Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN KOMUNITAS IV
DISUSUN
OLEH
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada Tuhan yang Maha Esa, merupakan satu kata yang pantas
kami ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka kami dapat
menyelesaikan Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Komunitas IV yaitu Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Hipertensi.
Penyusun ucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu
dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................i
ANGGOTA KELOMPOK..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................3
A. KONSEP KELUARGA.............................................................................................................3
B. KONSEP DASAR HIPERTENSI...............................................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................................12
3.1 Pengkajian..........................................................................................................................12
3.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................................................14
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................15
4.2 Saran...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, negara Indonesia yang sedang membangun di segala bidang
perlu memperhatikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk mencegah timbulnya
penyakit seperti hipertensi, kardiovaskuler, penyakit degeneratif dan lain-lain,
sehingga potensi bangsa dapat lebih dimanfaatkan untuk proses pembangunan.
Golongan umur 45 tahun ke atas memerlukan tindakan atau program pencegahan
yang terarah. Hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah
secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa
ke dokter.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
1
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
hipertensi.
Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga ,Duvall dan
Logan ( 1986 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya. Bailon dan Maglaya ( 1978 )
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI ( 1988 )
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
3
2.3 Ciri-Ciri Struktur Keluarga
1. Tradisional :
4
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2. Non-Tradisional
5
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 199:
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun :
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
7
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi
keduanya meninggal :
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg
didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan
tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90
mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi
primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan).
Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10%
nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder
8
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan
terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan dan
pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar
kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena
itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun
atau menjadi lebih kecil.
9
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi
Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan
antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya
pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih
tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
10
15. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau feokromositoma.
16. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
penyakit jantung hipertensi.
2.5 Penatalaksanaan
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan
penghambat konversi rennin angitensin.
2.6 Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa
perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal
ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
BAB III
KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Data Umum
11
a. Nama kepala keluarga, umur, alamat, telpon jika ada, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas nama atau
inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala
keluarga, status imunisasi dari masing masing anggota keluarga, dan
genogram
b. Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut.
c. Suku bangsa atau latar belakang budaya , mengkaji asal suku bangsa keluarga
tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan.
d. Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Status social ekonomi keluarga , ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya.
f. Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya
dilihat kapan keluarga pergi bersama untuk mengunjungi tempat rekreasi,
namun dengan menonton TV atau mendengarkan radio juga termasuk
aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdasarkan tahap
kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga ditentukan
dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga
melaksanakan tugas perkembangan keluarga. Sedangkan riwayat keluarga adalah
mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Gambaran tipe tempat tinggal
Gambaran kondisi rumah
Dapur, kamar mandi, kamar tidur
Kebersihan dan sanitasi rumah
Pengaturan privasi
b. Karakteristik lingkungan dan kondisi tempat tinggal
Tipe lingkungan tempat tinggal (komunitas kota atau desa)
Tipe tempat tinggal (hunian, industry, dll)
Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
Jenis industry di lingkungan rumah
Karakteristik demografi di lingkungan komunitas
Fasilitas rekreasi yang dimiliki komunitas
Fasilitas ekonomi (warung, took, apotek, pasar, dll)
Transportasi umum
Kejadian tingkat kejahatan di komunitas
c. Mobilitas geografis keluarga
Meliputi lamanya keluarga tinggal di daerah ini, atau apakah sering
mempunyai kebiasaan pindah rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
12
a. Pola-pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga termasuk pesan yang
disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi langsung atau tidak
langsung, dll.
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran
d. Struktur nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Pola kebutuhan keluarga
Mengkaji gambaran diri anggota keluarga
Keterpisahan dan keterkaitan
b. Fungsi sosialisasi
Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga
Apakah saling ketergantungan
Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi
Adakah factor social budaya yang mempengaruhi pola membesarkan
anak
Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak
Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak untk bermain
Apakah ada peralatan atu permainan anak yang cocok dengan usianya
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga
Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit
Praktik diet keluarga
Latihan dan rekreasi
Kebiasaan penggunaan obat obatan dalam keluarga
Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri
Cara-cara pencegahan penyakit
Perasaan dan persepsi tentang pelayanan kesehatan
Riwayat kesehatan keluarga
Sumber keuangan
Pelayanan kesehatan darurat
Fasilitas transportasui keluarga untuk perawatan keluarga
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
f. Stress dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
13
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga
Tn.A b.d kekurangefektifan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi anggota keluarga yang sakit.
2. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A b.d ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
14
3.3 Intervensi
15
secara mandiri.
16
2. Hipertensi pada Ny.S Setelah dilakukan 1. setelah dilakukan Verbal a. Pengertianhi 1. Berrikan
keluarga Tn.A kunjungan keperawatan, kunjungan 2-3 pertensi pengetahuan
berhubungan dengan keadaan penyakit Ny.S hari selama 30 b. Penyebab : keluarga tentang
ketidakmampuan berangsur membaik menit Keluarga Keturunan karakteristik
keluarga mengenal dapat mengenal Kelelahan penyakit hiprtensi
karakteristik ka-rakteristik pen- Kurang dan perawatannya.
penyakit dan yakithipertensi olah raga 2. Mendiskusikan
perawatannya Penyakit te bersama tentang
kanan darah karakteristik
tinggi penyakit hipertensi
Menjawab dan perawatannya.
pertanyaan dengan 3. Memberikan
baik dan benar. bimbingan dengan
ilustrasi
menggunakan
brosur dan
sebagainya.
4. Mendengarkan
dengan seksama
sanggahan yang
diajukan keluarga.
5. Menanggapi
pertanyaan dengan
sabar.
6. Membimbing
keluarga untuk
mengulangi
penjelasan yang
sudah diberikan.
17
7. Berikan pujian bila
keluarga mampu
menjawab dengan
baik dan benar.
18
3. pada akhir Perilaku - melakukan olah 1. Menjelaskan
pertemuan raga yang cukup manfaat evaluasi
Keluarga sepakat - makan teratur sewaktu-waktu.
jika diadakan - meluangkan waktu 2. Menjelaskan
evaluasi sewaktu- untuk istirahat dan bahwa diskusi akan
waktu. refreshing. dilanjutkan jika
hasil evaluasi tidak
sesuai dengan
keputusan yang
telah dibuat
keluarga.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
yang abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi
oleh banyak faktor risiko.Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu
hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase
90% dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena
penyebab dari langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita
yang mengalami hipertensi primer tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi
hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi medis dan non-medis.
Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih
lanjut.
4.2 Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi
hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan
pola gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan
dan lain-lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
20