Vous êtes sur la page 1sur 2

Abstrak

MUHAMMAD RIDWAN. Struktur Komunitas Semut di Perkebunan Teh


PTPN VIII dan Perkebunan Sayur di Desa Cikoneng, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan
Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dibimbing
oleh Meiry Noor Fadilah, M.Si. dan Narti Fitriana M.Si. 2017.
Perbedaan karakteristik habitat mempengaruhi kestabilan ekosistem. Perkebunan
teh PTPN VIII dan perkebunan sayur memiliki karakteristik yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas, faktor
mikroiklimat dan peranan semut di Perkebunan teh dan perkebunan sayur.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016 di perkebunan teh PTPN
VIII dan perkebunan sayur di Desa Cikoneg, Bogor, Jawa Barat dengan penentuan
lokasi Purposive sampling. Metode pengambilan sampel yaitu jebakan sumur,
umpan dan koleksi langsung. Dilakukan pengukuran faktor mikroiklim, mounting,
jumlah dan jenis serta identifikasi semut. Analisis menggunakan Cannonical
Correspodence Analysis (CCA) menggunakan aplikasi Cannoco versi 4.5 Hasil
penelitian ditemukan jumlah semut sebanyak 4776 individu, terdiri dari 18 jenis
semut yang tergolong dalam tiga subfamlili yaitu Formicidae, Myrmicinae dan
Ponerinae. Keanekargaman dan kemerataan di perkebunan teh dan sayur adalah
sedang. Pola distribusi semut pada kedua habitat adalah mengelompok, acak dan
seragam Keberadaan semut pada kedua habitat dipengaruhi oleh tiga kelompok
mikroiklim yaitu intensitas cahaya, suhu tanah dan umpan gula. Umpan gula dan
tuna merupakan umpan yang memiliki tingkat preferensi keberadaan semut yang
tinggi dibandingkan umpan kacang. Pada kedua habitat terdapat jenis-jenis semut
yang berperan sebagai predator penyebar biji dan herbivor. Semut Invasif
ditemukan pada kedua habitat yang menunjukkan adanya gangguan pada kedua
habitat tersebut. Kegiatan intensifikasi di perkebunan sayur tidak membuat
hilangnya keanekaragaman disebabkan adanya rotasi tanaman pada perkebunan
tersebut.

Kata Kunci : Karakteristik habitat, Perkebunan, Semut

iv
The difference of characteristic of habitat influenced the stability of the
ecosystem. PTPN VIII tea planatation and vegetable plantation had the different
characteristics. The purpose of this research was studies the community structures,
the microclimate factors and the role of ants in tea planatation and vegetable
plantation. The research was conducted on July-August 2016 in the PTPN VIII tea
planatation and the vegetable plantation of Cikoneng Village, Bogor, West Java
with Purposive sampling to determined the sampling locations. The sampling
methods were pitfall trap, bait, and direct collecting. Microclimate factor
measurement, mounting, and species identification were done. The analysis used
Cannonical Correspodence Analysis (CCA) with Cannoco version 4.5. The results
show 4776 ants were found and consisted of 18 genuses which were characterized
in Formicidae, Myrmicinae dan Ponerinae subfamilies. The diversity and
evenness in tea planatation were average. The distribution pattern in the habitats
were grouping, random and similar. The existence of ants was influenced by light
intensity, soil temperature, and sugar bait. The sugar bait had higher preference
than peanut bait. In two habitats there were some roles of ants such as predator,
seed spreader, and herbivore. The invansive ants were found in two habitas which
showed the disturbance. The intensification didnt eliminate the diversity due to
planting rotation.

iv

Vous aimerez peut-être aussi