Dinding dan loteng serta bagian-bagian lainnya harus dikapuri paling sedikit
sekali dalam 5 tahun.
f. Dinding yang dicat harus dicuci paling sedikit 1 x setahun, sehingga selalu
terlihat bersih.

Pasal 5

Pasal 5 menjelaskan tentang batas minimal ruang kerja bagi pekera, sehingga
membuat nyaman dan tidak menimbulkan kesalahan kerja.

Pasal 6 dan 7
Mengatur tentang kaskus dan kamar mandi ditempat kerja yang harus selalu dijaga
kebersihannya dan mendapatan penerangan secara cukup. Kaskus harus terbuat dari bahan
yang kuat sehingga bisa bertahan untuk dipakai selama bekerja. Jumalah kaskus tergantung
dengan jumlah pekerja
Untuk 1 - 15 orang buruh = 1 kakus.
Untuk 16 - 30 orang buruh = 2 kakus.
Untuk 31 - 45 orang buruh = 3 kakus.
Untuk 46 - 60 orang buruh = 4 kakus.
Untuk 61 - 80 orang buruh = 5 kakus.
Untuk 81- 100,orang buruh = 6 kakus.
dan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus.

Pasal 9
Mengatur tentang kenyamanan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan, seperti tempat
duduk sampai sandaran punggung.
Pasal 12, 13, 14
Mengatur tentang penerangan yang cukup dalam bekerja, sehingga apabila ada
pekerjaan malam harus ditempatkan lampu-lampu disetiap bagian yang adan pekerjaan

Pasal-pasal diatas adalah pasal yang harus diperhatikan dalam tempat kerja, untuk
mencapai syarat sehat, aman dan nyaman.

Vous aimerez peut-être aussi